BAB 3

POV 3

🌹🌹🌹

"Tunggu! Bukan kah kau wanita yang dijalan tadi, rasanya wajahmu tidak asing bagiku,"

Deggg .....

Lisa menghentikan langkahnya seketika diikuti dengan air ludah yang sudah ia telan sangat kasar, bahkan tangannya sudah bergetar meremas ujung baju yang ia pakai.

Sungguh Lisa ingin segera lari keluar dari ruangan ini bahkan kalau bisa perusahaan ini. Namun keadaan memaksa Lisa harus berpikir 100 kali lipat jika ingin melakukan itu.

Bukan suatu hal yang mudah mencari pekerjaan di kota ini, apalagi di Manila yang merupakan sebuah kota besar, sulit baginya mendapatkan pekerjaan. Terlebih dia bukan seorang sarjana.

"Maaf Pak mungkin anda salah orang," ucap Lisa sebisa mungkin ia memberanikan diri membalikkan badannya, dengan pandangan menunduk kebawa tentunya.

"Benar kah, tapi--"

"Arav kita harus segera ke ruangan rapat sekarang kita bahkan sudah terlambat 10 menit, ini hari pertamamu di perusahaan ini,"

"Jadi dia beneran Arav" batin Lisa spontan menegang bahkan kini jantungnya sepertinya akan berpindah tempat, detak jantung tak karuan berdetak layaknya pacuan kuda.

"Baiklah kita pergi sekarang," ujar Arav setelah sesaat ia diam, kedua manik-manik matanya masih saja terfokus pada sosok wanita yang berada didepannya itu.

Entah kenapa rasanya sangat familiar dimata Arav, seolah-olah ia sangat mengenal. Namun tak berselang lama Arav menepis perasaannya itu berlalu pergi meninggalkan Lisa yang masih menegang disana.

"Jangan ulangi lagi hal seperti ini kalau kamu masih mau tetap berkerja disini, ingat itu baik-baik," tegas pria yang bersama Arav yang sangat diyakini Lisa kalau itu asisten mantan kekasihnya itu.

Sekarang hanya Lisa masih berada di ruangan itu, pikirannya entah kemana-mana sudah, bayang-bayangan Arav memenuhi otaknya sekarang. Mulai dari kenangan mereka saat SMA dulu.

"*Kamu sangat cantik Lis, Aku sangat mencintaimu"

"Bisakah senyumanmu itu hanya untukku seorang, rasanya hatiku begitu sakit melihat dirimu tersenyum kepada orang lain, aku tidak iklas. Aku tidak suka berbagi!"

"Kamu wanitaku satu-satunya dan selamanya, percayalah hanya kamu yang ada dihatiku"

"Arav, a-aku takut!"

"Jangan takut sayang, aku berjanji akan tanggung jawab"

"Arav Ahhh"

"Yes beby sebutlah namaku*!"

"Tidak ...." teriak Lisa frustrasi melawan pikirannya sendiri.

"Aku benci kami Arav aku benci, Breng**!" teriak Lisa lagi bahkan kini air matanya sudah mengalir begitu saja. Rasanya dada Lisa begitu sesak membayangkan sosok laki-laki tadi.

beruntung ruangan ini kedap akan suara jika tidak mungkin sekarang dia akan langsung di seret ke ruangan hrd.

***

"Lisa, hei kamu baik-baik saja," tegur Sarah yang merupakan sekretaris Irwin sebelumnya, menegur Lisa baru keluar dari ruangan Presdir dengan keadaan tidak bersemangat sama sekali.

"Bu Sarah," ucap Lisa dengan suara kecil nyaris saja tidak terdengar menatap kearah sosok wanita cantik yang berada tepat didepannya.

"Lisa, ka-kamu habis menangis, mata kamu bengkak." Sarah hampir saja tidak percaya, bagaimana tidak sudah sangat lama ia mengenal sosok Lisa bahkan saat Lisa pertama kali berkerja di perusahaan ini, karena memang dulunya Lisa lah yang sering membersihkan ruangan bos lamanya.

