...🌺🌺🌺...
Hingga siang berlalu, namun Aluna masih saja sibuk di dapur. Wajahnya penuh dengan peluh yang sudah membasahi wajahnya.
"Disana! Pel juga disana!" Bu Yanti memerintah sambil berkacak pinggang di depan Aluna yang tengah mengepel lantai dengan posisi berjongkok.
Aluna hanya bisa mengangguk ragu, matanya sesekali melirik ke lantai atas. Sudah satu jam lamanya dia meninggalkan anaknya di dalam kamar, bahkan ibu mertua selalu saja berada di dapur, memerintah ini dan itu seperti seorang mandor. Hingga membuat Aluna tidak memiliki kesempatan untuk melihat keadaan anaknya di kamar.
Aluna takut, jika anaknya sudah bangun. Dan dia juga takut, anaknya kenapa-kenapa karena kurangnya penjagaan.
"Ma! Bolehkah aku melihat Amira dulu?" Tanya Aluna.
Bu Yanti menatapnya tajam, "Ngapain sih? Anak mu tidak akan lari dari kamar!" Jawabnya ketus.
"Tapi...Ma!"
"Sudah jangan tapi-tapian lagi. Cepat selesaikan pekerjaan mu! Setelah ini, baru kamu pergi melihat anakmu!" Ucap Bu Yanti memotong.
Aluna hanya bisa menghela nafas berat, dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Ehh itu tu, Masih kotor, cepat kamu bersihin. Awas saja kalau masih ada noda di lantai"
Kembali Aluna menarik nafas, lalu berpindah posisi menuju tempat yang di tunjuk oleh mertuanya.
"Ma! Kak Wisnu datang!" Velsy menghampiri mamanya segera dan berbicara setengah berbisik, setelah menyadari kedatangan Wisnu.
Bu Yanti segera menghampiri Aluna, lalu menarik kain pel itu dengan kasar. Membuat Aluna terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Mama mertuanya.
"Sekarang! Kamu duduk dan istirahat! Biar mama yang mengepelnya!" Ujar bu Yanti.
Aluna tersenyum senang, ternyata mama mertuanya tidak seburuk yang dia pikirkan. Aluna pun berjalan menuju ke lantai atas untuk melihat keadaan anaknya. Namun, belum sempat langkah kakinya menjauh, suara seorang pria yang sangat familiar menghentikan langkahnya.
"Aluna!" Seru Wisnu.
Aluna pun berbalik dan menghampiri Wisnu, "Mas! Sudah datang!" Aluna meraih tas kerja milik suaminya, lalu mencium punggung tangan suaminya dengan sangat lembut.
"Uhuk...uhukkkkk"
Belum sempat Wisnu menjawab, suara seseorang terbatuk-batuk membuat pandangan Wisnu beralih kepadanya.
"Ma! Mama ngapain?" Tanya Wisnu khawatir. Ketika melihat ibunya sedang mengepel lantai dengan wajah lemas.
"Mama disuruh sama Aluna untuk membersihkan lantai nak! Dia mengancam mama! Dia mengancam akan memisahkan kamu dari mama jika mama tidak menuruti perintah dari dia"
Wisnu menganga lebar. Tatapannya beralih kepada Aluna dengan penuh amarah.
Sementara, Aluna masih diam dengan wajah yang sulit di artikan. Wajahnya terlihat bingung atas apa yang sedang ibu mertuanya lakukan. Setelah kedatangan Wisnu, mertuanya seakan sengaja membuat ekspresi wajahnya yang terlihat sangat lelah. Tidak hanya itu, mertuanya dengan sengaja memfitnah dirinya agar terlihat buruk di mata Suaminya, Wisnu.
"Jangan tinggalkan mama nak! Mama tidak ingin berpisah dengan mu!" Ucap Bu Yanti lagi dengan air mata kepalsuan.
"Iya ma! Wisnu tidak akan kemana-mana. Sekarang, ayo Wisnu antar ke kamar! Dan kamu... Tunggu hukuman dari ku Aluna! Aku tidak menyangka kamu akan sejahat itu kepada orang tuaku!" Ucap Wisnu kecewa.
"Mas! Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku bisa menjelaskannya!" Jawab Aluna mencoba menjelaskan semuanya. Namun, Wisnu terlihat sangat marah dan tidak ingin mendengarkan apapun dari mulut Aluna lagi. Setelah apa yang dia lihat hari ini, telah banyak membuatnya sangat yakin bahwa Aluna bukan istri yang baik untuknya.
"Pergi ke kamarmu! Jangan berbicara sebelum aku memintamu berbicara Aluna!" Bentak Wisnu geram.
Aluna terdiam membeku disaat untuk pertama kalinya, suaminya membentak dirinya dengan kasar seperti itu saat ini.
Setelah mengantar ibunya. Kini Wisnu kembali ke kamarnya, yang memperlihatkan sosok seorang wanita yang sedang duduk di tepi ranjangnya.
Aluna segera berdiri setelah menyadari kedatangan suaminya. Matanya terlihat berkaca-kaca penuh kesedihan. Sementara, Wisnu berjalan mendekat dengan tatapan tajam yang tidak berpaling dari istrinya.
"Duduk!" Perintah Wisnu tegas. Aluna menurut, dan duduk dengan wajah tertunduk.
Wisnu juga ikut duduk. Namun tidak di samping istrinya, melainkan di kursi panjang di depan Aluna.
"Aku tidak mengerti, kenapa kamu melakukan itu kepada ibuku, Aluna. Aku melihatmu sangat menurut kepadaku, tapi kenapa kamu begitu jahat kepada ibuku?" Suara serak suaminya terdengar penuh kekecewaan. Membuat Aluna mengangkat wajahnya dan menatap dalam wajah suaminya yang terlihat murung.
"Aku tidak melakukan itu, mas!"
"Cukup Aluna! Aku sudah mendengar semuanya dari mama. Aku hanya ingin penjelasan dari mu dan kenapa kamu melakukan itu?" Suara bariton suaminya membuat Aluna sangat takut.
"Aku tidak menyuruh mama mengepel lantai, mas! Aku juga tidak melakukan hal jahat apapun, seperti yang di katakan oleh Mama. Ayolah mas! Jangan terlalu buta! Aku ini istrimu, tolong percayalah!"
Wisnu mengangkat wajahnya dan menatap istrinya dengan tajam, "Berani sekali kamu Aluna!" Teriak Wisnu dengan amarah yang meluap-luap.
"Ayo kita pergi mas!"
"Ayo kita pergi dan memulai keluarga kecil kita berdua tanpa campur tangan kedua orang tuamu! Aku sudah capek! Setiap hari aku selalu saja di fitnah dan di hina! Jika kamu mencintai aku, ayo kita pergi!" Aluna mengulang kembali kata-katanya dengan penuh kesungguhan, membuat Wisnu membeku tanpa menjawab permintaan istrinya itu.
.
.
.
Bersambung.
...Ayolah Babang Wisnu! Cari bukti dulu sebelum marah-marah sama istrimu itu. Kasihan loh sama Aluna. sudah kayak pembantu aja nih Aluna.🤦...
Gimana nih menurut kalian? Dia apain ya mertuanya Aluna? Gemes kan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Sumiati 32
Wisnu oon
2023-12-27
0
Yuliana Alfa
Wisnu nya aja yg bodoh yg mau dengerin hasutan ibu nya
2023-12-24
1
Yunerty Blessa
hasutan ibu nya yang di dengar Wisnu....suami bodoh
2023-11-27
0