BAB 1 Ulang Tahun Pernikahan

Daniella Tan datang dengan gaun merah yang membuatnya menjadi pusat perhatian, dengan tatapan acuh tak acuh tetapi terlihat sangat elegan. Seorang model papan atas yang menjadi pacar simpanan pria beristri.

Evan Su adalah kekasih Daniella dari masih sekolah tingkat atas, hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua Evan karena Daniella bukan dari status sosial yang sama dengan keluarga Evan.

Bekerja keras menjadi seorang model kelas atas masih belum meluluhkan hati orang tua Evan, orang tua Evan menjodohkan Evan dengan seorang wanita dari kalangan kelas atas.

Karena rasa cinta Daniella pada Evan, Daniella rela menjalin hubungan diam-diam dengan Evan.

“Kenapa nekat datang ke sini? Kamu ‘kan tahu orang tua Evan juga di sini,” ucap Prisil berbisik, asisten Daniella.

“Kamu tenang saja, aku tidak akan membuat onar. Aku hanya ingin melihat Evan, apakah dia terlihat mesra dengan istrinya yang seperti mayat hidup itu,” jawab Daniella.

“Kamu sendiri nanti yang sakit jika melihat Evan bermesraan dengan istrinya.”

“Tidak mungkin, Evan mencintaiku,” ujar Daniella percaya diri.

“Kalau dia mencintaimu, seharusnya dia menolak perjodohan dan lebih memilih hidup miskin denganmu!” Prisil tidak menyukai Evan, dia tidak melihat ketulusan dari lelaki itu.

“Suda, diamlah! Kau belum tahu saja rasanya jatuh cinta!” bela Daniella.

Daniella terus melangkah, hari ini adalah acara pesta ulang tahun pernikahan Evan dan Veronika. Daniela duduk di tempat yang Evan dapat dengan mudah melihatnya. Pandangan mereka bertemu, tidak ada perubahan mimik muka keduanya. Hingga saatnya acara dimulai, MC menanyakan beberapa pertanyaan pada pasangan pengantin tersebut.

“Siapa diantara kalian yang jatuh cinta terlebih dahulu?” tanya MC.

“Aku! Aku jatuh cinta pada istriku pada pandangan pertama.” Evan berkata dengan sangat yakin.

“Bagaimana cara meluluhkan istri Anda? Istri Anda terkenal sangat dingin.” MC melirik Veronika dengan senyum seolah meminta maaf.

“Kami menikah karena perjodohan, aku sangat berterima kasih pada orang tua kami. Jadi, aku lebih mudah menaklukan istriku.” Evan tersenyum malu-malu.

Evan dan Veronika saling melemparkan senyum manis, semua orang bertepuk tangan melihat keromantisan sepasang suami istri tersebut. Hanya Daniella yang hatinya sakit, Evan selalu bilang hanya Daniella-lah kekasih hatinya.

Daniella menatap nanar pada Evan. Evan dan istrinya memotong kue pernikahan, saling menyuapi satu sama lain. Setelah itu mereka berciuman di depan hal layak para tamu.

Daniella memang menjalin hubungan terlarang dengan Evan. Namun, mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing dan saat ini Evan sedang bermain peran agar perselingkuhannya dengan Daniella tidak terendus media.

“Apa harus berciuman segala?” gumam Daniela pelan.

“Mereka itu sudah resmi suami istri pastinya sudah melakukan lebih dari itu,” bisik Prisil.

“Aku saja belum pernah berciuman dengannya,” dengus Daniella. Seharusnya dialah yang mendapatkan ciuman itu.

“Benarkah?” tanya Prisil heran. Dilihat dari Evan yang terlihat mesum tidak mungkin Daniella tidak pernah disentuh.

“Dulu saat masih sekolah, Evan sempat ingin menciumku, tapi aku menolak!”

“Kenapa menolak? Bukannya kamu mencintainya?” tanya Prisil heran.

“Karena aku pikir berciuman bisa hamil! Saat sudah dewasa malah tidak ada kesempatan, karena kesibukanku untuk menunjukan pada orang tua Evan bahwa aku pantas bersanding dengannya, jadi kami jarang bertemu, sekalinya bertemu tidak bisa bermesraan.”

“Baguslah, kalau tidak pernah di sentuh olehnya. Aku bersyukur kamu memiliki otak yang bodoh!” Ya, Prisil bersyukur Daniella menganggap ciuman bisa hamil sehingga tidak tersentuh oleh Evan.

“Apa kamu bilang?” tanya Daniella dengan nada protes.

“Sudah, lebih baik kita pergi dari sini. Kamu mau menyakiti hatimu dengan melihat Evan dengan istrinya bermesraan?” Prisil mencoba menarik lengan Daniella, dia ingin membawa model itu keluar dari gedung.

“Tidak mau, aku masih mau di sini!” protes Daniella.

Tidak ada yang bisa dilakukan Prisil, dia hanya bisa menemani Daniella, bosnya. Acara terus berlangsung, Evan dan istrinya menghampiri para tamu untuk sekedar menjamu para tamu. Veronika sibuk dengan teman-temanya.

Evan menghampiri Daniella dalam jarak yang dekat dan memberikan minuman padanya. “Kenapa kamu harus menciumnya?” tanya Daniella pelan.

“Agar tidak curiga! Kenapa? Apa kamu cemburu?” tanya Evan tanpa menatap Daniella.

Daniella hanya mendengus. “Jangan-jangan kamu sudah melakukan lebih dari itu!” tuduh Daniella sinis.

“Tidak! Aku dan dia hanya berpura-pura, Veronika juga memiliki kekasih,” ujar Evan datar.

“Bohong, kalau begitu kenapa harus berciuman? Denganku saja tidak pernah!”

Evan menoleh. “Bagaimana jika malam ini? Aku akan buktikan padamu, bahwa hanya kamu yang ada di hatiku!” rayu Evan.

Daniella terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa. “Kau ingin men—ciumku?” tanya Daniella terbata, meskipun ia adalah seorang model. Namun, dia tidak masuk dalam pergaulan bebas, dia hanya fokus melebarkan karirnya saja. Untuk masalah percintaan dia tidak memiliki pengalaman.

“Bahkan bisa lebih dari itu,” bisik Evan menggoda. Daniella hanya menunduk malu mendengar ucapan dari Evan.

Pada dasarnya Daniella adalah gadis yang pemalu. Namun, karena ingin membuktikan pada orang tua Evan bahwa dia bisa sepadan bersanding dengan Evan, dia rela bekerja keras.

“Bagaimana jika kita kawin lari, tapi sebelumnya ceraikan dia dulu!” usul Daniella.

Evan menatap Daniella, dia tahu pacarnya ini sangat sulit untuk disentuh. “Akan aku lakukan secepatnya." Evan melihat Daniella hanya menggenggam gelasnya. "Minumlah dulu untuk menyegarkan tenggorokanmu," tunjuk Evan pada gelas yang di genggam Daniella.

Daniella menundukkan kepalanya, menatap gelas kaca di tangannya. Ada kilatan cahaya yang lewat dimatanya. Mengangkat gelas dan meminum cairan tersebut, meminum dengan sekali tegukkan. Yang tidak disadari Daniella, ada seseorang yang sedang mengawasi mereka.

“Pergilah ke kamar 403, aku akan menyusulmu ke sana,” ucap Evan.

***

“Kamu pulanglah, aku akan menginap di hotel ini,” pinta Daniella pada Prisil.

“Kenapa?” tanya Prisil.

“Tidak apa, aku hanya lelah.”

“Biar aku pesan kamar.”

“Tidak perlu, aku sudah pesan kamar.”

“Katakan padaku, apa rencanamu?” telisik Prisil.

“Tidak ada, pergilah!” elak Daniella mendorong Prisil.

Setelah berkata, Daniella meninggalkan Prisil, dia pergi menuju kamar yang sudah disiapkan oleh Evan, ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya.

Daniella mulai membuka pintu kamar hotel, Evan sudah memberikan kartu kamar pada Daniella. Dia masuk ke dalam kamar yang sepi, rasa panas menghinggapi tubuhnya, AC di kamar tersebut tidak rusak tetapi Daniella merasa sangat gerah.

Beralih ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Namun, belum bisa meredakan hawa panas di tubuhnya. Tidak lama pintu kamar ada yang mengetuk, dia mulai membuka pintu, Evan yang berada di balik pintu tersebut. “Kenapa baru datang?” tanya Daniella parau.

“Aku harus membereskan semua terlebih dulu agar tidak ada yang mencurigai,” jelas Evan.

Evan menatap Daniella yang sedang tersiksa tetapi masih dalam keadaan masih sangat sadar. Dia mulai mendekati kekasihnya, Evan melangkah semakin dekat, lalu dia menarik pinggang Daniella. “Apa kau sudah siap?” tanya Evan yang sudah tidak sabar menerkam Daniella.

Evan semakin mengeratkan dirinya pada Daniella, bersiap untuk merasakan bibir ranum kekasihnya. Namun, saat bibir mereka hampir bertemu, pintu kamar mereka digedor dari luar. Daniella mendorong Evan. “Ada yang datang!" seru Daniella.

Evan dengan kesal membuka pintunya, Alex asisten Evan yang datang. “Ada apa?” tanya Evan kesal.

“Veronica sedang menuju ke sini,” ujar Alex. “bersama media,” lanjutnya.

“Kita pergi!” Tanpa memikirkan Daniella, Evan pergi meninggalkan kekasihnya yang sedang terpengaruh obat.

“Evan, kamu mau kemana? Aku ikut,” mohon Daniella.

“Tidak bisa! Veronica sedang ke sini!” pungkas Evan tidak peduli Daniella.

Daniella menarik lengan Evan. “Aku tidak peduli! Biarkan semua orang tahu, aku adalah kekasihmu!” rajuk Daniella.

“Lebih baik kamu segera pergi, aku yakin Veronika tidak akan tinggal diam!” seru Evan. Dia menepis tangan Daniella, setelah itu pergi meninggalkan kekasihnya.

Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 Ulang Tahun Pernikahan
3 BAB 2 Malam Panas
4 BAB 3 Tidak Punya Apa-apa
5 BAB 4 Pengajuan Pernikahan
6 BAB 5 Jari Nakal
7 BAB 6 Sepasang Suami Istri
8 BAB 7 Garis Polisi
9 BAB 8 Jonathan
10 BAB 9 Mendapat Pekerjaan
11 BAB 10 Hamil Duluan
12 BAB 11 Kecelakaan
13 BAB 12 Ciuman Tiba-tiba
14 BAB 13 Pemotretan
15 BAB 14 Suami Peliharaan
16 BAB 15 Suara Nathan
17 BAB 16 Panggil Aku Nathan
18 BAB 17 Via Mimpi
19 BAB 18 Tidur Bersama
20 BAB 19 Pesta Topeng
21 BAB 20 Layar LED
22 BAB 21 Kebakaran
23 BAB 22 Domba Masuk Kandang
24 BAB 23 Mayat di halaman belakang
25 BAB 24 Kecurigaan
26 BAB 25 Gudang
27 BAB 26 Daging Sisa
28 BAB 27 Seekor Anjing
29 BAB 28 Galaxy High Corp
30 BAB 29 Salah Paham
31 BAB 30 Merinding
32 BAB 31 Rosemary
33 BAB 32 Tek! Tek!
34 BAB 33 Aku Mencintaimu
35 BAB 34 Tanyakan Pada Hatimu
36 BAB 35 Penginapan
37 BAB 36 Membabi buta
38 BAB 37 Siapa yang membunuh?
39 BAB 38 Kematian Evan Su
40 BAB 39 Penghormatan Terakhir
41 BAB 40 Menyingkirkan Semua Yang Mengganggu Daniella
42 BAB 41 Bak Boneka
43 BAB 42 Satu Misi
44 BAB 43 Hidup dengan mayat selama 40 hari
45 BAB 44 Mama
46 BAB 45 Ya atau Tidak
47 BAB 46 Kantor Polisi
48 BAB 47 Menemui Jonathan
49 BAB 48 Menyamar
50 BAB 49 Melarikan Diri
51 BAB 50 Brandon, dia yang membunuh.
52 BAB 51 Kedatangan Tuan Besar Gu
53 BAB 52 Silsilah
54 BAB 53 Sindrom Renfield
55 BAB 54 End Part 1
56 BAB 55 End Part 2
57 BAB 56 End Part 3
58 Hello! Miss Call...
59 Bridge of Love
60 April's Voice
61 Lucid Dream
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 Ulang Tahun Pernikahan
3
BAB 2 Malam Panas
4
BAB 3 Tidak Punya Apa-apa
5
BAB 4 Pengajuan Pernikahan
6
BAB 5 Jari Nakal
7
BAB 6 Sepasang Suami Istri
8
BAB 7 Garis Polisi
9
BAB 8 Jonathan
10
BAB 9 Mendapat Pekerjaan
11
BAB 10 Hamil Duluan
12
BAB 11 Kecelakaan
13
BAB 12 Ciuman Tiba-tiba
14
BAB 13 Pemotretan
15
BAB 14 Suami Peliharaan
16
BAB 15 Suara Nathan
17
BAB 16 Panggil Aku Nathan
18
BAB 17 Via Mimpi
19
BAB 18 Tidur Bersama
20
BAB 19 Pesta Topeng
21
BAB 20 Layar LED
22
BAB 21 Kebakaran
23
BAB 22 Domba Masuk Kandang
24
BAB 23 Mayat di halaman belakang
25
BAB 24 Kecurigaan
26
BAB 25 Gudang
27
BAB 26 Daging Sisa
28
BAB 27 Seekor Anjing
29
BAB 28 Galaxy High Corp
30
BAB 29 Salah Paham
31
BAB 30 Merinding
32
BAB 31 Rosemary
33
BAB 32 Tek! Tek!
34
BAB 33 Aku Mencintaimu
35
BAB 34 Tanyakan Pada Hatimu
36
BAB 35 Penginapan
37
BAB 36 Membabi buta
38
BAB 37 Siapa yang membunuh?
39
BAB 38 Kematian Evan Su
40
BAB 39 Penghormatan Terakhir
41
BAB 40 Menyingkirkan Semua Yang Mengganggu Daniella
42
BAB 41 Bak Boneka
43
BAB 42 Satu Misi
44
BAB 43 Hidup dengan mayat selama 40 hari
45
BAB 44 Mama
46
BAB 45 Ya atau Tidak
47
BAB 46 Kantor Polisi
48
BAB 47 Menemui Jonathan
49
BAB 48 Menyamar
50
BAB 49 Melarikan Diri
51
BAB 50 Brandon, dia yang membunuh.
52
BAB 51 Kedatangan Tuan Besar Gu
53
BAB 52 Silsilah
54
BAB 53 Sindrom Renfield
55
BAB 54 End Part 1
56
BAB 55 End Part 2
57
BAB 56 End Part 3
58
Hello! Miss Call...
59
Bridge of Love
60
April's Voice
61
Lucid Dream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!