Ghara berusaha menghubungi Gerry dan Edo untuk membantunya mengurus masalah ini. Sementara Lily terus bergerak tidak karuan, sampai hampir menelanjangi dirinya sendiri. Sebab otak gadis itu telah hilang kendali.
"Kakak, panas," rengek Lily dengan wajahnya yang sudah memerah menahan hasrat. Dia mencoba meraih tubuh Ghara yang berdiri di depannya, merabaa resleting celana pria itu.
"Astaga, Lily! Aset gue jangan dipegang-pegang!" sentak Ghara, menepis tangan sang adik yang kelewat sopan. Sementara kedua sahabatnya tidak lekas menjawab telepon maupun membalas pesannya. Yah, mungkin mereka sedang asyik dengan pesta.
"Kakak aku udah gak tahan," ucap Lily lagi tanpa sadar. Namun, Ghara tidak mengikuti kemauan nafsuu setannya untuk merengkuh tubuh molek Lily. Sebab ia sadar bagaimana posisi keduanya. Mereka adalah adik kakak.
"Ck, sialan! Pada ke mana sih si kampret!" ketus Ghara sambil berdecak keras.
Sementara Lily kembali berusaha untuk menanggalkan pakaiannya. Membuat Ghara mendelik. Tidak bisa dibiarkan! Karena hal tersebut akan membuat ekor buayanya bangkit dengan penuh wibawa.
"Stop!" teriak Ghara frustasi seraya melemparkan ponselnya yang tidak berguna sama sekali. Membuat Lily reflek menghentikan gerakan tangannya. Gadis cantik itu mendongak, menatap wajah Ghara dengan penuh damba.
"Kakak, akuh mauh kamuh."
Suara gadis cantik itu lebih mirip dengan desaahan. Hingga membuat Ghara menahan nafas, dengan geleyar yang tak biasa.
Ghara tidak mungkin membiarkan Lily kesakitan lebih lama, jadi dia mengajak otaknya untuk berpikir keras, memikirkan cara menghilangkan pengaruh obat laknat itu. Tanpa harus menyentuh Lily.
Hingga akhirnya, dia kembali mengangkat tubuh Lily dan masuk ke dalam kamar mandi. Berharap dengan berendam, Lily bisa kembali sadar.
Namun, selama Ghara melangkah, Lily terus berusaha mencium bibirnya. Menangkup leher Ghara layaknya mereka adalah sepasang kekasih.
Dada Ghara berdegup dengan kencang. Tak mau hanyut dalam permainan sang adik, dia lekas menggoyangkan kepala agar ciuman Lily terlepas.
"Jangan asal cipokk gue, ntar gue makan baru tahu rasa!" gerutu Ghara dengan alis yang menajam. Akan tetapi Lily tak mau mendengar.
Sebab bibirnya kini beralih pada leher Ghara yang tampak sangat menggiurkan. Menyesap dengan kuat, hingga menyisakan bekas kemerahan.
"Ahhh, gila! Lele jumbo kalo nyipokk gak main-main yah," teriak Ghara mulai ketar-ketir dengan semua sentuhan Lily pada beberapa bagian tubuhnya.
Sesampainya di kamar mandi, Ghara langsung mengisi air di dalam bathtub. Akan tetapi Lily sama sekali tak mau turun, hingga berakhir mereka yang berendam berdua.
Lily terus menggerakkan badan, seperti ingin menuntaskan sesuatu dalam dirinya. Dan hal tersebut tentu saja membuat Ghara tidak bisa tenang, sebab pusat tubuhnya sudah mulai menegang.
"Li, bisa diem gak? Berabe urusannya ini kalo Jeky ikut bangun," gerutu Ghara, seraya mengeratkan pelukan pada tubuh Lily, agar gadis cantik itu mau diam. Namun, hal tersebut justru membuat Lily bersemangat, hingga menggesekkan inti keduanya.
Glek!
