Kini Fayra malah harus berjalan kaki setia harinya, belum lagi pihak keluarga tidak ada yang tahu masalah ini. Mereka hanya tahu bahwa Ace dan Fayra selalu berangkat serta pulang sekolah bersama-sama, itu pun kalau mereka tidak ada kegiatan secara mendadak.
Tiiinn...
Tiiinn...
Tiiinn...
Seorang pria dari arah belakang langsung membunyikan klakson motor maticnya, lalu ia berhenti tepat di samping Fayra membuatnya menoleh dan sedikit menebar senyuman.
“Loh Kak Tian? Fayra kira siapa..” ujar Fayra sambil berdiri menghadap ke arah Tian.
“Aku harap Kak Tian tidak memperhatikan wajahku yang habis nangis ini!” sambung Fayra di dalam hatinya.
Christian Jonathan seorang pria tampan dan juga manis dengan usia 18 tahun. Tian merupakan seorang ketua OSIS serta teman sekelas Ace, sehingga mereka memiliki kedekatan yang memang sangat dekat. Hanya saja mereka dekat cuman sebagai ketua dan juga wakil OSIS.
Tian memang terkenal dengan pria yang sangat baik, lemah lembut dan juga sopan sampai-sampai banyak para wanita yang ingin berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Namun sayangnya, tidak ada satu pun yang bisa membuat Tian jatuh cinta selain gadis impian Tian.
“Kok akhir-akhir ini aku sering banget lihat kamu berangkat dan pulang jalan kaki? Memangnya dimana mobil pribadimu itu?” tanya Tian dengan wajah yang penasaran di sertai dengan kerutan di keningnya.
Fayra yang mendengar pertanyaan dari Tian membuatnya sangat gugup, hingga tanpa di sadari oleh Tian kedua tangan Fayra memilin rokonya dengan mimik wajah yang begitu gelisah. Tapi Fayra berusaha keras untuk tetap tenang supaya tidak membuat Tian curiga.
“Heheh.. Eee.. A-anu Kak,Eeee.. I-itu. Mo-mobilku lagi rusak. Ahyaa.. Benar rusak cuman aku juga belum tahu kapan selesainya, lagian Appa belum bisa membelikan aku mobil baru karena di kantornya sedang ada problem”
“Jadi, ya mau tidak mau terpaksa deh aku jalan kaki. Tapi tenang aja Kak, aku berangkat dari rumah bareng Appa cuman aku selalu turun di ujung jalan sana. Kalau aku jalan kaki dari rumah bisa-bisa gempor dong betisku hihihi..”
Fayra menjawab semua pertanyaan dari Tian dengan beberapa alasan, Fayra terpaksa berbohong agar tidak ada yang mengetahui jika sekarang status Fayra bukan lagi seorang gadis SMK yang lajang melainkan gadis SMK yang sudah bersuami.
“Oh seperti itu, ya sudah ayo ikut aku. Jarak ke sekolah masih ada 90 meteran lagi, kasihan betismu yang cantik itu bisa-bisa berubah menjadi talas bogor hahaha..” ledek Tian yang membuat Fayra merucutkan bibirnya.
“Aaaaaa.. Kak Tian jahat, masa iya cuman karena jalan kaki saja betisku bisa langsung menjadi talas bogor sih.. Ckkk.. Dasar menyebalkan!!” sahut Fayra sambil menghentakkan kedua kakinya dengan gemas dan bibirnya malah semakin maju.
Tian yang sudah begitu gemas mengelus kepala Fayra membuatnya langsung melototkan kedua mata, Fayra benar-benar tidak percaya Tian bisa melakukan hal seperti ini padanya.
Padahal Fayra selalu menginginkan perlakuan ini kepada Ace selaku suaminya, bukan Tian yang sudah Fayra anggap sebagai Kakaknya sendiri.
“Sudah ayo cepat nanti kita terlambat, jam sudah sangat mepet loh. Besok-besok aku tunggu kamu di depan jalan ya biar kita bisa selalu bareng, aku tidak tega melihat wanita jalan kaki seorang diri” Tian segera membenarkan injakan kaki di motornya.
Awalnya Fayra hanya bisa terdiam mematung akibat ulah Tian yang beberapa kali melambaikan tangan di depan wajah Fayra serta memanggil namanya, Fayra pun tersadar.
Lalu Fayra berjalan sedikit memutari belakang motor menuju sisi kiri, kemudian naik dan duduk di atas jok motor dengan sedikit memberikan jarak diantara mereka.
Tian tersenyum ketika mengetahui jika Fayra tidak mau duduk terlalu dekat dengannya, mungkin Fayra berpikir kalau nanti mereka ketahuan sedang berboncengan pasti akan menimbulkan gosip baru dari para penggemar setia Tian yang masih menunggu jawaban cintanya.
