BAB 3

Tidak perlu lagi menguraikan bagaimana Dita memandikan tuan muda atau suami nya. Tentu saja itu adalah pengalaman pertama bagi Dita memandikan seorang pria. Emon merasa puas dengan mengerjai istri polos nya itu.

Sepanjang malam antara Emon dan juga Dita tidak terjadi sesuatu. Emon benar-benar memegang ucapannya tidak menyentuh Dita. Emon tidur di tempat tidur kamar hotel itu. Sedangkan Dita memilih tidur di sofa panjang di dalam kamar hotel itu.

Pagi hari menyapa, kini Dita mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Dita bangun dari kursi sofa yang panjang. Di lihat nya Emon masih di atas tempat tidur. Dita mendekati Emon yang masih di atas kasur empuk kamar hotel itu.

Tiba-tiba saja, Emon memeluk Dita hingga jatuh di atas tubuh nya. Dita tentu saja terkejut dengan laki-laki yang sudah menjadi suami nya itu dengan tiba-tiba memeluk dirinya.

"Tuan muda! Tuan muda!" ucap Dita. Namun Emon masih terlihat memejamkan matanya. Dita pelan-pelan membuka topeng yang menutupi wajah asli laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya itu. Topeng itu akhirnya bisa dilepaskan oleh Dita.

Betapa terkejut Dita melihat wajah asli suaminya tersebut. Topeng itu Dita sembunyikan di bawah tempat tidur nya supaya tidak lagi dipakai oleh Emon. Kini dengan puas Dita menikmati wajah Emon yang benar-benar tampan dan bersih.

"Tuan muda! Dia benar-benar sangat tampan. Kenapa selama ini tuan muda harus menyembunyikan wajahnya dari aku? Apa maksud dari semua ini?" pikir Dita.

"Lebih baik aku mengenakan kembali topeng nya. Aku akan berpura-pura tidak tahu saja," pikir Dita sambil mengambil kembali topeng yang Dita sembunyikan di bawah tempat tidur kamar hotel itu.

Dita melepaskan tangan Emon yang memeluknya. Dita segera melangkah ke pintu kamar hotel tersebut karena terdengar suara ketukan pintu kamar hotel beberapa kali. Dan itu mungkin saja adalah asisten pribadi Emon.

"Pak Evan!" sapa Dita. Evan tersenyum ramah sambil melihat ke dalam kamar apakah tuan nya sudah terbangun atau tidak.

"Tuan muda Emon, apakah sudah bangun, nyonya muda?" tanya Evan.

"Tuan muda? Hem, itu masih di atas kasur? Pak Evan silahkan masuk dan bangunkan saja tuan muda Emon, jika memang ada jadwal pagi ini," kata Dita.

"Hem, saya akan membangun kan tuan muda. Oh iya, nyonya muda, ini tas milik nyonya muda yang berisi pakaian," kata Pak Evan sambil menjinjing tas milik Dita. Dita segera mengambil tasnya.

Evan mulai membangunkan Emon yang masih terlelap dalam tidur nya.

"Pak Emon! Pak Emon!" ucap Evan sambil menggoyang-goyang tubuh Emon yang terlihat masih tertidur dengan nyenyak. Sampai akhirnya Emon membuka matanya menatap ke arah asistennya.

"Evan! Ada apa? Kenapa kau membangunkan aku, hem?" ucap Emon dengan suara khas bangun tidur.

"Maaf, tuan muda! Ada jadwal meeting pagi ini. Jadi saya harus membangunkan tuan muda," kata Evan. Emon segera duduk namun masih di atas kasur nya.

"Oh iya, tuan muda! Kenapa masih mengenakan topeng nya?" bisik Evan.

"Diam lah kamu Evan!" sahut Emon dengan berbisik juga sambil melihat ke arah Dita yang sedang memilih pakaian nya untuk berganti pakaian nya. Namun Emon sangat terkejut ketika Dita mengenakan kemeja putihnya hingga terlihat lekukan tubuh nya.

"Evan! Segera keluar dari kamar ini!" perintah Emon. Evan mulai mengerti jika sejak tadi dirinya melihat kemolekan tubuh indah milik Dita yang terlihat transparan dengan mengenakan kemeja Emon.

"Maaf tuan muda! Saya benar-benar tidak berani melindungi nyonya muda kok! Cius!" ucap Evan lalu segera keluar dari kamar hotel itu. Kini Emon menatap tajam ke arah Dita yang dengan ceroboh nya membiarkan laki-laki lain melihat lekukan tubuh indahnya yang terlihat seksi.

"Dita!!!??" panggil Emon dengan geram.

"Eh, iya tuan muda!" sahut Dita.

"Kemari kamu!" perintah Emon. Dita segera mendekati Emon yang masih duduk di kasur empuk kamar hotel.

"Apakah kamu tidak sadar? Jika sejak tadi kamu hanya mengenakan kemeja ku? Kamu sengaja memamerkan bentuk tubuh kamu pada Evan, hem?" ucap Emon.

"Eh, astaga!" sahut Dita yang gelagapan melihat penampilan nya.