Ghara langsung menelan ludahnya seraya menatap manik mata Lily, karena sehebat apapun dia menolak pesona sang adik. Akhirnya dia kalah juga, secepat kilat Ghara meraup bibir Lily, ingin membantu menuntaskan hasrat gadis itu.
Sementara di luar sana, tepatnya di ballroom hotel. Semua orang heboh, mencari keberadaan Ghara. Karena setelah pertukaran cincin, pria itu tidak terlihat lagi.
"Anak nakal itu ke mana sih, Mom?" cetus Alessandro sambil berdecak, dia hendak mengenalkan Ghara pada beberapa rekan bisnisnya, tetapi sang anak entah pergi ke mana.
"Mommy juga gak tahu, Daddy," balas sang istri dengan bibir yang mengerucut, sedari tadi dia terus disalahkan suaminya. Arabella hendak kembali melangkah, tetapi niatannya dihentikan oleh Gerry.
"Tan, biar aku sama Edo yang cari Ghara. Palingan dia lagi ngerokok," ucap Gerry, menenangkan ibu Ghara yang nampak cemas.
"Tapi—"
"Tante sama Om tenang aja, nanti kita paksa dia," timpal Edo.
Arabella menghela nafas.
"Oke, bilang sama Ghara ya, Tante nungguin di sini," ujarnya, mempercayakan semuanya pada kedua sahabat putranya. Berbeda dengan Keysha yang senantiasa mencebik, merasa kesal karena Ghara menganggap bahwa pertunangan mereka tidak berharga.
Awas kamu, Ghar! Aku bakal buat kamu bertekuk lutut di hadapan aku.
***
Gerry dan Edo berusaha untuk mencari Ghara ke sana ke mari. Biasanya jika sedang suntuk pria itu akan merokok di tempat sepi, tetapi setelah menyusuri beberapa sudut ruangan, mereka tak lekas menemukan seseorang yang mereka cari.
"Coba telepon deh, Ger!" ujar Edo yang mulai merasa putus asa.
Gerry pun mengangguk setuju, dia segera merogoh ponselnya dari dalam saku celana. Akan tetapi baru saja ponsel itu menyala, dia sudah dihadapkan beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari Ghara.
"Eh si Kuunyuk ngirim pesan, Do!" seru Gerry.
"Pesan apaan? Cepet buka, tuh bocah kayaknya frustasi karena tunangan sama si Keysha."
"Iya semoga aja si Ghara belum gantung diri di pohon toge."
Jemari tangan Gerry mulai berselancar di atas benda pipih miliknya. Dan dia bisa membaca dengan jelas, bahwa Ghara meminta pertolongan ia dan Edo.
"Ck, di kamar dia!"
"Yaelah lagi ngapain sih!?"
"Gue rasa sih beneran mau gantung diri, soalnya minta bantuan kita."
"Bangkee! Mana ada gantung diri minta bantuan," sambar Edo sambil menoyor kepala Gerry.
"Ya siapa tahu kita disuruh pegangin talinya," kekeh Gerry, seseorang yang tidak pernah bisa serius di antara mereka bertiga.
Dan karena hal itu, dia kembali mendapatkan toyoran dari sahabatnya. "Bacott lu dijaga, Njingg!"
Edo langsung melangkah menuju kamar Ghara, sementara di belakang sana Gerry menggerutu sambil mengekor pada sahabatnya.
Sesampainya di kamar itu, Edo dan Gerry langsung masuk begitu saja. Dan mereka langsung disuguhi suara riak air dari dalam kamar mandi, hingga mereka sama-sama mengecek ke sana.
Deg.
"Astaga, Lily, Ghara, lu bedua lagi apa?!" teriak keduanya, terperangah.
***
Jangan lupa taburan-taburannya😌😌😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Diana diana
ya ampuuuun . .
2024-07-23
1
Nacita
abang ga liat lagi pada ngapain mereka 😎
2024-03-09
0
Anonim
naaah gimana ini
2024-01-14
0