SM CH 4: Yang Tidak Diinginkan

"Usia kandungan kamu memasuki usia tiga Minggu.”

Ucapan seorang dokter masih terngiang-ngiang di telinganya. Kenapa? Kenapa harus sekarang? Arini baru saja merasakan kebahagiaan dengan seseorang yang amat dia sayangi. Tapi kenapa dirinya sekarang justru mengandung?

Setelah melihat hasil garis dua dari sepuluh tes peck di apartemennya, Arini masih belum yakin pergi ke Dokter untuk memastikan kebenaranya. Ia tak mengira kalau hari ini akan datang kepadanya begitu menyakitkan. Ia kembali dari klinik kedokteran membawa hasil yang sangat sulit diterima.

Di sepanjang jalan di dalam mobil Arini terus saja mengusap air matanya. Tangannya mengencang menggenggam setir. Kini pundaknya berguncang akibat menahan tangis. Sedih, takut, bingung, semua berbaur jadi satu.

"Argh!! kenapa seperti ini? Kenapa selalu aku?" Arini meluapkan kekesalan dalam hatinya di kost khusus perempuan milik Aurelia.

Temannya itu datang membawa segelas air putih memberikan pada Arini.

“Kenapa semua ini harus terjadi sama aku sih?” lagi-lagi Arini menggerutu pada Sang Pencipta Takdir seakan tidak terima dengan apa yang sudah digariskan untuknya.

Aurelia menggeleng tidak habis pikir dengan sikapnya.

“Sekarang kalau sudah seperti ini apa yang harus kamu lakukan?” tanyanya seiring menghela napas dalam, kemudian memejamkan mata. Dia tak bisa lagi berkata-kata.

“Aku sudah memperingatkan kamu dari awal, Rin. Sekarang kalau sudah begini baru kamu nyesel. Tapi maaf, aku tidak bisa bantu.”

Arini meremas rambutnya sendiri duduk di lantai dengan kedua kaki bersila.

"Rin, aku harus pergi ke luar kota sekarang. Kamu tetap di sini atau pulang?"

Arini seketika menoleh. Bahkan temannya saja kini mencoba menjauhinya. "Apa kamu tidak bisa membantuku, Rel?"

Aurelia menggeleng pelan. "Maaf tidak bisa."

Sejak hari itu, hubungan di antara keduanya tak lagi sama seperti dulu. Begitu pun dengan Rio yang tidak lagi menemuinya, walau hanya sekedar menanyakan keadaan Arini saja. Dia menghilang bak ditelan bumi, Bahkan saat Arini mencoba menghubungi lelaki yang amat dia sayangi itu, tapi justru handphone Rio sama sekali tidak aktif, hingga berkali-kali sampai membuat perempuan itu putus asa membanting benda yang digunakan untuk menghubungi tersebut.

Di dalam kendaran roda empat berwarna putih miliknya, Arini meremas rambut terlihat kacau, wajahnya pucat melajukan mobil dengan kecepatan tinggi sehingga membuat pegendara lainya mengumpat karena hampir saja bertabrakan.

Sebuah tamparan tangan keras mengenai pipi mulus menggema di setiap sudut kamar Arini. Bekas lima jari melekat seketika, menorehkan pedih, panas luar biasa beriringan dengan cairan bening kristal yang sedang keluar dari pelupuk matanya.

Dada Johan naik turun seiring napas terengah-engah, dengan sorot mata tajam yang memerah pria itu diam sembari menahan emosi.

Sedangkan Jilliana, ibunya. Memegang lengan Arini mencegah supaya suaminya tidak berbuat di luar batas.

“Pi, tentang kan diri dulu, Pi. Mungkin Arini punya alasan kenapa semua ini terjadi. Benar kan, Arini?” tanyanya sambil memegang tangan suaminya yang siap bertindak arogan.

Arini tidak menjawab. Percuma menjelaskan berulang kali mereka tidak akan ada yang mengerti. Ia siap menerima apa pun, jika selama ini ia melakukan kesalahan kecil saja selalu dihukum berat, apa lagi sekaarang.

“Begini anak didikan kamu, lihat? Dia itu sudah merusak reputasi keluarga kita! Kalian berdua memang tidak berguna!”

Papi masih saja menatap tajam ke arah Arini. Otot-otot tangannya terpampang jelas saat menggenggam kertas di tangan begitu kuat.

“Tapi walau bagaimanapun dia adalah anak kita satu-satunya, Pi.”

Johan mengangkat guci yang berada di sebelah lemari. Mengarahkan pada Arini, hingga teriakan kedua perempuan dalam kamar itu menggema.

Arini sangat paham, bagaimana kalau papinya itu sedang marah. Dia tak segan-segan memukul, menghajar bahkan membunuh sekali pun.

Arini yang sedang pucat pasi itu diam, pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh pria yang selama ini selalu kasar pada maminya tersebut.

"Sekarang kamu senang, sudah begini?!" Papi Arini semakin menjadi.

“Jangan lakukan, Pi!”

Terpopuler

Comments

niktut ugis

niktut ugis

baca nya ikut baper ...Smoga ending cerita bahagia buat Arini

2023-06-26

0

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

lanjut thor....aku suka jln ceritanya...terus semangat berkarya...

