Bab 3 Kedatangan Adik Ipar

...🍀🍀🍀...

Setelah perdebatan di dalam kamar. Wisnu masih bersikeras untuk tinggal bersama orang tuanya. Hal itu membuat Aluna sangat kecewa.

Semenjak menikah, ibu mertuanya selalu membuat masalah di dalam rumah tangganya. Maka tidak heran, jika Aluna sering bertengkar bersama Wisnu karena ibu mertuanya.

"Sampai kapan harus begini! Hik!" Aluna meringkuk di tepi ranjang anaknya. Menangis, meratapi nasib yang dia terima saat ini.

Aluna merasa sangat sedih dan hancur. Dulu, sebelum memiliki anak. dia dan suaminya adalah sepasang suami-istri yang sangat bahagia. Tapi sekarang, semuanya berubah setelah mertuanya campur tangan di dalam kehidupan rumah tangganya.

Sebenernya, Aluna memiliki rumah sendiri, Warisan dari almarhum ayahnya. Tetapi, Wisnu tidak pernah mau di ajak pindah karena kasihan kepada ibu dan ayahnya yang sudah menginjak usia senja.

Akan tetapi. Perlakuan ibu mertuanya sangat jauh berbeda ketika Wisnu meninggalkan rumah. Wanita paruh baya itu berubah sangat kejam, lalu detik berikutnya berubah baik hanya untuk menjebak dirinya di dalam kesalahpahaman.

Mertuanya begitu terobsesi dan ingin memisahkan dirinya dan Wisnu dari pernikahan ini.

Kringggggg!

Kringggggg!

Handphone Aluna berdering, membuat wanita muda itu menghentikan tangisnya dan beralih mengambil handphone miliknya di atas nakas.

Sebuah nama Ralin tertera di layar handphone nya. Segera Aluna mengusap wajahnya yang sembab, lalu berdehem beberapa kali sekedar menetralkan suaranya yang parau.

"Hallo dek!" Ucap Aluna segera setelah mengangkat telepon.

"Kak! Aku ada di Jakarta. Rumah kakak dimana?" Tanya Ralin dari balik telepon.

Aluna sesaat terdiam sejenak. Dia memikirkan bagaimana bisa adik tirinya tersebut bisa sampai ke Jakarta seorang diri. Apalagi, sekarang, Aluna masih menetap di rumah mertua. Rasanya tidak mungkin Aluna mengajak adiknya tersebut untuk tinggal disana.

"Mendadak banget datangnya? Emang kamu sudah libur kuliah?" Tanya Aluna setelah sesaat berpikir.

"Aku sudah lulus kak. Maaf! Aku gak sempat kasih tau kakak! Mama meninggal, dan aku gak ada keluarga lagi selain kakak. Jadi aku datang kesini untuk mencari pekerjaan!" Jelas Ralin.

Aluna sempat syok mendengar penuturan adik tirinya tersebut. Meninggal? Sungguh, Aluna merasa sangat terkejut.

Ralin adalah anak tiri ayahnya dari istri kedua. Sejak ayahnya meninggal, Ralin dan ibunya pindah ke luar negeri dan melanjutkan kehidupan disana. Sementara, Aluna masih menetap di Jakarta seorang diri tanpa keluarga. Hanya rumah warisan itulah, satu-satunya tempat peninggalan ayahnya dan kenangan yang dia miliki bersama ayahnya.

"Kak! Kaka masih disana kan?" Tanya Ralin sekali lagi ketika tidak mendengar suara jawaban dari kakaknya, Aluna.

Aluna tersentak kaget, "Iya Ralin, maaf! Kakak tadi Kepikiran. Emang kamu gak apa-apa tinggal bersama kakak? Kakak masih tinggal di rumah mertua!" Jawab Aluna jujur.

"Gak apa-apa kak." Jawab Ralin.

"Kamu gak mau tinggal di rumah almarhum ayah?" Tanya Aluna sekali lagi.

Ralin terdengar mendengus kesal, "Aku gak berani tinggal sendirian kak. Kakak gak mau ya aku tinggal sama kakak?" Terka Ralin.

"Tidak Ralin. Maksud kakak bukan begitu! Ya sudah! Kakak kasih kamu alamatnya, kamu cepetan kesini ya! Hari sudah hampir gelap" jawab Aluna cepat.

"Oke kak!" Ralin pun segera mengakhiri sambungan teleponnya setelah mendapatkan persetujuan kakaknya.

Di ruang tamu. Wisnu duduk di sofa panjang di ruang tamu dengan di temani oleh secangkir kopi dan beberapa berkas pekerjaannya.

Anaknya yang selalu rewel di malam hari membuat Wisnu sedikit terganggu dan memilih untuk menjauh dari kamarnya, meninggalkan Aluna seorang diri yang sibuk mengurus anaknya yang menangis.

Tok.

Tok.

Tok.

Suara pintu yang di ketuk dari luar, membuat Wisnu mengalihkan atensinya yang beberapa saat lalu masih fokus kepada berkas pekerjaannya.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini?" Gumamnya sendiri. Lalu berdiri dan berjalan menuju pintu.

Wisnu membuka pintu, dan menampakkan seorang wanita cantik tersenyum teduh kepadanya. Matanya langsung terpana oleh seorang wanita yang dengan body yang begitu seksi di depannya tersebut.

"Sorry! Apa ini rumahnya Aluna?" Tanyanya. Membuat pandangan Wisnu langsung buyar dan sangat malu karena telah menatap wanita cantik itu dengan sangat dalam.

"Iya. Kamu siapa?" Tanya Wisnu balik.

"Perkenalkan! Saya Ralin adik tiri Aluna! Dan mas, siapa?" Ujar Ralin ramah dan mengulurkan sebelah tangannya untuk bersalaman.

Wisnu membalas jabatan tangan Ralin dengan sorot wajah terkejut. Selama ini, dia tidak tahu kalau Aluna memiliki saudara tiri. Apalagi, adik iparnya tersebut terlihat sangat cantik menggoda. Adik ipar yang memiliki body semampai dan sangat cantik, membuat Wisnu sangat kagum.

Begitu Ralin memberikan senyuman manisnya, Wisnu langsung meleleh dan seakan sangat tertarik kepada adik iparnya tersebut.

"Saya Wisnu. Suami kakakmu!" Jawab Wisnu.

"Boleh aku masuk?" Tanya Ralin. Dan Wisnu langsung mempersilahkan Ralin untuk masuk. Bahkan, dia menunjukan kamar tamu untuk Ralin tanpa memberitahu Aluna tentang kedatangan adiknya tersebut.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk mendukung cerita ini dengan like dan komen sebanyak-banyaknya ya🥰

Terpopuler

Comments

Fitri ani Lubis

Fitri ani Lubis

lanjuut.....

2023-12-26

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jahat nya Wisnu tidak bilang ke istri nya....pasti Wisnu selingkuh

2023-11-27

0

Irfan Idris

Irfan Idris

kyknya adiknya bakalan jadi pelakor

2023-08-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!