Atas Nama Dendam
Ruang tamu keluarga Robert Stev, di landa kekacauan besar, sang putra mahkota bernama Andro gagal menikah dengan wanita cantik yang kaya raya dan tentunya anak dari pengusaha konglomerat yang ternama..semua itu karna foto Andro yang tersebar di berita..dalam foto itu dia sedang mabuk dan tidur dengan para wanita di bar, foto itu sangat menjijikan..
Wajah Robert Steve dan istrinya Paula Stev merah padam, bagaimana tidak undangannya sudah tersebar luas dan mereka sudah mengeluarkan banyak uang, tentu saja sang Ayah Robert hanyalah pemilik sebuah percetakan majalah kecil yang hampir bangkrut sementara Paula adalah seorang model yang sudah tua namun memaksakan dirinya berpose di majalah suaminya sendiri, padahal dia sudah keriput,..tak ada yang membeli majalah itu..
Sementara Robert dan Paula di karuniai tiga anak yang bernama Andro dan Sania Stev..dan Tiara Stev yang berusia sama dengannya.
usia Ando lebih tua 5 tahun darinya karna sang ayah sudah berselingkuh ketika baru saja menikah dengan ibunya,...bahkan jauh sebelum Eve lahir..
Mata Paula seakan ingin menelan utuh putranya dalam kemarahan..dia terlihat seperti nenek sihir yang sedang mengeluarkan kemarahannya, astaga...Eve hanya melirik dingin, hal seperti ini sudah biasa dia lihat, kata makian dan juga hinaan meluncur bebas dari mulut sang pelakor...begitulah Eve menyebut wanita ini..Eve berdiri di sudut ruangan seperti para pelayan rumah ini..yah..karna dimata Paula dan anak-anaknya dia tak lebih dari pada pelayan..bukan bagian dari keluarga ini.
''Kau sangat b*doh...mengapa kau sampai mau di foto...mengapa kau b*doh..''teriak Paula dengan murka..
Bahkan jantungnya segan untuk berdetak..kemarahan Paula begitu menakutkan hingga semua anak dan suaminya, bahkan para pelayan, tak lupa ada beberapa peliharaan anjing dan kucing pun ikut diam..
Andro begitu ketakutan...sembari menundukan wajahnya dalam-dalam..
''Aku akan tetap menikahinya Ibu tenang saja..''
Sebuah vas bunga kecil melayang dan mengenai pelipis kanan Andro hingga berdarah...
Crang....
Hening....
Paula mendekati sang putra...dan mencengkram ujung kemejanya...ia menatap anaknya dengan tajam..
''Kau pikir semuanya akan mudah hah...kau pikir keluarga mereka akan menerima pe*inah sepertimu masuk dalam keluarga mereka...tidak..kau salah Andro..bahkan ibunya sudah menelfonku..kau tau untuk apa...''
Andro gemetar....
''I..ibu....''
''Dia mencaci maki diriku..dia bilang aku...wanita buruk dan tak pantas menjadi seorang ibu...dia bilang begitu Andro...'' jerit Paula tak mampu menahan murkanya..
Di raihnya sekali lagi vas bunga yang ada di sekitarnya dan ingin menghantam kepala Andro namun sang putra menahan tangan sang Ibu...
''Ibu tenanglah.....aku mendapat mangsa baru dan lagi pula aku sudah mendapatkan beberapa aset miliknya jadi jika aku tidak menikah dengannya aku masih untung Ibu...''ucap Andro berusaha membujuk..
Eve mengeraskan wajahnya, sungguh mereka adalah pasangan ibu dan anak yang cocok...
Sinar mata Paula berbinar...
''Kau mendapatkan apa...''
''Aku akan memberitahu nanti..tapi...jangan memukulku lagi Ibu..aku akan membawakan uang yang banyak untukmu...''
Wajah Paula seketika menjadi cerah..
''Evelin............'' teriaknya keras...
Eve melangkah mendekati wanita itu...
''Yah,.....nyonya Paula..''
''Ambilkan obat lalu bersihkan luka kakakmu, setelah itu layani Sania di kamar..dia akan berpesta malam ini...''
''Baik nyonya..''
Semua bubar dan meninggalkan ruang tamu, meninggalkan Andro yang duduk di kursi dengan pasrah...
