Shanum memasuki rumah barunya yang berjarak sekitar lima langkah saja dari rumah Nabil. Perempuan dua puluh dua tahun itu sudah terbiasa tinggal seorang diri. Jadi, dia tidak masalah jika harus tinggal berjauhan dengan kedua orang tuanya. Mengingat dulu saat statusnya masih menjadi seorang model, Shanum pernah tinggal di luar kota dan menetap di apartemen.
Shanum memasuki kamarnya, lalu mengganti pakaiannya. Setelah itu ia akan istirahat, karena besok adalah hari pertamanya bekerja di tempatnya yang baru. Terlebih dia akan bertemu dengan pria pujaan hatinya, yaitu Nabil.
Shanum teringat dengan kenangan saat pertama kalinya bertemu dengan Nabil dulu. Dia senyum-senyum sendiri membayangkan senyuman Nabil yang sangat menarik dan berhasil membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. namun semua itu hanya Shanum simpan dalam hati dan tidak berani mengutarakannya secara langsung. terlebih setelah tahu kalau Nabil masih ada hubungan saudara dengannya. Meskipun saudara jauh.
“Cukup berada di dekatmu saja sudah membuatku sangat senang, Kak.” Gumam Shanum sambil membayangkan wajah Nabil.
Sementara itu Nabil saat ini sedang berada di sebuah Club. Tempat langganannya berkumpul dengan teman-temannya untuk menghilangkan penat sekaligus mencari hiburan.
Seperti biasa, Nabil akan menyewa ruangan vvip jika berkumpul dengan teman-temannya. Ditambah lagi pasti akan ada satu atau dua orang wanita pelayan Club yang bertugas menuangkan minuman untuk Nabil dan teman-temannya.
“Kenapa kamu telat datang?” tanya Dave yang saat ini sedang duduk bersebalahan dengan Nabil.
Sepulang dari bandara dan mengantar Shanum pulang, memang Nabil tidak langsung pergi ke Club. Entah kemana pria itu mampir, hingga membuat ketiga temannya menunggu dan memutuskan untuk memesan minuman terlebih dulu.
“Aku tadi habis ngantar Papa ke bandara. Setelah itu ngantar Sahnum pulang.” jawab Nabil lalu meneguk minumannya.
“Wow!!! Siapa lagi nih? Mainan baru? Tumben-tumbenan sampai kamu antar pulang?” sahut Andra yang sejak tadi terus mera ba-raba paha si pelayan Club. Bahkan Andra sampai duduk tegak karena terkejut mendengar nama yang baru saja disebut oleh temannya.
“Ck, dia sepupuku sekaligus akan menjadi asistenku.” Jawab Nabil dengan berdecak kesal.
“Apa dia cantik? Apa dia sekssi? Kenalin ke kita-kita dong, Bil kalau kamu nggak mau.” Seloroh Lucky yang paling semangat.
Ketiga teman Nabil itu memang sefrekuensi. Keempat pria itu semuanya playboy tapi mempunyai kadar masing-masing. Hanya Nabil lah yang memiliki kadar playboy cap tanggung. Karena selama dekat dengan beberapa teman kencannya, Nabil sama sekali tidak pernah sekalipun berhubungan badan dengan mereka. Bahkan hubungannya saja tidak sampai satu bulan sudah berakhir. Semua itu dikarenakan Nabil yang tidak suka terikat dengan status. Walau dia paling tampan sendiri diantara ketiga temannya. Namun sampai saat ini dia masih menjaga keperjakaannya.
“Lain kali saja kalian bisa kenalan sendiri. Dia tinggal di rumah sebelahku. Tapi ingat, hanya berkenalan saja. tidak lebih dari itu.” jawab Nabil dengan memberi sedikit ancaman untuk teman-temannya.
“Wohoooo…. Apa jangan-jangan mau kamu embat sekalian? Kok ngancem gitu? Kita jadi penasaran nih. Bener nggak guys?” ucap Lucky lalu menatap dua temannya yang lain.
Dave dan Andra mengangguk setuju. Sedangkan Nabil hanya mengendikkan bahunya acuh. Karena malas menanggapi ucapan Lucky baru saja.
“Hei Nona cantik, kesinilah! Minumanku sudah hampir habis.” Nabil mengalihkan pembicaraan dengan memanggil salah satu pelayan wanita itu untuk menuangkan kembali minumannya.
Mereka berempat kembali menikmati minumannya masing-masing sambil membicarakan hal-hal absurd yang hanya mereka berempat tahu maksudnya. Namun tiba-tiba saja ponsel Nabil berdering. Ada panggilan dari seorang wanita yang tadi siang sempat datang ke kantornya.
Nabil sangat malas menerima panggilan dari Laura. Tapi belum sempat Nabil memutus panggilannya, tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka dan muncullah sosok Laura.
“Hai, Sayang! Ternyata benar kamu di sini.” ucap Laura lalu segera mengambil tempat duduk tepat di sebalah Nabil. Bahkan Laura mengusir pelayan yang tadi menuangkan minuman pada Nabil.
Nabil hanya melirik malas pada Laura. Ketiga temannya hanya tersenyum miring melihat reaksi Nabil seperti itu pada Laura. Karena sudah bisa dipastikan kalau Nabil sudah bosan dengan mainannya.
“Kita tadi siang belum selesai loh, Bil. Bagaimana kalau kita sekarang melanjutkannya?” goda Laura sambil menyentuh rahang kokoh Nabil.
“Kamu bisa memilih ketiga dari mereka. Mulai sekarang jangan temui aku lagi. guys, aku cabut duluan!” Ucap Nabil langsung bergegas keluar dari ruangan itu.
Laura sangat kesal diacuhkan oleh Nabil. Bahkan tanpa perasaan sedikitpun Nabil melarangnya untuk bertemu lagi.
Sedangkan Nabil memutuskan langsung keluar dari Club karena dia tiba-tiba saja teringat dengan Shanum. Entahlah kenapa saat kedatangan Laura tadi, Nabil menjadi khawatir karena telah meninggalkan Shanum yang baru pertama kalinya tingga di tempat baru dan masing asing.
Setelah beberapa saat berkendara, mobil Nabil sudah memasuki halaman rumahnya. Bukannya dia langsung masuk ke rumahnya, namun ia berbelok ke rumah yang ada di sebelahnya, yaitu rumah Shanum.
Bahkan saat ini Nabil sudah berdiri tepat di depan pintu rumah Shanum dan tangannya siap mengetuk pintunya.
“Sialll!!! Kenapa juga aku kesini.” Gumamnya menyesal, lalu berbalik badan hendak pergi meninggalkan rumah Shanum.
“Kak Nabil?”
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Baiq Muliati
lambat laun kau akan bertekuk lutut, cowok cuek
2023-08-02
0
Neneng cinta
♥️ ga bs dibohongin bil , kamu blm nyadar az kamu suka sm shanum...😍
2022-12-02
2
Ana
bilang aja kamu mulai ada rasa sama shanum bil tapi menolak perasaan itu mungkin 🙈😁
next kaka💪 semangat
2022-12-02
2