BAB 2

AYAH DARI ANAKKU

"Lisa kamu kenapa? Kamu habis darimana? Hei .... Lari seperti orang di kejar setan, waktu masuk masih tersisa 10 menit lagi dan kami berlari seperti orang kesetanan?" Celutus Chesa menangkap tubuhku yang sedang berlari terburu.

Saat kakiku berhasil masuk kedalam kantor dengan langkah seribu, banyak pertanyaan yang di lontarkan Chesa kepadaku namun tak satupun otakku menanggapinya.

Kutarik kuat-kuat oksigen yang ada, dengan nafas berpacu kuda mengebu-ngebu. Pikiranku tertuju pada sosok laki-laki yang aku temui tadi.

"Arav!" Gumamku

"Gak, gak mungkin, itu gak mungkin dia, aku sudah berada sejauh ini tidak mungkin bertemu dengan dia lagi kan, a-aku pasti salah orang," lanjutku lagi, otakku sungguh tidak bisa berpikir jernih.

Bagaimana bisa, bagaimana bisa Arav berada di Manila. Ini sungguh tidak mungkin.

"Hei, kau bicara apa? Arav, siapa Arav? Kau kenapa sebenarnya Lisa, hei. Jawab pertanyaanku!" Tukas Chesa memegang bahuku dengan kedua tangannya dan mengoyangkanya kuat.

Alhasil membuat pikiranku kembali tersadar. "Chesa," gumamku.

"Iya ini aku, kau kenapa? Apa ada seseorang yang menganggumu, katakan kepadaku siapa dia biar aku hajar." Chesa menatap girang, ada raut kekhawatiran dimatanya dan itu terlihat sangat jelas.

"Tidak, bukan apa-apa. A-aku hanya takut terlambat." Sebuah senyuman kuulas kepadanya.

"Takut terlambat?" Chesa mengerugkan kenangnya.

"Ini masih ada 10 menit lagi sebelum bekerja tidak perlu terburu-buru seperti itu, seperti orang di kerja setan saja," lanjut Chesa menghela nafas lega, "Kau membuatku khawatir Lisa Salsabila,

" lanjutnya.

Chesa adalah teman baikku selama di kantor, hanya dengannya aku selalu menghabiskan waktu. Kami sangat akrab bahkan aku sudah menganggap dia sebagai kakakku sendiri.

"Hehehe maafkan aku---"

"Kalian berdua kenapa masih disini!"

Suaraku terpotong begitu cepat saat secara tiba-tiba, hingga membuat aku dan chesa secara bersamaan menghadap ke sumber arah suara.

"Bu Imelda," gumamku bersamaan dengan Chesa.

Bu Imelda adalah ketua ob di perusahaan ini, dia yang bertanggung jawab atas semua masalah ob dan kebersihan seluruh ruangan kantor ini. Orangnya sangat tegas dan keras, terlebih dia sangat tidak suka kepadaku. Karena aku berkerja melalui orang dalam, siapa lagi kalau bukan Arya.

"Presdir baru sudah datang dan kalian masih bersantai disini! Apa kalian pikir ini kantor keluargamu!" Sentak Bu Ilmeda berhasil membuatku dan Chesa membulatkan mata.

"Pre-presdir baru," lagi-lagi aku dan Chesa berguma secara bersamaan.

Aku sungguh terkejut dengan apa yang di katakan Bu Ilmelda barusan 'Presdir baru' Apa maksudnya. Bukankah Presdir perusahaan ini pak Irwin sahabat bisnis Arya, dan lagi pak Irwin umurnya sangat muda bagaimana bisa ganti.

"Apa yang kalian tunggu sekarang cepat ke lantai Presdir dan bersihkan ruangan itu sekarang!" Lantang Bu Ilmeda.

Bulu kudukku seketika merinding bukan main tanpa menunggu lagi dan Chesa segera mengambil peralatan yang di butuhkan, tidak banyak karena memang sebagian besar sudah di simpan di setiap lantai masing-masing.

***

"Bu Ilmelda benar-benar menyeramkan kalau lagi marah," cibir Chesa sembari berbisik kepadaku, saat kami berhasil masuk ke dalam lift.

"Diamlah, banyak orang disini nanti ada yang dengar terus di cupui," balasku juga ikut berbisik.

Yang benar saja bagaimana ada yang mendengarnya, mulut para karyawan kantor ini sangat berbisa.

Tak lama pintu lift terbuka menampilkan lantai 40. Aku cukup terkesiap. Sungguh benar, sudah banyak ob yang mulai bekerja membersihkan seluruh sudut secara cepat.

Bahkan beberapa barang diganti baru, seperti sofa, vas bunga dan lainya. Semuanya di ganti baru, aku cukup terheran melihatnya. Padahal semua itu terlihat sangat bagus dan seperti juga barang baru.

"Kau dengar berita pagi ini, pak Irwin dipenjara dan perusahaan ini bangkrut sehingga harus di jual kepada orang lain," ucap salah satu ob yang sedang mengepel lantai.

