Nayaka kecil membawa Angel ke taman di samping rumahnya, mereka duduk berdampingan dengan tangan saling menggenggam satu sama lain dan bertatapan mesra.
Jika mereka sudah dewasa, mungkin orang-orang mengira mereka adalah sepasang kekasih. Ya karena Nayaka begitu romantis pada Angel, meski usianya masih terbilang muda.
"Kak, kenapa kita kesini? Mama kita kan pada di dalam," tanya Angel heran.
"Aku mau bicara sesuatu sama kamu Angel, kamu mau dengar gak?" jawab Nayaka.
Angel yang penasaran akhirnya mengangguk.
"Aku itu cuma mau bilang, nanti kalau sudah besar Angel jadi istri aku ya?" ucap Nayaka sambil tersenyum.
Angel menatap tak mengerti, ia coba mencerna apa maksud dari perkataan Nayaka tapi tak berhasil.
"Maksud kakak apa? Istri itu apa?" tanya Angel dengan polosnya.
"Nanti kamu juga tahu sendiri, pokoknya sekarang kamu bilang iya aja dulu!" ucap Nayaka.
"Eee iya deh kak, walau aku gak ngerti artinya apa, tapi aku yakin pasti itu baik," ucap Angel.
"Pintar kamu Angel! Yaudah, berarti mulai sekarang Angel jadi milik aku ya?" ucap Nayaka.
"Kok jadi milik kakak? Emang Angel barang apa?" tanya Angel dengan heran.
"Gak harus jadi barang buat bisa dimiliki, kamu juga bisa aku miliki kok," jelas Nayaka.
"Ohh, iya deh terserah kakak aja. Aku haus nih kak, aku mau minum dong!" pinta Angel.
"Wah calon istri aku gak boleh kehausan, kamu tunggu sebentar ya disini Angel!" ujar Nayaka.
Angel mengangguk, sedangkan Nayaka turun dari tempat duduknya lalu menghampiri salah satu pelayan di rumahnya untuk meminta minum.
"Bik, bik Itoh!" panggil Nayaka.
"Iya den, kenapa?" tanya pelayan bernama Itoh itu.
"Tolong bawain minum dong buat aku sama Angel! Katanya Angel haus bik," jawab Nayaka.
"Oh gitu, iya iya siap den! Tunggu sebentar ya, nanti bibik antar kesana kok!" ucap Itoh.
"Oke bik!" singkat Nayaka.
Nayaka pun kembali menemui Angel yang masih setia menunggu disana.
"Mana minumnya kak?" tanya Angel.
"Sabar ya! Nanti diantar kok sama bik Itoh, kamu emangnya udah haus banget ya?" jawab Nayaka.
"Gak terlalu sih kak, cuma tenggorokan aku agak kering," ucap Angel seraya meraba tenggorokannya.
"Mau coba aku usap-usap gak? Siapa tahu bisa ngurangin rasa haus kamu," ucap Nayaka.
"Umm, boleh!" setelah berpikir sejenak, Angel mengizinkan Nayaka menyentuh bagian lehernya.
Tanpa menunggu lama, Nayaka yang memiliki pikiran tidak sehat itu pun mengusap leher Angel secara sensual.
"Gimana? Masih haus gak?" tanya Nayaka.
"Masih kak," jawab Angel singkat.
"Berarti emang gak bisa, cara satu-satunya cuma dikasih minum," ucap Nayaka.
"Iya kak," Angel mengangguk saja.
Tak lama, bik Itoh muncul membawa dua gelas minuman segar yang ia buatkan tadi untuk kedua anak kecil itu.
"Silahkan den, non! Ini minumannya diminum dulu!" ucap bik Itoh.
"Makasih bik!" Nayaka bergerak cepat mengambil gelas minuman itu, lalu menyodorkannya pada Angel.
"Nih Angel, atau mau aku bantu minumnya?" ucap Nayaka menawarkan diri.
"Biasanya sih mama yang bantu aku minum," ucap Angel.
Nayaka tersenyum, kemudian menaruh gelas miliknya di samping dan fokus membantu Angel minum.
Perlakuan manis Nayaka ke Angel membuat bik Itoh tersenyum lebar, ia tak menyangka pria sekecil Nayaka bisa melakukan itu.
"Masih haus gak?" tanya Nayaka.
Angel mengangguk sebagai jawaban, lalu Nayaka pun kembali mengulangi aksinya dan kali ini sambil mengusap lembut rambut panjang Angel.
"Duh duh duh, so sweet nya kalian!" ucap bik Itoh.
"Iya dong, kan Angel calon istri aku!" ucap Nayaka dengan pedenya.
"Hah??" kaget bik Itoh.
Flashback end
•
•
Nayaka membawa Angel ke apartemen miliknya, seketika gadis itu terkejut karena sebelumnya Nayaka berjanji akan membawanya pulang.
"Kak, kok kita malah kesini? Aku kan mau pulang kak bukan ke apartemen kakak," protes Angel.