"Sepertinya kamu harus diberi hukuman," gumam Emon seraya mendekati wajah Dita secara dekat. Dita menahan nafasnya ketika Emon mendekati wajah nya dekat dan lebih dekat lagi. Emon menahan tawanya melihat reaksi Dita yang menahan nafasnya ketika dirinya menjahili Dita.

"Aku mau mandi!" ucap Emon akhirnya. Dita segera paham kalau tuan muda nya ingin dirinya kembali memandikan dirinya.

"Ayo tuan muda! Saya akan memandikan tuan muda!" sahut Dita seraya membantu mengangkat kedua bahu Emon untuk duduk di kursi roda.

****

Emon, Dita meninggalkan kamar hotel. Evan mengantarkan pasangan suami istri yang baru saja menikah itu ke kediaman utama milik Emon. Setiba nya di bangunan megah seperti istana itu, Emon dan Dita disambut oleh beberapa pelayan. Dita seperti selayaknya seorang putri raja. Semua pelayan di sana menunduk hormat pada Emon, tuan muda sang pemilik rumah bak istana itu.

"Antar Nona ke kamar!" perintah Emon kepada pelayan.

"Baik tuan muda!" sahut dua pelayan dengan menunduk hormat. Kini keduanya mengambil tas milik Dita yang tadi dijinjing nya.

"Dita, naiklah dulu ke atas! Aku ada sedikit urusan bersama klien. Ayo Ervan! Kita harus segera tiba di lokasi yang sudah dijanjikan," ucap Emon. Ervan segera mendorong kursi roda Emon menuju mobil pribadinya. Sedangkan Dita mulai menaiki anak tangga menuju kamar utama diantar oleh dua pelayan di rumah itu.

Di dalam mobil, Ervan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Di samping nya ada Emon yang menatap jalanan di depannya. Banyak pertanyaan yang menggelitik dalam diri Ervan. Namun Ervan masih menahan dirinya.

"Tuan muda! Nona Dita sudah tidak ikut bersama kita di mobil ini. Apakah tuan muda masih juga bertahan dengan topeng untuk menutupi wajah tuan muda? Saya saja yang melihat tuan muda mengenakan topeng selama beberapa hari ini saja merasakan gerah, apalagi tuan muda," kata Ervan. Emon segera melepaskan topeng yang menutupi wajah aslinya.

"Benar juga apa kata kamu, Ervan! Hampir tiga hari ini aku menutupi identitas ku yang asli dengan wajah topeng ini. Tapi topeng ini juga tidak kalah tampangnya dengan wajah asli ku, bukan?" kata Emon.

"Bagi saya, wajah tuan muda yang asli lah yang paling tampan. Semua karyawan dan pelayan mengenal anda dengan wajah di topeng anda. Apakah anda tidak capek dengan menutupi wajah asli anda tuan muda," kata Ervan.

"Justru ini akan membuat ku semakin bersemangat, menguji seseorang tulus tidak nya.Kamu tidak akan paham jika belum bisa melakukan nya sendiri," kata Emon.

"Untuk apa tuan? Bagi saya, saya adalah saya. Saya memiliki kepribadian sendiri," sahut Ervan.

"Mungkin setelah aku puas bermain-main dengan menyembunyikan identitas ini, aku akan menunjukkan identitas asli ku yang sesungguhnya," ucap Emon.

"Termasuk menunjukkan bahwasanya tuan muda bukanlah laki-laki cacat dan lumpuh, bukan? Apakah tuan muda tidak ingin bercinta dengan nona? Apakah tuan muda tidak menginginkan nya?" kata Ervan tanpa filter.

"Mungkin jika aku sudah melihat ketulusan dari istriku, aku akan menunjukkan identitas ku yang sesungguhnya," terang Emon.

"Saya pikir, tuan muda terlalu membuat rumit jalan kehidupan tuan muda sendiri. Hidup ini seharusnya di jalan kan dengan penuh percaya diri dan kebanggaan. Tidak perlu menutupi dengan identitas palsu," kata Ervan.

"Sudahlah Ervan! Kamu tidak akan paham dan mengerti, betapa ini sangat mengasyikkan memerankan dua peran yaitu Emon dan juga Sandy. Dan sebagai pengusaha muda yang dikenal banyak orang, aku akan menjadi Emon. Dan sesungguhnya aku lah Sandy yang memiliki kepribadian yang tidak semua orang bisa memahami nya kecuali orang terdekat ku. Termasuk kamu, Ervan," kata Emon. Ervan hanya manggut-manggut saja dan mulai memahami apa yang diinginkan oleh tuan muda nya itu.

"Ervan! Pastikan istriku tidak tahu akan identitas asli ku sebelum dia bisa dipercaya," kata Emon lagi.

"Siap tuan muda!" sahut Ervan.

Terpopuler

Comments

Siti Malika

Siti Malika

iya ganteng sih ganteng tp jangan Emon juga jd agak gimana gantilah jangan Emon

2023-04-27

0

eza

eza

kenapa namanya emon???
gak ada nama yg lain?
kevin, sky, xander, dll

kenapa EMON????

2023-02-21

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

emon menguji istrinya tulus gak menerima suami yg keadaan lumpuh n impoten,,,, lanjutkan thor...

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!