Happy Reading🥰
Edgar menemui Alexa di apartemennya yang baru dia belikan beberapa minggu yang lalu. Apartemen yang sangat mewah terletak di kalangan orang-orang elite. Tanpa mengetuk pintu, Edgar langsung memasuki apartemen itu menggunakan kartu akses yang dia miliki.
Klek!
Edgar membuka pintu kamar yang sering dia tempati bersama dengan kekasihnya. Ia melihat wanita cantik yang masih tidur di atas ranjang. Edgar menaiki ranjang dengan langkah pelan agar sang kekasih tidak terusik akan kehadirannya.
Edgar memandangi wajah Alexa dengan penuh cinta. Mengusap pipi mulusnya lalu berpindah ke bibir yang telah menjadi candu bagi Edgar. Sentuhan Edgar membuat Alexa terbangun dari tidurnya. "Eungh! Edgar! Ngapain kamu ke sini!" Alexa menatap marah kepada Edgar. Ia menepis tangan Edgar yang masih bertengger di pipinya.
"Sayang, kamu marah sama aku?"
"Bukan hanya marah, tapi aku sangat kecewa sama kamu, Edgar. Bisa-bisanya kamu menikah dengan wanita lain di belakangku! Kamu anggap apa aku? Mana janji kamu yang berkata akan setia dan menjadikan aku wanita satu-satunya dalam hidupmu? Bullshit!" Alexa menangis histeris, tangannya memukul-mukul dada bidang, Edgar.
"Sayang, Alexa! Dengar dulu penjelasanku! Aku terpaksa menikahi wanita pilihan mama dan papa."
"Terpaksa kamu bilang! Mana ada terpaksa menikah tapi wajahmu saat itu terlihat sangat bahagia, Edgar!"
"Alexa! Percayalah, wanita yang aku cintai cuma kamu. Aku sama sekali tidak mencintai wanita itu."
Alexa menghentikan tangisnya, ia menatap mata Edgar, mencari kebohongan di sana. Namun ia tidak menemukan itu, sepertinya Edgar memang berkata jujur. Alexa tahu betul bagaimana Edgar mencintainya hingga rela melakukan apa saja yang ia inginkan.
"Kamu gak bohong 'kan?" tanya Alexa penuh selidik.
"Sayang, mana mungkin aku berbohong. Aku tidak Mungkin membohongi kamu."
"Baiklah aku percaya, tapi kamu tidak melakukan hubungan badan dengannya 'kan?"
"Tentu saja tidak! Aku hanya akan melakukan itu denganmu, Sayang."
Alexa tersenyum mendengar ucapan Edgar. Ia percaya bahwa Edgar hanya setia kepadanya, dan tidak akan berani berhubungan badan bersama wanita lain. Hanya dengannya Edgar akan melakukan itu. Alexa tidak akan membiarkan Edgar dimiliki oleh wanita mana pun.
"Sayang, jangan marah ya. Bagaimana kalau hari ini kita pergi ke mall?" ajak Edgar untuk membuat suasana hati Alexa kembali membaik.
"Beneran?" tanya Alexa begitu antusias. Ia paling semangat kalau sudah berbau-bau mall.
"Iya, nanti kamu boleh ambil apa saja di sana."
"Janji ya, aku mau mandi dulu."
"Iya Sayang. Mau aku temenin mandinya?"
"Honey, aku cape, semalaman aku gak tidur karena mikirin kamu yang sedang asik bersama wanita j*lang itu."
"Sayang, maafin aku. Nanti aku beri pelajaran sama dia kalau sudah pulang ke rumah."
"Serius, Honey?"
"Iya, Sayang. Udah sana mandi. aku tunggu di luar ya."
Edgar menunggu Alexa di ruang tamu. Ia tidak ingin mengganggu Alexa saat mandi. Bisa lama urusannya kalau dia melihat Alexa telanjang bulat.
Selang berapa lama, Alexa keluar dari dalam kamar. "Honey, ayo kita berangkat." Alexa merangkul tangan Edgar guna mengajaknya berangkat.
Edgar tersenyum melihat tingkah Alexa yang menurutnya sangat menggemaskan. Semua yang ada pada diri Alexa, Edgar sangat menyukainya. Mereka keluar dari dalam apartemen dengan tangan yang terus menempel, terlihat mesra layaknya pasangan suami-istri.
