Aminah mengenakan gamis sarinya yang indah berwarna putih gading serta hijab putih di kepalanya.
Dia termenung lama menatap cermin dan melihat pantulan dirinya di depan cermin yang tengah memakai riasan.
Ibunya menyuruh seorang wanita perias datang ke rumahnya untuk membantu nya menata penampilan nya agar terlihat cantik di hari ini.
" Apakah kamu menyukai gaun buatan Kamalakshi ? ", tanya Ibu.
Ibu datang memasuki kamar Aminah dengan membawa semangkuk kheer di tangannya.
" Makanlah kheer khusus buatan ku ini sebagai awal hari baik di hari lamaran mu, akan ada perayaan kunyit sebelum acara pernikahan di gelar nanti, Aminah ", ucap Ibu.
Ibu menyuapkan kheer pada Aminah yang saat itu mengenakan lipstik merah muda.
" Berdoalah sebelum turun dari kamar mu dan aku telah membawakan mu Al Qur'an khusus yang aku datangkan dari Hyderabad ", ucap Ibu.
" Hyderabad, mathair ? Itu sangatlah jauh sekali, mathair ", sahut Aminah.
" Hyderabad sangat terkenal dengan kaligrafi nya dan aku sengaja memesan Al Qur'an ini di hari lamaran mu sebagai hadiah yang sangat indah ", ucap Ibu.
" Terimakasih, mathair ", sahut Aminah.
Aminah lantas membuka kitab suci di tangannya dengan sangat antusias.
" Wow, ini sungguh sangat indah sekali, mathair! Dan aku sangat menyukai nya, mathair !", seru Aminah.
" Bacalah satu surah sebelum keluar dari kamar mu, Aminah ", ucap Ibu.
Ibu memandangi Aminah dengan tatapan serius dan entah apa yang sedang Ibu lamunkan saat ini.
" Bacalah ! Supaya Allah SWT selalu melindungi mu, nak ", ucap Ibu.
Ibu menatap Aminah sekali lagi dengan serius lalu mencium kening puterinya yang amat dia cintai.
" Aku tidak dapat memberikan mu harta berlimpah tapi aku harap Allah SWT senantiasa mencintaimu hingga akhir hidup mu kelak, maafkan ku jika kamu harus menerima pernikahan ini, nak ", ucap Ibu.
Ibu mengusap kedua matanya yang berurai air mata lalu pergi meninggalkan Aminah sendirian di kamarnya.
Aminah membuka Al Qur'an di tangannya lalu mulai melantunkan ayat-ayat suci dengan khusyuk.
Terdengar suara merdu dan lembut dari arah kamar tidur Aminah.
Di ruangan tamu rumah...
Seorang pria muda berdiri dengan angkuhnya menatap dingin ke arah pelayan yang tengah menyuguhkan hidangan kepadanya.
" Silahkan anda duduk dan menikmati hidangan lezat ini ", sapa seorang pelayan pria kepada pria tampan di hadapannya.
" Tidak ! Aku tidak terbiasa makanan tradisional ! ", ucap pria tampan.
" Oh !? ", sahut Chapalata.
" Duduklah, nak! ", ucap seorang pria paruh baya di sampingnya.
" Ada apa Chapalata ? "
Ibu datang membawa senampan bunga seraya tersenyum kepada pria tampan itu.
" Tidak mathair, tidak ada apa-apa, aku hanya menawarkan laddu dan manisan kepada pria tampan ini tapi ternyata dia tidak menyukainya ", sahut Chapalata terlihat kecewa.
" Berikan padaku ! ", ucap Ibu.
Chapalata menyerahkan hidangan yang dia bawa kepada Ibu.
" Makanlah hidangan ini sebagai awal hari pernikahan kalian agar diberkati selalu oleh Allah SWT, nak ! ", sapa Ibu.
Ibu menyuapkan sebuah laddu kepada pria tampan di hadapannya yang berdiri angkuh tanpa menatapnya.
" Semoga Allah SWT senantiasa menyertai pernikahan kalian berdua, amien! ", ucap Ibu.
" Amien... ", sahut pria tampan itu acuh.
Pria tampan memakan laddu pemberian Ibu dengan sikap dinginnya.
Ibu hanya terdiam lalu menuntun pria tampan itu untuk duduk.
" Duduklah, nak ! Acara akan segera dimulai dan silahkan nikmati hari ini, nak Shaheer Sheikh ", ucap Ibu.
" Terimakasih mathair ", sahut pria tampan.
" Nyonya, bagaimana kabar mu ? ", sapa pria paruh baya.
Ibu menolehkan kepalanya ke arah pria paruh baya disamping pria tampan bernama Shaheer Sheikh.
Dia memandang cukup lama lalu tersenyum ramah kepada pria tersebut sambil memberinya hidangan lezat kepada pria paruh baya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mira Andani
👍👍👍👍
2023-02-20
1