Balas Dendam Seorang Istri

Balas Dendam Seorang Istri

Bab 1 Keluarga Toxic

...Happy Reading...

...🍁🍁🍁...

Pagi hari, di sebuah rumah besar yang sangat mewah.

Seorang wanita terlihat sedang menggendong anaknya yang sedang menangis.

Sesekali dia mengayun sedikit tangannya, agar bayi yang ada di dalam gendongannya berhenti menangis.

"Cup,,,Cup,,,Cup!"

"Berhenti nangisnya sayang! Ada mama disini!" Ucapnya, berbicara kepada bayi mungilnya.

Seorang pria datang, ketika suara tangis anaknya tidak mereda sejak tadi.

"Gak berhenti-henti sih nangisnya? Kamu gak bisa ngurus anak ya?" Bentak Wisnu marah, yang kini sudah berdiri di bibir pintu.

"Mas! Aku gak tau kenapa Amira nangis terus, Mas! Boleh gantian gak? Aku capek, sejak semalam aku gak tidur dan gak berhenti gendongin anak kita!" Pinta Aluna memohon.

"Enak saja. Emang kamu pikir, aku gak punya kerjaan lain? Ngurus anak-kan emang tugas kamu. Jadi, kamu dong yang harus jagain Amira. Sudah capek-capek kerja, malah disuruh ngurus anak lagi! Emang bener ya kata mama. Kamu itu emang pemalas! Ngurus anak satu aja banyak keluhnya! Apalagi harus ngerjain yang lain!" Ujar Wisnu yang seketika membuat hati Aluna merasa tercabik-cabik.

Suaminya tidak tau, setiap hari, Aluna lah yang mengurus rumah, memasak, dan mengurus anak. Bahkan, waktu istirahat pun tidak dia dapatkan karena anaknya yang selalu rewel di tengah malam.

"Mas ..."

"Ahh sudahlah! Aku mau berkemas untuk pergi ke kantor. Sebaiknya, kamu urus saja Amira... Kalau sampai anakku kenapa-kenapa, kamu yang akan aku salahkan!" Cerca Wisnu, lalu pergi begitu saja meninggalkan Aluna tanpa ingin mendengar perkataan Aluna.

Aluna hanya bisa terduduk lemas. Wajahnya terlihat sangat sedih dan tak bersemangat. Sejak menikah bersama Wisnu, dia merasa begitu tertekan. Tidak hanya dari suaminya yang selalu menuntut kesempurnaan darinya, tetapi keluarga suaminya yang juga tidak menyukainya membuat Aluna merasa hidup sendiri di dalam pernikahan ini.

Di ruang makan. Wisnu menuruni anak tangga, wajahnya menatap ketiga orang yang sedang duduk di kursi meja makan.

Seorang wanita terlihat menatap kebelakang Wisnu, seakan sedang mencari seseorang, "Aluna mana?" Tanya bu yanti, ibunya Wisnu.

"Masih di atas Ma. Amira rewel terus. Jadi, dia masih nenangin Amira di kamar!" Jawab Wisnu. Lalu duduk di kursi samping adiknya, Velsy.

"Alah, Palingan alasannya aja biar gak pergi ke dapur nyiapin sarapan. Suami mau kerja kok malah makan sendiri. Gimana kalau sudah berumah sendiri? Mama yakin kamu tidak akan terurus olehnya!" Ketus Bu Yanti.

Sementara, Wisnu hanya diam saja. Hatinya pun mulai merasakan kekurangan istrinya sejak Aluna memiliki anak. Waktu untuknya bahkan tidak sempat Aluna berikan. Aluna hanya fokus mengurus anak, dibandingkan mengurus dirinya. Begitulah pikir Wisnu.

"Ma! Aku berangkat dulu!" Wisnu kembali berdiri dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya sebelum meninggalkan meja makan.

Bu Yanti hanya melihat punggung anaknya yang semakin menjauh. Hatinya sangat jengkel, anaknya Wisnu begitu tidak peduli ketika dirinya membicarakan Aluna, dan malah memilih untuk pergi meninggalkan dia. Tanpa dia sadari, sebenarnya, apa yang dia tanam di hati anaknya itu, sudah mulai tumbuh. Hingga seringkali Wisnu memikirkan apa yang di bicarakan ibunya, dan membuat Dirinya membenci Aluna yang selalu mengabaikannya.

Sesaat setelah kepergian Wisnu. Aluna pun datang. Ibu mertuanya melihat tidak suka kepada menantu miskinnya itu. Sudah tidak sekolah, juga tidak bisa apa-apa selain bekerja di rumah.

Menantu yang dia idamkan adalah seorang menantu yang memiliki pendidikan yang tinggi, mempunyai wawasan luas dan memiliki pekerjaan yang mapan. Setidaknya, menantunya itu bisa dia banggakan jika sewaktu-waktu ada temannya yang mengunjungi rumahnya. Namun nyatanya, dia hanya memiliki menantu miskin yang tidak tau apa-apa.

"Baru datang kamu?" Bentak Bu Yanti. Sementara Velsy malah tersenyum tipis melihat Kakak iparnya di bentak oleh mamanya.

"Itu kenapa aku tidak pernah menyetujui hubungan anakku bersamamu Aluna. Karena kamu memang tidak pernah becus mengurus suami. Wisnu tidak makan pagi ini! Itu semua karena kesalahan kamu yang tidak mau mengurus suami"

"Ma! Tadi Aluna lagi nidurin Amira!" Jawab Aluna.

"Alah! Kamu itu ya! Kalau di bilangin sama mama, menjawab aja. Kan bagus mama ingetin kamu kak! Kak Wisnu itu gak ada yang urusin. Punya istri kok pemalas kayak gini, ngurus suami aja gak bisa, ngapain aja kamu nikah?" Timpal Velsy menambahkan.

"Sudah! Kasihan kan Aluna! Dia mungkin capek karena ngurus anak nya. Wisnu kan sudah bilang katanya Amira sedang rewel!" Sambung Pak Humaidi, ayah mertua Aluna.

"Papa selalu saja membela menantu tidak tau diri ini! Kalau papa seperti ini terus, gimana nasib anak kita? Hah.... Menyebalkan!" Bu Yanti berdiri dengan kesal.

"Bersihkan rumah dan siapkan makan siang! Awas saja jika anakku kembali, kamu tidak menyiapkan makanan untuknya lagi!" Ucap Bu Yanti lagi, sebelum dia meninggalkan meja makan.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️

...Nyesek banget ya punya keluarga Toxic kayak Aluna? 😭😭 Udah capek ngurus anak, kerja ngurusin rumah, tapi masih saja di tuntut itu ini oleh suami dan mertua... Auto nangis kejer jadi Aluna mah🤦🤦...

Terpopuler

Comments

Yuliati

Yuliati

klo aqending kos

2023-12-27

1

Asyifa Nurul Hikmah

Asyifa Nurul Hikmah

kasian aluna .

2023-12-23

1

Huzaemah Emah

Huzaemah Emah

sabar aluna.

2023-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!