Permintaan Maaf

Bersamaan itu, Araxi melakukan sebuah permintaan yang berasal dari sang kakak dan juga kembarannya dan dengan energi di dalam diri, dia melakukan semua tanpa terkecuali karena sebelum melakukan hal itu.

Di dalam bayangan dimensi gadis berparas tampan itu melihat seseorang yang begitu gigih ingin bertemu dan meminta maaf, atas kekhilafan dilakukan oleh keluarganya dan untuk itulah dia memberikan sisa aroma pemilik tubuh sebelum benar-benar tertutup sempurna.

Bahkan Araxi yang membiarkan dan hanya orang itu bisa bebas bertemu dengan sahabat kakak angkatnya.

Kenapa harus menghilang dari pria yang merenggutnya? Harusnya dia bisa meminta tanggung jawab dari pria? Butuh waktu lama membuat kalian bertemu! Mungkin dengan begini dia bisa menghilangkan rasa trauma itu.

Tak sampai membutuhkan waktu yang begitu lama, tamu dari Citra telah menyelesaikan tugasnya, tidak sampai itu gadis berparas tampan memutuskan berpamitan.

Sebab urusannya pun telah selesai, bahkan Araxi bersam kekasih Albert, tidak bisa berlama-lama di tempat asing.

“Maaf menunggu terlalu lama … bolehkah kami pergi sekarang? Aku tidak bisa berlama-lama berada di sini!“

“Baiklah aku tak akan memaksamu dan terima kasih atas bantuannya.“ Citra tak lagi memaksa kehendak, karena dia sendiri tak terlalu mengenal kedua tamunya.

Albert melihat kebungkaman sang kekasih memutuskan untuk mewakili dengan berpamitan kepada pemilik apartemen. "Maafkan atas sikapnya, Kak ... maklum dia hanya dingin ketika bertemu orang baru. Kami pamit dulu. Ayo, Yank atau mau kugendong?"

Kedua tamu itu menghilang dari balik pintu, dengan dia begitu lega karena berhasil menghilang dari pandangan mata. Namun, dirinya tak menyadari suatu hal gadis berparas tampan itu tidak menghilangkan aroma semua. Sebab, ia melakukan itu karena tak ingin membuat seseorang dilanda rasa bersalah.

*

*

*

Sementara itu, di sisi lain tidak ingin orang lain curiga. Araela Ayudia Gayatri Smith memutuskan, bergerak sendiri untuk menemui seseorang sekaligus mewakili permintaan maaf, atas perbuatan yang dilakukan oleh Morgan.

Mengingat gadis itu, benar-benar membenci bujang lapuk yang telah merenggut harta berharga, hukuman yang dia berikan pun tidak cukup untuk Morgan sendiri.

Bahkan Araela tidak menyadari kedatangannya itu, sudah diprediksi oleh seseorang yang telag menyembunyikan aroma tubuh Citra, justru mengantarkan dia datang ke tempat tersebut.

Semua itu dilakukan oleh gadis berparas tampan karena ia dapat melihat masa depan dari sahabat Ivone dan juga putri mahkota. Namun, tidak ada yang menyadari suatu hari nanti mereka ....

Tak lama kemudian taksi yang ditumpangi Araela telah sampai, di apartemen dan sebelum itu dia melacak terlebih dahulu unit di tempati oleh teman sekampusnya itu.

Lalu gadis itu melangkah masuk sambil bertanya-tanya kepada petugas yang lewat, dan dewi fortuna memihak siapa yang menyangka justru dia di antarkan office girl ke tempat tujuannya.

"Kenapa kamu mesti repot-repot mengantarku?" Araela sendiri tak mengerti dengan office girl itu.

"Karena kau gadis yang ramah dan tak malu bertanya sana-sini ... untuk itu aku menawarkan diri mengantarmu ... nah kita sudah sampai kau cari kamar unit ujung sana."

"Terima kasih dan ini harus kau terima karena aku tak ingin ditolak."

Meninggalkan office girl yang begitu tercengang dengan sifat sederhana dipunyai oleh sang putri mahkota sambil melangkahkan kaki ke unit tempat tujuannya datang.

Sesampai di unit gadis itu menekan bel disampingnya dan membuat si pemilik, terkejut melihat kedatangannya di apartemen tersebut.

"Bagaimana bisa?"

"Ajaklah aku masuk ... kau akan tahu semuanya di dalam."

Akhirnya kedua gadis yang bertemu sesaat itu pun dipertemukan kembali dan pasti ada campur tangan dari seseorang, tak lain perantara dari gadis berparas tampan Araxi yang melakukannya secara diam-diam.

"Maaf atas kelancanganku yang datang tiba-tiba ... tentu saja ini ada hubungannya dengan seseorang ... apa kau gadis yang direnggut paksa oleh dia?"

Bola mata Citra membelalak lebar ketika dirinya mengetahui sebuah fakta dan alangkah terkejut gadis itu, mendengar penuturan dari Araela yang begitu gamblang mengetahui rahasia disimpan oleh dirinya.

