Pertemuan Keluarga

Ehsan baru saja sampai ke rumahnya. Pria berkumis tipis itu langsung mencari sang istri. Namun, tak kunjung menemukannya.

"Sayang, kamu di mana?" teriak Ehsan. Tiba-tiba Mbok Darmi menghampiri tuannya dengan tergesa.

"Maaf, Pak. Ibu sepertinya tertidur di taman belakang, tetapi tubuhnya panas. Saya takut Ibu sakit, Pak." Wanita paruh baya itu terlihat khawatir.

Ehsan bergegas menuju taman belakang untuk menemui sang istri. Ternyata benar istrinya sedang berbaring miring di atas gazebo. Wanita itu meringkuk di sana dengan suhu tubuh yang tinggi. Pria berkumis tipis itu pun langsung mengangkat tubuh istrinya dan membawanya ke kamar mereka.

"Sayang, bangun! Ini aku, aku sudah membalas mereka, bangunlah!" Ehsan mengusap lembut pipi istrinya yang begitu panas. Akhirnya, Ehsan pun memanggil dokter pribadi mereka.

Tak berselang lama dokter Nathan pun datang, Ehsan langsung membawa dokter yang juga sahabatnya itu ke kamarnya untuk memeriksa istrinya.

Nathan langsung mengeluarkan alat medisnya dan memeriksa keadaan Ayudia. "Istrimu demam, apa semalam dia tidak tidur?" tanya Nathan.

Ehsan berpikir sejenak, ia lalu mengingat kejadian semalam, saat istrinya pulang begitu larut dengan mata sembab, dan setelah pulang pun ia tak kunjung tidur, baru setelah subuh wanita itu bisa memejamkan matanya.

"Iya, semalam istriku kurang tidur."

"Nanti beri obat demamnya, dan istirahat." Nathan memberikan beberapa obat dari tasnya.

Setelah selesai, Ehsan mengajak Nathan keluar dari kamarnya dan pergi menuju ruang kerja Ehsan.

Nathan duduk di sofa yang tersedia di sana, pria berkaca mata itu tahu bahwa akan ada yang dibicarakan oleh Ehsan.

"Apa kamu tahu tentang kegagalan pernikahan putriku, Nathan?" Pria itu duduk di sofa tunggal sambil menghela nafas.

"Tentu saja, aku juga hadir kemarin. Bagaimana keadaan Vanya sekarang?"

Ehsan menggelengkan kepalanya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Aku ... aku mengusirnya dari rumah ...."

"Apa?" Nathan mencondongkan tubuhnya ke arah Ehsan yang kini sudah menangis.

"Aku marah, aku emosi, aku egois. Aku merasa bahwa semua terjadi karena Vanya ... aku bodoh." Ehsan menyesali perbuatannya.

"Gila kamu! Bagaimana dengan mental Vanya? Apa kamu tidak berpikir ke sana?" Nathan tak habis pikir dengan tindakan sahabatnya itu.

"Aku bingung, aku tak tahu harus bagaimana?"

"Cari Vanya! Kerahkan semua anak buahmu untuk menemukan Vanya, Ehsan," geram Nathan yang juga merasa khawatir dengan keadaan putri dari sahabatnya itu, yang sudah ia anggap seperti keponakannya sendiri.

"Aku sudah melakukan itu, tetapi sampai hari ini masih belum ada kabar."

"Pantas istrimu sakit seperti ini."

Ehsan makin lemas, pria itu kini bersandar pada sandaran sofa sambil menutup matanya.

**

Tiga hari berlalu, kediaman Ehsan kembali kedatangan keluarga Hanan. Mereka akan membicarakan masalah putra-putri mereka.

Hanan datang bersama sang istri dan juga anak menantunya. Mereka benar-benar pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Ehsan.

"Sekali lagi kami ke sini untuk meminta maaf atas kejadian memalukan tiga hari lalu, semua kesalahan ada pada pihak kami." Hanan memulai pembicaraan.

"Apakah Vanya baik-baik saja?" Manda mencoba bertanya mengenai calon menantunya.

Ayudia yang baru sembuh dari sakit menatap sinis ke arah Manda dengan wajah pucatnya. "Karena kalian aku kehilangan putriku!" Ayudia histeris dan tangisnya pun kembali pecah. Ehsan dengan sabar menenangkan istrinya.

"Maafkan kami, Mbak. Kami masih berusaha mencari Ikram."

"Kalian jahat, kalian telah mengambil putriku! Kembalikan putriku!" Ayudia makin histeris dan akhirnya Ehsan pun memanggil Mbok Darmi agar membawa istrinya ke kamar.