Evelin mengambil kapas yang sudah di beri alkohol lalu mendekati Andro yang sedang menatapnya..
''Kau cantik sekali Eve,....aaarrghh.....''
Andro menjerit ketika Eve sengaja menempelkan kapas alkohol dengan kuat di pelipisnya hingga menimbulkan rasa nyeri yang begitu kuat...
''Apa kau sengaja melakukannya..'' teriak Andro dengan kesal..
Eve hanya menatap datar...
''Jika kau tidak menahan rasa sakit maka kau bisa membersihkan lukamu sendiri.''desis Eve dingin..
Andro tertawa kesal sambil melemparkan kapas ke lantai..
''Anak angkat tidak tau diri,.....bahkan kau hanya di anggap pelayan dirumah ini...sialan...beraninya kau membantahku..'teriak Andro kesal..
Eve mengangkat wajahnya..
''Jika kau tidak menyukaiku...katakan pada ayah atau ibumu...coba saja mengusirku....''desis Eve tanpa takut..
Dia tak akan pernah takut pada siapapun, dan semakin hari dendamnya semakin besar saja...pada semua anggota keluarga ini..
Andro mendekat....
''Kau punya nyali yang besar sebagai anak angkat dirumah ini Eve...jadi katakan padaku...siapa kau sebenarnya...''
Deg!!!!
Eve tersenyum......
''Aku bukan anak angkat...''
''Oh..yah...apakah kau adalah anak kandung ibuku..aaah..tidak mungkin, jika begitu kau tidak akan di perlalukan seperti pembantu...''
Evelin mengepalkan tangannya.....
Sementara Andro terus saja menghinanya..
dengan sebelah tangannya dia mencengkram dagu Evelin dengan kuat..hingga mereka berdiri saling menatap..
''Jika kau bukan anak ibuku apakah itu artinya kau adalah anak haram ayahku...''
''Hahahaha....anak haram, kau menyebutku anak haram...'' Evelin tertawa dengan suara yang keras...
Andro mulai terbakar amarah...sementara Evelin mendekatkan wajahnya..
''Yah...jangan marah jika aku berkata jujur kakak....''
''Evelin...''
''Kaulah anak haram Andro..mengapa aku mengatakannya...yah....karna ibumu adalah pelakor dalam rumah tangga bahagia ibu dan ayahku..itu artinya kau lahir di luar pernikahan, itu artinya di dalam dirimu ada noda yang tak bisa kau hapus...kau adalah anak haram dari seorang pelakor yang kejam..'' Evelin menyelesaikan kata-katanya dengan emosi yang berusaha dia jaga..
Usai berkata...Evelin melemparkan kotak p3k sembarangan lalu melangkah ke kamar...
sementara Andro menggertakan gigi..gadis ini sudah gila dan ia akan menghentikan semua kegilaan ini..
********
Evelin sampai di kamarnya dan mulai mengambil ponselnya..
''Pak polisi...aku akan melaporkan sebuah kejahatan serius...bisakah bapak merasiakan namaku..baiklah..terimakasih..aku akan datang ke kantor polisi untuk menyerahkan bukti..''ucap Evelin dengan suara lembut, seolah tidak terjadi apapun kepadanya..
Setelah memutuskan sambungan telp Evelyn tersenyum dingin...gadis itu lalu melangkah santai menuju ranjang kecil miliknya dan berbaring disana...
dan menatap langit-langit kamar sederhana miliknya..
''Ibu.....kau akan melihat bagaimana mereka akan menangis mulai dari sekarang....aku tak akan pernah membiarkan mereka hidup dengan tenang setelah menghancurkan hidup kita ibu...''
Evelyn mengepalkan tangannya dengan kuat, airmatanya menetes kala mengenang jika sang ayah tega meninggalkan ibunya, demi menikahi wanita lain yang tak lain adalah Paula dan bukan itu saja...
demi menyembunyikan identitasnya sang ayah menitipkan Evelyn di panti asuhan lalu mengambilnya sebagai anak adopsi...hal itu tentu saja tak akan di biarkan Evelyn begitu saja...
yah...mereka harus membayar apa yang di lakukan mereka satu persatu...
Evelyn menaikan sudut bibirnya tajam.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Maya Sari
Hai Thor I'm is back siap untuk mengomentari novelmu hehehe
.
.
2022-12-04
2