Ch. 5. Jebakan

Saat pulang kuliah Naomi benar-benar membawa Arruna ke tempat kerjanya, Arruna langsung melakukan interview karena menurut HRD penampilannya sangat menarik untuk menjadi SPG di sana. Setelah itu Arruna diajak berkeliling agar dia tau bagaimana lingkungan kerja, tentunya Naomi setia mendampingi Arruna karena dia takut Arruna membuat masalah dan Naomi akan terkena imbasnya.

  "Kamu sudah mengerti?" tanya HRD.

  "Sudah," jawab Arruna.

  "Jadi besok kamu sudah bisa mulai bekerja dan jangan lupa berikan persyaratan yang tadi saya minta," ucap HRD.

  "Tunggu sebentar, berapa gaji yang saya dapat?" Naomi menepuk keningnya karena Arruna sangat lancang bertanya hal itu saat dia baru diwawancara.

  "Untuk tiga bulan pertama gajimu sebesar enam juta rupiah lalu ...."

  "Enam juta? Kenapa kecil banget! Uang segitu gak bakalan cukup buat biaya transportasi apalagi biaya perawatan, bukannya jadi SPG harus selalu tampil cantik jadi gaji segitu gak cukup buat tampil cantik terus, aku harus beli make up, beli ini beli itu kamu pikir semuanya murah!" Kini Naomi benar-benar ingin menghilang dari peredaran karena Arruna membuatnya malu seperti ini.

  "Memang begitu peraturannya, setelah kami tau kinerja kamu, kami akan menaikkan gaji sesuai pekerjaan kamu," ucap HRD.

  "Gak bisa, pokoknya aku mau gaji minimal dua puluh juta!" Mata Naomi terbelalak sempurna mendengar nominal uang yang diinginkan Arruna.

  "Kalau begitu silahkan kamu cari tempat lain," ucap HRD.

  "Kamu ini cuma HRD 'kan, jadi jangan belagu aku mau ketemu sama pemilik showroom ini biar aku nego langsung sama dia, enak aja muka cantik badan mulus kayak gini cuma dibayar enam juta sebulan!" Tanpa Arruna sadari jika orang yang dia maksud sedang memperhatikannya sejak tadi.

   "Jika kamu tidak mau bekerja di sini silahkan pergi, jangan membuang waktu!" HRD langsung menghampiri atasannya karena dia merasa tidak enak di saat atasannya baru datang lagi ke showroom sudah disuguhkan dengan kejadian tidak mengenakkan seperti ini.

  "Maafkan saya, Tuan Revald!" ucap HRD itu. Namun dengan lantangnya Arruna langsung menghampiri Revald.

  "Kalian butuh SPG 'kan di sini, jadi saya minta gaji tiga puluh juta!" Revald tersenyum sinis mendengar ucapan Arruna lalu dia melihat penampilan Arruna dari atas sampai bawah.

  'Gotcha! Aku menemukan solusi! Thanks God, kau selalu berpihak kepadaku!' Ucap Revald di dalam hatinya.

  "Kenapa liat-liat aku kayak gitu?" tanya Arruna dengan tatapan nyalangnya karena Revald masih diam melihat Arruna dengan tatapan yang sulit diartikan.

  "Apa yang bisa kamu lakukan?" tanya Revald dengan alis yang terangkat dan tangan yang melipat di dada.

  "Semuanya!" jawab Arruna.

  "Ikut ke ruanganku!" Revald pun lebih dulu masuk ke ruangannya.

  Dengan langkah anggunnya Arruna pun pergi mengikuti Revald, hal itu malah membuat Naomi takut karena dia tidak ingin Arruna terus membuat masalah.

  "Tulis nama, umur, alamat lengkapmu di sini!" Revald langsung memberikan kertas dan pulpen kepada Arruna yang baru saja duduk di sofa, tanpa berkata apa-apa lagi Arruna menuruti apa yang Revald lakukan.

  "Arruna!" ucap Revald setelah dia membaca apa yang Arruna tulis di sana.

  "Nama yang lumayan bagus, namaku Revald!" Lanjut Revald.

  "Apa yang harus aku lakukan?" tanya Arruna.

  "Kamu bisa bersandiwara?" tanya Revald.

  "Bisa!" jawab Arruna.

  "Berapa bayaran yang kamu inginkan?" Arruna tersenyum penuh kemenangan mendengar pertanyaan Revald tentu saja Arruna tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

  "Lima puluh juta!" jawab Arruna.

  "Yakin hanya lima puluh juta?" tanya Revald sambil melipat tangannya di dada.

  "Kalau begitu seratus juta!" Revald tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya dengan perlahan, ternyata gadis yang ada di hadapannya ini begitu haus dengan uang.

  "Deal!" Revald langsung beranjak dari tempatnya dan membuka berangkas, dia mengambil uang yang akan diberikan kepada Arruna.

  "Ini baru dua puluh lima juta, sisanya aku transfer ke rekeningmu!" Arruna tersenyum dengan lebar melihat tumpukan uang di hadapannya.

  "Aku bekerja sekarang?" Belum sempat Revald menjawab ponselnya sudah berdering siapa lagi jika bukan Gladio yang menghubunginya.

  "Kamu bekerja sekarang juga dan kamu harus menuruti semua yang aku katakan!" jawab Revald.

  "Oke!" ucap Arruna dengan bersemangat.

  Revald pun segera menjawab telpon dari sang kakek.

  "Kenapa sejak kemarin kau tidak menjawab telpon Kakek?" maki Gladio di seberang sana.

  "Aku sibuk, Kek!" jawab Revald.

"Sibuk bekerja atau sibuk mencari calon istri?" tanya Gladia.

  "Keduanya," jawab Revald.

  "Benarkah? Kau yakin sudah ada calon istri?" tanya Gladio.

  "Ya dan sekarang aku sedang bersama dia, Kakek sudah mengganggu aku untuk bersenang-senang!" jawab Revald dengan malas, namun tiba-tiba Gladio mengalihkan telponnya menjadi panggilan vidio.

  "Mana calon istrimu?" Revald langsung duduk di samping Arruna dan merangkul gadis itu dengan mesra, apa yang Revald lakukan membuat Arruna terkejut.

  "Dia benar-benar calon istrimu?" tanya Gladio dengan senyuman yang mengembang.

  "Iya Kakek! Kami akan segera menikah!" Arruna terperanjat mendengar ucapan Revald.

  Revald ingin Arruna menikah dengannya? Tidak tidak, Arruna tidak bisa menikah dengan orang yang baru pertama kali dia temui, bahkan Arruna tidak tau apapun tentang pria itu.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

seru nih 😁

2023-06-09

0

Bzaa

Bzaa

arruna kpn bisa berubahnya?😚

2023-02-12

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

wkwkwk... rasakan kamu aruna karena obsesimu dengan uang membuat mu terjerat dengan revald 😂😂😂😂

2022-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!