Jadi tidak heran Sarah cukup sangat mengenal sosok seorang Lisa, wanita yang tanggung tak ke kenal lelah dan murah senyum. Sangat bersemangat kerja demi anaknya.

"Kamu pasti sedih ya, karena tiba-tiba saja Presdir kita diganti, kamu juga mungkin sudah mendengar beritanya kalau pak irwin di penjara," ucap Sarah lagi rasanya ia sudah tau apa penyebabnya Lisa menangis.

"Aku juga sedih Lis, aku sungguh tidak pernah menyangka akan seperti ini." Sarah menghela nafas panjang.

"Jadi berita itu benar Bu, pak Irwin sungguh di penjara?" tanya Lisa kali ini pikirannya kembali terfokus pada rasa penasaran yang melanda hatinya sejak 1 jam lalu.

Dengan cepat tanpa menunggu lama Sarah mengangguk membenarkan, tidak dipukiri lagi berita sudah tersebar luas dan menjadi tranding topik sejak pagi tadi.

"Iya Lis, aku hampir saja jantungan mendapatkan kabar semalam kalau perusahaan ini diambil alih secara mendadak tanpa persiapan atau apapun. Terlebih aku mendapat kabar Pak Irwin terjerat hutang ratusan miliar sehingga membuat dia jatuh

Dan pihak tetua saham mengatakan selama ini pak Irwin telah banyak melakukan penggelapan uang sehingga membuat Pak Irwin harus masuk penjara," jawab Sarah mengatakan apa yang ia ketahui.

Lisa mendengarkan itu cukup terkejut, rasanya ia sungguh tidak percaya apa yang baru saja dikatakan sosok sekretaris didepannya itu.

"Ini tidak mungkin!" gumam Lisa

"Hmm, kamu benar Lisa rasanya ini sungguh tidak mungkin, aku masih belum percaya. Pak Irwin begitu baik kepada kita, tapi itulah yang terjadi Lis," ucap Sarah menimpali.

"Tapi Lisa, kamu habis dari ruangan Presdir kan itu berarti kamu sudah melihat wajah Presdir baru kita?" tanya Sarah spontan saat pikirannya kembali teringat kepada sosok bos barunya itu.

Raut wajah Lisa seketika berubah drastis menegang kembali.

Sarah melihat itu reflek mengerutkan keningnya. "Apa ada masalah Lis? Are you ok?" Sarah kembali bertanya.

sedangkan wanita itu hanya terdiam hingga tepukan dibahunya membuat ia tersadar kembali.

"Hah, i-iya, saya baik-baik saja kok Bu. Saya sepertinya harus turun ke bawah Bu takutnya Bu Imelda mencari saya, permisi Bu Sarah," tutur Lisa sedikit terbata-bata.

"Oh, iya baiklah, lakukan tugasmu dengan benar, aku dengar Presdir sekarang tidak terima terolera apapun, jadi kamu harus berhati-hati,"

"Iya Bu, terimakasih." Lisa mengangguk paham setelahnya bergegas ia pergi.

Sementara di ruangan rapat Arav terlihat tidak fokus dengan rapat yang diadakan, entah kenapa pikirannya sekarang kepikiran Lisa sosok wanita yang pernah ada dihatinya.

"Lisa!!!"

bersambung .....

jangan lupa likenya kakakku semuanya.

Terpopuler

Comments

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

keren

2022-12-26

1

Othor Kalem Fenomenal

Othor Kalem Fenomenal

lanjut kak

2022-12-25

0

Syahria Ria

Syahria Ria

semangat lisa dirimu sudah kuat selama empat tahun sudah membesarkan Dion sendiri jangan pikirin Arav lagi jangan melihat kebelakang lupakan masalalu yang menyakitkan dirimu... lupakan Arav orang yang bikin dirimu kehilangan masa depan... yang penting sekarang ada dion penyemangan hidup mu Lisa ☺ semangat... semangat... kerja... kerja ... demi masa depan dion dan dirimu Lisa ☺

2022-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!