Nayaka terbangun dari tidurnya, ia benar-benar syok berat setelah mimpi yang barusan saja ia alami itu.
Nayaka langsung merutuki dirinya sendiri, ia tak mengerti bagaimana bisa ia bermimpi menyetubuhi Angel di usianya yang masih 15 tahun dan belum legal.
Namun, Nayaka juga bersyukur karena ternyata itu semua hanyalah mimpi. Meskipun ada sedikit rasa sesal dan kecewa di dalam hatinya.
"Aaarrgghh!! Kamu kenapa bisa mimpi begitu sih Nayaka? Apa karena selama ini aku selalu berusaha untuk memiliki Angel seutuhnya? Tapi, gak gitu juga caranya Nayaka! Kalau Angel dijebol sekarang, bisa kita hantam aku sama om Irwan dan tante Tata!" gumam Nayaka.
Pria itu terus mengacak-ngacak rambutnya, lalu bangkit untuk menenangkan diri sekaligus menyeka keringat yang membasahi tubuhnya.
Entah bagaimana semuanya bisa terjadi, mimpi itu seperti nyata dan bahkan kini tubuh Nayaka sangat panas akibat mimpi tersebut.
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, itu artinya dia terlambat menjemput Angel untuk berangkat sekolah.
Nayaka mengambil ponsel yang ia letakkan di nakas, ia benar-benar menyesal karena bangun terlambat dan membuat Angel kecewa.
Ya di ponselnya itu terdapat cukup banyak pesan masuk dari Angel yang tidak sempat dibaca olehnya tadi.
Angel cantik
Pagi kak!
Kak, kakak udah bangun?
Halo kak! Jadi jemput aku di rumah gak nih?
Kak sebentar lagi aku berangkat tau,
Ih kakak mah nyebelin!😒
Yaudah aku berangkat sendiri aja,
Bye!😒😒😒
Membaca pesan-pesan tersebut membuat hati Nayaka makin terluka, dia sangat tidak mau jika gadisnya itu bersedih seperti sekarang.
"Haish, mimpi sialan emang! Gara-gara tuh mimpi, gue sekarang jadi telat jemput Angel! Semoga aja Angel mau dengar penjelasan gue dan maafin gue nanti deh!" gumamnya.
Nayaka pun mengambil handuk dari lemarinya, lalu bergegas pergi ke kamar mandi.
Saat ini Nayaka memang berada di apartemennya, namun tidak bersama Angel. Kemarin setelah menjemputnya di sekolah, Nayaka langsung mengantar Angel pulang dan ia pun juga kembali ke apartemen miliknya.
Semua yang terjadi sebelumnya hanyalah mimpi seorang Nayaka, tapi mungkin itu akan benar-benar terjadi nantinya jika Angel sudah berumur pas dan Nayaka tidak akan ragu lagi melakukannya.
Di kamar mandi, Nayaka terbengong sejenak sembari memandang kaca di depannya. Dia masih tak mengerti mengapa mimpinya benar-benar terlihat seperti nyata?
"Gue masih gak ngerti, kok bisa ya mimpi semalam kayak nyata banget?" ia terus bergumam disana.
"Ah gue harus tahan diri selama di depan Angel, kejadian di mimpi itu gak boleh terjadi di dunia nyata!"
"Gue emang gak mau kehilangan Angel, tapi kalau gue ngelakuin itu, yang ada besar kemungkinan Angel bakalan ninggalin gue," sambungnya.
Nayaka pun mengambil sikat gigi miliknya, seperti biasa ia memang selalu menyikat gigi terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas mandinya di bawah guyuran shower yang dingin.
Setelah selesai mandi, Nayaka bergegas berpakaian dan berjalan keluar apartemen. Hari ini ia berniat untuk pulang ke rumah orangtuanya, karena sudah beberapa hari ia tinggal di apartemen.
"Huh ayo Nayaka, lo pasti bisa lupain kejadian semalam! Jangan dipikirin terus! Nanti malah lu jadi punya pikiran yang enggak-enggak," ucapnya di depan cermin.
Ceklek
"Morning Nayaka!" sapa seorang wanita yang baru keluar dari pintu sebelah apartemennya.
"Eh Misel, morning juga!" balas Nayaka.
"Kamu mau berangkat kerja atau kuliah nih?" tanya wanita bernama Misel yang tak lain ialah tetangganya.
