Aminah menyelesaikan bacaan surahnya lalu membereskan Al Qur'an dan meletakkannya di atas meja bundar berukir khas Janakpur.
Dia beranjak dari tempatnya duduk dan berjalan keluar dari kamar.
Aminah turun melewati anak-anak tangga rumahnya yang berhias karpet sulaman tangan khas India.
Terdengar suara musik khas Islami tengah mengalun indah mengisi ruangan rumah Aminah.
Berbagai hiasan cantik serta bunga warna warni yang menghias rumahnya menambah semarak acara lamaran.
" Aminah...", ucap Ibu.
Ibu berjalan mendekati Aminah kemudian menuntunnya ke sebuah permadani cerah yang terdapat bantalan duduk berwarna keemasan yang indah.
" Duduklah disini sebelum kamu menemui calon suami mu, nak ", ucap Ibu.
Ibu menutup wajah Aminah dengan sehelai kain tipis putih.
Seorang wanita cantik berpakaian sari hijau yang sangat indah berjalan menghampiri Ibu dan Aminah.
" Maaf, Yasmina Kapoor, aku sedikit mengganggu mu ", sapa wanita berkerudung pada Ibu.
Ibu memalingkan wajahnya ke arah wanita cantik itu dan tersenyum ramah.
" Jannah Sheikh, tidak kamu tidak mengganggu ku, ada apa ?", tanya Ibu.
" Aku membawakan Aminah seperangkat perhiasan yang khusus aku pesan dari Delhi dan aku ingin dia mengenakan nya di hari lamaran ini, Yasmina ", sahut Jannah Sheikh.
" Oh Jannah ! Aku rasa ini sangat berlebihan, bukankah kamu telah memberikan kami sekotak perhiasan untuk Aminah dan aku rasa itu sudah sangat cukup, Jannah ", ucap Ibu.
" Tidak, tidak, Yasmina ! Demi Allah SWT, aku rela memberikan nya untuk Aminah dan tolong jangan kamu menolaknya, aku mohon ! ", pinta Jannah Sheikh.
" Ya Allah SWT... Kami tidak membutuhkan nya... Jannah... ", ucap Ibu kebingungan.
" Tidak... Tidak... Tidak... Tolong terimalah ! ", ucap Jannah Sheikh.
Wanita bersari hijau itu lalu membuka kotak perhiasan di tangannya.
Tampak gelang cantik berhiaskan berlian di dalam kotak yang sangat berkilauan indahnya.
" Pakailah nak !", ucap Jannah Sheikh.
" Maaf mathair ! Ini terlalu mewah untuk ku dan simpanlah sebagai mahar untuk ku ! ", ucap Aminah.
Aminah menangkupkan kedua telapak tangannya sebagai tanda penolakan terhadap pemberian Jannah Sheikh yang dirasakannya terlalu berlebihan.
" Tidak, nak ! Ini adalah anugerah indah buat keluarga kami mendapatkan menantu seperti mu, Aminah ", ucap Jannah Sheikh.
" Terimakasih mathair tapi aku menolaknya untuk mengenakannya ! Aku mohon pengertian mu karena bagi ku ini adalah pernikahan yang tulus bukan karena harta mu, mathair !", sahut Aminah.
Jannah Sheikh terdiam mendengar ucapan Aminah.
Dia tidak pernah bertemu dengan seorang gadis seperti Aminah yang dengan tegas menolak perhiasan mewah untuk dia kenakan lantaran iman nya yang kuat.
" Baiklah, aku akan menyimpan nya sebagai mahar lamaran tapi aku akan tetap memberikan nya kepada mu, nak ", ucap Jannah Sheikh tersenyum lembut.
" Terimakasih mathair ", sahut Aminah lega.
" Simpanlah perhiasan ini untuk puteri mu, Yasmina ", ucap Jannah Sheikh.
" Tapi Jannah... Pemberian mu sangatlah banyak dan hampir memenuhi separuh rumah kami, tidakkah ini lebih dari cukup, Jannah... ", sahut Ibu.
Ibu menoleh ke arah sudut ruangan rumah yang telah dipenuhi hadiah-hadiah lamaran untuk Aminah.
" Tidak, Yasmina, ambillah dan tolong simpanlah !", sahut Jannah Sheikh.
Jannah Sheikh menyerahkan sekotak perhiasan dari beludru mewah warna hitam kepada Ibu. Dan memaksanya untuk menerima hadiah itu.
" Tolong terimalah sebagai mahar lamaran dan aku ingin Aminah memakai cincin ini ", ucap Jannah Sheikh.
Jannah Sheikh memberikan sekotak kecil kepada Ibu yang berisi sebuah cincin bermata berlian.
" Ya Allah SWT ! Tidak, Jannah ! Hadiah apalagi ini ? Dan aku rasa ini sudah sangat berlebih-lebihan ! Allah SWT melarang kita untuk berlebih-lebihan, Jannah ! ", ucap Ibu terkejut panik.
" Cincin ini sebagai cincin lamaran yang sengaja aku berikan pada Aminah di hari lamaran nya, dan cincin ini berasal dari mathair ku, aku harap kamu tidak menolak nya ", sahut Jannah Sheikh.
" Aminah, apakah kamu mendengar nya, nak ? ", tanya Ibu masih terbengong.
" Pakaikanlah cincin itu pada ku, mathair ", sahut Aminah.
Aminah mengulurkan tangan kanan nya yang berhias mehendi kepada Ibu nya, Yasmina Kapoor.
Ibu lalu menerima cincin pemberian Jannah Sheikh yang merupakan cincin milik Ibu Jannah Sheikh dan memakaikan cincin itu kepada Aminah yang sedang duduk di atas bantalan khusus di atas permadani cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments