Evelyn keluar dari kantor polisi dengan seuntai senyuman yang manis...ia terlihat seperti gadis SMA yang baru saja pulang menyerahkan tugasnya, hal itu membuat Evelyn begitu bahagia...
ia telah menyerahkan bukti-bukti yang dapat menghancurkan Andro sampai ke dasar..
gadis yang terlihat begitu lugu itu menyetop sebuah taxi dan akhirnya membawa dirinya ke sebuah tempat pemakaman umum yang terletak di sudut kota...pemakaman itu adalah tempat biasa yang menampung orang-orang yang berada di bawah kemiskinan, jika tidak membayar iuran tepat waktu makam mereka akan hilang di tempat makam baru..seandainya saja Evelyn punya cukup uang, maka dia bisa memindahkan makam sang ibu di tempat yang lebih baik...namun belum sekarang, tapi dia berjanji...akan melakukannya suatu saat nanti..
Taxi berhenti di pinggir jalan, usai membayar,...Evelyn turun dari sana, tak lupa ia membawa sebuah kembang seadanya untuk di bawa ke makam sang ibu....
Dan ketika hanya beberapa langkah, ia membeku melihat beberapa orang hendak menggali makam sang ibu dari sana...sontak Evelyn menjerit keras..
''Hentikan....apa yang kalian lakukan..''jeritnya dengan airmata yang menetes..
Salah satu petugas menatapnya dengan tajam...
''Kau terlambat membayar 3 hari jadi kami akan segera menggeser makam ibumu untuk makam yang baru...''
Tubuh Evelyn merinding, baru saja 3 hari telat membayar dan mereka tega menutup makamnya dengan makam orang lain....gadis itu mendekat.....
''Hanya 3 hari dan aku datang untuk membayar....''
Pria di depannya tertawa kesal..
''Bayar untuk 6 bulan maka kami tak akan pernah menggeser makam ibumu bagaimana,....''
''6 bulan....''ulang Evelyn dengan tatapan beku...
Satu bulan saja makam ibu harus dia bayar 1 juta jadi kalau 6 bulan maka ia harus membayar uang 6 juta, dari mana uang sebanyak itu..pekerjaannya di restoran cepat saji tidaklah cukup..bagaimana sekarang..
Pria di depannya tertawa kesal.....ia mendekati Evelin dan menatap matanya...ia seperti sedang menghina lewat matanya..
''Jika kau tidak sanggup membayar maka...ucapkan selamat tinggal pada ibumu...''
Pria itu berbalik dan mengambil peralatan untuk menggali tanah, namun ia terkejut ketika Evelyn mencekal tangannya, ia menoleh dan menemukan airmata menetes di wajah Evelyn....
''Aku akan membayar untuk setahun...tapi berikan aku waktu seminggu,...bagaimana..''
''Wah...nyalimu besar juga...setahun itu artinya 12 juta...kau benar-benar sanggup..''
Evelyn menganggukan kepalanya....dengan mata yang basah...
''Aku akan membawa uang itu seminggu lagi...jadi tolong jangan gali makam ibuku..''suara Evelyn menjadi serak...sementara itu sang pria hanya menganggukan kepalanya..
''Baik...hanya seminggu dan aku tak akan memperpanjang waktu untukmu nona...''
Evelyn akhirnya menganggukan kepala...dengan rasa sesak di dada...bertahun-tahun dia mengemis pada sang ayah untuk membayar uang makam ibu, walau untuk itu ia harus mendapat suara yang kasar dari ayahnya yang penghianat..
Baru setahun terakhir ini dia membayar sendiri biaya makam ibu, tanpa meminta ayah....
Evelyn melangkah dengan tangisan yang pecah tersungkur di hadapan makam sang ibu sambil menggenggam tanah dengan gemetar..
''Mengapa....mengapa kau tak membawaku saja...mengapa kau pergi sendiri..bu, mengapa harus pergi sendiri....aku harus bagaimana sekarang...aku tidak punya uang..lagi..bagaimana ini..'' tangis Mikha memeluk nisan sang ibu dan menangis keras..
Sungguh hidup baginya tidak mudah,.....dendam ini semakin hari semakin besar saja...dan seakan menyakitinya semakin dalam...dari mana mendapatkan uang sebanyak itu....
Evelyn....ayo berpikir sekarang.....
**************
Evelyn kembali ketika hari sudah sore, tanpa sadar dia menangis seharian di makam dan melupakan waktu,....