"Eee gue pengen jalan-jalan aja," jawab Nayaka.
"Ohh, mau aku temenin?" tanya Misel menawarkan diri.
Nayaka terdiam sejenak untuk berpikir.
•
•
Angel yang berada di kelasnya, terus merengut kesal karena tak kunjung ada balasan chat dari Nayaka untuknya.
Sementara Metta yang kebetulan satu kelas dengannya pun penasaran mengapa Angel bertingkah seperti itu.
"Eh Angel, lu kenapa cemberut terus daritadi? Ada masalah?" tanya Metta.
"Iya nih Ta, kayaknya kak Nayaka gak perduli lagi deh sama gue," jawab Angel pelan.
"Hah maksudnya? Kenapa lu bisa ngomong kayak gitu Ngel?" tanya Metta heran plus terkejut.
"Buktinya sampai sekarang dia gak balas chat dari gue," jawab Angel.
"Lo jangan mikir yang enggak-enggak dulu! Siapa tahu kak Nayaka lagi ada urusan penting kan? Lagian mana mungkin dia gak perduli sama lu? Selama ini kan dia kelihatan sayang banget sama lu," ucap Metta.
"Bisa aja kan dia udah bosen sama gue terus cari yang lain?" ucap Angel.
"Ya enggak lah Ngel, lu harus berpikir positif dong!" ucap Metta meyakinkan Angel.
"Berpikir positif gimana? Biasanya kak Nayaka gak pernah telat balas chat gue tau," ujar Angel.
"Sebenarnya sih gapapa kalau emang dia bosen sama lu, jadi gue ada kesempatan deh buat tikung kak Nayaka dari lu," ucap Metta.
"Ish, teman macam apa sih lu? Bisa-bisanya malah bercanda di atas penderitaan temannya sendiri!" cibir Angel.
"Hehe maaf maaf Angel! Lo jangan marah-marah gitu lah, nanti cepet tua loh!" bujuk Metta.
"Huft, udah deh gue mau ke toilet aja. Lagian nih guru juga gak masuk-masuk daritadi, gue sampe bosen nunggu disini!" ucap Angel bangkit dari duduknya.
"Mau gue temenin?" tanya Metta.
"Gak perlu, gue bisa sendiri. Lu disini aja gih sambil terus bayangin bisa rebut kak Nayaka dari gue!" jawab Angel ketus.
Setelah mengatakan itu, Angel pun bergegas pergi keluar kelas untuk menuju toilet.
Sementara Metta tetap disana dan melakukan apa yang Angel suruh, ya dia membayangkan bagaimana jika dirinya berpacaran dengan Nayaka.
•
•
Saat hendak masuk toilet, Angel malah tak sengaja berpapasan dengan Leo, kakak kelas Angel yang merupakan ketua tim basket di sekolahnya.
"Hai Angel!" Leo menyapanya sambil tersenyum.
"Eh kak Leo, iya kak ada apa ya?" tanya Angel.
"Lu mau kemana? Bukannya ini jam pelajaran, kok lu keluar kelas sih?" ucap Leo.
"Gue pengen ke toilet kak, lagian di kelas juga gak ada guru. Terus lu sendiri ngapain disini kak? Emang gak belajar?" ucap Angel.
"Gue lagi nungguin seseorang, dan beruntungnya gue bisa ketemu sama orang yang gue tunggu itu," ucap Leo.
"Ohh, selamat ya kak! Yaudah, gue mau ke toilet dulu. Permisi kak!" ucap Angel.
"Ah iya iya... hati-hati Ngel, toiletnya licin soalnya tadi baru dipel sama mang Udin!" ucap Leo mengingatkan Angel.
"Iya kak, makasih udah kasih tahu!" ucap Angel.
"Sama-sama,"
Angel pun berjalan melewati Leo, entah sengaja atau tidak kibasan rambutnya ternyata mengenai wajah Leo sehingga pria itu dapat mencium wanginya.
"Hmm wangi banget! Andai lu tahu Ngel, orang yang gue tungguin itu lo. Gue gak berani ungkapin perasaan gue, karena gue tahu lu itu udah punya orang lain. Tapi, gue gak akan nyerah gitu aja dan terus berusaha buat dapetin lu!" batin Leo.
Setelah Angel pergi, Leo justru memilih tetap disana sambil menunggu Angel kembali. Ia yakin Angel pasti akan melewati jalan itu lagi.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments