Bab 4. Kok bohong?

Ting nong ting nong

Bel apartemennya berbunyi, Nayaka yang tengah duduk bersama Angel di sofa pun bangkit lalu pergi ke depan untuk mengecek siapa yang datang.

Angel tetap menunggu di sofa sambil menikmati cemilan yang disediakan Nayaka, saat ini ia mengenakan kaos kebesaran milik pria itu.

Setelah selesai, Nayaka pun kembali menghampiri Angel dan duduk di sampingnya. Pria itu meletakkan kantong plastik yang ia bawa di atas meja.

"Itu apa kak?" tanya Angel penasaran.

"Ohh, ini makanan yang kita pesan sayang. Kamu mau makan sekarang?" jawab Nayaka.

"Boleh," ucap Angel singkat.

"Yaudah, sebentar ya aku siapin dulu makanannya?" ucap Nayaka.

Angel manggut-manggut dengan mulut dipenuhi cemilan, sedangkan Nayaka kembali beranjak dari sofa dengan tak lupa mengusap puncak kepala wanita itu.

Saat Nayaka sedang menyiapkan makanannya, tiba-tiba Angel datang menyusulnya. Wanita itu berniat membantu Nayaka untuk menyediakan makanan di piring.

"Aku bantuin ya kak? Supaya cepet terus juga kakak gak capek," ucap Angel.

"Eh gausah sayang! Kalau cuma begini mah aku gak capek, lagian aku udah biasa kok kayak gini," ucap Nayaka menolak tawaran Angel.

"Kakak yakin? Udah lah gapapa, aku bisa bantu kakak kok," ucap Angel.

Nayaka tersenyum tipis dan mengangguk membiarkan wanita itu membantunya, mereka pun sama-sama menuangkan makanan ke piring.

"Nah udah nih, kamu tunggu di depan gih! Nanti aku yang bawain kesana," ujar Nayaka.

"Iya kak," Angel mengangguk dengan senyum manisnya, lalu berjalan ke depan.

Sementara Nayaka menyusul dari belakang dengan membawa dua piring berisi makanan itu.

"Kita makan malam dulu ya? Aku yakin kamu pasti udah lapar, apalagi kamu abis mandi tadi," ucap Nayaka seraya meletakkan piring di meja.

"Emang aku lapar sih kak," ucap Angel.

"Hahaha," Nayaka tertawa kecil sembari menarik kursi dan duduk di sebelah Angel.

Saat Angel hendak melahap makanannya, tiba-tiba Nayaka menahan tangannya dan mengambil alih sendok di tangan Angel itu.

"Ih kak, kok diambil? Aku kan belum selesai makan tau," protes Angel.

"Sabar Angel! Aku mau suapin kamu, ya biasanya kan juga seperti itu," ucap Nayaka.

"I-iya, tapi aku bisa makan sendiri kok. Aku udah gede tau kak bukan anak kecil lagi," ucap Angel.

"Ya aku tahu, tadi kan kita udah melakukan hal yang orang dewasa lakukan. Tapi, aku tetap anggap kamu anak kecil sayang," ucap Nayaka.

"Eee kak, kira-kira nanti aku bakal hamil gak? Kata guru di sekolah aku, kegiatan kayak tadi tuh dinamain hubungan suami-istri yang bisa menghasilkan anak," tanya Angel dengan polos.

Nayaka tersenyum singkat sembari mengusap puncak kepala kekasihnya.

"Kamu gausah cemas! Kalaupun kamu hamil, aku pasti tanggung jawab kok dan nikahin kamu. Sekarang kita fokus makan dulu ya?" jawab Nayaka.

"Tapi kak, aku belum mau nikah apalagi hamil. Aku kan masih sekolah, terus gimana juga kalau mama papa tau?" ujar Angel.

"Orang tua kamu pasti setuju dengan pernikahan kita, mereka aja dukung hubungan kita kan? Udah ya, kamu tenang aja sayang!" ucap Nayaka.

"Aku nurut aja deh sama kakak," lirih Angel.

"Gadis pintar!" puji Nayaka.

Lalu, Nayaka pun mulai menyuapi Angel dengan makanan yang sudah ia pesan. Wanita itu menurut saja dan malah tersenyum saat diperlakukan manis oleh kekasihnya.

"Abis ini kita tidur ya? Terus besok baru aku antar kamu pulang," ucap Nayaka.

"Iya kak," singkat Angel.

Keesokan harinya, Nayaka menepati janjinya dengan mengantar Angel pulang ke rumah.

Ia menggandeng tangan Angel sambil berjalan ke pintu depan rumah wanita itu.

"Kak, kalau mama papa tanya-tanya soal kemarin gimana? Aku gak mungkin bohong sama mereka, itu kan dosa besar tau," tanya Angel.

"Kamu tenang aja! Biar aku yang handle semuanya, kamu cukup diam disini!" jawab Nayaka.

Angel mengangguk menurut, meski sebenarnya ia masih cemas dan bingung harus berkata apa saat orangtuanya bertanya nanti.

TOK TOK TOK...

Nayaka mulai mengetuk pintu dan menekan bel yang ada disana, seketika itu juga Angel bertambah panik.

"Kamu kenapa gugup gitu sih? Tenang aja, rileks sayang!" ucap Nayaka.

"Aku takut mama papa marah, aku gak berani tau kak," ucap Angel.

"Kamu gak perlu takut, ada aku disini yang bakal lindungi kamu sayang!" ucap Nayaka.

"Tapi, kalau mama papa marah gak pandang bulu tau kak. Mereka bisa aja marahin kakak juga, padahal kan kakak gak salah. Aku yang minta kakak lakuin itu kemarin," ucap Angel.

Nayaka tampak linglung mendengar ucapan Angel, ia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal dan sedikit merasa bersalah.

"Aku juga salah sayang," ucap Nayaka.

"Enggak, itu bukan salah kakak. Kalau aja aku gak bertindak kayak gitu, mungkin kita juga gak ngelakuin itu kan. Aku emang nakal kak, aku benci sama diri aku sendiri!" ucap Angel.

"Hus gak boleh bilang gitu! Kamu gak nakal, lagian yang terjadi biarlah terjadi!" tegas Nayaka.

"Aku cuma takut mama papa tau dan marah sama kak Nayaka, apalagi kalau nantinya aku beneran hamil sesuai ucapan kakak," ucap Angel.

"Udah udah, jangan bahas itu sekarang! Nanti mereka dengar gimana?" pinta Nayaka.

Angel pun menutup mulutnya dan tak lagi bicara.

"Ya, itu lebih baik! Biarin aku yang bicara sama orang tua kamu, kamu cukup diam dan perhatikan ya!" ujar Nayaka.

"Iya kak," ucap Angel menurut.

Ceklek

Akhirnya pintu terbuka, Tata sang ibu dari Angel pun muncul dengan senyum di bibirnya.

"Eh Angel, Nayaka? Kalian sudah pulang?" ucap Tata.

"Iya tante," Nayaka bergerak mencium tangan Tata, diikuti Angel melakukan hal yang sama.

"Semalam kalian ngapain aja? Kok gak pulang?" tanya Tata penasaran.

"Eee saya sama Angel kemarin keasyikan main tante, terus tau-tau udah malam aja. Karena kalau kesini terlalu jauh, akhirnya saya milih buat ajak Angel ke apartemen saya, soalnya semalam Angel juga udah ngantuk banget. Tapi tante tenang aja, saya gak ngapa-ngapain kok sama Angel!" jawab Nayaka berbohong.

Angel sedikit kaget dengan kebohongan yang diucapkan kekasihnya, namun ia tak mungkin menyela ucapan Nayaka saat ini.

"Iya Nayaka, tante percaya kok sama kamu. Kamu itu kan anak teman tante, jadi tante yakin kamu baik dan kamu bisa jaga Angel juga dengan baik!" ucap Tata sambil tersenyum.

"Ah tante bisa aja, terimakasih ya tante atas pujiannya!" ucap Nayaka.

"Sama-sama, yaudah yuk masuk!" ajak Tata.

"Iya tante," Nayaka mengangguk pelan dan lalu membawa Angel masuk ke dalam.

"Kak, kenapa kakak bohong?" bisik Angel.

"Sssttt kamu diam aja!" perintah Nayaka.

Angel bergidik saat Nayaka menatap tajam ke arahnya, ia pun tidak berani lagi berbicara mengenai hal tadi.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Episodes
1 Bab 1. First kiss
2 Bab 2. Panas
3 Bab 3. Jebol sudah
4 Bab 4. Kok bohong?
5 Bab 5. Hanya mimpi
6 Bab 6. Pemotretan
7 Bab 7. Ditanya mama
8 Bab 8. Pulang telat
9 Bab 9. Nayaka pergi
10 Bab 10. Tiba di Bali
11 Bab 11. Cemburu kah?
12 Bab 12. Sama-sama setia
13 Bab 13. Sweet seventeen
14 Bab 14. Hadiah istimewa
15 Bab 15. Terjadi juga
16 Bab 16. Harus percaya
17 Bab 17. Pernikahan
18 Bab 18. Malam pertama
19 Bab 19. Permintaan Zefa
20 Bab 20. Minta bantuan
21 Bab 21. Baru sebentar
22 Bab 22. Marah sebentar
23 Bab 23. Kok kamu?
24 Bab 24. Rahasia Nayaka?
25 Bab 25. Beli gelang
26 Bab 26. Makan-makan
27 Bab 27. Ke rumah mama papa
28 Bab 28. Kamar mandi mertua
29 Bab 29. Pindah rumah
30 Bab 30. Dosa
31 Bab 31. Belajar berenang
32 Bab 32. Gym bareng
33 Bab 33. Curhat
34 Bab 34. Bertemu Jefri
35 Bab 35. Kecemburuan
36 Bab 36. Asal sama kamu
37 Bab 37. Usaha Zefa
38 Bab 38. Tragedi bioskop
39 Bab 39. Menggelora
40 Bab 40. Usil
41 Bab 41. Hampir ketahuan
42 Bab 42. Gak sabar
43 Bab 43. Lebih perhatian
44 Bab 44. Bisa kabur
45 Bab 45. Tak menyangka
46 Bab 46. Tak sengaja dengar
47 Bab 47. Apa iya?
48 Bab 48. Aku hamil
49 Bab 49. Testpack??
50 Bab 50. Bukan aku
51 Bab 51. Selingkuh?
52 Bab 52. Putus kontrak
53 Bab 53. Akan berhasil
54 Bab 54. Selesaikan semuanya
55 Bab 55. Lumpuh (end)
56 Sekuel
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1. First kiss
2
Bab 2. Panas
3
Bab 3. Jebol sudah
4
Bab 4. Kok bohong?
5
Bab 5. Hanya mimpi
6
Bab 6. Pemotretan
7
Bab 7. Ditanya mama
8
Bab 8. Pulang telat
9
Bab 9. Nayaka pergi
10
Bab 10. Tiba di Bali
11
Bab 11. Cemburu kah?
12
Bab 12. Sama-sama setia
13
Bab 13. Sweet seventeen
14
Bab 14. Hadiah istimewa
15
Bab 15. Terjadi juga
16
Bab 16. Harus percaya
17
Bab 17. Pernikahan
18
Bab 18. Malam pertama
19
Bab 19. Permintaan Zefa
20
Bab 20. Minta bantuan
21
Bab 21. Baru sebentar
22
Bab 22. Marah sebentar
23
Bab 23. Kok kamu?
24
Bab 24. Rahasia Nayaka?
25
Bab 25. Beli gelang
26
Bab 26. Makan-makan
27
Bab 27. Ke rumah mama papa
28
Bab 28. Kamar mandi mertua
29
Bab 29. Pindah rumah
30
Bab 30. Dosa
31
Bab 31. Belajar berenang
32
Bab 32. Gym bareng
33
Bab 33. Curhat
34
Bab 34. Bertemu Jefri
35
Bab 35. Kecemburuan
36
Bab 36. Asal sama kamu
37
Bab 37. Usaha Zefa
38
Bab 38. Tragedi bioskop
39
Bab 39. Menggelora
40
Bab 40. Usil
41
Bab 41. Hampir ketahuan
42
Bab 42. Gak sabar
43
Bab 43. Lebih perhatian
44
Bab 44. Bisa kabur
45
Bab 45. Tak menyangka
46
Bab 46. Tak sengaja dengar
47
Bab 47. Apa iya?
48
Bab 48. Aku hamil
49
Bab 49. Testpack??
50
Bab 50. Bukan aku
51
Bab 51. Selingkuh?
52
Bab 52. Putus kontrak
53
Bab 53. Akan berhasil
54
Bab 54. Selesaikan semuanya
55
Bab 55. Lumpuh (end)
56
Sekuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!