Learn to Love You
Di sekolah SMAN 01 Cempaka Putih, terdapat seorang gadis cantik dan juga ramah bernama Fayra Lavina Richardzon berusia 17 tahun yang beragama Kristen. Saat ini Fayra telah duduk di kelas 11.
Fayra merupakan anak tunggal dari keluarga berada, sehingga ia selalu saja dimanjakan oleh kedua orangnya dan tumbuh menjadi gadis remaja incaran para pria. Tidak hanya itu Fayra juga salah satu anggota OSIS dengan jabatan wakil ketua.
“Raa, lu jadi mau nonton tim basket yang lagi latihan?” tanya seorang gadis bernama Arsyita Sanchez.
Arsyi adalah sahabat Fayra yang penuh dengan kehebohan, belum lagi kecentilannya terkadang sangat meresahkan.
“Ya jadi dong, ya kali gua absen nontonin Ayang latihan. Lagian juga gua ngerasa kalau itu orang auranya semakin ke sini semakin berdamage aja ya hihi ....” ucap Fayra, wajah berseri-seri.
“Cih, berdamage mata lu somplak! Cowok kaya gitu dibilang berdamage, buta kali mata lu. Udah tahu dia dingin, cuek, kasar masih aja di tempelin kek dedemit kurang belaian!” sahut seorang gadis cantik yang sangat jutek, tetapi perhatian bernama Sheila Alanso.
“Hahh? Memangnya ada dedemit kurang belaian? Bukannya dedemit itu setan? Berarti dia udah mati dong, terus apa dia masih butuh belaian sedangkan dia aja enggak bisa di sentuh? Terus gimana cara ngebelainya coba?” tanya seorang gadis lemot penuh kebingungannya bernama Natalia Lorenzo.
“Hem, mulai dah, mulai lemotnya keluar. Dahlah, kita pergi aja yuk! Gua takut keburu Ayang gua rehat, nanti yang ada banyak cewek lain pada caper lagi!” Fayra langsung menarik tangan Sheila dan juga Arsyi.
“Hua ... Gua di tinggal dong, dasar temen tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan!” pekik Nata berlari mendekati mereka bertiga.
“Cih, dikata UUD 1945 alinea 1 kali!” gumam kecil Sheila yang terus berjalan.
Mereka semua pergi keruangan khusus dimana tim basket melakukan latihan. Ya walaupun tidak ramai, tetapi tetap saja banyak cewek-cewek gatal.
Mereka selalu ingin melihat aksi keren dari nomor punggung 19 Kapten dari tim basket Wild Stallions bernama Ace Geraldo Rodriguez dengan usia 18 tahun beragama Kristen.
Ace berlari mendribel bola, lalu menggocek sana-sini sampai melewati beberapa lawannya. Pada akhirnya dia telah sampai didepan tiang menjulang tinggi, tanpa menunggu lama lagi Ace segera mengangkat bola bersamaan dengan tubuhnya melompat tinggi.
Plung!
Bola berhasil lolos sangat sempurna merubah jumlah skor terakhir yaitu 15 vs 5.
Ace langsung ambruk duduk di pinggir lapangan dalam keadaan kaki berselonjor, kedua tangan menapak di lantai dan kepala yang sedikit mendongkak ke atas.
Bulir-bulir keringat mengalir deras dari pelipis, turun keleher. Sehingga menambah terkesan kesek*sian Ace.
Itulah Ace, dia memang selalu lebih unggul dari pada teman-temannya, bahkan beberapa kali dia selalu mendapat prestasi Kapten terbaik.
...*...
...*...
Jam pulang sekolah, Fayra bergegas berpamitan kepada ketiga sahabatnya ketika melihat mobil pribadi yang sering mengantar jemput Fayra sudah datang.
“Eh, Pak Udin udah dateng. Gua cabut dulu ya, sampai ketemu besok bestie. Jangan pada kangen ya dahh ....”
Fayra berlari kecil sambil melambaikan tangannya. Kemudian dia masuk mobil dalam keadaan pintu belakang sudah dibukakan oleh Pak Udin selaku sopir pribadinya.
Nata dan Arsyi membalas lambaian Fayra sambil berteriak, sedangkan Sheila dia hanya bisa menutup kedua kupingnya. Apa lagi suara mereka, terdengar sangat melengking layaknya sebuah kaset bajakkan.
30 menit berlalu, Fayra baru saja sampai didepan pintu utama. Pak Udin segera membukakan pintu mobilnya, lalu Fayra keluar penuh senyuman sambil mengucapkan kata terima kasih. Fayra masuk kedalam rumah dengan perasaan senang.
“Appa, Amma. Anakmu yang paling cantik datang, yuhuu ....” Fayra berjalan, penuh percaya diri melewati setiap ruangan dan terhenti tepat diruang tamu.
“Eh, a-ada tamu? Heha ... Ma-maaf, Fayra kira tadi tidak ada orang.”
Fayra berbicara cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu dia tersenyum canggung menatap kedua teman orang tuanya.
Kedua orang tua Fayra hanya mampu menggelengkan kepalanya, ketika melihat kelakuan anak semata wayangnya begitu absurd.
Daniel Edward Richardzon adalah Appa dari Fayra dengan usia 45 tahun. Appa Daniel tipe pria yang sangat baik, ramah, lembut dan juga setia.
Fayra benar-benar beruntung karena dia tumbuh dengan kasih sayang yang sangat berlimpah.
Trysta Quinn Richardzon adalah Amma dari Fayra dengan usia 42 tahun. Amma Trysta merupakan seorang Ibu yang cantik, baik, bawel, penyayang dan juga ramah.
