Kesan Pertama

...Selamat datang di novel karya...

...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...

...semoga kalian suka ya ☺️....

...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...

...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...

.....................

Alesha pulang ke rumah sekitar pukul tujuh malam. Dia cukup lelah dengan pekerjaannya di kantor. Apalagi seharian ini ada saja ulah sepupunya, Mila, yang membuat hari dia di kantor cukup melelahkan.

Mobil yang dikendarai oleh Alesha telah sampai di sebuah rumah berlantai dua. Dia melihat sebuah mobil lain di garasi. Dia tampak asing dengan mobil tersebut. Mobil siapakah itu? Apakah mobil ayahnya? Apakah itu artinya ayahnya sudah kembali dari luar kota?

"Assalamualaikum," Alesha mengucapkan salam saat masuk ke dalam ruang.

Eh, ternyata di ruang tamu sedang ada tamu dari ayahnya. Benar, ayahnya ternyata sudah pulang dari luar kota. Alesha tampak tersenyum bahagia melihat kedatangan sang ayah. Tetapi karena ada tamu jadinya dia tidak bisa memeluk ayahnya seperti biasanya.

"Sudah pulang nak," ucap sang ayah. Alesha mendekat dan mencium punggung tangan sang ayah.

"Iya ayah, kapan ayah sampai?" tanya Alesha.

"Barusan saja, oh iya ini teman baik ayah, namanya om Harun," ujar ayah Alesha memperkenalkan temannya kepada sang putri.

"Halo om, perkenalkan nama saya Alesha," ujar Alesha sopan sambil menyambut uluran tangan dari lelaki yang tampaknya lebih tua dari ayahnya tersebut.

"Harun, wah putrimu sudah besar ya Arsyad. Cantik lagi. Sudah bekerja atau masih kuliah nak?" tanya om Harun.

"Sudah bekerja om," sahut Alesha.

"Wah bagus dong, cantik, mandiri, Sholehah lagi, pasti banyak yang antri kalau begini," ujar pria bernama Harun tersebut. Sedangkan ayah Alesha hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan sang teman.

"Kalau begitu aku permisi ke dalam dulu ya yah," pamit Alesha.

"Iya, masuklah nak, bantu ibumu di dalam," kata Arsyad.

"Putri kamu cocok dengan putra keduanya Syad. Gimana kalau kita besanan saja. Kamu sudah tahu kan bagaimana sikap dan sifat putra keduaku. Bukankah kamu sendiri yang sering mengajarinya di tempat kerja sana," ujar Harun dan disambut gelak tawa oleh Arsyad.

"Nanti aku bicarakan dengan anaknya dulu ya mas. Harap bersabar karena anak jaman sekarang nggak seperti jaman kita dulu. Yang kalau dikenalkan sama orang tuanya pasti mau-mau saja. Anak sekarang suka punya pilihan sendiri soalnya," ujar Arsyad tidak ingin membuat temannya kecewa.

"Ya aku tahu itu. Aku juga akan memberitahukan hal ini kepada anakku. Kalau nanti anak kamu mau, aku akan segera melamar dia buat putraku," kata Harun dengan bersemangat.

"Baiklah, nanti akan aku kabari," kata Arsyad.

"Jaman sekarang kalau bukan orang tua yang ikut campur. Anak-anak itu suka ngawur pilih pasangan. Ntar ujung-ujungnya nggak cocok terus pisahan. Kan kasihan apalagi kalau sudah mempunyai anak. Ujung-ujungnya anaknya yang jadi korban sikap ketidakdewasaan orang tuanya. Bener bukan," ujar Harun dan dijawab anggukan kepala oleh Arsyad.

"Semoga hal itu dijauhkan dari anak-anak kita mas," sahut Arsyad.

"Oleh karena itulah, peran orang tua itu juga diperlukan. Agar anak-anak kita tidak salah dalam melangkah. Kita sudah pernah melewati jalan yang mereka lalui. Tetapi mereka belum melewati dan merasakan apa yang sudah pernah kita lalui. Kita sebagai orang tua tidak mengharapkan imbalan apapun. Yang terpenting anak-anak kita hidup bahagia. Maka bahagianya anak bahagia orang tua juga," kata Harun.

"Iya benar mas," sahut Arsyad.

...----------------...

Bersambung 🌼

Terpopuler

Comments

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

wah mbak Siti termasuk calon mantu idaman buat pak Harun.....

2022-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!