Sandra menoleh ke arah pria yang kini menyapanya.
"Ra-Ram-zy?" Sandra tak percaya bisa bertemu dengan mantan kekasihnya waktu SMA.
Pria itu terlihat semakin tampan dan berwibawa dengan style pakaian mahal yang dikenakannya.
Ramzy tersenyum, dia masih teringat dengan pria yang duku sempat menjadi kekasihnya sewaktu SMA meskipun hanya beberapa bulan.
Saat itu Sandra memilih putus dari Ramzy karena dia ingin fokus belajar tidak ada gangguan dari hal lain.
"Ternyata kamu masih ingat denganku," ujar Ramzy mengulurkan tangannya di hadapan Sandra.
Sandra tersenyum, dia teringat masa-masa mereka pacaran.
"Hai, masih. Kamu kan ketua OSIS, siapa sih yang bisa lupakan kamu," ujar Sandra tersenyum.
"Mhm, kamu bisa saja," ujar Ramzy.
"Hei, Ram, kamu sehat?" tanya Rosa ikut menyapa Ramzy.
"Alhamdulillah, sehat. Kalian semakin cantik sekarang ya," ujar Ramzy berbasa-basi.
Sejujurnya dia ingin sekali memuji Sandra secara langsung, tapi dia masih merasa canggung.
Mereka sudah menyewa beberapa tempat di rumah makan tersebut, sehingga mereka bebas berada dan melakukan apa saja di rumah makan itu.
Satu per satu teman Sandra mulai datang sehingga rumah makan itu mulai ramai dan heboh dengan obrolan serta teriakan histeris mereka yang tengah meluapkan rasa rindu setelah beberapa tahun tak bertemu.
Hampir 60 orang yang datang dalam acara itu. Setelah dirasa semua yang berencana hadir sudah berada di dalam rumah makan itu mereka pun dipersilakan duduk di kursi yang telah tersedia.
Saat semua orang sudah duduk, Rossa berdiri lalu berdehem.
"Ehem."
Deheman wanita itu mengalihkan perhatian semua anggota reunian yang ikut ke dalam acara tersebut.
"Teman-teman berhubung semua orang sudah datang, kita langsung mulai acara kita, ya," seru Rosa.
Rosa melebarkan senyuman indahnya pada semua orang yang ada di sana.
"Mhm, baiklah kalau begitu kita langsung saja meminta ketua panitia acara reunian ini untuk menyampaikan sepatah dua patah kata kepada kita semua," ujar Rosa.
"Kepada yang bersangkutan kami persilakan," seru Rosa lagi.
Tak berapa lama setelah itu Ramzy berdiri lalu melemparkan senyuman indahnya kepada seluruh teman-teman anggota reunian hari ini yang ada di rumah makan pinggir danau Singkarak.
Seketika jantung Sandra berdetak dengan kencang saat melihat Ramzy berdiri di depan menyampaikan sepatah atau dua patah kata kepada teman-temannya yang sudah hadir.
Dia merasakan rasa yang dulu pernah ada terhadap pria yang kini sedang berbicara di hadapan mereka.
Setelah Ramzy selesai berbicara semua alumni peserta reunian tersebut pun menikmati hidangan makan siang yang sudah terhidang di atas meja.
Mereka menyantap makanan sambil bercerita, banyak cerita yang tersimpan di diri mereka masing-masing.
Kebahagiaan terpancar jelas di wajah mereka karena dapat lagi bertemu dengan teman-teman yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa.
Setelah mereka menyantap menu hidangan makan siang yang ada di rumah makan tersebut, mereka pun keluar dari rumah makan menikmati angin yang berhembus menerpa wajah mereka.
"San," panggil Ramzy pada Sandra yang kini tengah duduk di sebuah tempat duduk panjang yang terdapat di sana.
Ramzy melangkah menghampiri Sandra yang kini tersenyum kepadanya sambil melambaikan tangan.
"Ada apa?" tanya Sandra kepada Ramzi saat pria itu sudah berada tepat di sampingnya.
Ramzy ikut duduk di sebuah bangku panjang yang kini menghadap ke arah danau.
Mereka menatap jauh ke pemandangan indah yang kini ada di hadapan mereka.
"Wah, pemandangan di sini benar-benar sangat menyejukkan hati," seru Sandra bahagia.