"Kamu tenang aja Angel! Kamu itu pacar aku, sekaligus calon ibu dari anak-anak aku nanti. Jadi, kamu percaya sama aku dan nurut aja!" ucap Nayaka sambil mengusap wajah Angel.
"Tapi kak, aku capek mau istirahat. Tadi kakak juga udah janji mau bawa aku pulang," ucap Angel.
"Jangan cemberut dong! Iya iya, nanti malam baru aku antar kamu pulang ya?" bujuk Nayaka.
"Hah? Kok malam sih kak? Aku maunya pulang sekarang, banyak tugas sekolah yang harus aku kerjain kak!" ujar Angel.
"Aku mau kamu disini sampai malam, nurut dong Angel!" tegas Nayaka.
Nyali Angel seketika ciut, dia memang selalu takut saat Nayaka membentak nya seperti tadi.
"I-iya kak, aku nurut kok sama kakak. Jangan bentak aku kayak gitu dong! Aku gak suka kalau kakak marah-marah," ucap Angel pelan.
"Kamu gausah sedih gitu! Aku gak akan bentak kamu lagi kok, asalkan kamu mau nurut sama aku dan gak membantah!" ujar Nayaka.
Angel manggut-manggut dengan wajah menunduk.
Karena gemas, Nayaka langsung menarik tengkuk Angel dan menahannya. Ia menempelkan bibirnya disana cukup lama, membuat Angel terbelalak namun hanya bisa diam.
Nayaka terus melakukannya, perlahan dia menuntun Angel untuk membuka mulut dan memberi izin padanya menelusuri rongga mulutnya itu.
Ini adalah kali pertama bagi Angel, dia pun tak mengerti harus apa. Sebagai seorang lelaki, Nayaka mengajarkan Angel cara berciuman yang benar kali ini.
Setelah dirasa Angel mulai kehabisan nafas, Nayaka akhirnya melepas ciuman itu. Benang tipis sisa-sisa ciuman mereka muncul, Nayaka pun tersenyum sedangkan Angel masih bengong memegangi bibirnya.
"Bibir kamu manis banget, kayaknya aku bakalan candu banget deh sama itu," ujar Nayaka.
"Kak, tadi itu apa?" tanya Angel tak mengerti.
"Itu namanya french kiss. Kamu cuma boleh lakuin itu sama aku, kalau ada yang ajakin kamu begituan, langsung tolak ya!" jelas Nayaka.
"Iya kak, tapi emangnya kita boleh ngelakuin yang kayak tadi?" tanya Angel.
"Boleh lah, kamu gak perlu takut sayang! Tapi, kamu jangan kasih tau ke orang tua kamu atau siapapun ya tentang yang kita lakuin tadi!" ujar Nayaka.
"Kenapa kak? Katanya boleh, kok aku malah dilarang kasih tau mama papa?" tanya Angel.
"Eee pokoknya jangan! Udah, kamu nurut aja sama aku ya!" tegas Nayaka.
"I-iya kak," lirih Angel.
"Yaudah, yuk kita turun!" ajak Nayaka. Tangannya langsung menggenggam telapak Angel dan membawa gadis itu turun dari mobilnya.
Mereka berdua pun melangkah memasuki apartemen milik Nayaka, lelaki itu memang sudah sering membawa Angel kesana, namun tidak pernah melakukan hal-hal yang buruk padanya.
Tetapi kali ini berbeda, Nayaka sudah menyiapkan segalanya untuk membuat Angel menjadi miliknya seutuhnya.
"Aku akan bikin kamu hamil Angel, supaya kamu gak punya pikiran untuk tinggalin aku!" batinnya.
Kini keduanya tiba di kamar, Nayaka meminta Angel duduk sejenak pada sofa yang tersedia, sementara ia sendiri membuatkan minuman di dapur.
Nayaka sengaja mencampurkan sesuatu ke dalam minuman tersebut, ia berharap Angel bisa terkena reaksi obat itu dan rencananya nanti tidak akan gagal.
"Angel, diminum dulu!" ucap Nayaka menyodorkan secangkir teh hangat pada Angel.
"Makasih kak!" ucap Angel sambil tersenyum.
Tanpa berpikir panjang, Angel pun meminum teh tersebut sampai sisa setengah.
Nayaka tersenyum melihatnya, dia melepas jaket miliknya dan membuka tiga kancing kemeja yang ia kenakan di hadapan Angel.
Tak butuh waktu lama bagi Angel merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, tiba-tiba tubuhnya terasa panas setelah meminum teh itu.
"Uhh kok panas banget ya kak? AC nya udah dinyalain belum sih?" ujar Angel.
"Udah kok sayang, masa kamu kepanasan sih? Aku aja kedinginan loh sayang," ucap Nayaka.
"Iya kak, duh panas banget nih!" Angel terus mengipas-ngipas tubuhnya yang terasa panas.
Nayaka tersenyum miring menyaksikan momen itu, apalagi saat Angel dengan cepat membuka seragam atasnya tanpa ragu.
"So beautiful," gumam Nayaka.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
suelastri
astaga Tor baru bab 2 langsung icik kiwir aja
2022-12-13
1