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 SM CH 1: Menghindari Masalah
2 SM CH 2: Malam Luar Biasa
3 SM CH 3: Ternyata Milik Orang Lain
4 SM CH 4: Yang Tidak Diinginkan
5 SM CH 5: Memilih Jalan
6 SM CH 6: Tenggelam Dalam Keterpurukan
7 SM CH 7: Semua Sudah Terlewati
8 SM CH 8: Kehadiran Kembali
9 SM CH 9: Cerita Bersemi Kembali
10 SM CH 10: Masa-masa Perjuangan
11 SM CH 11: Dengan Pekerjaan
12 SM CH 12: Perdebatan Gaun
13 SM CH 13: Anak Kecil Narsis
14 SM CH 14: Gaun Yang Tak Sesuai
15 SM CH 15: Kehadiran Seorang Yang Tidak Diharapkan
16 SM CH 16: Suara Sangat Tidak Asing
17 SM CH 17: Kekecewaan Dalam Relung
18 SM CH 18: Tentangan Hubungan Karena Status
19 SM CH 19: Dia Datang Lagi
20 SM CH 20: Kedatangannya Mengacau Saja
21 SM CH 21: Bagai Malaikat Penolong
22 SM CH 22: Pertemuan Kembali
23 SM CH 23: Dia Hadir Lagi
24 SM CH 24: Satu Ruang Dengannya
25 SM CH 25: Masih Dalam Satu Tempat
26 SM CH 26: Pertikaian Hadir Setelah
27 SM CH 27: Teror Kembali Datang
28 SM CH 28: Persiapan Pindahan
29 SM CH 29: Tetangganya Ternyata Adalah
30 SM CH 30: Ternyata Dia
31 SM CH 31: Si Pengacau
32 SM CH 32: Habis Kesabaran
33 SM CH 33: Dia Ada Di Sisi
34 SM CH 34: Si Pemilik Nama
35 SM CH 35: Masalah Sekolah Ersya
36 SM CH 36: Seharusnya mempertahankan Ersya
37 SM CH 37: Menahan Diri dari Rayuan
38 SM CH 38:
39 SM CH 39: Memergoki Tingkahnya
40 SM CH 40: Ayah Pengganti
41 SM CH 41: Perasaan Datang Tanpa Kira
42 SM CH 42: Alasan Masih Sendiri
43 SM CH 43: Mendekat Begitu Syulit
44 SM CH 44: Mengetahui Siapa Yang Sebenarnya
45 SM CH 45
46 SM CH 46
47 SM CH 47
48 SM CH 48
49 SM CH 49
50 SM CH 50
51 SM CH 51
52 SM CH 52
53 SM CH 53
54 SM CH 54
55 SM CH 55
56 SM CH 56
57 Uang Berkuasa
Episodes

Updated 57 Episodes

1
SM CH 1: Menghindari Masalah
2
SM CH 2: Malam Luar Biasa
3
SM CH 3: Ternyata Milik Orang Lain
4
SM CH 4: Yang Tidak Diinginkan
5
SM CH 5: Memilih Jalan
6
SM CH 6: Tenggelam Dalam Keterpurukan
7
SM CH 7: Semua Sudah Terlewati
8
SM CH 8: Kehadiran Kembali
9
SM CH 9: Cerita Bersemi Kembali
10
SM CH 10: Masa-masa Perjuangan
11
SM CH 11: Dengan Pekerjaan
12
SM CH 12: Perdebatan Gaun
13
SM CH 13: Anak Kecil Narsis
14
SM CH 14: Gaun Yang Tak Sesuai
15
SM CH 15: Kehadiran Seorang Yang Tidak Diharapkan
16
SM CH 16: Suara Sangat Tidak Asing
17
SM CH 17: Kekecewaan Dalam Relung
18
SM CH 18: Tentangan Hubungan Karena Status
19
SM CH 19: Dia Datang Lagi
20
SM CH 20: Kedatangannya Mengacau Saja
21
SM CH 21: Bagai Malaikat Penolong
22
SM CH 22: Pertemuan Kembali
23
SM CH 23: Dia Hadir Lagi
24
SM CH 24: Satu Ruang Dengannya
25
SM CH 25: Masih Dalam Satu Tempat
26
SM CH 26: Pertikaian Hadir Setelah
27
SM CH 27: Teror Kembali Datang
28
SM CH 28: Persiapan Pindahan
29
SM CH 29: Tetangganya Ternyata Adalah
30
SM CH 30: Ternyata Dia
31
SM CH 31: Si Pengacau
32
SM CH 32: Habis Kesabaran
33
SM CH 33: Dia Ada Di Sisi
34
SM CH 34: Si Pemilik Nama
35
SM CH 35: Masalah Sekolah Ersya
36
SM CH 36: Seharusnya mempertahankan Ersya
37
SM CH 37: Menahan Diri dari Rayuan
38
SM CH 38:
39
SM CH 39: Memergoki Tingkahnya
40
SM CH 40: Ayah Pengganti
41
SM CH 41: Perasaan Datang Tanpa Kira
42
SM CH 42: Alasan Masih Sendiri
43
SM CH 43: Mendekat Begitu Syulit
44
SM CH 44: Mengetahui Siapa Yang Sebenarnya
45
SM CH 45
46
SM CH 46
47
SM CH 47
48
SM CH 48
49
SM CH 49
50
SM CH 50
51
SM CH 51
52
SM CH 52
53
SM CH 53
54
SM CH 54
55
SM CH 55
56
SM CH 56
57
Uang Berkuasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!