3

Padahal sebelumnya, Mey bertekat untuk menjaga harga diri dan martabatnya tetap tinggi di hadapan Nanda. Namun melihat Nanda bertingkah begitu manja saat bersama Nuga pagi ini, Mey harus merendahkan diri dan menebalkan muka.

Dan disinilah Mey berada sekarang, duduk bersebelahan dengan Nuga menuju kampus dimana mereka berdua bekerja di tempat yang sama. Bedanya, Mey bukan dosen, melainkan seorang staf akuntan.

Mata sipitnya selalu melirik ke arah Nuga yang diam saja sejak mereka melaju membelah jalanan yang sedikit padat.

Dibelakang, Hima dan Nanda juga terdiam dan bermuka tegang. Tampak mereka sedang menahan diri untuk tidak berbicara ngalor ngidul seperti biasa.

Mey yang memangku kotak bekal berinisiatif mengajak Hima ngobrol. Wanita itu menoleh dan tersenyum ke arah Hima yang memandangnya tanpa sengaja.

"Hima mau sushi?" tawarnya ramah dan murah hati.

"Nggak usah repot-repot, Tante ... Hima sudah bayar katering makan di sekolah." Hima tersenyum manis dan tampak dewasa.

Nuga melirik ekspresi anaknya yang kelihatan sekali sedang menolak Mey dengan kalimat yang sangat halus sekaligus terdengar sombong.

Ini pasti pengaruh Nanda lagi, pikir Nuga. Memang Hima kurang suka dengan Mey yang terkesan caper padanya dan Hima jelas tidak terima ayahnya di dekati wanita lain. Hima pernah menangis dan memberontak jika Mey berada atau mengajaknya berbicara. Tapi sekarang, anak kecil itu pintar sekali memainkan peran.

Lirikan Nuga melalui kaca spion beralih ke Nanda yang tampak santai dengan kaki tersilang dan bibir bersiul seolah dia tidak mendengar apa-apa. Namun sudut bibir Nanda jelas terlihat sedang tersenyum.

Mey jelas tidak berkutik dengan penolakan Hima. Wajah Mey merah tanpa bisa disamarkan lagi dengan alasan apapun.

"Kau mau, Nda ...?" tawar Mey sebab dia merasa terbanting oleh bapak dan anak itu. Ini hanya menjaga gengsi saja, pikir Mey.

"Makasih Tante ... tapi saya sudah sarapan tadi." Nanda tersenyum lebar, hingga matanya menyipit. "Tante lihat sendiri kan tadi?"

Mey mendelik mendengar panggilan Nanda untuknya. Mau marah tapi ada Nuga, kalau nggak dimarahin, Nanda makin melunjak. Mey bingung sendiri dan merasa menyesal memulai pembicaraan basa basi yang bukan dirinya banget.

Nuga menghela napas. Jujur saja dia pagi ini kesal karena Nanda, ditambah Mey yang sedikit menyebalkan, jadi obrolan tadi baginya hanya menggelitiki telinga. Dan melihat ekspresi Mey yang siap menyembur Nanda dengan omelan, Nuga berinisiatif agar suasana paginya tidak ŕusak.

"Mey ... Aku ada perlu sebentar di sekolah Hima. Kamu ke kampus pakai taksi aja, ya ... Aku takut terlambat jika kamu harus menunggku."

Mey menoleh dengan wajah senang. Nuga perhatian sekali sampai takut kalau dia terlambat ke kampus. "Aku nggak apa-apa sebenarnya kalau harus nunggu, Mas ... toh ini masih sangat pagi. Biasanya juga—"

"Aku harus ke kafe juga sebelumnya," tukas Nuga. Bagaimanapun, dia harus tahu siapa taksi langganan yang memanggil Nanda dengan panggilan sayang tadi.

"Aku—"

"Biar aku bayar ongkosnya!" Nuga menyela tidak sabar, matanya melirik Nanda yang bersedekap dengan angkuhnya memandang Mey. "Nda, pesankan taksi untuk Mbak Mey!"

Nanda membeliak. "Kok jadi aku sih? Yang punya urusan siapa, yang ribet siapa? Nggak Om-om, nggak Tante-tante semuanya bikin riweh!"

Mey tidak tahan untuk tidak menoleh dan memberikan Nanda tatapan mengejek. Lalu dengan begitu lembutnya, Mey berkata, "Biar Mey pesan sendiri, Mas ... jangan membuat Nanda kerepotan. Aku tadi yang maksa ikut numpang ke mobilmu, tanpa tahu apa Mas ada urusan atau enggak."

Mey mengedipkan matanya saat berbalik, lalu tersenyum manis ke arah Nuga yang sepertinya sedang menahan napas. Wanita itu meraih ponsel dan memesan taksi.

Nanda mencibir aksi Mey. "Bagus kalau sadar diri! Lagian mobil puluhan, masa ke kampus nebeng! Kelihatan sekali capernya!"

