Bab 3 Rencana

"Selamat pagi, pak!" Keduanya melihat kearah pintu dan tampaklah Kayla dengan setelan kerjanya berjalan penuh percaya diri mendekat ke meja Jendra.

"Silahkan duduk!" Jendra meminta Kayla duduk di samping Kalandra.

"Maaf saya terlambat datang, Pak. Ada hal tidak tertuga terjadi pagi ini." Kayla menunduk dan sesekali ia melirik ke samping. Dimana ada Kalandra yang duduk dengan tenang.

Jendra mengangguk. "Harusnya kamu tidak terlambat. Bukankah hari ini sangat penting untuk kamu?" Ucap Jendra.

Kayla mengangguk. "Maaf sekali lagi pak. Ini benar-benar diluar kendali saya."

"Maafkan dia, Jend. Dia terlambat karena menolongku."

Jendra menatap Kalandra penuh tanya. Ia bahkan sampai mengerutkan keningnya.

"Seseorang mencuri dompetku dan dia membantu mengejar pelakunya," jelas Kalandra membuat Kayla bernafas lega.

Jendra menatap keduanya bergantian. Entah mengapa ia punya satu ide yang menurutnya lumayan keren.

"Baiklah!"

"Kayla..."

"Ya, pak!"

"Soal pengajuan pinjaman kamu pada perusahaan, saya tidak bisa kabulkan!"

Kayla membulatkan matanya. Beberapa hari lalu, ia memang sempat mengajukan pinjaman pada atasannya itu.

Ia sangat terkejut karena Bosnya itu bukannya membahas mengenai tugasnya sebagai sekretaris baru, tapi malah membahas mengenai pengajuan pinjamannya.

"Tapi saya butuh uang itu, Pak. Anda bisa potong 20-30 persen dari gaji saya tiap bulannya," ucap Kayla lemah.

"Tapi, pinjaman terakhir kamu masih belum lunas. Gaji kamu masih harus dipotong sampai 6 bulan kedepan, Kay!"

"Saya tahu, Pak! Atau paling lambat bulan depan, saya akan lunasi."

"Bagaimana caranya?" Tanya Jendra remeh.

"Ehm..." Kayla melirik kearah Kalandra. Ia merasa keberatan jika pria itu tahu masalah yang sedang ia hadapi.

"Abaikan saja dia!" Perintah Jendra. "Dia bukan tipe pria yang suka bergosip."

Jendra tahu, Kayla tidak ingin Kalandra tahu masalahnya.

Kayla mengehela nafas. Ia meyakinkan dirinya bahwa Kalandra tidak akan ikut campur.

"Begini, Pak! Saya akan menggadaikan sertifikat rumah saya. Saya butuh uang itu secepatnya, karena saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Apalagi, untuk menggadaikan sertifikat ke bank, harus melewati beberapa proses yang pasti akan membutuhkan waktu lebih lama lagi, Pak!"

Jendra tersenyum kecil. "Saya punya solusi. Kamu bisa mendapatkan uang tanpa harus berhutang."

Kayla mengerutkan kening. "Saya tidak akan menjual diri saya, pak!" Ucapnya tegas karena hal itulah yang ada di otaknya.

Jendra tertawa. "Siapa juga yang akan membeli kamu, Kay?"

"Jadi, bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkan uang tanpa berhutang, Pak?"

Jendra melihat kearah Kalandra membuat Kayla terkesiap.

"Menikah dengannya!" Jendra menunjuk Kalandra dengan dagunya.

"Apa?" Kalandra langsung menegakkan duduknya.

"Apa?" Pekik Kayla lalu dengan cepat ia menutup mulutnya. Sadar apa yang ia lakukan tidak sopan.

"Saya tidak bisa, Pak!" Tolaknya seketika. Mana mungkin dia menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal.

"Apa-apaan kamu, Jend!" Bentak Kalandra. "Tidak! Aku tidak akan menikah!"

