Bab 2 Kayla

Kalandra akhirnya bisa melihat gadis itu berdiri di depan pria yang ternyata hanya seorang anak kecil berusia sekitar 13 tahun, namun tubuhnya lumayan besar jika dibanding dengan anak seusianya.

"Tapi... Alif tidak tega melihat kondisi ibu, Kak!"

Kalandra bisa melihat, gadis itu mengambil paksa dompet yang berada di tangan anak laki-laki itu.

"Sekarang pergilah sebelum ada yang melihat dan kamu tertangkap! Sore nanti, kakak akan ke rumah sakit!" ucap gadis itu penuh penekanan.

Kalandra terus bersembunyi hingga anak laki-laki itu pergi dan gadis itu berjalan mendekat kearah persembunyiannya.

Kalandra keluar dan pura-pura tidak tahu apapun.

"Ini dompet anda, Pak!" Kalandra melihat gadis itu tersenyum tipis.

"Pencurinya membuang dompet anda, dan saya tidak bisa menangkapnya."

"Silahkan periksa! Apakah isinya masih utuh atau tidak!"

Gadis itu meninggalkan Kalandra yang memeriksa dompet dan isinya masih sama, tidak ada yang hilang.

"Terima kasih!" Ucap Kalandra pada punggung kurus yang mulai menjauh itu.

"Sama-sama, Pak!"

Kalandra terdiam saat gadis itu menjawabnya tanpa menoleh dan malah terus pergi.

"Aku sepertinya pernah melihat gadis itu. Tapi dimana ya?" Gumam Kalandra.

Kalandra mengangkat bahunya acuh. Ia melebarkan langkah dan mengejar gadis itu.

"Tunggu!"

Gadis itu berhenti dan keduanya berdiri saling berhadapan.

Kalandra mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikan pada gadis itu.

"Ini, sebagai rasa terima kasihku!"

"Maaf, Pak. Saya tidak bisa menerimanya. Saya ikhlas menolong." Ucap gadis itu namun matanya memandang uang itu lekat lekat. Seperti ada pergolakan batin. Ingin menolak, tapi ia butuh uang itu.

"Ambil saja!"

Gadis itu menggeleng. "Tidak, terima kasih!"

Kalandra tertegun. Jelas-jelas ia mendengar bahwa bocah laki-laki itu butuh uang dan gadis ini mengatakan akan bertanggung jawab atas biaya rumah sakit. Entah masalah apa yang terjadi diantara mereka tapi yang pasti gadis ini membutuhkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.

Kalandra mengimbangi langkah gadis itu. Ia menyodorkan kartu namanya. "Ambil ini, dan jika butuh sesuatu hubungi aku!"

Gadis itu mengangguk dan mereka berpisah karena gadis itu menyetop seorang tukang ojek.

Sementara ia menuju ke tempat dimana mobilnya terparkir. Ia mengemudikan mobil menuju sebuah perusahaan besar milik sahabatnya. Dewandaru Grup.

Ia sudah terbiasa datang ke perusahaan ini. Namun, kali ini tampak berbeda. Beberapa karyawan menatapnya dengan tatapan aneh. Tapi, Kalandra berusaha untuk tidak peduli.

"Pasti karena isu yang sudah terlanjur menyebar!" Gumam Kalandra.

Kalandra masuk ke dalam lift. Ia hendak menekan tombol angka, namun di depannya ada gadis yang berteriak.

"Tunggu, Pak!" Gadis itu berjalan cepat untuk bisa masuk ke dalam lift.

Kalandra memperhatikan gadis yang tampak terburu buru itu. Gadis itu memakai celana bahan dan blazer.

"Gadis ini ada disini? Dia bekerja disini?" Gumam Kalandra saat melihat gadis yang menolongnya tadi masuk ke dalam lift yang sama dengannya.

"Good Kayla. Hari pertama naik jabatan, dan kamu malah terlambat! Bagus!" Gumam gadis itu entah memuji atau memaki dirinya sendiri.

Oh, jadi namanya Kayla. Batin Kalandra.

"Dan setelah ini, bersiaplah menghadapi bos yang killer itu!"

Kalandra menaikkan satu alisnya saat ia mendengar Kayla mengatakan bos killer.

Ia jelas mengenal Jendra, bos diperusahaan ini. Tapi soal killer, dia baru tahu.

"Semoga saja aku tidak langsung diturunkan dari jabatanku!" Gumam Kayla.