Edgar menjalin kasih dengan Alexa sudah 1 tahun lamanya. Pertama kali mereka bertemu di sebuah bar yang cukup terkenal di kota itu. Edgar memang sering pergi ke bar jika suasana hatinya sedang kacau. Di sana lah pertemuan pertama mereka, yang membuat Edgar harus terikat dengan Alexa yang secara tidak sengaja Edgar merusak masa depannya, dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Satu jam lamanya Edgar mengikuti Alexa yang sedari tadi berpindah-pindah tempat dari butik satu ke butik yang lain yang berada di dalam mall terbesar di kota itu. Salah satu mall yang ternyata milik dari keluarga Addison dan Winata hasil dari kerja sama mereka. Edgar tidak takut sama sekali membawa Alexa ke mall tersebut. Ia telah memberikan uang tutup mulut untuk para karyawan di sana.
Demi Alexa, Edgar rela menghabiskan uang puluhan juta atau bahkan ratusan juta demi membahagiakan wanita yang sangat ia cintai. Dua karyawan laki-laki membawa barang belanjaan Alexa sebanyak dua puluh tas belanjaan, yang isinya barang branded semua.
"Terimakasih Honey, hari ini kamu berhasil membuat suasana hatiku kembali membaik." Alexa berkata dengan suara manjanya. Tidak lupa tangannya yang terus mengusap-usap dada bidang, Edgar.
Cup.
Edgar mengecup singkat bibir Alexa. "Apa pun untukmu, Sayang." Setelah mengatakan itu. Mereka bermain lidah di dalam mobil tanpa menghiraukan supir yang berada di kursi kemudi. Edgar sengaja menelpon asisten pribadinya untuk menyetir mobil, karena ia ingin berduaan dengan Alexa di kursi belakang.
Suara cecapan dan des**han memenuhi ruang mobil. "Roy! Tutup pembatas!" perintah Edgar kepada asisten pribadinya untuk menutup pembatas di belakang kursi kemudi agar tidak melihat adegan panas antara dirinya dan Alexa.
"Ck! Ck! Ck! Tuan Edgar benar-benar keterlaluan! Dia masih saja berhubungan dengan wanita itu disaat dirinya sudah menikah! Jika Tuan Addison tahu, pasti dia akan marah besar." lirih Roy. Untung Edgar tidak mendengar ucapannya, jika tidak Roy akan mendapatkan masalah dengan Tuannya itu.
Setelah mengantarkan Alexa ke depan apartemen. Edgar langsung menuju ke kantor bersama dengan Roy. "Roy! Jangan sampai papa dan mama tahu mengenai hubungan ku dengan Alexa yang masih tetap berlanjut! Jika sampai itu terjadi, kamu akan tahu sendiri akibatnya!" Ucap Edgar dengan nada mengancam.
"Baik, Tuan." Tidak ada pilihan lain, selain mengiyakan perintah dari Edgar. Roy tidak ingin bernasib buruk seperti asisten pribadi Edgar yang lainnya. Yang di pecat secara tidak hormat setelah mereka berbuat kesalahan. Roy baru dua bulan berkerja di perusahaan Addison, ia sudah mendengar isu buruk tentang Edgar yang sangat kasar terhadap para mantan asistennya.
Roy tidak tahu bahwa para asisten itu adalah orang yang di perintahkan khusus oleh Addison untuk mengawasi Edgar.
Semua itu Addison lakukan agar mudah mendapatkan informasi tentang Edgar dan Alexa. Namun semua usahanya tidak berjalan mulus. Ia harus menghadapi sikap Edgar yang terbilang kekanak-kanakan. Sebab para asisten yang memberikan laporan kepadanya harus menerima nasib buruk, karena Edgar langsung memecat mereka setelah mendapatkan amukan dari dirinya.
Kali ini, Edgar memilih asisten pribadi dengan pilihannya sendiri. Setelah terpaksa menerima perjodohan dengan Elmira, Addison tidak terlalu mengekang kehidupannya. Edgar merasa lega karena bisa bebas dari sang papa. Selama Roy dan Elmira tutup mulut atas perilakunya, maka semuanya akan baik-baik saja.
Justru itu Edgar harus membuat Elmira tutup mulut. "Gadis bodoh! Orang kaya, keturunan Winata, tapi otak kosong gak berguna! Mau aja aku bodohin!" Edgar tersenyum miring saat mengingat Elmira yang patuh terhadap dirinya.
...----------------...
Terimakasih untuk kalian pada readers yang sudah mampir di karya kedua ku 😘
Semoga kalian suka dengan ceritanya🤗🤗
Jangan lupa dukungannya, tekan like, kirim gift, dan tinggalkan jejak di kolom komentar 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Rin Manuk
sangat tertarik
2023-10-29
0
Irma Kirana
Si Edgar sudah anu ternyata dengan si Alexa 🤧 sungguh kau Ferguson
2022-12-10
0
Aerik_chan
Buanglah Edgar pada tempatnya....
*Well dominated Love
2022-12-09
0