Jimmy mendatangi kamar Celia usai mendapatkan panggilan dari wanita cantik itu. Jimmy menatap horor kearah Celia yang sudah menceritakan semua ide yang akan dilakukannya hari ini.
Jimmy menatap Joon yang juga ada di kamar hotel Celia.
"Kau yakin akan menikah dengan pria itu? Dia itu hanya petugas kebersihan, Celia!" bisik Jimmy yang masih bisa di dengar oleh Joon.
"Aku mendengarnya!" ucap Joon yang bersedekap.
"Maaf," balas Jimmy.
Celia menarik tangan Jimmy dan memintanya duduk di sofa.
"Ini semua adalah idemu!" ujar Celia.
"Iya, aku tahu. Tapi..."
"Sudahlah, Jim. Aku sangat yakin hal ini bisa meredam gosip itu. Kau hubungi juga pihak manajemen agar mereka bisa membantuku mengatakan semua ini di depan publik."
Jimmy memutar bola mata malas. "Kau yakin dia orang yang tepat? Kau bahkan belum mengenalnya lebih dari 24 jam." Jimmy nampak khawatir.
"Aku yakin dia bisa dipercaya. Aku percaya dengan instingku. Percayalah!"
Jimmy tak bisa menolak permintaan Celia.
"Siapkan pernikahanku dan belikan juga jas untuk Joon."
"Joon?"
"Ya, namanya Kang Seok Joon. Dia juga orang Korea."
"Hmm, baiklah." Jimmy beranjak dari duduknya.
"Ayo ikut denganku!" titah Jimmy saat melewati tubuh Joon.
Celia menghembuskan napas lega. Satu masalah akan terselesaikan dengan baik. Namun pastinya ini akan menimbulkan masalah yang lebih besar nantinya.
...***...
Saat ini Celia sudah bersiap dengan gaun pengantin berwarna putih yang indah. Rambut panjangnya ia gelung keatas dan dihiasi mahkota kecil diatas kepala.
Berkali kali Celia mengatur napasnya. Rupanya pernikahan pura-pura ini tetap saja membuatnya gugup. Ia bahkan mondar mandir tak tenang menunggu Jimmy menjemputnya.
Tak kalah gugup dengan Celia, sejak tadi Joon juga mondar mandir di depan altar menunggu kedatangan si mempelai wanita.
"Aku pasti sudah gila! Bagaimana mungkin aku menikah dengan tiba-tiba tanpa memberitahu siapapun." Joon terus bergumam.
"Tapi, aku sudah menyetujuinya. Aku tidak bisa mundur lagi. Aku harus menghadapi ini!"
Joon memperhatikan penampilannya yang sangat berbeda hari ini. Setelan jas berwarna hitam ini sangat melekat pas ditubuhnya. Usianya yang sudah matang yaitu 35 tahun, membuatnya sangat sempurna hari ini.
Ketika musik khas pernikahan mengalun, datanglah Celia yang digandeng oleh Jimmy. Sejenak Joon terpana melihat penampilan Celia dalma balutan gaun pengantin ditubuhnya.
Celia tersenyum kearah Joon. Sebuah senyum tulus yang Celia berikan pada pria yang akan menjadi suaminya.
Tiba di depan altar, Celia melingkarkan tangannya ke lengan Joon.
"Baiklah, kalian sudah siap?" tanya pak pendeta.
Joon mengangukkan kepala. Begitu juga dengan Celia.
"Saudara Kang Seok Joon, apakah Anda menerima Cerelia Park menjadi istri Anda? Akan menghabiskan waktu dalam suka maupun duka, dalam sakit maupun sehat."
"Saya bersedia!" jawab Joon mantap.
Begitu juga dengan Celia. Ia menjawab dengan tegas tanpa ragu.
"Baiklah. Kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Kang Seok Joon, kau bisa mencium istrimu."
"Eh?" Mata Joon membelalak.
"Ya Tuhan, apakah harus ada adegan berciuman juga?" batinnya meronta.
Celia tersenyum kikuk. Meski ia sudha terbiasa beradegan mesra dengan lawan mainnya, tetap saja kali ini ia merasa gugup. Dicium oleh pria yang menikahimu, tentu saja membuatmu gugup.
"Saudara Kang Seok Joon!" Sekali lagi pak pendeta memanggil.
Joon maju satu langkah dan menatap Celia sejenak. Mata mereka saling beradu dan saling mengungkap rasa yang entah apa itu.
Joon menangkupkan kedua tangannya di wajah Celia. Lambat namun pasti, Joon mengecup lembut bibir Celia. Mata mereka saling terpejam dan merasakan sentuhan masing-masing.
Celia tahu ini bukan pertama kalinya ia berciuman. Joon bukanlah pria pertama. Tapi baginya ini bagai yang pertama.
Jimmy yang melihat adegan kissing scene itu pun heboh sendiri. Ia bahkan berdoa jika pernikahan mereka bukanlah pernikahan kontrak semata. Ia berharap Joon adalah jodoh Celia.
Joon melepas tautannya dari bibir Celia. Napas mereka masih memburu di tambah dengan debaran jantung yang tak beraturan.
Namun seketika buyar ketika Joon membisikkan sesuatu ke telinga Celia.
"Ciuman ini hanya akting, Nona. Dan aktingmu sangat bagus."
Entah kenapa ada rasa sesak usai Joon berkata begitu padanya. Padahal Celia sama sekali tidak mengenal Joon. Mereka masih belum saling mengenal satu sama lain.
...***...
Usai upacara pernikahan dilaksanakan, kini Joon sibuk menandatangani kontrak pernikahan yang sudah di buat oleh Celia. Dari kejauhan Celia menatap tubuh pria yang kini menjadi suaminya.
"Haaah! Apa ini keputusan yang tepat?" batin Celia.
Joon membaca dengan seksama semua isi kontrak perjanjian sebelum menandatanganinya. Joon adalah orang yang sangat berhati-hati dalam bertindak.
"Hmm, kau ternyata cukup teliti juga ya!" ucap Jimmy ketika Joon mempertanyakan bayaran yang akan dia terima.
"Jadi, aku akan mendapatkan bayaran sejumlah 1 juta Won setiap bulannya? Hingga kontrak berakhir yaitu 6 bulan?" tanya Joon.
Jimmy mengangguk.
"Apa masih kurang?" sahut Celia lalu menghampiri mereka berdua.
"Tidak! Itu lebih dari cukup."
"Baiklah. Dua hari lagi aku akan kembali ke Korea. Dan kau harus ikut denganku."
Joon terkejut. "Apa? Ke-kenapa kembali ke Korea?"
Celia tertawa. "Kau pikir aku akan selamanya tinggal di Vegas? Yang benar saja! Karirku ada di Korea!"
Joon panik. Entah apa yang ia hindari di negara asalnya itu.
"Tidak bisakah aku tetap berada disini?" tanya Joon.
Jimmy dan Celia saling pandang.
"Tidak! Kau adalah suamiku sekarang! Jadi kau harus ikut kemanapun aku pergi!" tegas Celia.
Joon tidak memikirkan sejauh itu ketika menerima tawaran Celia. Ia pikir meski menikah, mereka akan tinggal terpisah. Bukankah Celia hanya butuh status menikah saja? Bukan tinggal bersama. Kenapa harus mengajaknya pindah segala? Begitulah pikiran Joon.
"Kau pikirkan saja dulu! Sekarang kau pergilah! Aku ingin istirahat! Aku lelah. Kau juga, Jim. Tinggalkan aku sendiri!"
Celia masuk kamar pribadinya. Ia melepas gaun pengantin yang melekat di tubuhnya. Ia menggantinya dengan gaun tidur kesukaannya.
Celia merebahkan tubuhnya. Rasanya ia sangat lelah. Ia lelah dengan semua dunia sandiwara yang dijalaninya selama ini.
...***...
Pukul tujuh malam, bel pintu kamar Celia berbunyi. Celia terbangun dari tidur panjangnya. Baru kali ini Celia bisa tidur dengan nyenyak.
Celia bangkit dari ranjang lalu menuju ke pintu. Celia membuka pintu dan melihat sosok Joon ada di depan matanya.
"Oh, kau. Masuklah!" Celia menguap. Ia masih mengantuk meski sudah tertidur seharian.
"Ada apa?" tanya Celia saat duduk di sofa.
Joon ikut duduk berhadapan dengan Celia.
"Aku bersedia untuk ikut denganmu ke Korea. Tapi dengan satu syarat."
Celia mengerutkan keningnya. Ia tak menyangka jika Joon si petugas kebersihan berani mengajukan syarat padanya.
"Oke! Katakan apa syaratmu!" jawab Celia.
"Sembunyikan identitasku dari siapapun. Bahkan foto dan bayangan diriku pun jangan sampai terlihat oleh publik."
Celia menganga tak percaya. Ia bahkan menertawakan syarat yang diajukan Joon.
"Jika kau tidak mau maka perjanjian kita sebaiknya batal! Lebih baik aku tetap tinggal di Vegas." Joon mengambil sikap tegas.
Celia berhenti tertawa. Ia berpikir sejenak.
"Baiklah! Aku terima syarat darimu. Aku akan minta Jimmy untuk merahasiakan siapa dirimu."
Joon mengangguk. "Aku percaya denganmu, Nona."
Celia mengamati penampilan Joon. Sejak pertama kali bertemu, Celia tidak pernah memperhatikan dengan seksama siapa sosok Joon ini.
"Aku merasa kau menyembunyikan sesuatu, Tuan. Tapi apa itu? Semoga kau tidak mengkhianati aku, Tuan Kang Seok Joon," batin Celia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Unnie Evi✅
Joon misterius sekali,apakah hal yang dia sembunyikan🤔🤔
2023-01-22
1
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
hati hati bucin tau rada km cel😂😂
2022-12-06
3
ɴᴏᴠɪ
Seru deh tambah penasaran sama si Joon..
2022-12-02
2