“Ya sudah Appa, Amma, Om, dan Tante. Fayra keatas dulu ya, badan sudah lengket jadi mau bersih-bersih dulu. Dah ....”
Fayra melambaikan tangannya sambil berjalan, cuman baru beberapa langkah saja Fayra kembali berhenti. Dia berbalik menatap semuanya yang merasa bingung.
“Ohya, Fayra lupa. Om dan Tante salam kenal ya. Namaku Fayra gadis cantik, imut dan juga baik hati. Jika kalian menyukaiku serta memiliki anak laki-laki, masukan saja di daftar list jodohku."
"Jam bukanya, setiap hari. Tapi harap menunggu ya, karena banyak pria tampan yang sudah mengantri lebih dulu hihi, kabur ....”
Fayra berlari secepat mungkin, dia tertawa geli mendengar ucapannya sendiri. Fayra tahu jika sebentar lagi singa betina akan mengamuk dan bisa meruntuhkan Mansion sebesar ini.
Semua tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi gadis absurd, berhasil menggoyahkan perut mereka akibat segala keceriaan, kelucuan dan juga kebobrokannya,
Berbeda halnya, Amma Trysta. Dia berusaha keras untuk menahan segala rasa kesalnya, sambil tersenyum kecut.
“Hihi, ternyata dia sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan juga imut. Ya kan, Sayang?” tanya seorang wanita cantik bernama Rosaline Rodriguez dengan usia 40 tahun sambil menatap suaminya.
“Kau benar, Sayang. Ya sudah Bang, Kak. Kita pamit pulang dulu, semoga acaranya berjalan lancar. Permisi.” ucap seorang pria tampan bernama Gerry Fulton Rodriguez dengan usia 43 tahun.
“Baiklah, hati-hati di jalan.” sahut Appa Daniel sambil tersenyum melihat mereka berjalan meninggalkan rumahnya.
...*...
...*...
Malam hari tepatnya pukul 7. Appa Daniel, Amma Trysta dan juga Fayra sudah berada didalam mobil.
Appa Daniel mengemudikan mobilnya menuju sebuah Restoran mewah. Sedangkan Amma Trysta hanya tersenyum menatap Fayra dari kaca atas kepalanya.
Fayra memang sengaja dirias secantik mungkin, agar bisa sedikit merubah penampilannya.
Namun, itu semua membuat Fayra awalnya menaruh kecurigaan. Akan tetapi berbagai alasan dari orang tuanya, akhirnya Fayra kembali mempercayainya.
20 menit berlalu, mereka telah sampai di Restoran Bimbimba. Perlahan mereka melangkahkan kakinya masuk menuju ruangan khusus yang sudah diberikan oleh seseorang.
Ketika pintu terbuka lebar bersamaan masuknya mereka bertiga, kini ada 2 pasang mata yang saling bertemu.
Mereka berdiri sambil menyambut kedatangan keluarga Fayra. Kecuali seorang pria muda yang tampan.
Pria itu masih tetap duduk santai di kursinya dalam keadaan wajah begitu terkejut, cuman dia tetap stay cool.
“Ta-tante, O-om. Te-ternyata kalian orang tua dari Kak Ace?” tanya Fayra, wajah terkejutnya.
“Loh, kok kamu sudah mengenal Ace? Apakah kalian berteman?” tanya balik, Rosa yang mewakili semuanya.
“I-ya..”
“Tidak!!”
Fayra dan Ace serentak menjawab pertanyaan bersamaan dengan berdirinya Ace.
Sayangny, jawaban mereka terdengar saling bertolak belakang membuat suasana keadaan mulai menjadi hening untuk beberapa menit.
Kedua orang tua Fayra dan Ace menjadi sangat bingung, lantaran mereka berdua terlihat seperti seseorang yang saling bermusuhan.
“Apa, Fayra bisa menjelaskan pada Appa. Bagaimana Fayra bisa mengenal Kak Ace?” tanya Appa Daniel, suara terdengar lembut serta langsung diangguki olehnya.
“Ja-jadi, Fayra dan Kak Ace itu teman satu sekolah. Hanya saja Kak Ace adalah Kakak kelas Fayra. Cuman Fayra suka banget, ketika melihat pertandingan basket Kak Ace yang sangat keren itu."
"Kapan pun Kak Ace berlatih atau ada pertandingan melawan sekolah lain, Fayra selalu ada sambil membawakan handuk kecil dan juga minuman dingin supaya Kak Ace tidak merasa kehausan”
Fayra menjelaskan semuanya, tanpa sadar kedua orang tua mereka tersenyum lebar.
Namun, semua itu tidak berlaku untuk Ace. Dia malah mengepalkan kedua tangannya begitu kuat. Tanpa disadari rahang Ace, sudah mulai mengeras dan wajahnya pun sedikit memerah.
Kemudian Mommy Rosa segera menuntun mereka perlahan agar bisa duduk di kursinya masing-masing. Mommy Rosa menatap Ace dengan tatapan aneh.
Ace melihat itu, cuman terdiam. Terlihat sekali dari raut wajah Ace, jika dia sangat acuh dengan keluarga Fayra.
Mommy Rosa, kembali terbawa suasana langsung memaksa Ace supaya bisa kembali duduk, agar bisa menghormati tamu spesialnya malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Ita rahmawati
perjodohan 😁
2023-07-13
1
Naufal Azkia
kkak untuk sedikit masukan aja,kalo nulis cerita jgan kkak sebut agamanya, kerena bisa membuat pembaca jadi badmood 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
2023-06-23
1
Qaisaa Nazarudin
Duh Fayra kepedean banget,Pantesan si Ace kesal dan marah,Cara Fayra bercerita itu kayak mereka tuh deket banget,padahal gak..
2023-06-12
1