Dendam Evelyn

Paula mendekati Evelyn yang sudah jatuh di lantai dengan menggunakan bekas kabel yang memang dia siapkan untuk memukul siapapun yang melawan padanya termasuk Evelyn..

''Apa yang kau lakukan....jangan berani memukulku...'' jerit Evelyn dengan keras,..

Namun Paula tertawa tentu saja dia bisa dan dia akan memukul Evelyn, dirumah ini dialah yang berkuasa bukankah Evelyn telah berani melanggar aturannya..

Dengan mata tajam membara Paula mendekat dan menatap mata Evelyn yang terlihat begitu tajam...

''Siapa bilang aku tidak akan pernah memukulmu jal*ng....meski kau adalah putri Robert suamiku tak akan pernah membuatku menghentikan hukuman..''

Hancur hati Evelyn kali ini tak berbentuk, bisa di lihat olehnya kalau Ayah yang seharusnya melindungi dirinya...seharusnya ada untuk membela dirinya, kini hanyalah sebuah patung hidup..sang ayah hanya menatapnya tanpa ekspresi apapun di wajahnya dan hal itu sangat melukai hati Evelyn saat ini...sunguh tak dapat di terima akalnya jika ayah kandungnya mengambaikannya dengan kejam..bahkan ketika di tampar oleh Paula dan menyebabkan bibir Evelyn berdarah..Robert hanya diam dan ketakutan..

Oh.....tidak....Evelyn akan mengingat ini semua dengan baik...kalau ternyata tak ada cinta..semua itu hanyalah omong kosong belaka...dan Evelyn pasti akan membalas mereka semua satu-satu...

Paula mendekat..mengangkat kabel berukuran besar yang telah di lilit..akan terasa sangat nyeri ketika mengenai tubuh..

Evelyn menjauh dan ingin menghindar ketika Paula ingin memukulnya namun...ternyata..ada beberapa pelayan di bantu Andro putranya untuk memegang tubuh Evelyn agar tidak di pukul...

Airmata Evelyn menetes...

''Jangan lakukan itu Paula....''

''Aaahh..kau berani menyebutku dengan nama saja...apa kau mau mati..''jerit Paula dengan suara yang nyaring..

Paula segera mengangkat tangan tinggi dan mengayunkan kabel itu dan mendarat di tubuh Evelyn..

Plak.....

Kabel itu mengenai tubuh Evelyn dan menyakitinya...hingga gadis itu mengerang kesakitan..

''Aaarrggghhh,.......''

Paula masih belum puas dan kembali mengayunkan pukulan keras ke tubuh Evelyn kali ini lebih kuat hingga pakaiannya robek...

Di saat yang sama Robert mengangkat wajahnya...menatap putrinya yang terluka membuat nalurinya bangkit seketika...dan ketika Paula kembali ingin memukul di saat yang sama Robert merebut kabel milik Pula dan membuangnya jauh..

Kini mereka berdua saling berhadapan....

''Robert...beraninya kau...''

''Apa kau mau membunuh putriku..''

Paula kehilangan kata..

''Aku ingin memberinya pelajaran Robert dia menghilang semalam...''

Robert tertawa....

''Mulai sekarang jangan menganggunya...apa kau mengerti...dia bukan anakmu tapi dia anakku....jadi hanya akulah yang boleh menghukumnya....apa kau mengerti...'' tatap Robert dengan tajam..

Paula tertawa dingin....

''Baiklah...baik..'' jawab Paula menyerah..

Sementara Evelyn membuang pandangan ketika sang ayah menatapnya, baginya sang ayah sudah mati di dalam hatinya...dan dirinya tak akan lagi mengemis perlindungan darinya..

Jemari Evelyn mengepal di dalam genggaman tangannya...

Robert mendekat ingin menyentuh tubuh Evelyn yang di penuhi bekas luka namun gadis itu menghempaskan pegangan sang ayah dengan tatapan kebencian yang begitu nyata....

''Hentikan....hentikan Tuan Robert aku bisa mengurus diriku sendiri..''

Meski sulit...Evelyn mencoba berdiri namun rasa sakit di tubuhnya akibat pukulan Paula membuatnya sungguh lelah...namun seorang pelayan yang memang adalah sahabatnya bernama Dina membantunya berdiri, dan kali ini Evelyn tidak menolak...

''Ayo...aku akan mengantar ke kamarmu Eve...''