"Dan kamu! Saya juga tidak mau menikah denganmu!" Kalandra menuding Kayla. Ia kesal karena gadis itu terang-terangan menolak dirinya yang terlihat nyaris sempurna itu.

"Saya juga!" Kayla membuang muka.

Jendra menggaruk keningnya. "Kalian datang dengan membawa masalah kalian ke ruangan saya. Dan setelah saya memberikan kalian solusi, kalian malah marah-marah!"

"Solusi dari bapak tidak masuk akal!"

"Solusi dari kamu tidak benar, Jend!"

"Astaga! Kalian kompak sekali!" Jendra tertawa.

"Dengarkan aku, Kal!"

"Dengarkan saya, Kay!" Jendra melipat tangannya diatas meja.

"Kal! Kamu hanya perlu Kayla untuk pura-pura jadi istri kamu!"

Kayla membulatkan matanya. Ia terkejut. Pura-pura bagaimana?

"Hahah.. bukan pura-pura sih. Nikahnya ya sungguhan, tapi cuma diatas kertas."

"Sampai isu itu mereda dan mama kamu berhenti mengusurus hidupmu!"

"Kamu berikan Kayla imbalan, sejumlah uang. Saat ini Kayla butuh lebih dari 50 juta."

"Dan Kayla! Ini hanya pura-pura. Anggap saja kamu sedang bekerja sebagai asisten pribadinya di rumah!"

Kayla mengerutkan kening. "Nikah kontrak?" Tanyanya.

Jendra mengangguk. "Benar sekali. Pernah dengar kan?"

Kayla masih bingung. "Saya fikir, itu cuma ada di novel fiksi, Pak!"

Jendra tertawa. "Bagaimana? Kamu bisa?"

"Eh, main bisa-bisa saja! Aku tidak setuju, Jend!"

"Ayolah, Kal. Anggap saja kalian sedang saling membantu."

"Aku tidak setuju."

"Terserah kamu. Menurutku ini adalah ide yang paling bagus untuk mengatasi masalah kamu."

"Dan aku tahu Kayla gadis yang tepat."

"Kalau pun kamu pakai caraku tapi dengan gadis lain. Kamu akan bingung menjelaskan pada mamamu tentang gadis itu."

"Tapi kalau Kayla, dia karyawanku selama lebih dari 3 tahun. Aku bisa membantumu dengan mengatakan bahwa aku yang mengenalkan kalian berdua!"

Kalandra diam sejenak. "Aku tidak mau menganggap pernikahan itu seperti permainan, Jend!"

Kayla melirik pria yang tampak sedang kebingungan itu. Untuk apa dia harus menikah dengan cara seperti ini? Ada masalah apa sebenarnya?

"Ayolah, Kal! Media butuh bukti. Menikahlah dengan Kayla!" bujuk Jendra.

Bukti apa? Batin Kayla.

"Kayla, bagaimana denganmu?"

"Saya akan memikirkan ini, Pak!"

Kalandra melirik gadis disampingnya. Dia butuh uang untuk menanggung biaya rumah sakit ibu dari anak laki-laki tadi? Mengapa dia sebaik itu? Atau mungkin dia yang menyebabkan ibu dari anak itu masuk rumah sakit.

"Sekarang kamu boleh keluar, Kay! Melani akan membantu kamu mengenai pekerjaan baru kamu!"

"Ikuti semua arahannya."

"Baik, Pak!"

"Good, akur-akur kalian. Dan semoga bisa bekerja sama dengan baik!"

Kayla mengangguk. "Semoga saja, pak!"

"Soal tawaran saya. Saya tunggu keputusan kamu besok pagi."

"Sekarang silahkan keluar!"

Mereka menatap kepergian Kayla.

"Jangan terlalu banyak berfikir. Dia cantik dan tidak malu-maluin menjadi istri seorang pewaris Rajaswa Grup." Jendra tertawa pelan.

"Bagaimana? Nol sampai sepuluh?" Tanya Jendra pada Kalandra.

"Lima koma lima!"

Jendra tertawa sinis. "Astaga! Dasar pria tidak normal! Dia nyaris sempurna, Kal!"