Ketika Fayra sudah siap, Tian langsung melajukan motornya menuju sekolah yang membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit. Sesampainya di sekolah Tian segera pergi menuju tempat parkir khusus untuk murid.
“Akhirnya sampai juga. Maaf ya kalau aku bawanya sedikit mengebut, soalnya waktunya mepet banget sih jadi aku menghindari hal buruk yang akan terjadi. Masa iya nanti akan ada laporan kalau ketua dan juga wakil OSIS terlambat"
“Enggak lucu, kan? Apa lagi kita selalu mengingatkan mereka semua agar datang ke sekolah tepat waktu, sedangkan kita sendiri malah memberikan contoh jelek”
Tian berhenti sambil mematikan mesin motornya, dengan perlahan Fayra menuruni jok motor Tian sambil berdiri menatap Tian yang sedang membereskan motornya agar terparkir dengan sangat rapi.
"Bener banget, Kak. Bisa-bisa nanti kita di demo massal sama semua murid suruh ganti ketua dan wakil OSIS yang baru hihihi..” ucap Fayra yang menularkan tawanya pada Tian.
Di sela tawa mereka, mata Fayra langsung menangkap pemandangan yang sangat indah dimana ternyata dari arah seberang ada seorang pria tampan sedang memarkirkan moge kesayangannya.
“Kak Ace? Jadi dia dari tadi ada di sana? Astaga, bagaimana ini jika dia salah paham terhadapku dan juga Kak Tian? Huhh.. Pasti dia akan mengadu sama Mommy dan juga Daddy, tapi sebelum itu terjadi pokonya aku harus bisa menjelaskan kesalah pahaman ini dengannya” Gumam Fayra di dalam hatinya dengan perasaan gelisah.
Tian yang sudah berhasil memarkirkan motornya, terus menoleh ke arah Fayra yang mana bikin Tian langsung mengikuti arah pandangannya.
“Ada apa dengan Fayra dan juga Ace? Kenapa mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan seperti itu? Atau jangan-jangan mereka memiliki hubungan yang tidak aku ketahui?”
“Yaaakkk.. A-apa apaan sih, kenapa juga harus mikir seperti itu. Jika mereka ada kedekatan spesial pasti seluruh murid langsung heboh! Bisa-bisa akan ada hari patah hati sedunia akibat sang idola sudah menemukan dambaan hatinya”
Tian berbicara di dalam hatinya sambil terus menatap Ace, namun Ace melihat mereka hanya bisa menatapnya dengan tatapan remeh. Kemudian Ace segera pergi meninggalkan tempat parkir menuju kelasnya.
“Cihh.. Dasar cewek murahan! Status sih boleh sebagai istri, tapi kelakuan sama aja kaya cewek kurang belaian! Sama-sama tidak punya harga diri!"
Ace pergi begitu saja melewati mereka sambil berbicara di dalam hatinya tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Fayra tersenyum ke arahnya tatapi Ace malah tetap cuek membuang muka. Tubuh Ace mulai semakin menjauh serta menghilang, hanya menyisakan Fayra dan juga Tian.
Hampir 2 menit mereka terdiam, akhirnya Tian kembali menyadarkan Fayra dengan memegang bahu Fayra dan berkata. “Sudah jangan dilihatin mulu takutnya nanti naksir lagi, sudah ayo! Aku antar ke depan kelas sekalian aku lewat”
Fayra sedikit terkejut menoleh ke arah Tian dan mengangguk kecil, wajahnya terpaksa dia buat untuk tersenyum agar menutupi kegelisahannya. Namun di dalam hati serta pikiran, Fayra selalu terbayang dengan kesalah pahaman ini.
Mungkin jika Ace tidak melihat, Fayra tidak akan sekhawatir ini. Tapi entah kenapa walaupun Ace tidak mencintainya, cuman Fayra harus tetap menjelaskan semua ini agar tidak menimbulkan masalah baru di antara mereka.
Mereka berjalan perlahan meninggalkan tempat parkir menuju kelasnya masing-masing. Dimana kelas Tian memang melewati kelas Fayra sehingga mereka bisa jalan berbarengan.
Sesampainya di depan kelas Fayra, dia langsung melambaikan tangannya kepada Tian dan masuk ke dalam kelasnya. Tian tersenyum dan kembali meneruskan langkah kakinya menuju kelasnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kata² tian kasar bgt y sm cwe,walaupun gk cint klo cwo naik gk mungkin begitu 😡
2023-07-13
1
Rapa Rasha
lanjutkan
2022-12-11
1
Desilia Chisfia Lina
ace kalau cemburu bilang dong
2022-12-02
1