Setelah kepergian Ayudia, kini Ehsan menatap tajam Hanan. "Kalian lihat, apa yang telah kalian lakukan pada keluarga kami? Aku tak peduli berita di luaran sana, tapi aku merasa sakit saat melihat istriku seperti ini."

Hanan dan keluarganya menunduk, mereka memang mengakui bahwa pihak merekalah yang salah. Namun, lama kelamaan perdebatan mereka sedikit berkurang dan akhirnya mereka bersama-sama mencari solusi untuk menemukan putra-putri mereka.

"Siapapun di antara kita yang berhasil menemukan salah satu putra-putri kita, segera beri kabar," tegas Ehsan.

"Tentu saja."

Setelah kesepakatan itu terjadi, Hanan pun pamit undur diri. Ehsan sekali lagi mengingatkan bahwa jika mereka dengan sengaja menyembunyikan Ikram, maka tunggulah kehancuran perusahaan Pradana.

Hanan pun pamit undur diri, mereka akan mengerahkan segala cara untuk menemukan Ikram maupun Vanya. Hanan benar-benar terpukul dengan kejadian ini, karena sang putra, calon menantunya pun malah pergi entah ke mana.

Sementara itu di tempat lain, terlihat sepasang kekasih yang asyik bercengkrama di tepi pantai. Seorang pria tinggi sedang memeluk kekasihnya dari belakang.

"Kamu memang gila, Sayang," ucap wanita berambut gelombang itu.

"Aku gila juga karena kamu. Sekarang kamu lihat apa saja bisa aku lakukan untukmu, Olive." Pria berkulit putih itu mengeratkan dekapannya.

"Aku percaya dan akan selalu mempercayaimu, Sayang."

Mereka terlihat begitu bahagia, pemandangan matahari terbenam membuat suasana hati mereka seperti terbang melayang.

Namun, tiba-tiba wanita bernama Olive itu membalikkan tubuhnya dan berhadapan langsung dengan sang kekasih. "Bagaimana dengan kakek?"

"Entahlah, aku harap kakek sembuh dan tidak memaksakan keinginannya lagi." Pria itu menatap intens wanitanya.

"Aku harap mereka merestui hubungan kita, aku takut kamu meninggalkan aku," lirih Olive.

Pria itu lalu menarik tubuh wanitanya ke dalam pelukannya. "Tidak akan, asal kamu tetap bersamaku dan setia padaku, Olive. Tidak ada wanita lain yang bisa membuat hatiku berdebar seperti saat bersamamu."

Olive tersenyum bahagia, ia rela 0ergi bersama kekasihnya yang kabur dari pernikahannya. Pernikahan karena perjodohan. Saat ini mereka sudah berada di luar kota.

Sang kekasih sudah menyewa satu apartemen untuk mereka tinggal.

Sang kekasih merupakan pria kaya yang bisa memberikan apa saja untuknya.

"Baiklah karena ini sudah mulai malam, bisakah kita mencari makan malam?Perutku sudah keroncongan," ucap pria tampan bermata tajam itu.

"Tentu saja ayo!"

Keduanya meninggalkan pantai dan mencari restoran. Namun, tanpa mereka sadari ada beberapa orang berpakaian hitam yang sedang mengintai mereka.

"Kami sudah menemukannya, Tuan." Pria bertubuh kekar itu menghubungi seseorang yang dipanggilnya Tuan.

"Ikuti mereka jangan sampai lolos!" balas pria dalam sambungan telepon.

"Baik." Sambungan telepon pun akhirnya terputus dan mereka kembali memasuki mobil untuk mengikuti pasangan kekasih itu.

"Bersiaplah untuk mendapatkan hadiah besar, putra Pradana," kekeh pria berbaju hitam bersama ketiga temannya yang berpenampilan sama.

Mobil hitam itu pun melaju dengan kecepatan rata-rata, mengikuti mobil putih di depannya. Semakin lama, laju kendaraan mereka semakin cepat dan hal itu digunakan oleh mobil hitam untuk mengeksekusi mobil putih di depannya.

"Welcome to the hell!" Pria berbaju hitam itu menambah kecepatan mobilnya dan ....

Braaak!