"Bukankah kamu..."

Gadis itu menatap Kalandra. Dan mengangguk. "Iya, Pak. Saya gadis yang sama."

Kalandra tersenyum kecil.

"Biasakanlah mengawali hari dengan tersenyum dan tanpa mengomel!"

Kayla tersenyum kecil lalu melihat lurus ke depan.

"Jangankan omelan, bahkan hari ini ku awali dengan lari marathon hingga ke gang sempit!" Gumam Kayla kesal. Ia sudah terlambat tapi pria yang sudah ia tolong ini malah menceramahinya.

Kalandra mengulum senyum. Ia mendengar apa yang Kayla katakan dan ia tahu maksudnya.

Pintu lift terbuka dan mereka berjalan menuju ke ruangan yang sama, ruang CEO.

"Jendra ada di dalam, Mel?" Tanya Kalandra pada sekretaris Jendra yang bernama Melani.

"Ada, Pak! Beliau juga sedang tidak ada tamu."

Tanpa basa-basi Kalandra masuk ke ruangan CEO, dimana menjadi tempat bersemayamnya seorang Jendra Dewandaru.

Sementara Kayla harus berhenti di meja sekretaris untuk mendapat izin masuk ke ruang CEO.

Kalandra membuka pintu dari kaca tebal itu. Ia bisa melihat seorang Jendra, playboy sang penakluk para gadis tengah mode serius di depan laptop.

"Angin apa yang membawa seorang Kalandra bertandang ke perusahaan Dewandru?" Sambut Jendra tanpa menatap Kalandra.

"Kalau menyambut tamu, setidaknya tatap orangnya, Jend!" Kalandra langsung duduk di depan meja kerja sahabatnya.

"Tidak perlu! Aku bisa mencium baumu dari jarak 50 meter!" Sahut Jendra.

Kalandra tertawa sinis. "Aku benci pikiranku!"

"Apa yang ada dalam otakmu?" Tanya Jendra.

"Anji*ng pelacak!"

"Bangs*at!" Maki Jendra sambil tertawa karena sahabatnya itu malah menganggapnya seperti anjing pelacak yang bisa mengenali objek hanya dari baunya.

Jendra bersandar di kursinya dan sejenak meninggalkan pekerjaannya.

"Ada apa, Kal? Mulai dikejar wartawan, uh?" Jendra mengulum senyum.

Kalandra melipat tangannya di dada. "Sudah tahu?" Tanyanya.

Jendra tertawa. "Sudah 3 gadis yang menghubungiku meminta kejelasan, Kal!"

"Semakin hari, mamamu semakin gil*a!"

Kalandra mengangkat bahunya. "Tapi yang ini membuatku benar-benar hampir kehilangan kewarasan!"

Jendra mengambil ponselnya dan membaca headline sebuah berita online.

"Kalandra Rajaswa masih betah menjomblo, diduga penyuka sesama jenis."

"Hahahah... berita murah yang sepertinya cukup melukai harga diri seorang Kalandra!" Jendra terbahak saat membaca berita yang menyebabkan wartawan memburu Kalandra di depan kantornya.

"Aku tidak peduli sebenarnya, jika saja para wartawan itu tidak mencariku ke kantor!"

"Apa jadinya jika rekan bisnis dan para pemegang saham mempertanyakan hal ini?" Kalandra mengungkapkan kekhawatirannya.

"Mana mungkin wartawan tidak memburu berita panas seperti ini," jawab Jendra.

"Mereka harusnya tahu, kalau aku masih berduka." balas Kalandra.

"Yang salah itu, mama kamu!" tuduh Jendra yang sudah hafal dengan kelakuan Riana.

"Sepertinya aku harus melakukan konferensi pers." Sebuah ide yang muncul di fikiran Kalandra.

"Makanya menikah saja. Berita menghilang, wasiat dibacakan, warisan di bagi dan kamu bisa untuk tidak tinggal serumah dengan mereka."

"Perkara selesai!" Lanjut Jendra.

Ia sudah tahu semua permasalahan sahabatnya. Mengenal pria itu sejak SMA membuat hubungan keduanya sudah seperti saudara.

Kalandra tertawa sinis. "Menikah?"

"Mimpi buruk!" Lanjut Kalandra.

"Ck!" Decak Jendra. "Beginilah kalau manusia hidupnya terlalu lurus!"

"Kal, jaman modern seperti ini, ada istilahnya nikah kontrak, Kal!"

