Masalah nilai

***

'Ish, mungkin buk April salah tulis kali,' gerutu batin Aurin.

"Kamu belajar sama Bintang, dan pinjam catatan dia, ya. Ibu kasih kesempatan 2 hari buat kamu perbaiki nilai," jelas buk April.

"Iya, Buk."

"Kalo gitu, kalian boleh keluar," ucap buk April kemudian mereka berdua bangkit dari duduk dan melangkahkan kaki keluar dari ruang BK.

"Permisi, Buk."

Saat berada di koridor sekolah. Aurin hanya acuh dan cuek kepada Bintang, karna dia masih kesal tentang hukuman tadi pagi yang di beri oleh Bintang.

"Nanti pulang sekolah lo ke rumah gue," ucap Bintang berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Aurin.

"Idih, sok cuek!" kesal Aurin menatap kepergian Bintang.

***

Pukul 16.04 Aurin sudah berada di depan pintu rumah Bintang. Dia mengetuk pintu bewarna coklat tua tersebut sedari dari tadi.

"Assalamualaikum, Bintang!" panggil Aurin.

"Nih orang rumah ke mana sih? Kok sepi amat nih rumah," ucap Aurin dan melihat sekeliling halaman depan rumah Bintang yang banyak sekali bunga-bunga tertata rapi.

"Bersih banget rumahnya," gumam Aurin.

Tak lama kemudian.

Ceklek!

Suara pintu terbuka, refleks membuat Aurin langsung menatap seorang yang membuka pintu tersebut. Aurin melihat wanita paruh baya yang tengah berdiri di hadapannya.

"Permisi, Tante. Bintang nya ada, gak?" tanya Aurin dengan sopan.

"Ada, kok. Btw, kenapa kok nyari Bintang? Kamu siapanya Bintang, ya? Oh iya, nama kamu siapa?" Pertanyaan demi pertanyaan di lontarkan oleh wanita paruh baya tersebut, membuat Aurin kebingungan.

"Aku temannya Bintang, Tan. Kenalin, aku Aurin." Aurin menyalimin tangan wanita paruh baya tersebut dengan sopan.

"Owahalah, gitu. Ayo masuk, Nak. Bintang ada di kamarnya," ujar wanita paruh baya itu-Buk Jiel.

Saat berada di dalam. Aurin tak henti-hentinya menatap barang-barang mewah yang berada di rumah Bintang.

"Bintang turun dulu, Nak. Ini ada teman kamu!"

"Iya, Bund." Bintang menuruni anak tangga sambil memakai hoodie bewarna hitam dengan rambut yang acak-acakan. Waduh, ganteng gak tuh?

"Lo udah datang?" tanya Bintang, dan Aurin mengangguk.

"Pake nanya lagi!" tutur Aurin.

"Sudah-sudah, Bintang ajak Aurin belajar, ya." Bintang hanya mengangguki perkataan bunda tercintanya itu.

"Yuk!" ajak Bintang dan Aurin mengikutinya.

***

"Ini kamar lo?" tanya Aurin.

"Iya, kenapa emang?" tanya Bintang balik.

Aurin melihat poster yang tertempel di dinding kamar Bintang. Poster tersebut bergambar burung elang.

"Keren," gumam Aurin.

"Woi, lo mau belajar gak!" tegur Bintang.

"Iya-iya," jawab Aurin dan duduk di dekat Bintang.

Setelah beberapa menit, akhirnya Aurin selesai mencatat tugas-tugas IPA yang di berikan oleh buk April.

"Kalo bilangannya sama, gak usah di tambah lagi. Beda kalo bilangannya lain angka," Aurin hanya manggut-manggut penjelasan dari Bintang.

"Gue tetap aja gak ngerti!" kesal Aurin yang menyerah.

"Lo hafalin nih rumus," pinta Bintang dan Aurin menurut.

Pukul 17.35 sore, langit kini sudah berubah menjadi orannye. Senja sedari tadi sudah menampakkan dirinya, Aurin kini berpamit untuk pulang.

"Makasih, ya." Aurin membereskan bukunya dan memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"Iya, sama-sama," jawab Bintang.

Bintang mengantarkan Aurin sampai ke halaman depan.

"Gue pulang dulu, ya. Udah sore nih," ucap Aurin.

"Bintang, kamu anterin dulu Aurin pulang. Ini udah mau magrib lho, nanti ada preman gimana? Kamu anterin pulang dulu, ya." Bintang terkejut di buat oleh bundanya itu, rasanya ia ingin pindah alam mendengar kata tersebut.

"Ta--tapi, Bun."

"Gak usah, Tante. Aurin bisa pulang sendiri naik taxsi," ujar Aurin.

"Bener tuh kata Aurin," sambung Bintang.

"Aurin, kamu itu perempuan lho, gak baik pulang magrib. Bintang anterin Aurin!" perintah bunda Jiel.

"Yaudah, deh." Bintang kemudian masuk ke dalam rumah dan mengambil kunci motor.

"Hati-hati, ya, Nak!" teriak bunda Jiel saat menatap kepergian Bintang dan Aurin.

Suara motor dan mobil berlalu lalang terdengar sangat keras dan diikuti senja bewarna orannye di atas langit.

"Makasih udah anterin aku pulang," ucap Aurin dan Bintang mengangguk.

"Hati-hati di jalan!" teriak Aurin,

HAPPY READING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!