"Dia cocok jadi istri pura-pura kamu!"

"Perlu gadis yang kuat untuk menghadapi mama dan adik ipar kamu yang bermuka dua itu!"

"Dia cerdas, tahan banting dan..." Jendra mendekatkan wajahnya. "Dia sedikit bar-bar!"

***

Kayla Anaya, usianya sudah 28 tahun dan ia masih berstatus jomblo bahagia. Ya, meskipun kebahagiaannya tidak datang dari seorang pria, setidaknya ia bahagia karena hidupnya tercukupi semenjak ia menjadi bagian dari Dewandaru Grup 3 tahun lalu.

Meski tidak memiliki tabungan yang cukup, setidaknya ia bisa menebus rumah milik orang tuanya yang sempat tergadai ditangan renternir.

Gaji yang lumayan dan posisi yang terus merangkak naik membuatnya lupa akan usianya yang sudah tidak muda lagi.

Ia bukan tidak ingin menikah, ia hanya tidak ingin dikekang oleh seseorang yang menyandang status sebagai suaminya.

Ia akan menikah jika ada pria yang bersedia membiarkannya bebas. Bebas bekerja, bebas kemana saja, bebas melakukan apa saja saat di rumah, dan yang pasti, tidak mengganggu hobinya, yaitu tidur.

Tapi, tawaran si Bos lumayan menggiurkan. Ia hanya harus pura-pura menjadi istri seorang Kalandra Rajaswa dan dengan begitu ia bisa mendapatkan uang dan membiayai perobatan ibunya Alif.

Beberapa hari lalu, Kayla tanpa sengaja menabrak wanita bernama Susi itu. Akibat kecelakaan itu, Bu Susi mengalami luka parah di kakinya sehingga harus dioperasi dan menjalani terapi beberapa kali agar bisa kembali berjalan dengan normal.

Sementara itu, sepeda motor yang ia kendarai harus diperbaiki di bengkel karena mengalami kerusakan yang lumayan parah.

"Hanya berperan sebagai istri kan?" Tanya Kayla pada dirinya sendiri.

Di kamar sepi, ia memikirkan baik buruk tawaran yang Jendra berikan.

"Aku tidak harus melayaninya secara biologis, kan?"

"Aku tidak harus memberinya keturunan, kan?"

Kayla menggeleng pelan. "Mikir apa kamu, Kay!"

"Jelas tidak akan pernah terjadi, Pak Kalandranya saja tidak mau menikah denganmu, apa lagi sampai melakukan hal itu...." Kayla bergidik ngerih.

"Sumpah demi apapun aku belum siap melepas segel!"

"Besok akan ku tanyakan pada pak Jendra mengenai hal itu."

"Ah, ya... Aku masih penasaran mengapa pria itu harus buru-buru menikah?"

"Pak Jendra mengatakan media butuh bukti?"

"Bukti apa? Pernikahan itu?"

Kayla bertanya-tanya. Dia akhirnya mencarinya di internet. Dan berita terbaru mengenai Kalandra membuat matanya membulat sempurna.

"Pantas saja dia tidak mau menikah!"

"Dia memang penyuka sesama jenis atau itu hanya isu? Atau dia dan pak Jendra..."

Kayla bergidik ngerih. Ia tak sanggup membayangkan dua pria kekar berwajah tampan itu saling bercumb*.

"Kalau memang semuanya benar begitu, itu artinya jika aku menikah dengannya, sudah bisa dipastikan segelku aman!"

Kayla tersenyum lebar. Entah mengapa dibalik berita menggelikan itu, ia malah merasa senang.

Terpopuler

Comments

rika

rika

jendra... kamu pelopor pernikahan nya kalandra dan kayla 😄😄😄

2023-02-06

0

Andi Muh.taufik Andi sayyid

Andi Muh.taufik Andi sayyid

.....

2023-01-01

1

Andi Sayyid

Andi Sayyid

lanjut....

