03. Albert Anderson.

Mobil itu memasuki area parkir SJ group yang merupakan salah satu perusahaan milik keluarga Anderson, SJ group bergerak di bidang pengembangan software. Di bawah pimpinan Albert Anderson yang menjabat sebagai presdir, sedari dulu SJ group tidak mengalami banyak pengembangan yang berarti, tetapi justru nilai sahamnya semakin turun.

Anna mengatur nafasnya sebaik mungkin sebelum keluar dari mobil. Selama di mobil ia sudah mendapatkan kelas sekretariat dari asisten nyonya Elin. Seharusnya pembelajaran sebagai sekretaris itu dilakukan cukup lama, tetapi kali ini Anna harus menghafal semua tugasnya hanya dalam 30 menit perjalanan.

Anna berjalan mengekor di belakang nyonya Elin, heels nya yang sangat tinggi sedikit menyiksa kakinya, meski seperti itu tetapi Anna tidak mengeluh. Anna dapat menyadari ada beberapa pasang mata yang menyorotnya, ia tidak peduli dan tetap meluruskan pandangannya. Kata Dara, jangan menurunkan leher dan menghadap lurus ke depan dengan senyum tipis dapat menunjukan kualitas wanita.

Anna hanya perlu menyerahkan berkas itu kepada seseorang, lalu nyonya Elin yang berbicara dengan orang itu. Tidak begitu lama pembicaraan mereka, nyonya Elin sudah mengajak lagi Anna untuk beranjak. Ternyata mereka pergi ke ruangan presdir, meja sekretaris yang berada di depan ruang presdir itu terlihat kosong. Nyonya Elin mengetuk pintu itu sebentar, setelah mendapatkan jawaban ia langsung memasuki ruangan itu.

Seorang lelaki tampan yang tengah sibuk dengan ponselnya menarik sorotan mata Anna selama beberapa detik. Itu adalah Albert Anderson, orang yang akan Anna goda habis-habisan.

"Menantuku perkenalkan ini adalah sekretaris yang kemarin ibu bicarakan...." Nyonya Elin beralih ke Anna. "Perkenalkan dirimu Selina."

"Saya Selina Cathrine, senang bertemu dengan Anda tuan Albert."

Lelaki itu meletakan ponselnya, tidak memperdulikan ucapan Anna bahkan melirik pun tidak sama sekali, tetapi ia langsung beratap empat mata dengan nyonya Elin.

"Ibu mertua sangat perhatian! Bahkan langsung mencarikanku sekretaris saat tahu sekretarisku yang lama berhenti."

Sebuah tarikan kecil di bibir sempat Albert suguhkan, sayangnya itu hanya bertahan beberapa detik karena selanjutnya Albert sudah kembali pada ekspresi datarnya.

Nyonya Elin tersenyum puas, "Tentu saja, semoga kerja Seline bagus. Kalau begitu ibu pergi dulu yaa."

Albert mengangguk lagi-lagi dengan senyuman sangat tipis, "Iya, terima kasih ibu mertua."

Nyonya Elin pergi dari ruangan itu, ekspresi wajah Albert masih datar sama seperti tadi. Sekarang lelaki itu kembali mengambil ponselnya.

Sekarang waktunya Anna beraksi, gadis itu memperpendek jarak mereka, melangkah ke sisi Albert beberapa langkah. Jari-jarinya pergi mengenggam lengan kanan Albert, Anna sedikit bergetar karena hatinya benar-benar menolak melakukan ini. Seperti apa yang tadi nyonya Elin suruh, nyonya Elin menyuruhnya bergelantung manja di lengan Albert sembari menggesekkan kedua pay*daranya disana. Tetapi Anna tidak akan melakukan itu, hanya pergi meraih lengan Albert karena dia tidaklah semurah itu!

Albert yang merasakan ke anehan pada sekretaris barunya itu sontak saja menatap tajam ke arah Anna, lalu tanpa kata menghempaskan tangan Anna. Hal itu membuatnya sedikit terkejut, yang ia harapkan adalah Albert tersenyum atau justru menatap manis ke arahnya karena tertarik. Namun, rupanya ia harus mengubur dalam-dalam harapannya itu.

"Keluar!" bentaknya.

Seketika aura menyeramkan itu membuat Anna merinding, dirinya buru-buru melangkahkan kakinya keluar dari ruangan karena tidak ingin melihat lama-lama wajah garang Albert.

Setelah berhasil menutup pintu, Anna memegangi jantungnya yang hampir lepas, tidak pernah ia lihat lelaki dengan sikap sedingin itu. Biasanya para lelaki akan menatap terpesona ke arahnya, tetapi lelaki yang barusan jangankan terpesona, ia justru terlihat begitu membenci kehadiran Anna.

"Menjadi pelakor ternyata sulit, aku sepertinya tidak berbakat untuk menjadi pelakor." Anna menghela nafas kasar. "Tuan Albert itu juga terlihat dingin dan menyeramkan ... Oh Tuhan tolonglah hambamu ini!"

Padahal Anna sudah memakai riasan super tebal dan juga lipstik merah seperti yang diminta nyonya Elin, ya memang wajahnya berubah drastis dan justru terlihat lebih tua karena polesan make-up tebal itu. Tapi apa boleh buat nyonya Elin yang memintanya, ia lebih terlihat seperti pelakor sungguha.

Namun jika yang digoda saja memiliki temperamen buruk dan juga sikap sedingin es, maka Anna akan sangat kesulitan untuk menghadapinya. Jarang sekali ada lelaki serupa itu, yang begitu setia dan tahan dengan godaan.

***

"Bagaimana pekerjaanmu di SJ group hari ini? Bukankah menjadi seorang sekretaris disana rasanya begitu hebat?" pertanyaan itu keluar dari bibir Dara.

Wanita itu tengah asyik memberikan vitamin di kukunya, sedangkan Anna justru tengah tiduran di ranjang bersama si kecil Lucas yang tengah bermain game.

"Cukup lelah menjadi seorang sekretaris dan lebih melelahkan lagi menjadi seorang penggoda, aku benar-benar tidak berbakat Dar."

Masalahnya yang digoda Anna ini bukan lelaki hidung belang yang imannya mudah goyah tetapi seorang bos dingin dan sulit untuk disentuh.

"Tante apa itu penggoda? Apakah itu penjual es krim yang menggoda anak-anak untuk membeli es krim?" tanya Lucas polos.

Sontak saja kalimat Lucas itu mendapatkan pelototan tajam dari Dara, "Lucas, kau tau kan mommy pernah bilang apa?!"

Lucas mengangguk, "Tidak boleh menyahuti pembicaraan orang dewasa ya Mommy? Im so sorry."

"Yeah! Mainkan saja game-mu, jangan menyahuti pembicaraan orang dewasa!..." Dara mengalihkan pandangannya pada Anna. "Memangnya Albert tidak tertarik padamu?"

Anna menggeleng, semua hal yang terjadi tadi jauh di bawah ekspetasinya. Bahkan melirik sedikitpun tidak Albert lakukan, akan sangat melelahkan menggoda orang seperti itu.

"Dia mengusirku dari ruangannya dengan tatapan tajam, sangking tajamnya tatapan itu seperti siap membunuhku."

"Itu kan baru sekali, lagipula mana ada lelaki yang tidak tertarik padamu. Kau sangat cantik Anna dan yang menjadi nilai plus adalah tubuhmu begitu menggoda ... ah iya bagaimana dengan Deff, kurasa kau harus memberitahu Deff tentang pekerjaan barumu."

Deff adalah kekasih Anna yang sudah bersama selama satu tahun terakhir. Deff adalah seorang intel yang sudah satu bulan terkahir menyelidiki sebuah kasus di luar kota, hal itu membuat Deff sibuk dan sama sekali tidak mengabari Anna. Namun, Anna sudah hafal dengan Defd dan juga tidak mempermasalahkannya. Deff sudah sering pergi keluar kota dan saat diluar kota Deff akan sulit dihubungi.

"Kau gila! Dia akan memutuskanku kalau tahu aku melakukan hal yang gila itu."

Dara hanya tertawa puas mendengarkan kalimat Anna itu. Dia juga tidak ingin Anna melakukan tindakan buruk itu tetapi di sisi lain ia tidak bisa menghalangi karena Anna memiliki hutang menggunung yang harus dibayar.

...━━━ Jerat Cinta Wanita Penggoda ━━━...

Suka dengan cerita ini?

Jangan lupa berikan like dan juga sebuah kalimat di kolom komentar sebagai bentuk aparesiasi, setiap jejak kalian sangat dihargai!

Terimakasih and love you full.

