Bab 2 ~ Terpesona

Keputusan Barra menjadikan Shanum sebagai asisten Nabil sudah dipertimbangkan secara matang. Dia juga sudah membuat kesepakatan dengan Bagas, Ayah Shanum, mengenai perihal itu semua. Entah apa yang kedua pria paruh baru baya itu rencanakan, namun yang pasti dengan mengirim Shanum di kantor Nabil adalah keputusan yang sangat tepat.

Hubungan Barra dan Bagas sejak dulu sangat baik. Mereka pernah menjalin kerjasama antar perusahaan. Namun siapa sangka ternyata Bagas adalah sepupu Barra. Bahkan mereka berdua juga tidak tahu sama sekali.

Bagas adalah anak bawaan dari Tante Barra. Nathan, paman dari Barra menikah dengan seorang janda yang mempunyai satu anak, yaitu Bagas. Namun sejak dulu Bagas tidak ikut tinggal dengan ibunya, melainkan tinggal bersama neneknya di luar kota. Dan setahun yang lalu saat istri Nathan meninggal, Barra sungguh terkejut kalau ternyata Bagas anak tiri Om Nathan. Sungguh dunia ini sangat sempit menurut Barra. Jadi semenjak saat itu hubungan mereka berdua semakin dekat. Bagaimanpun juga Bagas adalah sepupu Barra. Begitu juga dengan anak-anak mereka.

***

Setelah mengatakn kabar penting itu Barra memutuskan untuk keluar dari ruangan Nabil. Membiarkan Nabil melanjutkan pekerjaannya. Walau Barra sangat tahu kalau saat ini Nabil masih sangat kesal dengannya.

Nabil sendiri jadi tidak fokus bekerja. Hidupnya merasa terusik kalau sebentar lagi akan ada Shanum yang menjadi mata-matanya.

“Ah siallll!” umpat Nabil dengan melempar dokumen ke atas meja.

Pria itu mengendurkan dasinya lalu berjalan menuju balkon untuk menyalakan rokok. Begitu lah Nabil. Atau kebanyakan pria pada umumnya. Jika memiliki masalah atau sedang terbebani dengan suatu hal, pasti dengan merokok akan meringankan sedikit masalahnya.

Meskipun Nabil sudah tahu kalau Shanum masih memiliki hubungan saudara dengannya, tapi dia tidak begitu dekat dengan perempuan itu. Dulu, saat pertama kalinya mereka bertemu, Nabil memang sempat terpesona dengan kecantikan Shanum. Tapi percayalah, terpesonanya Nabil pada sosok Shanum sama halnya dengan terpesona pada semua wanita cantik lainnya. Memang dasarnya Nabil playboy, jadi dia tidak bisa sedikitpun untuk tidak melihat perempuan cantik.

“Shanum kan masih minim pengalaman. Aku yakin dia pasti sangat mudah untuk dikelabuhi.” Gumam Nabil setelah mengebulkan asap rokoknya.

Pria itu tersenyum smirk seolah otaaknya saat ini penuh dengan pikiran licik saat nanti Shanum resmi menjadi asistennya. Sudah menjadi watak seorang Nabil kalau dirinya paling tidak suak diatur ataupun diawasi. Jadi dia akan mencari cara bagaimana agar Shanum nanti tidak betah bekerja dengannya. Atau paling tidak, jika perempuan itu ingin hidup damai, sebaiknya tidak mengusik hidupnya. Sesimple itu moton hidup seorang Nabil.

***

Sementara itu saat ini Shanum sedang dalam perjalanan udara menuju kota dimana dirinya akan tinggal menetap sekaligus mengemban tugas baru sebagai seorang asisten. Shanum tampak sangat bahagia setelah mendengar keputusan sang ayah yang menyuruhnya tinggal di kota yang sama dengan Nabil sekaligus menjadi asisten pribadi pria itu.