2022-12-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalandra
2 Bab 2 Kayla
3 Bab 3 Rencana
4 Bab 4 Sepakat
5 Bab 5 Konferensi Pers
6 Bab 6 Pernikahan
7 Bab 7 Warisan
8 Bab 8 Hati-Hati
9 Bab 9 Kejutan
10 Bab 10
11 Bab 11 Bersiaplah
12 Bab 12 Keluarga Aneh
13 Bab 13 Menyambut Kedatangan Oma
14 Bab 14 Ruang Interogasi
15 Bab 15 Luka
16 Bab 16 Makan Malam Bersama
17 Bab 17 Perdebatan
18 Bab 18 Bukti Yang Cukup
19 Bab 19 Rumah Kayla
20 Bab 20 Tanpa Kalandra
21 Bab 21 Gia Vs Oma
22 Bab 22 Hujan Deras
23 Bab 23 Percayalah
24 Bab 24 Meeting
25 Bab 25 Mantan
26 Bab 26 Makan Siang
27 Bab 27 Kayla Vs Clara
28 Bab 28 Malu
29 Bab 29 Rencana Oma
30 Bab 30 Kedatangan Clara
31 Bab 31 Bali
32 Bab 32 Tragedi
33 Bab 33 Kepingan Puzzle
34 Bab 34 Fakta
35 Bab 35 Reyga dan Gia
36 Bab 36 Pulang
37 Bab 37 Berdebat
38 Bab 38 Bertemu Leo
39 Bab 39 Rahasia
40 Bab 40 Tangis Riana
41 Bab 41 Makan Siang
42 Bab 42 Sakit Perut
43 Bab 43 Rumah Reyga
44 Bab 44 Tidak Bisa Tidur
45 Bab 45 Pagi Yang Mendebarkan
46 Bab 46 Sabun
47 Bab 47 Cemburu
48 Bab 48 Mengakui
49 Bab 49 Malam Romantis
50 Bab 50 Kabur
51 Bab 51 Memikirkan Alasan
52 Bab 52 Menghadapi Oma
53 Bab 53 Saling Jujur
54 Bab 54 Sakit
55 Bab 55 Liburan
56 Bab 56 Deal
57 Bab 57 Mama Mertua
58 Bab 58 Suami Kaya
59 Bab 59 Masalah
60 Bab 60 New York
61 Bab 61 Gia dan Kayla
62 Bab 62 Bukan Perlombaan
63 Bab 63 Hari Terakhir
64 Bab 64 Rutinitas
65 Bab 65 Singa Curhat
66 Bab 66 Ide Kayla
67 Bab 67 Berubah
68 Bab 68 Nyonya Dewandaru
69 Bab 69 Pingsan
70 Bab 70 Tangis Haru
71 Bab 71 Bahagia
72 Bab 72 Season 2 Jendra dan Melani
73 Bab 73 S2 Bertemu
74 Bab 74 S2 Tidak Adil
75 Bab 75 S2 Ditolak
76 Bab 76 S2 Cinta Terbalas
77 Bab 77 S2 Diduakan
78 Bab 78 S2 Bayi
79 Bab 79 S2 Marah-marah
80 Bab 80 S2 Pendengar yang Baik
81 Bab 81 S2 Dikabulkan Tuhan
82 Bab 82 S2 Permintaan
83 Bab 83 S2 Kita Juga Liburan
84 Bab 84 S2 Extra Ordinary
85 Bab 85 S2 Bersenang Senang
86 Bab 86 S2 Mencuri
87 Bab 87 S2 Perasaan
88 Bab 88 S2 Harus Berani
89 Bab 89 S2 Apartemen Melani
90 Bab 90 S2 Terbongkar
91 Bab 91 S2 Masalah
92 Bab 92 S2 Menikah Saja
93 Bab 93 S2 Tidak Romantis
94 Bab 94 S2 Tutup Telinga
95 Bab 95 S2 Rumah Sakit
96 Bab 96 S2 Pulang
97 Bab 97 S2 Memasak
98 Bab 98 S2 Mencoba
99 Bab 99 S2 Rumah Sakit
100 Bab 100 S2 Mau Apa?
101 Bab 101 S2 Tidak Waras
102 Bab 102 S2 Lebih dari sekedar Alasan
103 Bab 103 S2 Menangis
104 Bab 104 S2 Tidak Ingin Menyakiti
105 Bab 105 S2 Berpengalaman
106 Bab 106 S2 Rem Blong
107 Bab 107 S2 Please, Bangun!
108 Bab 108 S2 Hari Pertama
109 Bab 109 S2 Rencana Pernikahan
110 Bab 110 S2 Rumah Masa Kecil
111 Bab 111 S2 Persiapan
112 Bab 112 S2 Dimarahi
113 Bab 113 S2 Mama
114 Bab 114 S2 Malam
115 Bab 115 S2 Sederhana
116 Bab 116 S2 Mempersiapkan
117 Bab 117 S2 Liontin
118 Bab 118 S2 Resepsi
119 Bab 119 S2 Mishel Aurora
120 Bab 120 S2 Marshella
121 Bab 121 S2 Dia Putrimu
122 Bab 122 S2 Informasi
123 Bab 123 S2 Waktu Telah Berlalu
124 Bab 124 S2 Bukan Akhir
125 Bab 125 S3 Setelah Pernikahan
126 Bab 126 S3 Aqiqahan Baby Ara
127 Bab 127 S3 Ibu
128 Bab 128 S3 Menangis
129 Bab 129 S3 Anak
130 Bab 130 S3 Kecurigaan
131 Bab 131 S3 Seorang Rajaswa
132 Bab 132 S3 Dia Bukan Siapa-Siapa
133 Bab 133 S3 Membayar Mahal
134 Bab 134 S3 Wanita Lain
135 Bab 135 S3 Hadiah
136 Bab 136 S3 Kejutan
137 Bab 137 S3 Tawa Melani
138 Bab 138 S3 Akhir Bahagia
139 Pengumuman
140 Pengumuman
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Kalandra
2
Bab 2 Kayla
3
Bab 3 Rencana
4
Bab 4 Sepakat
5
Bab 5 Konferensi Pers
6
Bab 6 Pernikahan
7
Bab 7 Warisan
8
Bab 8 Hati-Hati
9
Bab 9 Kejutan
10
Bab 10
11
Bab 11 Bersiaplah
12
Bab 12 Keluarga Aneh
13
Bab 13 Menyambut Kedatangan Oma
14
Bab 14 Ruang Interogasi
15
Bab 15 Luka
16
Bab 16 Makan Malam Bersama
17
Bab 17 Perdebatan
18
Bab 18 Bukti Yang Cukup
19
Bab 19 Rumah Kayla
20
Bab 20 Tanpa Kalandra
21
Bab 21 Gia Vs Oma
22
Bab 22 Hujan Deras
23
Bab 23 Percayalah
24
Bab 24 Meeting
25
Bab 25 Mantan
26
Bab 26 Makan Siang
27
Bab 27 Kayla Vs Clara
28
Bab 28 Malu
29
Bab 29 Rencana Oma
30
Bab 30 Kedatangan Clara
31
Bab 31 Bali
32
Bab 32 Tragedi
33
Bab 33 Kepingan Puzzle
34
Bab 34 Fakta
35
Bab 35 Reyga dan Gia
36
Bab 36 Pulang
37
Bab 37 Berdebat
38
Bab 38 Bertemu Leo
39
Bab 39 Rahasia
40
Bab 40 Tangis Riana
41
Bab 41 Makan Siang
42
Bab 42 Sakit Perut
43
Bab 43 Rumah Reyga
44
Bab 44 Tidak Bisa Tidur
45
Bab 45 Pagi Yang Mendebarkan
46
Bab 46 Sabun
47
Bab 47 Cemburu
48
Bab 48 Mengakui
49
Bab 49 Malam Romantis
50
Bab 50 Kabur
51
Bab 51 Memikirkan Alasan
52
Bab 52 Menghadapi Oma
53