With love,

Khalisa🌹

Episodes
1 01. Gadis Bernasib Malang.
2 02. Membeli Kecantikan.
3 03. Albert Anderson.
4 04. Sebuah Penolakan.
5 05. Kau Yang Terbaik.
6 06. Bos Otoriter.
7 07. Bimbang.
8 08. Lelaki menyebalkan.
9 09. Wanita Menjijikan.
10 10. Menjadi Ibu Tunggal Itu Tidak Mudah.
11 11. Jangan Bicara Sembarangan.
12 12. Tidak Di Sengaja.
13 13. Jahat.
14 14. Albert Hanyalah Sampah.
15 15. Semangat Baru.
16 16. Kita Bertemu lagi.
17 17. Hubungan Ayah Dan Anak yang Buruk.
18 18. Identitas Albert Yang Sebenarnya.
19 19. Kesepakatan.
20 20. Pergi Dari Hidupku!
21 21. Hanya Dirimu.
22 22. Meremehkan Karena Tidak Merasakannya.
23 23. Kekecewaan.
24 24. Aku Menemukanmu.
25 25. Kau Salah Orang.
26 26. Kandas.
27 27. Aku Selalu Ada Untukmu.
28 28. Dia Memang Anna.
29 29. Katakan Apa Salahku.
30 30. Katakan Apa Salahku?
31 31. Rubah Licik.
32 32. Sidang Perceraian.
33 33. Picik.
34 34. Kesalahan Paham.
35 35. Mari Melihat Ikan.
36 36. Kebahagiaan kecil.
37 37. Makan Malam Dengan Keluarga Anderson.
38 38. Diusir Dari Rumah.
39 39. Malam Pilu.
40 40. Luka Baru.
41 41. Siapakah Dia?
42 42. Ancaman.
43 43. Cocok.
44 44. Khawatir.
45 45. Dia Putramu.
46 46. Ayah Yang Baik.
47 47. Maafkan Aku.
48 48. Rencana Dimulai.
49 49. Maukah Kau Menjadi Istriku.
50 50. Kembali Seperti Semula.
51 51. Jahat vs Tersakiti.
52 52. Tidak Ada Yang Lain.
53 53. Aku Mencintaimu.
Episodes

Updated 53 Episodes

1
01. Gadis Bernasib Malang.
2
02. Membeli Kecantikan.
3
03. Albert Anderson.
4
04. Sebuah Penolakan.
5
05. Kau Yang Terbaik.
6
06. Bos Otoriter.
7
07. Bimbang.
8
08. Lelaki menyebalkan.
9
09. Wanita Menjijikan.
10
10. Menjadi Ibu Tunggal Itu Tidak Mudah.
11
11. Jangan Bicara Sembarangan.
12
12. Tidak Di Sengaja.
13
13. Jahat.
14
14. Albert Hanyalah Sampah.
15
15. Semangat Baru.
16
16. Kita Bertemu lagi.
17
17. Hubungan Ayah Dan Anak yang Buruk.
18
18. Identitas Albert Yang Sebenarnya.
19
19. Kesepakatan.
20
20. Pergi Dari Hidupku!
21
21. Hanya Dirimu.
22
22. Meremehkan Karena Tidak Merasakannya.
23
23. Kekecewaan.
24
24. Aku Menemukanmu.
25
25. Kau Salah Orang.
26
26. Kandas.
27
27. Aku Selalu Ada Untukmu.
28
28. Dia Memang Anna.
29
29. Katakan Apa Salahku.
30
30. Katakan Apa Salahku?
31
31. Rubah Licik.
32
32. Sidang Perceraian.
33
33. Picik.
34
34. Kesalahan Paham.
35
35. Mari Melihat Ikan.
36
36. Kebahagiaan kecil.
37
37. Makan Malam Dengan Keluarga Anderson.
38
38. Diusir Dari Rumah.
39
39. Malam Pilu.
40
40. Luka Baru.
41
41. Siapakah Dia?
42
42. Ancaman.
43
43. Cocok.
44
44. Khawatir.
45
45. Dia Putramu.
46
46. Ayah Yang Baik.
47
47. Maafkan Aku.
48
48. Rencana Dimulai.
49
49. Maukah Kau Menjadi Istriku.
50
50. Kembali Seperti Semula.
51
51. Jahat vs Tersakiti.
52
52. Tidak Ada Yang Lain.
53
53. Aku Mencintaimu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!