Setelah kejadian nahas yang dialami oleh Lily, gadis cantik itu jadi enggan untuk masuk kuliah. Karena di sana dia pasti bertemu dengan Frans. Sementara hatinya sangat membenci dan mengutuk pria itu, hingga dia bertekad untuk tidak memaafkannya.
Orang yang Lily kenal baik, ternyata tidak seperti yang ada di dalam bayangannya. Bahkan Frans jauh lebih berbahaya.
Kedua orang tua Lily yang tidak tahu apa-apa pun jadi merasa aneh dengan tingkah putri mereka. Hingga akhirnya Ghara yang ikut turun tangan untuk membujuk sang adik.
Dengan membawa sarapan berupa sandwich dan susu coklat kesukaan Lily, pria itu menyambangi kamar adiknya.
"Li, lu gak lagi bugill 'kan? Gue masuk yah?" izin Ghara seraya meraih gagang pintu, tetapi sampai beberapa saat tidak ada sahutan apapun dari Lily sehingga dia memutuskan untuk membuka benda persegi panjang itu.
Ketika Ghara datang, Lily tampak sedang berbaring dan menghadap ke arah tembok.
"Li, gue dateng bawaan sarapan nih," ucap Ghara seraya melandaskan pantatnya ke sisi ranjang tanpa permisi. Lalu meletakkan apa yang ia bawa di atas nakas.
Mendengar suara Ghara, Lily langsung menggigit bibir dan mencengkram selimut. Karena samar-samar dia mengingat kejadian malam itu, di mana Ghara membantunya untuk menghilangkan pengaruh obat yang diberikan Frans.
"Li, gue tahu lu denger. Buruan makan, terus siap-siap kuliah."
Namun, bukannya lekas menuruti perintah Ghara. Lily justru menggelengkan kepala. Karena dia masih enggan untuk pergi ke kampus.
"Kenapa? Lu takut sama Badjingan itu? Tenang aja, ada gue." Ghara meraih bahu adiknya yang sedikit terbuka, membuat Lily reflek berjengit.
Ada kesenjangan waktu yang terjeda di antara mereka berdua, hingga tiba-tiba terdengar suara Lily yang begitu lirih. "Aku takut."
Ghara menghela nafas panjang, dia tahu Lily masih cukup trauma dengan perbuatan Frans. Akan tetapi Ghara ingin Lily melawan rasa traumanya. Dia akan melakukan apapun untuk gadis itu, termasuk menyingkirkan Frans.
"Bangun sini, dengerin apa kata gue," ucap Ghara dengan suara yang begitu lembut di telinga Lily.
Pria terus membujuk, hingga akhirnya lama kelamaan Lily pun luluh, dia bangkit dan duduk berhadapan dengan Ghara. Namun, dia senantiasa menundukkan kepala.
Ghara menangkup kedua sisi bahu Lily, ingin membuat gadis cantik itu percaya padanya. "Gak usah takut, Li. Karena gue bakal selalu ada buat lu. Jadi, ayo hadapin rasa trauma itu, gue yakin lu bisa."
"Tapi—"
"Gue bakal lakuin sesuatu sama cowok itu!"
Mendengar itu, Lily sontak mengangkat wajah, hingga netranya bertemu dengan manik mata berwarna hazel milik Ghara. "Maksud Kakak apa?"
"Nanti lu bakal tahu, sekarang lu makan dulu, abis itu siap-siap," jawab Ghara sambil tersenyum tipis. Dia mengambil satu sandwich yang ada di dalam piring, lalu mengulurkannya ke depan mulut Lily.
"Aku bisa sendiri, Kak," tolak gadis itu, meskipun ia tahu hal tersebut akan percuma. Karena Ghara adalah tipe pria yang tidak bisa dibantah.
"Gigit! Atau lu yang gue gigit?"
"Ck, Kak Ghara nyebelin, suka maksa-maksa."
"Bawang putih itu harus nurut."
Mau tidak mau akhirnya Lily memakan sandwich dari suapan Ghara. Dan ternyata pria itu juga ikut memakannya. Bahkan dari bekas gigitan Lily.
"Kakak, juga belom makan?" tanya Lily sambil mengunyah. Hidup bersama selama puluhan tahun, membuat Lily merasa biasa saja dengan itu semua. Berbeda dengan Ghara yang diam-diam menaruh hati pada adiknya.
"Belom, dari tadi Nyokap sama Bokap lu berisik mulu di meja makan, ngekhawatirin anak perawannya yang gak mau keluar kamar."
Lily sedikit mengulas senyum melihat Ghara yang mengomel. "Ya udah aku minta maaf, gara-gara aku Kak Ghara jadi kena imbasnya."
"Gak usah sok merasa bersalah gitu. Mending cepet abisin nih makanan, biar tete lu adaan."
"Ish, mulutnya!" Lily langsung menyilangkan kedua tangan di depan dada, menghindari tatapan nakal Ghara. Sementara pria itu sudah terkekeh-kekeh.
"Lagian body udah kayak triplek, masih aja suka diet," cibir Ghara.
"Ini tuh ideal tahu."
"Gak ada. Body apaan kayak gitu, gak ada yang bisa digrepehhh."
"KAKAK!" teriak Lily sambil menggeplak lengan Ghara.
***
Buat cerita nak uler sabar ya, lagi nunggu feedback dulu, karena mau ikut lumba😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Diana diana
kenapa Ghara bisa diem diem suka sama adikY sendiri. .
2024-07-24
0
syahira alifa
apa Lily bukan anak kandung Ale sama Ara ya...???🤔🤔🤔
2024-01-23
0
Anonim
apa Ghara bukan kakak kandung Lily ???
2024-01-14
0