Wanita Penggoda
"Batas kau membayar bunganya hanya sampai minggu depan!"
Dua pria berbadan kekar terlihat mengertak seorang gadis dengan wajah cantik, tetapi gadis itu bukannya menjerit ketakutan justru menampakan wajah malasnya. Dua orang berbadan kekar ini tidak dapat menakutinya, lagi pula disini cukup banyak orang yang beraktifitas, jadinya jika mereka itu berbuat jahat tinggal teriak saja.
Salah seorang pria menatap gundukan dada yang tertutup kemeja dengan mata berbinar, "Atau kau serahkan tubuhmu pada bos kami, setidaknya jika menjadi budak ranjangnya dia bisa mempertimbangkan hutangmu."
Bola mata gadis itu hampir keluar mendengar kalimat itu, serasa harga dirinya telah dijatuhkan ke tanah paling dasar. Tentu saja tidak rela sama sekali tubuh indahnya dijamah bos rentenir yang tua dan jelek.
"Hais yang benar saja, bos kalian itu sudah tua, reot dan renta mana mungkin memiliki stamina untuk bersenggama! Sudah-sudah kalian pergi, aku akan membayar bunganya minggu depan!" balas gadis itu.
"Jangan menghina bos kami!" ujar salah satunya dengan marah.
Sang gadis tidak memperdulikan kedua orang itu, ia melangkahkan kakinya untuk pergi dari mereka. Memang kedua orang itu berbadan kekar dan menyeramkan tetapi ia masih memiliki nyali untuk melawan, gadis itu sudah belajar karate sedari kecil.
Namanya adalah Anna, ia seorang sebatang kara yang memiliki hutang menggunung. Ayahnya meninggal gantung diri dengan meninggalkannya hutang senilai 500 juta pada rentenir, dahulu ia adalah penjudi yang tidak pernah berhenti meski selalu kalah.
Anna sebenarnya sangat marah dengan ayahnya, seharusnya ia ditinggali warisan yang banyak bukannya malah hutang yang menggungung. Pekerjaan Anna adalah seorang pegawai hotel yang gajinya tidak mencapai angka 5 juta perbulan, setiap bulan ia harus berhemat agar bisa menyicil bunga dari hutang itu. Semakin lama hutang itu ada maka jumlahnya akan semakin banyak karena bunganya yang kian bertambah.
Tidak terasa Anna sudah tiba di hotel tempatnya bekerja, ia menuju ke tempat khusus pegawai untuk menganti bajunya.
"Kau sudah datang?"
Pandangan Anna teralih pada seseorang yang baru saja datang itu adalah Dara, sahabatnya. Dara menjabat sebagai supervisor karena Dara seorang lulusan sarjana. Dara adalah sahabat terbaik Anna, Dara membuat Anna yang hanya memiliki ijazah SMA bisa bekerja di hotel mewah ini.
Anna menganggukkan kepalanya, "Yaa, aku baru saja tiba."
"Segeralah ganti bajumu! hari ini pimpinan datang, semua pegawai harus menyambutnya."
Anna mengangguk dan segera menganti pakaiannya dengan seragam hotel, ia mengoleskan bedak tipis dan juga lipstik merah di bibirnya. Sesuai dengan peraturan hotel, dimana semua pegawainya di wajibkan untuk berpenampilan cantik dan rapi.
Setelah merasakan semuanya sudah sempurna Anna keluar dari ruang ganti dan pergi menuju lobby hotel. Ternyata di lobby semuanya sudah berbaris rapi, Anna pun bergabung dengan barisan itu.
Sebuah mobil BMW XI berhenti tepat di depan hotel, seorang wanita 40 tahunan keluar dari mobil itu, dibelakangnya ada seorang lelaki yang membawakan tas nya.
"Selamat datang, Nyonya Elin," ucap pak Handi selaku manager hotel.
Pandangan nyonya Elin menyapu satu persatu wajah pegawainya, ia itu orangnya disiplin dan akan selalu memastikan seluruh pegawainya berpenampilan menarik.
Tatapan nyonya Elin berhenti pada Anna, terpaku beberapa detik selanjutnya ia membisikkan sesuatu pada pak Handi. Setelah nyonya Elin berlalu, pak Handi mendekat ke arah Anna.
"Anna, kamu disuruh menemui nyonya Elin di ruangannya."
Anna mengerutkan dahinya, "Beneran saya Pak?" tanyanya memastikan.
Pasalnya ia merasa dirinya tidaklah memiliki kesalahan, ia sudah berusaha berpenampilan menarik dan juga rapi. Biasanya orang yang dipanggil langsung adalah kare
"Benar kamu."