Sementara aku dan Chesa lagi-lagi dibuat terkejut setengah mati mendengar apa yang di katanya orang itu barusan. Pak irwin di penjara bagaimana bisa, apa dia terlilit hutang, tapi bukanya perusahaan ini baik-baik saja bahkan bertambah maju.

Pikiranku sungguh terganggu sekarang. Bahkan yang tadi berpikir tentang Arav langsung teralihkan dengan berita yang aku dengar barusan. Sembari membersihkan apa yang bisa aku bantu, aku dan Chesa memilih diam mendengar perbincangan mereka.

Karena perbincangan ini sungguh mengejutkan sekali.

"Apakah itu benar, aku kira itu hanya omong kosong, tapi kalau benar bagaimana dengan nasib kita, ya Tuhan,"

"Tentu saja jelas bodoh, apa kamu tidak dengar apa yang dikatakan Bu Imelda tadi, kita membersihkan ruangan ini sebersih mungkin karena menyambut Presdir baru."

"Kau benar!" Timpal ob lainya ikut nimbrung.

"Aku tidak yakin bagaimana nasib kita setelah ini, kita di pecat atau bagaimana. Yang jelas aku mendengar dari para karyawan kalau Presdir baru ini sangat tegas dan sombong, dia tidak akan segan-segan memecat siapa saja yang berbuat kesalahan.

Aku sungguh takut!"

Seketika tubuhku menegang mendengar perbincangan mereka, jika benar adanya bukankah sungguh mengerikan.

Susah payah aku menelas salivanku kuat-kuat.

Arya kenapa kau tidak mengabariku apa-apa, kau berhutang penjelasan kepadaku.

"Lisa, Chesa apa yang kalian lakukan disini? Bukannkah saya menyuruh kalian membersihkan ruangan Presdir!"

Suara Bu Ilmeda untuk kesekian kalinya membuatku tersentak terkejut. Wanita yang umurnya hampir mencapai paruh baya itu selalu saja datang secara tiba-tiba.

"Eh, ba-baik Bu," jawabku dan Chesa.

***

"Kau dengar apa di katakan ob tadi kan Lis, pak irwin ayang bebebku dipenjara hik ... rasanya gak mungkin kan," ucap Lisa di sela-sela kami membersihkan ruangan Presdir.

"Aku rasa ini tidak mungkin, mustahil pak Irwin bangkrut apalagi sampai dipenjara, sangat tidak mungkin," balasku.

Rasanya sangat mustahil.

"Bagaimana ini Lis. Jika memang benar bagaimana nasib kita, aku tidak bisa membayangkan perusahaan sebesar ini diambil alih oleh orang jahat, bukan kah kita akan tertekan.

Kamu dengar kan tadi, Presdir baru sangat sombong dan tegas, Bu Ilmeda saja sudah membuat kita stres apalagi. Jangan-jangan dia--"

"Suttt jangan bicara sembarang, ayo kita lanjutkan jangan sampek Bu Ilmeda marah untuk ketiga kalinya hari ini," cicitku memotong perkataan Chesa barusan.

Setelah hampir 25 menit aku dan Chesa membersihkan ruangan Presdir akhirnya kami selesai. Rasanya sedikit melelahkan. Karena harus di ganti semua dan bergerak cepat, termasuk membersihkan ruangan kamar khusus yang ada didalam ruangan ini.

"Arav ..." gumamku pelan. Nyaris kedua bola mataku hampir saja jatuh dari tempatnya karena sangking terkejutnya tak kala aku hendak keluar dari kamar khusus yang ada di ruangan Presdir.

"Ba-bagaiman bisa dia ada ruangan ini?"

Seketika dua pria yang sepertinya sebaya disana menoleh kearahku.

Deg ....

Wajahnya sungguh mirip dengan Arav.

Dengan jantung berdetak kencang buru-buru aku membalikkan badanku membelakanginya.

"Hei kau, apa yang kau lakukan disitu? Dan berani sekali kau membelakangi Presdir baru, mau dipecat kamu! Tidak sopan!" Sentak suara laki-laki yang aku yakin laki-laki satunya lagi yang berada tepat didepan orang mirip dengan Arav.

Ku remas kuat-kuat ujung baju yang kukenakan ini, dengan perasaan takut berbalik menghadap mereka.

"Maa pak," ucapku pelan nyaris saja hampir tak bersuara. Namun aku yakin mereka berdua mendengarkan.

"Cepat pergi dari ini, mungkin ini pertama dan terakhir saya peringatkan untuk bersikap sopan. Cepat keluar lanjutkan tugasmu," tutur pria itu lagi.

"Baik pak," sahutku setelahnya bergegas hendak pergi.

"Tunggu! Bukannkah kau wanita yang dijalan tadi, rasanya wajahmu tidak asing bagiku,"

Deggg .....

Bersambung .....

Terpopuler

Comments

Author.N.

Author.N.

Aahh makin penasaran

2022-12-26

0

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

Senang bgt bisa baca karya otor yang biasa berbayar kini gratis

2022-12-26

0

Othor Kalem Fenomenal

Othor Kalem Fenomenal

lanjut Thor

2022-12-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!