"Jadi begini kelakuan kamu kalau nganterin Hima?" Nuga menatap tajam Nanda yang tengah membeku dengan mata membeliak.
"Pak saya bisa jelaskan!" Axcel langsung menempatkan Nanda dibelakang tubuhnya. "Ini semua salah saya, tolong jangan salahkan Nanda. Saya yang memaksa Nanda menemui saya di sini, Pak."
Nanda semakin terkejut mendengar pembelaan Axcel. Kenapa harus begini, sih?
"Om, aku bukan mau ambil kesempatan saat anterin Hima, tapi kami ketemu nggak sengaja. Lagian Hima juga sebentar lagi pulang, dari tadi pagi aku jagain dia, kok ... baru lima menit aja aku di sini." Nanda mengajukan banding.
"Kalau begitu urusan kalian selesai, kan? Hima sudah pulang dan menunggu di mobil, jadi kamu juga harus ikut pulang!" Tatapan mengerikan itu menghujam Nanda kembali. Kali ini disertai sebuah geretak di rahang.
Nanda melihatnya, tapi itu bukan jadi alasan untuknya menurut kan? Bukannya bagus kalau Hima sudah pulang, dan ayahnya ada di sini, lagian mereka sudah ketahuan, apa lagi yang akan Nanda tutup-tutupi?
"Om pulang saja duluan, nanti aku diantar sama Axcel," ujar Nanda ringan.
Nuga membeliak tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Anak ini sudah bohong, membantah pula. Benar-benar pengaruh yang buruk hubungan satu itu!
"Pulang sekarang!" tegas Nuga.
"Nggak bisa, Om ... aku masih ingin di sini sama Axcel. Dia nggak bakal macam-macam, kok. Om kenal Axcel, kan?" bantah Nanda sekali lagi. Dia benar-benar keras kepala.
Benar, memang benar. Jika saja yang Nuga lihat bukan mantan mahasiswanya yang berprestasi, akan habis olehnya pria tersebut. Berani mengajari Nanda berbohong dan menjalin hubungan sembunyi-sembunyi. Nuga sudah mendapat mandat untuk menjaga Nanda, dan itu tidak bisa di tawar selama Nanda tinggal di rumahnya.
Jika bukan Axcel yang berdiri diantara dirinya dengan Nanda sekarang, sudah pasti Nuga akan menyeret Nanda ke mobil, setelah menghajar pria itu. Dia pasti tidak akan menahan diri dan mengabaikan jika harga dirinya jatuh.
"Nda ...."
"Om, berhenti ngatur-ngatur aku seolah Om adalah orang tuaku. Aku akan jaga diri, Om, aku sudah besar. Aku tahu mana yang baik dan mana yang bukan. Jangan terus-terusan menghalangiku meraih kebahagiaanku!" Nanda kembali mendebat. Gigih sekali dia memperjuangkan masa muda yang yang bebas sebelum menjadi istri sebentar lagi.
Mata Nanda berkaca-kaca, menahan tangis. Dia benci pada keputusan neneknya yang semena-mena empat tahun lalu sebelum dia memutuskan kuliah di sini. "Om ... Nanda mohon, sekali ini saja! Biarkan aku pergi sama Axcel!"
Tangan Nanda mengatup di dada, suaranya bergetar, membuat Nuga heran dengan sikap Nanda yang selama ini tidak pernah dia tunjukkan di depannya. Nanda tidak akan pernah memohon begitu rendah jika itu tidaklah penting. Pasti Nanda begitu mencintai Axcel, sampai dia harus melakukan itu.
"Om ... Setelah ini, aku nggak akan bohong atau pergi tanpa izin Om. Aku janji!" tangis Nanda pecah, membuat Axcel merengkuh bahunya. Tangan pria itu mengusap pelan bahu Nanda, menahan tubuh Nanda agar tidak jatuh.
Nuga menghela napas. Ekor matanya melirik kedua pasangan muda yang membuat dada Nuga resah. Dia khawatir meninggalkan Nanda bersama pria lain. Dia takut sekali. Kejadian di masa lalu membuatnya berpikiran buruk tentang hubungan pacaran.
Nuga gelisah. Di satu sisi, dia terlihat sangat jahat dan kejam sampai membuat Nanda menangis seperti itu, tapi di sisi lain, dia takut akan kenapa-napa seperti yang dialami mendiang Ibunya Hima.
Dia takut hal serupa terjadi pada Nanda yang sikapnya mirip sekali dengan Arum.
"Pulang sama Om, Nda! Tolong mengerti kenapa Om melarang kamu pacaran," putus Nuga akhirnya.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Wirda Wati
Arum. kenapa ya...apa selingkuh
2023-05-05
0
Maryani Sundawa
Aduh si Nanda LG jatuh cinta sejatuh²nyaa nih
2023-01-22
0
Miawati
Nuga posesif yaah tp g pa2, kan Duda Ganteng
2023-01-15
0