"Hitam diatas putih!"

"Tapi pernikahan bukan mainan, Jend!" Potong Kalandra.

"Ya... ya... ya..." Jendra mengalah. "Tapi ingatlah Kal! Pernikahanmu bisa membuat mamamu berhenti melakukan hal gil*a."

Intercom dimeja Jendra berbunyi. "Pak, Kayla sudah ada di depan ruangan anda."

Melihat Kalandra yang tak ingin membalas ucapannya, Jendra akhirnya mengizinkan gadis itu masuk ke dalam ruangannya.

"Suruh dia masuk, Mel!" Perintah Jendra.

"Ada tamu?" Tanya Kalandra karena ia takut mengganggu.

"Tidak. Masih karyawanku."

"Siapa?" Tanya Kalandra.

"Sekretaris baru!" Jendra menaikkan satu alisnya.

Kayla? Sekretaris baru? Apakah masih gadis yang sama? batin Kalandra.

Terpopuler

Comments

Andi Muh.taufik Andi sayyid

Andi Muh.taufik Andi sayyid

.......l

2023-01-01

1

Andi Sayyid

Andi Sayyid

lanjut

2022-12-09

2

Lihayati Khoirul

Lihayati Khoirul

kayaknya Keyla jodohnya kaindra

2022-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalandra
2 Bab 2 Kayla
3 Bab 3 Rencana
4 Bab 4 Sepakat
5 Bab 5 Konferensi Pers
6 Bab 6 Pernikahan
7 Bab 7 Warisan
8 Bab 8 Hati-Hati
9 Bab 9 Kejutan
10 Bab 10
11 Bab 11 Bersiaplah
12 Bab 12 Keluarga Aneh
13 Bab 13 Menyambut Kedatangan Oma
14 Bab 14 Ruang Interogasi
15 Bab 15 Luka
16 Bab 16 Makan Malam Bersama
17 Bab 17 Perdebatan
18 Bab 18 Bukti Yang Cukup
19 Bab 19 Rumah Kayla
20 Bab 20 Tanpa Kalandra
21 Bab 21 Gia Vs Oma
22 Bab 22 Hujan Deras
23 Bab 23 Percayalah
24 Bab 24 Meeting
25 Bab 25 Mantan
26 Bab 26 Makan Siang
27 Bab 27 Kayla Vs Clara
28 Bab 28 Malu
29 Bab 29 Rencana Oma
30 Bab 30 Kedatangan Clara
31 Bab 31 Bali
32 Bab 32 Tragedi
33 Bab 33 Kepingan Puzzle
34 Bab 34 Fakta
35 Bab 35 Reyga dan Gia
36 Bab 36 Pulang
37 Bab 37 Berdebat
38 Bab 38 Bertemu Leo
39 Bab 39 Rahasia
40 Bab 40 Tangis Riana
41 Bab 41 Makan Siang
42 Bab 42 Sakit Perut
43 Bab 43 Rumah Reyga
44 Bab 44 Tidak Bisa Tidur
45 Bab 45 Pagi Yang Mendebarkan
46 Bab 46 Sabun
47 Bab 47 Cemburu
48 Bab 48 Mengakui
49 Bab 49 Malam Romantis
50 Bab 50 Kabur
51 Bab 51 Memikirkan Alasan
52 Bab 52 Menghadapi Oma
53 Bab 53 Saling Jujur
54 Bab 54 Sakit
55 Bab 55 Liburan
56 Bab 56 Deal
57 Bab 57 Mama Mertua
58 Bab 58 Suami Kaya
59 Bab 59 Masalah
60 Bab 60 New York
61 Bab 61 Gia dan Kayla
62 Bab 62 Bukan Perlombaan
63 Bab 63 Hari Terakhir
64 Bab 64 Rutinitas
65 Bab 65 Singa Curhat
66 Bab 66 Ide Kayla
67 Bab 67 Berubah
68 Bab 68 Nyonya Dewandaru
69 Bab 69 Pingsan
70 Bab 70 Tangis Haru
71 Bab 71 Bahagia
72 Bab 72 Season 2 Jendra dan Melani
73 Bab 73 S2 Bertemu
74 Bab 74 S2 Tidak Adil
75 Bab 75 S2 Ditolak
76 Bab 76 S2 Cinta Terbalas
77 Bab 77 S2 Diduakan
78 Bab 78 S2 Bayi
79 Bab 79 S2 Marah-marah
80 Bab 80 S2 Pendengar yang Baik
81 Bab 81 S2 Dikabulkan Tuhan
82 Bab 82 S2 Permintaan
83 Bab 83 S2 Kita Juga Liburan
84 Bab 84 S2 Extra Ordinary
85 Bab 85 S2 Bersenang Senang
86 Bab 86 S2 Mencuri
87 Bab 87 S2 Perasaan
88 Bab 88 S2 Harus Berani
89 Bab 89 S2 Apartemen Melani
90 Bab 90 S2 Terbongkar
91 Bab 91 S2 Masalah
92 Bab 92 S2 Menikah Saja
93 Bab 93 S2 Tidak Romantis
94 Bab 94 S2 Tutup Telinga
95 Bab 95 S2 Rumah Sakit
96 Bab 96 S2 Pulang
97 Bab 97 S2 Memasak
98 Bab 98 S2 Mencoba
99 Bab 99 S2 Rumah Sakit
100 Bab 100 S2 Mau Apa?
101 Bab 101 S2 Tidak Waras
102 Bab 102 S2 Lebih dari sekedar Alasan
103 Bab 103 S2 Menangis
104 Bab 104 S2 Tidak Ingin Menyakiti
105 Bab 105 S2 Berpengalaman
106 Bab 106 S2 Rem Blong
107 Bab 107 S2 Please, Bangun!
108 Bab 108 S2 Hari Pertama
109 Bab 109 S2 Rencana Pernikahan
110 Bab 110 S2 Rumah Masa Kecil
111 Bab 111 S2 Persiapan
112 Bab 112 S2 Dimarahi
113 Bab 113 S2 Mama
114 Bab 114 S2 Malam
115 Bab 115 S2 Sederhana
116 Bab 116 S2 Mempersiapkan
117 Bab 117 S2 Liontin
118 Bab 118 S2 Resepsi
119 Bab 119 S2 Mishel Aurora
120 Bab 120 S2 Marshella
121 Bab 121 S2 Dia Putrimu
122 Bab 122 S2 Informasi
123 Bab 123 S2 Waktu Telah Berlalu
124 Bab 124 S2 Bukan Akhir
125 Bab 125 S3 Setelah Pernikahan
126 Bab 126 S3 Aqiqahan Baby Ara
127 Bab 127 S3 Ibu
128 Bab 128 S3 Menangis
129 Bab 129 S3 Anak
130 Bab 130 S3 Kecurigaan
131 Bab 131 S3 Seorang Rajaswa
132 Bab 132 S3 Dia Bukan Siapa-Siapa
133 Bab 133 S3 Membayar Mahal
134 Bab 134 S3 Wanita Lain
135 Bab 135 S3 Hadiah
136 Bab 136 S3 Kejutan
137 Bab 137 S3 Tawa Melani
138 Bab 138 S3 Akhir Bahagia
139 Pengumuman
140 Pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Kalandra
2
Bab 2 Kayla
3
Bab 3 Rencana
4
Bab 4 Sepakat
5
Bab 5 Konferensi Pers
6
Bab 6 Pernikahan
7
Bab 7 Warisan
8
Bab 8 Hati-Hati
9
Bab 9 Kejutan
10
Bab 10
11
Bab 11 Bersiaplah
12
Bab 12 Keluarga Aneh
13
Bab 13 Menyambut Kedatangan Oma
14
Bab 14 Ruang Interogasi
15
Bab 15 Luka
16
Bab 16 Makan Malam Bersama
17
Bab 17 Perdebatan
18
Bab 18 Bukti Yang Cukup
19
Bab 19 Rumah Kayla
20
Bab 20 Tanpa Kalandra
21
Bab 21 Gia Vs Oma
22
Bab 22 Hujan Deras
23
Bab 23 Percayalah
24
Bab 24 Meeting
25
Bab 25 Mantan
26
Bab 26 Makan Siang
27
Bab 27 Kayla Vs Clara
28
Bab 28 Malu
29
Bab 29 Rencana Oma
30
Bab 30 Kedatangan Clara
31
Bab 31 Bali
32
Bab 32 Tragedi
33
Bab 33 Kepingan Puzzle
34
Bab 34 Fakta
35
Bab 35 Reyga dan Gia
36
Bab 36 Pulang
37
Bab 37 Berdebat
38
Bab 38 Bertemu Leo
39
Bab 39 Rahasia
40
Bab 40 Tangis Riana
41
Bab 41 Makan Siang
42
Bab 42 Sakit Perut
43
Bab 43 Rumah Reyga
44
Bab 44 Tidak Bisa Tidur
45
Bab 45 Pagi Yang Mendebarkan
46
Bab 46 Sabun
47
Bab 47 Cemburu
48
Bab 48 Mengakui
49
Bab 49 Malam Romantis
50
Bab 50 Kabur
51
Bab 51 Memikirkan Alasan
52
Bab 52 Menghadapi Oma
53
Bab 53 Saling Jujur
54
Bab 54 Sakit
55
Bab 55 Liburan
56
Bab 56 Deal
57
Bab 57 Mama Mertua
58
Bab 58 Suami Kaya
59
Bab 59 Masalah
60
Bab 60 New York
61
Bab 61 Gia dan Kayla
62
Bab 62 Bukan Perlombaan
63
Bab 63 Hari Terakhir
64
Bab 64 Rutinitas
65
Bab 65 Singa Curhat
66
Bab 66 Ide Kayla
67
Bab 67 Berubah
68
Bab 68 Nyonya Dewandaru
69
Bab 69 Pingsan
70
Bab 70 Tangis Haru
71
Bab 71 Bahagia
72
Bab 72 Season 2 Jendra dan Melani
73
Bab 73 S2 Bertemu
74
Bab 74 S2 Tidak Adil
75
Bab 75 S2 Ditolak
76
Bab 76 S2 Cinta Terbalas
77
Bab 77 S2 Diduakan
78
Bab 78 S2 Bayi
79
Bab 79 S2 Marah-marah
80
Bab 80 S2 Pendengar yang Baik
81
Bab 81 S2 Dikabulkan Tuhan
82
Bab 82 S2 Permintaan
83
Bab 83 S2 Kita Juga Liburan
84
Bab 84 S2 Extra Ordinary
85
Bab 85 S2 Bersenang Senang
86
Bab 86 S2 Mencuri
87
Bab 87 S2 Perasaan
88
Bab 88 S2 Harus Berani
89
Bab 89 S2 Apartemen Melani
90
Bab 90 S2 Terbongkar
91
Bab 91 S2 Masalah
92
Bab 92 S2 Menikah Saja
93
Bab 93 S2 Tidak Romantis
94
Bab 94 S2 Tutup Telinga
95
Bab 95 S2 Rumah Sakit
96
Bab 96 S2 Pulang
97
Bab 97 S2 Memasak
98
Bab 98 S2 Mencoba
99
Bab 99 S2 Rumah Sakit
100
Bab 100 S2 Mau Apa?
101
Bab 101 S2 Tidak Waras
102
Bab 102 S2 Lebih dari sekedar Alasan
103
Bab 103 S2 Menangis
104
Bab 104 S2 Tidak Ingin Menyakiti
105
Bab 105 S2 Berpengalaman
106
Bab 106 S2 Rem Blong
107
Bab 107 S2 Please, Bangun!
108
Bab 108 S2 Hari Pertama
109
Bab 109 S2 Rencana Pernikahan
110
Bab 110 S2 Rumah Masa Kecil
111
Bab 111 S2 Persiapan
112
Bab 112 S2 Dimarahi
113
Bab 113 S2 Mama
114
Bab 114 S2 Malam
115
Bab 115 S2 Sederhana
116
Bab 116 S2 Mempersiapkan
117
Bab 117 S2 Liontin
118
Bab 118 S2 Resepsi
119
Bab 119 S2 Mishel Aurora
120
Bab 120 S2 Marshella
121
Bab 121 S2 Dia Putrimu
122
Bab 122 S2 Informasi
123
Bab 123 S2 Waktu Telah Berlalu
124
Bab 124 S2 Bukan Akhir
125
Bab 125 S3 Setelah Pernikahan
126
Bab 126 S3 Aqiqahan Baby Ara
127
Bab 127 S3 Ibu
128
Bab 128 S3 Menangis
129
Bab 129 S3 Anak
130
Bab 130 S3 Kecurigaan
131
Bab 131 S3 Seorang Rajaswa
132
Bab 132 S3 Dia Bukan Siapa-Siapa
133
Bab 133 S3 Membayar Mahal
134
Bab 134 S3 Wanita Lain
135
Bab 135 S3 Hadiah
136
Bab 136 S3 Kejutan
137
Bab 137 S3 Tawa Melani
138
Bab 138 S3 Akhir Bahagia
139
Pengumuman
140
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!