Shanum yang sejak dulu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada sosok Nabil sekaligus sepupunya, membuat ia langsung menerima permintaan Ayahnya untuk bekerja menjadi asisten Nabil. Shanum tidak peduli bagaimana perasaan Nabil terhadapnya. Cukup dekat dengan pria itu saja sudah membuat Shanum bahagia.

Beberapa saat kemudian pesawat yang Shanum tumpangi dengan sang Ayah mendarat dengan selamat di bandara. Dia segera turun dan bergegas menuju rumah baru yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti.

“Apa Ayah akan tinggal di sini juga beberapa hari?” tanya Shanum saat mereka berdua baru saja menaiki taksi.

“Tidak, Sayang. Ayah besok ada meeting penting dengan klien. Jadi Ayah nanti malam juga harus segera pulang. kamu nggak apa-apa kan?” jawab Bagas.

Shanum hanya mengangguk paham. Dia cukup tahu kalau Ayahnya adalah seorang pengusaha. Tentunya meeting penting dengan beberapa kliennya tidak bisa diwakilkan begitu saja pada asistennya.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah hunian minimalis yang tampak asri. Rumah itu tidak terlalu kecil, juga tidak terlalu besar. Apalagi hanya ditempati Shanum seorang diri. Jadi dia tidak terlalu capek untuk membersihkannya.

Sedangkan rumah yang berada tepat di sampingnya, yakni rumah Nabil yang ukurannya lebih besar dari rumah Shanum. Jarak kedua rumah itu sangat dekat. Tidak ada pagar yang membatasinya, karena memang masih berada dalam satu area. Rumah itu juga sebenarnya milik Barra yang sudah lama tidak ada penghuninya, namun masih rajin dbersihkan.

**

Sore harinya, usai jam pulang kantor tiba, Nabil langsung pulang ke rumahnya. Karena sore ini juga ia akan bertemu dengan asisten barunya, yakni Shanum.

Dengan malas Nabil melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. sedangkan Papanya sendiri sejak tadi entah pergi kemana. Akhirnya Nabil memutuskan untuk mandi terlebih dulu.

Dengan penampilan yang lebih fresh dan baju kasual yang ia kenakan, Nabil keluar dari kamarnya. Di ruang tamu terdengar suara berisik orang sedang bercanda tawa. Hingga akhirnya membuat Nabil penasaran dan membawanya pergi ke sana.

Hal pertama yang dilakukan Nabil saat memasuki ruang tamu adalah melihat sosok perempuan cantik yang membuatnya terpesona. Siapa lagi kalau bukan Shanum.

Nabil menelan salivanya dengan kasar saat melihat wajah ayu Shanum yang sempat membuatnya pangling karena sudah lama tidak pernah bertemu.

“Selamat sore, Kak Nabil!” Sapa Shanum dengan ramah.

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

Ikoh Zia

Ikoh Zia

terpesona kan lu sama shanum pusing 2 tuh pala

2022-12-02

0

Ana

Ana

cieeee nabil terpesona
inget loh nabil jangan mainin shanum 😁
ntar kamu kualat eh🤭

2022-12-02

1

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Nabil ingin mempermainkan cinta Shanum? hmmm liat aja siapa yg terbucin bucin 😄