Mey menegang dan memegang ponselnya erat-erat. Batinnya bergumam. "Baik, Nda ... Kamu yang terus saja menguji kesabaranku! Kita lihat saja siapa yang akan tertawa terakhir nanti!"

Terpopuler

Comments

Mariana Frutty

Mariana Frutty

✖️

2024-04-14

0

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjut

2023-05-05

1

Miawati

Miawati

kak Visual nya Revalhady aja...dikit maksa

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Merespons Kamu
2 Sudah Ditolak, Masih Saja Ngeyel
3 3
4 4. Kabar Dari Kampung
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12. Playgirl Magang
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.
31 31.
32 32.
33 33
34 34
35 35.
36 36.
37 37
38 38
39 39.
40 40
41 41
42 42
43 43.
44 44.
45 45
46 46
47 47
48 48.
49 49.
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60.
61 61. Bismillah, Lancar
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 ~Bab 69~
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84. Kita Sambung Alon-Alon
85 85. Dekengan Pusat
86 86. Full Charging
87 AC-nya Insecure
88 Itu Hari Bahagia Gue!
89 Itu Hanya Sepertiga Saja
90 Yang Ti Ndak Suka!
91 Julian X Seto
92 Setelah Menikah Nanti
93 Memperjuangkan tanpa Menjadi Duri
94 Dia yang Cintanya Kamu Tigakan
95 Kebetulan Saya Juga Menikah Hari Ini.
96 Sesal Sudah Telat
97 Hari Ini Aku Mau Memperjuangkan Cintaku
98 Datang Tak Diundang, Pulang Minta Cateran
99 UUD(Ujung-ujungnya Di—)
100 Bye-Bye Parasut
101 Fakta Yang Tidak Bisa Dielakkan
102 Baby Tantrum
103 Barbarly
104 Random
105 Face My Ex
106 Suddenly End
107 Mau Ya, Om?!
108 Sayang Om Banyak-Banyak
109 Setongkol, eh, Sekongkol
110 Holor
111 Baby Blur
112 Menangkap Basah
113 Merayu Sepotong Kayu
114 Lain di Mulut, Lain di Hati
115 Kosong
116 Ditinggal Pas Enak-enaknya
117 Konser
118 Kejadiannya Begitu Cepat
119 Road to End
120 Special End; Born to be Rich
121 Di Atas Ranjang Dokter Dingin by misshel(Promo Novel Baru)
122 Promnov baru untuk reader terkece sepanjang masa
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Merespons Kamu
2
Sudah Ditolak, Masih Saja Ngeyel
3
3
4
4. Kabar Dari Kampung
5
5.
6
6.
7
7.
8
8.
9
9.
10
10.
11
11.
12
12. Playgirl Magang
13
13.
14
14.
15
15.
16
16.
17
17.
18
18.
19
19
20
20.
21
21.
22
22.
23
23.
24
24.
25
25.
26
26.
27
27.
28
28.
29
29.
30
30.
31
31.
32
32.
33
33
34
34
35
35.
36
36.
37
37
38
38
39
39.
40
40
41
41
42
42
43
43.
44
44.
45
45
46
46
47
47
48
48.
49
49.
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60.
61
61. Bismillah, Lancar
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
~Bab 69~
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84. Kita Sambung Alon-Alon
85
85. Dekengan Pusat
86
86. Full Charging
87
AC-nya Insecure
88
Itu Hari Bahagia Gue!
89
Itu Hanya Sepertiga Saja
90
Yang Ti Ndak Suka!
91
Julian X Seto
92
Setelah Menikah Nanti
93
Memperjuangkan tanpa Menjadi Duri
94
Dia yang Cintanya Kamu Tigakan
95
Kebetulan Saya Juga Menikah Hari Ini.
96
Sesal Sudah Telat
97
Hari Ini Aku Mau Memperjuangkan Cintaku
98
Datang Tak Diundang, Pulang Minta Cateran
99
UUD(Ujung-ujungnya Di—)
100
Bye-Bye Parasut
101
Fakta Yang Tidak Bisa Dielakkan
102
Baby Tantrum
103
Barbarly
104
Random
105
Face My Ex
106
Suddenly End
107
Mau Ya, Om?!
108
Sayang Om Banyak-Banyak
109
Setongkol, eh, Sekongkol
110
Holor
111
Baby Blur
112
Menangkap Basah
113
Merayu Sepotong Kayu
114
Lain di Mulut, Lain di Hati
115
Kosong
116
Ditinggal Pas Enak-enaknya
117
Konser
118
Kejadiannya Begitu Cepat
119
Road to End
120
Special End; Born to be Rich
121
Di Atas Ranjang Dokter Dingin by misshel(Promo Novel Baru)
122
Promnov baru untuk reader terkece sepanjang masa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!