Terpopuler

Comments

Khanza Safira

Khanza Safira

aaaa thoor aku mampir, dari awal sampai bab ini syukaaaa

2023-09-11

1

Eks96

Eks96

. mantaaaavvvvvv

2023-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Terusir dari Rumah
3 Pertemuan Pertama
4 Kemarahan Ehsan
5 Pertemuan Keluarga
6 Kecelakaan
7 Vanya Anindira Pradipta
8 Terlantar
9 Malaikat Tak Bersayap
10 Tawaran Kerja
11 Iblis Berkedok Malaikat
12 Lolos dari Bahaya
13 Ikram Pradana
14 Menetap Di Kota Bandung
15 Bertekad
16 Pergi ke Bandung
17 Identitas Baru
18 Pencuri
19 Warung Nasi
20 Bercerita
21 Diangkat Anak
22 Kehidupan Baru
23 Pulang
24 Makan Siang
25 Terkejut
26 Pembukaan Warung Nasi Kadeudeuh
27 Banyak Pelanggan
28 Pelanggan Rese
29 Bertengkar
30 Sebuah Syarat
31 Pelakor
32 Permulaan
33 Belanja
34 Jahil
35 Makan Malam
36 Mie Sadis
37 Bertemu Kakek
38 Rawat Inap
39 Cemburu
40 Profesional
41 Pulang
42 Rasa Yang Tak Pernah Ada
43 Syarat Fathan
44 Bertemu
45 Kukira Mantan
46 Kembali
47 Siapa dia?
48 Kejutan
49 Minta Maaf
50 Menebus Kesalahan
51 Bertemu Mak Aminah
52 Negosiasi
53 Pertemuan kembali
54 Kesiyalan Ikram
55 Balasan Ikram
56 Bayi Besar
57 Kembali ke Jakarta
58 Bertemu
59 Mengantar Pulang
60 Permintaan Ikram
61 Kunjungan Fathan
62 Makan malam
63 Tentang Jafin
64 Nasib yang Sama
65 Kritis
66 Serasi
67 Bertanggung Jawab
68 Kecewa
69 Tunangan atau Makan
70 Pulang
71 Fitting Baju
72 Tunangan
73 Rencana Baru
74 Permintaan
75 Dasi
76 Surat Perjanjian
77 Sepupu
78 Membuat Kenangan Manis
79 Fitting Baju Pengantin
80 Taman Baca
81 Perawatan
82 Bukan Basa-basi
83 Karma
84 Sport Jantung
85 Hari Pertama
86 Malam Pertama
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pernikahan
2
Terusir dari Rumah
3
Pertemuan Pertama
4
Kemarahan Ehsan
5
Pertemuan Keluarga
6
Kecelakaan
7
Vanya Anindira Pradipta
8
Terlantar
9
Malaikat Tak Bersayap
10
Tawaran Kerja
11
Iblis Berkedok Malaikat
12
Lolos dari Bahaya
13
Ikram Pradana
14
Menetap Di Kota Bandung
15
Bertekad
16
Pergi ke Bandung
17
Identitas Baru
18
Pencuri
19
Warung Nasi
20
Bercerita
21
Diangkat Anak
22
Kehidupan Baru
23
Pulang
24
Makan Siang
25
Terkejut
26
Pembukaan Warung Nasi Kadeudeuh
27
Banyak Pelanggan
28
Pelanggan Rese
29
Bertengkar
30
Sebuah Syarat
31
Pelakor
32
Permulaan
33
Belanja
34
Jahil
35
Makan Malam
36
Mie Sadis
37
Bertemu Kakek
38
Rawat Inap
39
Cemburu
40
Profesional
41
Pulang
42
Rasa Yang Tak Pernah Ada
43
Syarat Fathan
44
Bertemu
45
Kukira Mantan
46
Kembali
47
Siapa dia?
48
Kejutan
49
Minta Maaf
50
Menebus Kesalahan
51
Bertemu Mak Aminah
52
Negosiasi
53
Pertemuan kembali
54
Kesiyalan Ikram
55
Balasan Ikram
56
Bayi Besar
57
Kembali ke Jakarta
58
Bertemu
59
Mengantar Pulang
60
Permintaan Ikram
61
Kunjungan Fathan
62
Makan malam
63
Tentang Jafin
64
Nasib yang Sama
65
Kritis
66
Serasi
67
Bertanggung Jawab
68
Kecewa
69
Tunangan atau Makan
70
Pulang
71
Fitting Baju
72
Tunangan
73
Rencana Baru
74
Permintaan
75
Dasi
76
Surat Perjanjian
77
Sepupu
78
Membuat Kenangan Manis
79
Fitting Baju Pengantin
80
Taman Baca
81
Perawatan
82
Bukan Basa-basi
83
Karma
84
Sport Jantung
85
Hari Pertama
86
Malam Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!