2022-12-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Asisten Baru
2 Bab 2 ~ Terpesona
3 Bab 3 ~ Selamat Dunia Akhirat
4 Bab 4 ~ Khawatir
5 Bab 5 ~ Aroma Parfum
6 Bab 6 ~ Tidak Aman
7 Bab 7 ~ Memikirkan Shanum
8 Bab 8 ~ Membayangkan
9 Bab 9 ~ Murahan
10 Bab 10 ~ Sangat Tajam
11 Bab 11 ~ Menunggu Nabil
12 Bab 12 ~ Hawa Aneh
13 Bab 13 ~ Objek Fantasi
14 Bab 14 ~ Omong Kosong
15 Bab 15 ~ Khilaf Dalam Kenikmatan
16 Bab 16 ~ Keperawanan Sepupu
17 Bab 17 ~ Berpindah Kamar
18 Bab 18 ~ Menghindari
19 Bab 19 ~ Rasa Cemburu
20 Bab 20 ~ Peraturan Di Kantor
21 Bab 21 ~ Nona Cantik
22 Bab 22 ~ Pergi Jauh
23 Bab 23 ~ Tidak Aktif
24 Bab 24 ~ Kejanggalan
25 Bab 25 ~ Ceo Yang Kejam
26 Bab 26 ~ Jadi Obat Nyamuk
27 Bab 27 ~ Kegelisahan
28 Bab 28 ~ Jus Mangga
29 Bab 29 ~ Bertemu Andra
30 Bab 30 ~ Pertunangan
31 Bab 31 ~ Tak Percaya
32 Bab 32 ~ Benar-Benar Hancur
33 Bab 33 ~ Kemarahan Barra
34 Bab 34 ~ Bertanggung Jawab
35 Bab 35 ~ Minta Doa
36 Bab 36 ~ Tanda Kehamilan
37 Bab 37 ~ Pergi
38 Bab 38 ~ Buah Segar
39 Bab 39 ~ Mencari Shanum
40 Bab 40 ~ Kedatangan Nila
41 Bab 41 ~ Minta Ijin
42 Bab 42 ~ Titik Terang
43 Bab 43 ~ Tidak Menyangka
44 Bab 44 ~ Bertemu Shanum
45 Bab 45 ~ Rasa Nyaman
46 Bab 46 ~ Mencampakkannya
47 Bab 47 ~ Aku Mencintaimu
48 Bab 48 ~ Pulang
49 Bab 49 ~ Kebohongan Belaka
50 Bab 50 ~ Suami Siaga
51 Bab 51 ~ Persiapan Acara
52 Bab 52 ~ Pura-Pura Tidur
53 Bab 53 ~ Menasehati Shanum
54 Bab 54 ~ Menghapus Ingatan
55 Bab 55 ~ Perlakuan Manis
56 Bab 56 ~ Dekat Dengan Papanya
57 Bab 57 ~ Kejutan
58 Bab 58 ~ Penuh Cinta
59 Bab 59 ~ Rasanya Sangat Manis
60 Bab 60 ~ Suka Berhemat
61 Bab 61 ~ Mantan Tunangan
62 Bab 62 ~ Tidak Fokus
63 Bab 63 ~ Sepaket
64 Eps 64 ~ Memabukkan
65 Bab 65 ~ Mencuri Ciuman
66 Bab 66 ~ Teman Lama
67 Bab 67 ~ Reuni Dadakan
68 Bab 68 ~ Pergi Ke Mall
69 Bab 69 ~ Bahagia Yang Luar Biasa
70 Bab 70 ~ Pulang Dari Rumah Sakit
71 Bab 71 ~ Kado Terindah
72 Bab 72 ~ Baby Blues Syndrome
73 Bab 73 ~ Hadiah Teristimewa
74 Bab 74 ~ Tidak Tega
75 Bab 75 ~ Tidak Akan Terganggu
76 Bab 76 ~ Mimpi Buruk
77 Bab 77 ~ Tidak Akan Pernah Tergantikan
78 Bab 78 ~ Pertanda
79 Bab 79 ~ Pernikahan Andra Kayla
80 PROMO NOVEL BARU
81 Bab 80 ~ Terguncang
82 Bab 81 ~ Terancam
83 Bab 82 ~ Membuatnya Gila
84 Bab 83 ~ Keadaan Ruby
85 Bab 84 ~ Menembak Shanum
86 Bab 85 ~ Pesan Terakhir