Evelyn menganggukan kepalanya...dan melangkah menuju kamar paling belakang, namun belum juga sampai disana...terdengar bunyi ketukan di pintu hingga membuat mereka menoleh...

Evelyn menaikan sudut bibirnya yang terasa sakit....apakah kejutan itu akan datang kalau benar,...maka rasa sakitnya akan menghilang dengan segera..

Sania melangkah menuju pintu dan membuka...ia lalu menjerit keras melihat ada banyak polisi yang datang mengepung rumah...

Sementara Robert dan Paula sungguh terkejut karna beberapa polisi langsung masuk dan menatap mereka dengan tajam, hingga keduanya saling menatap dengan pandangan bingung...

Ada apa ini,...mengapa para polisi mengepung rumahnya pagi-pagi sekali...?

''Selamat pagi..apakah benar ini rumah Tuan Robert Stev...''

Robert tersenyum bingung...

''Yah..ini adalah rumah saya...ada apa, mengapa ada banyak yang datang apakah kami melakukan kesalahan..''

Petugas polisi itu hanya menatap datar kemudian matanya berpaling pada sosok Andro yang berdiri dengan wajah pucat di sudut ruangan...

Sementara Evelyn tersenyum di sela airmatanya yang menetes..melihat mereka semua sedang berdiri dengan pucat dan syok membuatnya merasa menang...ia benar-benar lega..

''Kami mencari putra anda yang bernama Andro Stev...''

Mendengar nama anaknya membuat Paula menjadi histeris....ia kemudian menghalangi jalan Polisi untuk mendekati putranya...

''Tidak...apa alasan kalian untuk mencari putraku...apa yang anakku lakukan...''

Sang petugas polisi hanya tersenyum dingin...

''Putra anda di tangkap karna melakukan perjudian ilegal, bukan itu saja dia mengedarkan obat terlarang disana dengan sengaja..dan melakukan pengancaman pada mantan tunangannya...untuk sejumlah uang...''

Mendengar hal ini membuat lemas seluruh tubuh Paula...ia tersungkur jatuh ke lantai....

Tidak mungkin bukan...putra mahkota kebanggaannya telah begitu menyenangkan dirinya memberi dia banyak hal termasuk uang...Andro sering memberinya kemewahan bahkan sampai saat ini...tidak....ia tak bisa merelakan sang putra di bawa oleh polisi..

''Tidak...tidak mungkin putraku melakukan hal ini tidak mungkin, dia anak baik dia kebanggaannku..''tangis Paula pecah saat itu juga...

Dan Andro menjadi ketakutan setengah mati..siapa yang berani membongkar kejahatannya...dirumah ini semua mendukungnya kecuali...

Pandangan Andro jatuh pada sosok Evelyn yang menatapnya penuh kebencian...pria itu menjadi lepas kendalli dan mendekati Evelyn...

''Kau yang melaporkan aku hah...''jerit Andro tidak terkendali..

Robert yang tidak terima ketika Andro ingin memukul Evelyn mendekat lalu menarik putranya menjauh...dan menatapnya tajam...

''Mengapa kau malah mencari alasan Andro...adikmu tidak tau apapun...''

Andro tertawa kesal...

''Ayah tau,....dia akan menghancurkan keluarga kita ayah...''

''Diam......lebih baik bagimu untuk mempertanggung jawabkan perbuatanmu..''

''Pak polisi silahkan bawa anakku, jika dia bersalah...maka aku akan pasrah dan mengikuti aturan..''

Paula yang mendengar ucapan suaminya tidak terima...ia mendekat dan menarik Robert...

''Apa maksudmu.....kau mau menyerahkan anak kita...''

Tangis Paula pecah...

''Kita akan mendampinginya sayang tapi saat ini kita tidak bisa melakukan apapun untuk tidak membiarkannya pergi...''

''Oh..putraku...''

Rintih Paula sakit hati ketika para petugas menyeret Andro untuk keluar dari rumah sementara....

Andro yakin sekali bahwa Evelyn ada di balik semua pelaporan ini...dan benar saja...ketika Andro menoleh dia menemukan senyum penuh dendam di mata Evelyn yang terarah padanya...

Yah...Evelyn tersenyum.....dan melambaikan tangannya pada Andro yang membuat pria itu menggertakan gigi...

Deg.....

Terpopuler

Comments

Maya Sari

Maya Sari

syukurin itu belum seberapa Paula tunggu balasannya untukmu Ayo Evi bikin hancur semua keluarga itu

2022-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!