****
Olahraga selesai, Aurin dan teman-temannya sedang berjalan di koridor sekolah. Banyak sekali siswa yang menggibahkan Aurin, namun Aurin tidak memeperdulikan itu. Dia hanya meganggap mereka sebagai angin yang lewat. Tiba-tiba ....
Bruk!
"Aduh, ketabrak sama ratu sekolah, ehk ralat! Maksudnya peng3cut," ledek gadis yang bername-tag Naomi Az-zahra.
"Iya, baru tau kalo sampah bisa jalan!" ejek salah satu dari mereka yang bername-tag Irene Natalie.
"Haduh. Kasian, niatnya mau caper tapi malah di hujat satu sekolah!" hina gadis yang bername-tag Chika Juwita.
"Punya nyali berapa lo?!" bentak Aurin yang tak terima.
"Yahaha sih caper ngamuk gess!" Tawa Naomi dan teman-temannya.
Aurin pun mulai menarik rambut Naomi, membuat sang empuh meringis.
"Ahkk, sakit! Lepasin rambut gue, Rin. Sakit woi!" ringis Naomi yang berusaha melepaskan tangan Aurin dari rambutnya.
"Gak usah ikut campur lo sama urusan gue, berani ya lo sama gue, hahh?!" teriak Aurin tepat di telinga Naomi.
"Rin, lepasin rambut Naomi," ucap Chika dan Irene.
"Makanya gak usah nantangin kita!" ujar Bianca dan Febby.
"Stop!" Suara bentakan itu membuat keduanya menghentikan aktivitas mereka.
Aurin mengenali suara tersebut, kemudian ia menoleh. Dugannya benar, itu adalah Bintang.
"Gue kira lo udah berubah, tapi malah lo ulangin kesalahan yang sama!" bentak Bintang.
Aurin melepaskan tangannya dari rambut Naomi, dan menghampiri Bintang.
"Gue udah peringatin lo, Bintang. Lo gak usah ikut campur sama urusan gue! Gue muak liat muka lo ITU!" tekan Aurin.
"Peng---" Ucapan Bintang terpotong.
"Peng3cut, iya? Lo mau bilang itu, 'kan?! Sampah, sih tukang caper, semuanya aja lo bilang! Bilang cepatt, bilang kalo gue peng3cutt, caper, sampah. CEPAT BILANG!" bentak Aurin dengan nafas yang mengebu-ngebu.
"Kenapa diam? Gak bisa jawab lagi lo?" tanya Aurin. "Minggir, peng3cut mau lewat!" lanjut Aurin dan pergi dari koridor sekolah.
"Lo jahat, Bintang! Orang yang lo bilang peng3cut selama ini dia punya hati, punya perasaan!" bentak Bianca kepada Bintang.
"Dan satu lagi, lo udah nyakitin hati Aurin berkali-kali sampai dia nangis. Kalo sampai terjadi apa-apa sama Aurin, kami gak akan tinggal diam!" peringat Febby.
Mereka berdua pun meninggalkan Bintang yang diam memantung.
***
Nangis? Itulah yang di lakukan Aurin saat ini, ia hanya bisa menangis terus-menerus.
Rintikan hujan kini sudah mulai turun, sesuai dengan hati Aurin saat ini. Hujan sangat mewakili perasaannya.
Aurin memejamkan matanya dan merasakan air hujan turun. Ia tak peduli dengan bajunya yang sudah basah kuyup.
Mungkin mulai detik ini, Aurin menyukai hujan.
Setelah beberapa menit.
Tin! Tin!
Bunyi klakson motor terdengar membuat Aurin menghentikan aktivitasnya dan melihat suara tersebut.
Seseorang turun dari motor ninja itu sambil membawa payung.
"Kenapa lo datang ke sini!" bentak Aurin kepada pria tersebut.
"Ma--maf, Rin." Dua kata keluar dari mulut pria tersebut.
"Bukannya lo udah bilang sama gue, Bin. Untuk apa minta maaf kalau masih ngulangin kesalahan yang sama?!" Pria tersebut adalah Bintang, dia merasa bersalah karna sudah membuat Aurin sakit hati.
"Gue salah, tolong kasih gue kesempatan sekali lagi buat perbaiki itu semua. Maaf! Maaf, Aurin!" jelas Bintang.
"Kenapa wajah semanis lo bisa membuat luka separah ini?!" ucap Aurin dan menunjuk Bintang.
Bintang memegang tangan Aurin. Namun, Aurin langsung menghempaskan genggaman itu dengan kasar. "Gak usah sentuh gue!" tegas Aurin.
Mereka berdua masih setia di tengah-tengah derasnya hujan.
"Kenapa orang kek lo harus masuk ke kehidupan gue, KENAPA!" tekan Aurin dan menangis sejadi-jadinya di tengah hujan.
"IYA! Orang kek gue gak seharusnya hadir di kehidupan lo, emang gue cowok yang gak becus! Gak tau diri. Gue jahat, 'kan Rin? Maaf ....!" lirih Bintang.
"Lo jahat! JAHAT!" teriak Aurin. Bintang langsung menarik Aurin kedekapannya, karna ia tahu bahwa Aurin butuh pelukan. Sangat butuh!
"Lo jahat," ucap Aurin pelan.
"Iya, gue jahat. Lo gak usah nangis lagi, nanti cantiknya ilang. Kita pulang aja, ya?" Aurin langsung mengangguk.
'Maaf, ya, Rin. Gue salah, harusnya gue gak ikut campur sama urusan lo. Tapi ini demi kebaikan lo juga,' batin Bintang berujar.
***
"Makasih udah anterin pulang," ujar Aurin kepada Bintang.
"Lo langsung mandi terus istirahat, ya. Nanti lo sakit. Gue pulang dulu," ucap Bintang dan berlalu pergi.
HAPPY READING
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Melia Gusnetty
kurang greget...harus nya bintang tuu d ksh pelajaran dl...d cuek in se cuek2 nya..ini malah dgn mudah nya luluh...jd gk seruu
2024-11-01
0