87 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 ~ Asisten Baru
2
Bab 2 ~ Terpesona
3
Bab 3 ~ Selamat Dunia Akhirat
4
Bab 4 ~ Khawatir
5
Bab 5 ~ Aroma Parfum
6
Bab 6 ~ Tidak Aman
7
Bab 7 ~ Memikirkan Shanum
8
Bab 8 ~ Membayangkan
9
Bab 9 ~ Murahan
10
Bab 10 ~ Sangat Tajam
11
Bab 11 ~ Menunggu Nabil
12
Bab 12 ~ Hawa Aneh
13
Bab 13 ~ Objek Fantasi
14
Bab 14 ~ Omong Kosong
15
Bab 15 ~ Khilaf Dalam Kenikmatan
16
Bab 16 ~ Keperawanan Sepupu
17
Bab 17 ~ Berpindah Kamar
18
Bab 18 ~ Menghindari
19
Bab 19 ~ Rasa Cemburu
20
Bab 20 ~ Peraturan Di Kantor
21
Bab 21 ~ Nona Cantik
22
Bab 22 ~ Pergi Jauh
23
Bab 23 ~ Tidak Aktif
24
Bab 24 ~ Kejanggalan
25
Bab 25 ~ Ceo Yang Kejam
26
Bab 26 ~ Jadi Obat Nyamuk
27
Bab 27 ~ Kegelisahan
28
Bab 28 ~ Jus Mangga
29
Bab 29 ~ Bertemu Andra
30
Bab 30 ~ Pertunangan
31
Bab 31 ~ Tak Percaya
32
Bab 32 ~ Benar-Benar Hancur
33
Bab 33 ~ Kemarahan Barra
34
Bab 34 ~ Bertanggung Jawab
35
Bab 35 ~ Minta Doa
36
Bab 36 ~ Tanda Kehamilan
37
Bab 37 ~ Pergi
38
Bab 38 ~ Buah Segar
39
Bab 39 ~ Mencari Shanum
40
Bab 40 ~ Kedatangan Nila
41
Bab 41 ~ Minta Ijin
42
Bab 42 ~ Titik Terang
43
Bab 43 ~ Tidak Menyangka
44
Bab 44 ~ Bertemu Shanum
45
Bab 45 ~ Rasa Nyaman
46
Bab 46 ~ Mencampakkannya
47
Bab 47 ~ Aku Mencintaimu
48
Bab 48 ~ Pulang
49
Bab 49 ~ Kebohongan Belaka
50
Bab 50 ~ Suami Siaga
51
Bab 51 ~ Persiapan Acara
52
Bab 52 ~ Pura-Pura Tidur
53
Bab 53 ~ Menasehati Shanum
54
Bab 54 ~ Menghapus Ingatan
55
Bab 55 ~ Perlakuan Manis
56
Bab 56 ~ Dekat Dengan Papanya
57
Bab 57 ~ Kejutan
58
Bab 58 ~ Penuh Cinta
59
Bab 59 ~ Rasanya Sangat Manis
60
Bab 60 ~ Suka Berhemat
61
Bab 61 ~ Mantan Tunangan
62
Bab 62 ~ Tidak Fokus
63
Bab 63 ~ Sepaket
64
Eps 64 ~ Memabukkan
65
Bab 65 ~ Mencuri Ciuman
66
Bab 66 ~ Teman Lama
67
Bab 67 ~ Reuni Dadakan
68
Bab 68 ~ Pergi Ke Mall
69
Bab 69 ~ Bahagia Yang Luar Biasa
70
Bab 70 ~ Pulang Dari Rumah Sakit
71
Bab 71 ~ Kado Terindah
72
Bab 72 ~ Baby Blues Syndrome
73
Bab 73 ~ Hadiah Teristimewa
74
Bab 74 ~ Tidak Tega
75
Bab 75 ~ Tidak Akan Terganggu
76
Bab 76 ~ Mimpi Buruk
77
Bab 77 ~ Tidak Akan Pernah Tergantikan
78
Bab 78 ~ Pertanda
79
Bab 79 ~ Pernikahan Andra Kayla
80
PROMO NOVEL BARU
81
Bab 80 ~ Terguncang
82
Bab 81 ~ Terancam
83
Bab 82 ~ Membuatnya Gila
84
Bab 83 ~ Keadaan Ruby
85
Bab 84 ~ Menembak Shanum
86
Bab 85 ~ Pesan Terakhir
87
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!