Dengan menikmati keindahan pemandangan yang ada di hadapannya saat ini, Sandra dapat melupakan sejenak masalah-masalah yang dihadapinya dalam rumah tangganya.
Ramzy tersenyum melihat ekspresi Sandra yang seolah-olah dia saat ini tengah menjatuhkan beban berat yang ada di pundaknya.
Pria itu dapat melihat beratnya kehidupan yang kini tengah dijalani oleh wanita yang dulu pernah masuk ke dalam hatinya.
"Bagaimana keadaanmu saat 8?" tanya Ramzy pada Sandra.
"Hah? Ba-baik," jawab Sandra pada Ramzy.
"Benarkah? aku merasakan saat ini kamu tengah menghadapi masalah yang begitu sulit dalam hidupmu," ujar Ramzy berusaha menerka jalan kehidupan yang kini tengah dilewati oleh Sandra.
Sandra menoleh ke arah Ramzy, dia tidak menyangka pria itu akan berkata seperti itu kepadanya.
"Apa yang baru saja kamu katakan?" tanya Sandra.
"Mhm, aku hanya melihat di sorotan matamu saat ini kamu tengah memiliki masalah hidup," ujar Ramzy.
Ramzy menatap dalam ke arah Sandra.
"Jika memang saat ini kamu tengah menghadapi masalah hidup, kamu boleh ceritakan apa yang ingin kamu ceritakan kepadaku," ujar Ramzy.
Pemuda itu menatap dalam wanita yang kini duduk di sampingnya. Dia berusaha meyakinkan kepada Sandra, bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang bisa membantunya dan menjadikan tempat berbagi cerita.
Entah apa yang merasuki diri Sandra dia pun menceritakan permasalahan hidup yang kini tengah dijalaninya kepada pria yang dulu pernah menjadi cinta monyetnya.
"Beginilah hidup yang saat ini aku jalani, berkali-kali Aku ingin bebas darinya tapi aku tidak ingin melihat anak-anak hancur karena perpisahan kedua orang tuanya. Saat ini mereka mulai beranjak dewasa, Aku tidak ingin merusak psikologi kedua buah hatiku, sehingga akhirnya aku memilih untuk tetap bertahan dengan pria yang tidak sanggup menafkahi diri kami," ujar Sandra telah menceritakan semuanya kepada Ramzy.
"Kalau saat ini apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Ramzy.
"Aku hanya ingin mencari pekerjaan yang bisa aku lakukan untuk menghidupi putra-putriku," tutur Sandra.
" Luar biasa, kamu bener-bener akan menjadi seorang wanita yang tangguh?" ujar Ramzy.
Sandra menundukkan kepalanya.
Tak berapa lama setelah itu acara reunian mereka pun selesai.
"Bagaimana kalau aku antarkan pulang?" ujar Ramzy menawarkan diri untuk mengantarkannya.
"Tapi, tadi aku ke sini bersama Rosa, jadi alangkah baiknya aku juga pulang bersama dia." Sandra menolak tawaran Ramzy secara halus.
"Kamu tenang saja, aku yang akan mengatakan pada Rosa bahwa kamu akan pulang bersamaku," ujar Ramzy.
Sandra masih diam tampak berpikir apa yang harus dilakukannya saat ini.
Hatinya kini tengah bimbang antara menolak dan menerima tawaran yang diberikan oleh teman dan adik.
Satu jam Setelah itu, Rambu membawa Sandra pulang ke rumah yang mana sebelumnya dia sudah memberitahu Rossa bahwa Sandra pulang bersamanya.
"San, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?" tanya Ramzy pada Sandra saat mobil milik pria itu terparkir di depan rumah kontrakan Sandra.
"Mhm, apa?" tanya Sandra pada Ramzy.
"Mhm, Aku berharap setelah ini kamu tidak boleh pergi bekerja ke kebun, tetaplah jaga wajahmu yang sangat cantik itu," ujar Ramzy
"Apa maksud kamu?" tanya Sandra.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Putri Minwa
Ramzi perhatian banget
2023-02-28
0
Ghina Azfa
Liek
2022-12-05
0
💙 Ɯιʅԃα 🦅™ 📴
saat 8 apa🤔
2022-12-02
2