Ada beberapa mobil mahal yang terparkir di halaman rumah, hingga Evelyn harus berjalan hati-hati...melangkah menuju arah belakang..
dan ketika dia mengendap-endap....tubuhnya bertubrukan dengan dada bidang seseorang yang berdiri di hadapannya...
Sontak Evelyn mengangkat wajahnya....dan membeku..apakah dia sedang melihat pangeran...??
Seorang pria yang sangat tampan menatapnya dengan pandangan yang dalam, dan saat ini masih memegang bahunya...
Siapa dia....?? Batin Evelyn berdebar...
''Hati-hati kalau kau mau melangkah nona...'' ucapnya ramah..
Sungguh dia sangat baik, tampan dan lembut..semua kesempurnaan ada padanya...
Evelyn menegakan tubuhnya dan memperbaiki rambutnya yang berantakan...sambil tersenyum..mengapa dia salah tingkah..
''Maafkan aku...tuan..''
''Namaku Elard..'' ucapnya mengulurkan tangannya..
Evelyn tampak ragu menatap uluran tangannya..ia segera sadar siapa dirinya,....
''Ayo katakan siapa namamu..''
Elard mengambil jemari Evelyn dan menggenggamnya hingga Evelyn tersenyum...
''Aku adalah Evelyn...Snow..''
''Evelyn....nama yang bagus...aku...''
Pembicaraan mereka terputus ketika seseorang tiba-tiba datang dan menarik lengan Elard menjauh...pandangannya teramat culas seperti Paula Stev, siapa lagi kalaui bukan Sania...
''Sayang..mengapa kau mau mengenal dia....''
''Siapa dia..''tanya Elard penasaran..
Sania mnyipitkan matanya penuh cemooh..
''Dia hanya anak angkat, asal usulnya tidaklah jelas...mungkin dia anak dari selingkuhan seseorang....mungkin dia adalah anak simpanan.....Aaawwww.......''
Entah sejak kapan Evelyn lepas kendali, ia tak bisa menahan diri ketika menyadari gadis ini sedang menghina ibunya.....lalu dengan cepat Evelyn menarik kuat rambut Sania di hadapan Elard hingga pria itu terkejut,..
Plak....
Evelyn menampar wajah Sania hingga gadis itu berteriak kencang, Evelyn sudah tidak perduli penilaian Elard padanya bahkan ia tak ingin apapun....
''Jangan pernah menghina ibuku yang sudah meninggal Sania...sekuat apapun Evelyn ingin menahan airmatanya tapi ia tak sanggup..airmatanya menetes di hadapan musuhnya...
Elard membeku melihat tangisan penuh rasa sakit dari seorang gadis muda yang baru saja ia temui..
''Ayahmu sekarang, telah meninggalkan ibuku demi ibumu...apa kau mengerti....kau lah anak si pelakor itu dan selamanya aku benci kalian semua..'' teriak Evelyn tidak terkendali...
''Hoh...kau berteriak seperti orang gila Evelin....ada apa denganmu...''Sania begitu malu karna niat awalnya ia ingin mempermalukan Evelyn malah sekarang Evelyn yang telah mempermalukan dirinya...
Sania akan melapor pada ibu...itu pasti..
Elard hanya mampu terdiam melihat kepergian Evelyn penuh airmata...ada apa, mengapa luka itu sangat menyakitkan gadis itu..dan mengapa dia terpengaruh...mengapa dia terpengaruh dengan apa yang terjadi...
Sania memegang pipinya yang terasa panas...
''Apa kau baik-baik saja...''tanya Elard pada Sania yang masih meringis..
''Gadis gila itu...oh..aku akan mengadu pada ibu untuk mengusirnya sayang..''isak Sania memeluk Elard meminta perlindungan.,.
Namun entah mengapa Elard mati rasa...
Pikirannya justru tertuju pada Evelyn yang terlihat begitu menderita...
*********
Plak.......
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Evelyn....hingga tubuh gadis itu jatuh membentur meja kaca di belakangnya...
Airmata jatuh di wajah datar Evelyn...
''Siapa kau sebenarnya...mengapa kau memukul putriku..'' teriak Paula dengan murka..
Evelyn menoleh penuh dendam..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Rose_Ni
pelakor gak ada matinya,heran...
2023-02-14
0
Maya Sari
kluarga gk tau diri
2022-12-04
0