"Apa kau ....

"Dia, Om-ku ... pasti kau berpikir aku anak kandung dia bukan?"

Citra mengangguk malu.

"Oke sudah cukup ... langsung saja kedatanganku kemari untuk meminta maaf atas perbuatan bujang lapuk itu ... kalau mau kau bisa menamparku lampiaskan amarahmu di hadapanku langsung ... jangan dipendam sendiri karena aku datang untuk itu."

Citra melihat sorot mata keteguhan di dalam tergugu dan tak menyangka teman baru, dikenalnya begitu berani mengungkapkan kesalahan yang tak dilakukan oleh gadis di depannya.

Seketika amarah dan kebencian di dalam diri gadis itu sirna karena dia sendiri tak tega melihat raut wajah teman kampusnya ini.

"Tak perlu kau lakukan itu, Ra ... apa yang terjadi sudah menjadi garis takdir itu dan terima kasih atas keberanianmu yang mau datang ke tempat ini."

Keduanya berpelukan erat dengan sang putri mahkota menggumamkan kata maaf kepada Citra karena harta berharganya direnggut oleh bujang lapuk itu.

"Sekali lagi ma ....

"Maaf juga karena mengira kau anak ka ....

"Bukan, bujang lapuk itu belum menikah sama sekali dan kau beruntung bisa ... maaf, Cit." Araela kelepasan dan merutuki kebodohannya. Namun, gadis itu bisa melihat semburat merona yang timbul di kedua pipi Citra.

"Tak masalah seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu, Ra."

"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tak lupa tangan gadis itu, mengeluarkan sebuah kartu sakti limit edition miliknya sendiri.

"Aku bisa resign secara dadakan, Ra."

"Bagaimana kalau kubuatkan surat resign untukmu? Jangan menolak kartu itu memang tidak sepadan dengan perbuatan bujang lapuk, tapi kartu itu milikku sendiri bahkan kau bisa pergunakan untuk kebutuhanmu, dan aku yakin cepat atau lambat di sana ada kehidupan baru." Setelah memberi tawaran yang saat itu memberikan kartu sakti miliknya karena gadis direnggut oleh om-nya, bisa melanjutkan kehidupan meskipun tanpa meminta pertanggungjawaban dari bujang lapuk itu.

"Ta ... pi, Ra."

"Kalau kau tak menerima ini ... seumur hidup aku akan selalu dilanda kesalahan dan aku, sangat tahu kau tak mungkin juga meminta tanggung jawab pada bujang lapuk itu."

Setelah berdebatan panjang Citra menerima kartu tersebut meskipun tanpa diminta sekalipun karena dia sendiri memikirkan, bagaimana nanti ada kehidupan baru setelah ini hal tersebut yang sedang mengganggu pikirannya.

"Baiklah aku akan membawa ini dan maaf aku benar-benar tak ingin meminta apa pun dari dia."

"Terima kasih dan untuk surat resignmu biar nanti aku mengurusnya untukmu ... jaga dirimu baik-baik disini dan segera kabari aku jika nanti ada kehidupan baru." Memeluk kembali tubuh rapuh tak lupa jemari mengusap perut rata menandakan dia sedang menunggunya sambil memberikan sebuah nomor ponsel miliknya yang lain.

Agar tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa si bayi mungilnya bujang lapuk itu menemuinya secara diam-diam, bahkan mata-mata kakek dan om-nya tak bisa melacak keberadaan Araela karena dia begitu lihai mengelabui penghilatan mata-mata tersebut.

"Terima kasih banyak untuk keberanian dan maaf kau datang kemari justru aku tak memberimu apa pun." Citra merasa sesal tak menyediakan minuman apa pun. Namun, sifat dari keberanian gadis di depan mengingatkan dia pada tamu sebelumnya.

Apakah kedatangannya sudah direncanakan oleh tamu itu? Untuk apa Araxi melakukan hal itu? Karena hanya Araxi yang mengetahui sesuatu hal yang pasti nanti mereka akan saling berhubungan.

"Jangan banyak pikiran ya, Cit ... ingatlah kesehatanmu juga harus bisa terjaga karena aku tak ingin terjadi sesuatu denganmu. Sampai jumpa di lain waktu ... secepatnya kabari aku jika nanti ada kehidupan di perutmu."

