Bab 4 Tidak Menduga

...🌾🌾🌾...

Wisnu membuka pintu kamarnya. Wajahnya terlihat sangat bahagia dan berseri. Senyuman tipis masih melekat di wajahnya yang tampan, membuat Aluna merasa heran dan mulai bertanya.

"Mas! Ada apa? Kamu kayaknya bahagia banget?" Suara lembut istrinya membuat Wisnu sedikit terkejut.

Dia hampir lupa, bahwa di kamarnya masih ada istrinya yang menetap disana. Rasa bahagianya atas kedatangan Ralin, membuatnya melupakan kehadiran Aluna, istrinya.

"Kamu tidak bilang kalau kamu punya saudara tiri? Dia sudah datang! Dan aku sudah mengantarnya ke kamar tamu!" Ujar Wisnu. Yang seketika membuat kening Aluna mengkerut bebas.

"Mas! Ralin sudah datang? Kenapa tidak memberitahuku sejak tadi?" Aluna balik bertanya.

"Terus Amira sudah tidur? Kamu kan sibuk sama bayi mu saja. Jadi mana tau sama orang di sekitar!" Jawab Wisnu ketus. Lalu melangkah pergi meninggalkan Aluna yang masih berdiri.

Aluna hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu melangkah pergi untuk menemui adiknya tersebut.

Di tempat lain. Aluna menuruni tangga. Dapat dia lihat dari lantai atas, Ralin terlihat sedang duduk di ruang keluarga bersama mertua dan juga adik iparnya, Velsy.

Mereka semua terlihat sangat akrab. Entah kenapa, hati Aluna merasa sangat gelisah dan khawatir. Apakah dia cemburu? Ralin adalah orang asing di rumah ini. Akan tetapi ibu mertuanya memperlakukan adik tirinya itu dengan sangat baik. Sangat berbeda jauh dengan dirinya yang sudah jelas-jelas adalah bagian dari keluarga ini.

"Selamat malam semuanya" Sapa Aluna. Yang seketika membuat Bu Yanti langsung melengos dengan tatapan tidak suka.

"Ngapain sih disini? Ganggu suasana kita saja!" Ketus Bu Yanti. Ralin yang mendengar itu pun terlihat sangat terkejut, lalu detik berikutnya terselip sebuah senyuman tipis melihat kesedihan Aluna.

"Tante! Mungkin kak Aluna sudah merindukan aku. Jadi, aku datang kesini untuk menjenguknya. Maaf! Karena sudah merepotkan kalian!" Ujar Ralin yang seketika membuat Aluna menganga lebar.

Aluna tidak menduga Adiknya akan mengatakan itu. Apa yang di katakan Ralin saat ini sangat jauh berbeda dari apa yang Ralin sampaikan kepadanya melalui telepon tadi.

"Ehh kak Ralin! Enak gak sih sekolah di luar negeri? Aku pengen banget loh bisa sekolah disana kayak kakak!" Ucap Velsy seakan mengalihkan pembicaraan.

"Enak dong. Disana kamu bisa belajar banyak hal. Pokoknya, kakak dukung deh!" Jawab Ralin.

"Coba aja Tante punya menantu seperti kamu ya! Sudah pintar, mapan, dan sangat cantik. Tidak seperti menantu ku itu, dia sangat jelek dan tidak tau apa-apa di rumah ini" Bu Yanti berbicara seakan menyindir Aluna yang terlihat masih berdiri di dekat mereka.

Ketiga wanita itu seakan tidak menganggap keberadaan Aluna disana. Bahkan, mereka secara terang-terangan membandingkan Aluna dan Juga Ralin yang jauh berbeda.

"Gak dong Tante. Mana mungkin aku akan menjadi menantu Tante. Kan ada kak Aluna.. lagi pula dia sangat cantik seperti yang di katakan Mas Wisnu kepadaku tadi!" Jawab Ralin tersenyum tipis penuh arti. Sebenernya, di dalam kamar tadi, bukanlah sebuah pujian yang di katakan oleh Wisnu untuk Aluna. Melainkan sebuah hinaan dan penyesalan yang dia dengar dari mulut kakak iparnya tersebut. Dan saat itulah Ralin mengetahui kalau pernikahan kakak tirinya, Aluna, memang sedang tidak baik-baik saja.

"Ralin! Kakak ingin bicara!" Ucap Aluna setelah sesaat terdiam melihat mertua dan Adik Iparnya tersebut menghinanya di depan Ralin.

"Tante! Velsy! Aku pergi sebentar ya!" Pamit Ralin kepada kedua wanita itu. Lalu mengikuti Aluna yang berjalan sedikit menjauh dari mertua dan adik iparnya tersebut.

Di sebuah teras samping rumah, Aluna langsung menatap tajam ke arah Ralin.

"Ralin! Apa maksudmu mengatakan itu tadi?"

"Mengatakan apa? Aku tidak mengerti?" Jawab Ralin memutar bola matanya jengah. Sebenernya dia sangat mengerti maksud kakak tirinya tersebut.

"Kenapa kamu bilang kakak yang menyuruh mu datang? Kakak tidak memintamu datang! Kamu tidak mengatakan itu saat di telepon"

"Sudahlah kak. Lagi pula mereka tidak masalah kok. Kenapa kakak yang menjadi marah? Jangan-jangan benar kata Mas Wisnu. Kakak memang wanita yang sangat pencemburu. Selalu mengatur ini dan itu sehingga membuat mas Wisnu merasa bosan kepada kakak!" Ujar Ralin.

Aluna sangat marah, dan ingin sekali menampar wajah adik tiri kurang ajarnya tersebut.

Aluna mengangkat sebelah tangannya ingin menampar Ralin. Namun segera dia tahan amarahnya tersebut, sehingga membuatnya mengurungkan niatnya untuk menampar Ralin.

Sementara, Ralin menatap Aluna dengan tajam. Seakan dirinya juga memiliki amarah yang sangat besar dari Aluna.

.

.

.

Bersambung

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️

Terpopuler

Comments

Jumaeda

Jumaeda

Aisshhh.. pelakor yg baru datang koq lngsung di sukai mertua, ipar dan suami calon pengkhianat

2023-12-26

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kurang ajar punya Ralin....tak tau diri

2023-11-27

0

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Dasar emg buah jatuh ga jauh dari pohonnya, Emaknya pelakor anaknya pun jadi Pelakor

2023-06-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!