Bab 53 Saling Jujur
54
Bab 54 Sakit
55
Bab 55 Liburan
56
Bab 56 Deal
57
Bab 57 Mama Mertua
58
Bab 58 Suami Kaya
59
Bab 59 Masalah
60
Bab 60 New York
61
Bab 61 Gia dan Kayla
62
Bab 62 Bukan Perlombaan
63
Bab 63 Hari Terakhir
64
Bab 64 Rutinitas
65
Bab 65 Singa Curhat
66
Bab 66 Ide Kayla
67
Bab 67 Berubah
68
Bab 68 Nyonya Dewandaru
69
Bab 69 Pingsan
70
Bab 70 Tangis Haru
71
Bab 71 Bahagia
72
Bab 72 Season 2 Jendra dan Melani
73
Bab 73 S2 Bertemu
74
Bab 74 S2 Tidak Adil
75
Bab 75 S2 Ditolak
76
Bab 76 S2 Cinta Terbalas
77
Bab 77 S2 Diduakan
78
Bab 78 S2 Bayi
79
Bab 79 S2 Marah-marah
80
Bab 80 S2 Pendengar yang Baik
81
Bab 81 S2 Dikabulkan Tuhan
82
Bab 82 S2 Permintaan
83
Bab 83 S2 Kita Juga Liburan
84
Bab 84 S2 Extra Ordinary
85
Bab 85 S2 Bersenang Senang
86
Bab 86 S2 Mencuri
87
Bab 87 S2 Perasaan
88
Bab 88 S2 Harus Berani
89
Bab 89 S2 Apartemen Melani
90
Bab 90 S2 Terbongkar
91
Bab 91 S2 Masalah
92
Bab 92 S2 Menikah Saja
93
Bab 93 S2 Tidak Romantis
94
Bab 94 S2 Tutup Telinga
95
Bab 95 S2 Rumah Sakit
96
Bab 96 S2 Pulang
97
Bab 97 S2 Memasak
98
Bab 98 S2 Mencoba
99
Bab 99 S2 Rumah Sakit
100
Bab 100 S2 Mau Apa?
101
Bab 101 S2 Tidak Waras
102
Bab 102 S2 Lebih dari sekedar Alasan
103
Bab 103 S2 Menangis
104
Bab 104 S2 Tidak Ingin Menyakiti
105
Bab 105 S2 Berpengalaman
106
Bab 106 S2 Rem Blong
107
Bab 107 S2 Please, Bangun!
108
Bab 108 S2 Hari Pertama
109
Bab 109 S2 Rencana Pernikahan
110
Bab 110 S2 Rumah Masa Kecil
111
Bab 111 S2 Persiapan
112
Bab 112 S2 Dimarahi
113
Bab 113 S2 Mama
114
Bab 114 S2 Malam
115
Bab 115 S2 Sederhana
116
Bab 116 S2 Mempersiapkan
117
Bab 117 S2 Liontin
118
Bab 118 S2 Resepsi
119
Bab 119 S2 Mishel Aurora
120
Bab 120 S2 Marshella
121
Bab 121 S2 Dia Putrimu
122
Bab 122 S2 Informasi
123
Bab 123 S2 Waktu Telah Berlalu
124
Bab 124 S2 Bukan Akhir
125
Bab 125 S3 Setelah Pernikahan
126
Bab 126 S3 Aqiqahan Baby Ara
127
Bab 127 S3 Ibu
128
Bab 128 S3 Menangis
129
Bab 129 S3 Anak
130
Bab 130 S3 Kecurigaan
131
Bab 131 S3 Seorang Rajaswa
132
Bab 132 S3 Dia Bukan Siapa-Siapa
133
Bab 133 S3 Membayar Mahal
134
Bab 134 S3 Wanita Lain
135
Bab 135 S3 Hadiah
136
Bab 136 S3 Kejutan
137
Bab 137 S3 Tawa Melani
138
Bab 138 S3 Akhir Bahagia
139
Pengumuman
140
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!