Setelah urusan dia dengan Citra selesai tibalah gadis itu berpamitan, sebab Araela masih ada urusan yang ingin diselesaikan oleh gadis tersebut.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mantap jiwa karya ini 😍

2023-09-02

2

nisa

nisa

lanjuttt

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kedua
2 Gadis Yang Terenggut
3 Kecewa-nya Si Bayi Mungil
4 Permintaan Maaf
5 Beberapa Minggu Setelah Kejadian Itu
6 Tekad Bujang Lapuk
7 Dia Adalah Anugerah Untukku
8 Wanita Licik Yang Begitu Gigih
9 Cinta Segitiga
10 Nama Besar Hanya Keturunan Asli Pantas Menyandangnya
11 Judulkan Sendiri!
12 Obsesi Yang Begitu Bernafsu
13 Rasa Takut Kehilangan Sahabat Terbaik
14 Ikatan Batin
15 Bertemu Dengan ....
16 Kenyataan Yang Menyakitkan
17 Memutuskan Mengubah Menutup Identitas-nya
18 Kekesalan Ivone
19 Tugas David
20 Jalan Lain Menghentikan Wanita Gila
21 Rencana Masa Depan Si Kembar
22 Duo R
23 Belenggu Hasrat Bujang Lapuk
24 Bujang Lapuk Yang Tak Tersentuh
25 Menantang Duo R
26 Kesedihan Duo R
27 Bingung Judulnya
28 Sisi Lain Irene/Renodio
29 Kalah Telak Dalam Permainan-nya
30 Kesepakatan Bersama
31 Tidak Pernah Berhenti Mencari-nya
32 Terkejut Dengan Bakat Duo R
33 Seperti Sedang Bercermin
34 Ikatan Batin Antara Duo & Bujang Lapuk
35 Jalan Petunjuk Untuk Bujang Lapuk
36 Obrolan Antara Duo R vs Kelima Anak Kembar Ratu
37 Masih Menduga
38 Gagal Bertemu
39 Dendam Liora
40 Kejadian Tidak Terduga
41 Bertemu Kembali
42 Di Alam Bawah Sadar
43 Tranfusi Darah
44 Teringat Masa Kelam
45 Pertama Kali Mengobrol
46 Diam-diam Melakukan Tes DNA
47 Takdir Yang Mempertemukan-nya
48 Amarah Yang Meledak
49 Menyudahi Hukuman Untuk ....
50 Tidak Sabar Menunggu Hasilnya
51 Rere Yang Ingin ....
52 Di Usir
53 Saling Merindu
54 Sifat Bertolak Belakang Dari Duo R
55 Bertemu Sahabat Lama
56 Pertama Kali Bertatap Muka Dengan Cucu Kembar
57 Obrolan Yang Sejak Lama Dirindukan Gunawan
58 Maaf Terlambat Datang
59 Rencana Bujang Lapuk
60 Misi Rahasia
61 Bertemu Kesekian Kali
62 62
63 63
64 END
65 Extra Part
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pertemuan Kedua
2
Gadis Yang Terenggut
3
Kecewa-nya Si Bayi Mungil
4
Permintaan Maaf
5
Beberapa Minggu Setelah Kejadian Itu
6
Tekad Bujang Lapuk
7
Dia Adalah Anugerah Untukku
8
Wanita Licik Yang Begitu Gigih
9
Cinta Segitiga
10
Nama Besar Hanya Keturunan Asli Pantas Menyandangnya
11
Judulkan Sendiri!
12
Obsesi Yang Begitu Bernafsu
13
Rasa Takut Kehilangan Sahabat Terbaik
14
Ikatan Batin
15
Bertemu Dengan ....
16
Kenyataan Yang Menyakitkan
17
Memutuskan Mengubah Menutup Identitas-nya
18
Kekesalan Ivone
19
Tugas David
20
Jalan Lain Menghentikan Wanita Gila
21
Rencana Masa Depan Si Kembar
22
Duo R
23
Belenggu Hasrat Bujang Lapuk
24
Bujang Lapuk Yang Tak Tersentuh
25
Menantang Duo R
26
Kesedihan Duo R
27
Bingung Judulnya
28
Sisi Lain Irene/Renodio
29
Kalah Telak Dalam Permainan-nya
30
Kesepakatan Bersama
31
Tidak Pernah Berhenti Mencari-nya
32
Terkejut Dengan Bakat Duo R
33
Seperti Sedang Bercermin
34
Ikatan Batin Antara Duo & Bujang Lapuk
35
Jalan Petunjuk Untuk Bujang Lapuk
36
Obrolan Antara Duo R vs Kelima Anak Kembar Ratu
37
Masih Menduga
38
Gagal Bertemu
39
Dendam Liora
40
Kejadian Tidak Terduga
41
Bertemu Kembali
42
Di Alam Bawah Sadar
43
Tranfusi Darah
44
Teringat Masa Kelam
45
Pertama Kali Mengobrol
46
Diam-diam Melakukan Tes DNA
47
Takdir Yang Mempertemukan-nya
48
Amarah Yang Meledak
49
Menyudahi Hukuman Untuk ....
50
Tidak Sabar Menunggu Hasilnya
51
Rere Yang Ingin ....
52
Di Usir
53
Saling Merindu
54
Sifat Bertolak Belakang Dari Duo R
55
Bertemu Sahabat Lama
56
Pertama Kali Bertatap Muka Dengan Cucu Kembar
57
Obrolan Yang Sejak Lama Dirindukan Gunawan
58
Maaf Terlambat Datang
59
Rencana Bujang Lapuk
60
Misi Rahasia
61
Bertemu Kesekian Kali
62
62
63
63
64
END
65
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!