Anna mengangguk, ia berjalan ke ruangan nyonya Elin yang berada di ujung. Perasaan cemas memenuhi hatinya, tentu takut jika ia akan menemui nasib buruk.
Setelah sampai di depan ruangan nyonya Elin, Anna langsung mengetuk pintu. Yang membuka pintu adalah asisten lelaki milik nyonya Elin.
"Silahkan masuk nyonya menunggu!" ujarnya datar.
Anna mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju nyonya Elin yang tengah duduk di sofa, Anna berdiri disamping dengan tetap mempertahankan senyumannya.
"Perkenalan Nyonya saya Anna, saya berada di bagian guest service area," ucapnya ramah.
Anna harus bisa tetap tersenyum dan berlaku sesopan mungkin, karena bagaimanapun ia tidak tahu alasannya di panggil.
Nyonya Elin tidak menjawab perkenalan Anna, dia justru mengamati Anna dari atas hingga bawah, setelahnya senyumannya mengembang.
"Duduklah!"
Anna mengerutkan dahinya, tetapi ia tetap duduk di sofa itu seperti yang diperintahkan nyonya Elin.
"Saya ingin membuat sebuah penawaran yang sama-sama menguntungkan."
Tentu Anna semakin bingung dengan orang di depannya ini. "Maksud Nyonya?"
"Saya akan meminta kamu untuk melakukan sedikit hal kecil dan akan memberikan uang yang sangat besar untuk kamu."
Mendengarkan kata 'uang' tentu mata Anna langsung berbinar, ia membutuhkan uang yang banyak.
"Jika boleh tahu saya harus melakukan hal apa Nyonya?"
"Saya memiliki seorang putri yang beberapa hari lalu baru menikah, saya menginginkan mereka bercerai, tetapi tidak mungkin saya yang menyuruh jadinya jika ada orang ketiga mungkin mereka akan bercerai."
Anna membolakan matanya lebar, tawaran macam apa itu? Ia tidak terlalu bodoh untuk mengetahui maksud dari nyonya Elin.
"Maksud Nyonya saya harus menjadi orang ketiga itu?"
"Ya, kamu hanya perlu menggoda menantu saya hingga dia jatuh cinta sama kamu, dengan wajahmu yang cantik dan tubuh seksimu itu dia pasti langsung jatuh cinta."
Menjadi seorang pelakor tidak pernah ada sekalipun dalam kamus hidup Anna, merusak kebahagiaan orang lain bukanlah hal yang ingin ia lakukan.
"Maaf Nyonya saya tidak bisa menerima tawaran Anda. Saya permisi!" Anna melangkahkan kakinya, tetapi ia berhasil terhenti karena suatu kalimat.
"300 juta? Atau 400 juta?"
Orang kaya memang mudah sekali menghamburkan uang, batin Anna.
Pikiran Anna dan hati Anna saling bentrok, hatinya mengatakan untuk tidak menerimanya karena itu adalah hal jahat, tetapi pikirannya sudah berliur mendengarkan nominalnya.
"Bagaimana dengan penawaran terakhir yaitu 500 juta?"
Anna harus mendapatkan uang yang banyak untuk melunasi hutang ayahnya, dan jumlah yang ditawarkan bisa melunasi hutang ayahnya. Jumlah yang sangat fantastis itu tidak akan ia dapatkan dengan pekerjaannya yang sekarang meski ia bekerja seumur hidup.
"Kamu memilih menerima tawaran ini atau saya pecat tanpa pesangon hari ini juga!" ucap nyonya Elin kembali.
Sudah, itu batasan terakhir Anna. Jika ia dipecat maka ia tidak akan memiliki pemasukan, sangat sulit mencari pekerjaan dengan ijazah SMA-nya. Lagi pula jumlah itu memang bisa membutakan hati Anna, penawaran itu muncul disaat ia benar-benar membutuhkan uang. Orang kaya memang mudah sekali untuk mengendalikan orang lain dengan yang namanya uang.
"Baik nyonya saya akan menerima tawaran itu," sahut Anna, meski hatinya tidak begitu lega.
"Bagus, besok pagi temui saya di tempat ini!"
"Baik Nyonya."
...━━━ Jerat Cinta Wanita Penggoda ━━━...
Suka dengan cerita ini?
Jangan lupa berikan like dan juga sebuah kalimat di kolom komentar sebagai bentuk aparesiasi, setiap jejak kalian sangat dihargai!
Terimakasih and love you full.
With love,
Khalisa🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Tantikna
mampir dulu
2022-12-19
1