Jangan kawatir

Marya yang sudah berada di dalam lif setelah berlari ke luar dari ruangan Kanzo, terus menarik napasnya dalam untuk menormalkan pernapasannya yang terasa ngosngosan. Dia tidak menyangka pria yang tampan pari purna itu, memiliki kelebihan s*ksual.

Ya Tuhan, seperti apa pria itu di atas ranjang?' batin Drabia mengelus dadanya. Tidak bisa membayangkan jika dia di bawah kungkungan pria itu. Marya menggelengkan kepalanya, ketika menyadari otaknya telah tercemar hal hal yang berbau mesum, karna ucapan pria itu. Marya bergidik ngeri sebelum melangkahkan kakinya keluar dari dalam lif.

**

Di ruangan kanzo

Haris geleng geleng kepala tidak percaya mendengar sahabatnya itu ingin menikah lagi. Meski sudah tau jelas apa alasan pria di depannya untuk menikah lagi.

"Kamu yakin memilih wanita itu untuk kamu nikahi?" tanya Haris. Haris kasihan melihat gadis yang tanpak polos itu untuk di jadikan ban serap saja. Jelas setelah di nikahi Kanzo, masa depan gadis itu hancur. Apa lagi Kanzo hanya akan menikahinya secara sirih.

"Yakin!" jawab Kanzo santai.

"Terserahmu saja" desah Haris.

**

"Permisi! Pak Kanzo nya ada?."

Marya yang sibuk dengan buku di depannya, lansung mendongak ke arah wanita cantik yang berdiri di depan meja kerjanya. Marya pun mengulas senyumnya mengetahui wanita cantik itu adalah istri dari bos perusahaan itu.

"Ada Bu!" jawab Marya ramah.

Wanita itu pun membalas senyuman Marya, lalu melangkahkan kakiny ke arah lif. Wanita itu membawa sebuah rantang berbahan plastik. Pasti istri dari pria berusia 30 Tahun itu mengantar makanan untuk suami tercintanya.

Apa coba kurangnya wanita itu?. Sudah cantik, baik, ramah dan lembut. Hanya masalah kepuasan di atas ranjang, suaminya tega untuk menduakannya. Marya menatap Iba wanita itu. Memposisikan dirinya di posisi wanita itu, marya tidak sanggup.

Hampir satu jam berlalu, wanita itu pun keluar dari dalam lif, bersama seorang pria berjalan di sampingnya. Saat Marya melirik pasangan suami istri yang melintas di depan meja kerjanya, ternyata Kanzo juga meliriknya. Jadilah mereka saling melirik. Kanzo mengulum senyum pada Marya.

"Sayang, aku pulang. Nanti cepat pulang ya, kita harus mencari kado ulang Tahun untuk Areta lagi" pamit wanita yang berjalan bergandengan tangan dengan Kanzo.

"Nanti bersiap siaplah, pulang kerja kita langsung pergi" balas Kanzo. Setelah memberikan kecupan di kening wanita itu, Istrinya itu pun langsung pergi.

Marya yang melihatnya memandang jijik ke arah Kanzo yang sok menjadi suami yang baik dan romantis, padahal nyatanya penghianat.

Kanzo yang melintas di depan meja kerja Marya, mengedipkan sebelah matanya ke arah Marya sembari tersenyum, mem Marya mendengus dan semakin merasa jijik.

'Dasar pria brengs*k' maki Marya dalam hati.

**

"Bu! Marya berangkat kerja ya!" seru Marya berpamitan pada Ibunya sebelum keluar pintu.

"Ya, hari hati!' balas Ibu Hayati dari dalam kamar.

Marya pun menutup pintu rumah itu. Saat memutar tubuhnya hendak berjalan ke arah motor kesayangannya. Langkah Marya terhenti melihat dua orang pria berpakaian preman. Marya sudah mengenal kedua pria itu, karna bukan hanya sekali dua kali lagi datang ke rumahnya.

"Bagaimana? sudah ada uangnya?" tanya pria yang memakai cincin batu giok berwarna hitam mengkilat di jari telunjuknya.

"Belum, ngapain kalian datang ke sini?. Bukankah waktunya masih ada sebulan lagi" ketus Marya.

"Kami ke sini mengingatkan" ujar teman pria preman itu.

"Jangan kawatir, aku tidak akan lupa itu. Datanglah tepat waktu yang telah kalian tentukan." Marya melangkahkan kakinya ke arah motornya dan langsung melajukannya meninggalkan kedua pria berpakaian preman itu.

Melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya sudah menunjukkan tengah delapan pagi, Marya menambah kecepatan motornya, supaya tidak sampai terlambat.

Hm.. Sering tidak bisa tidur malam memikirkan hutang Ayahnya, membuat marya tadi pagi telat bangun.

'Ya Tuhan, bantu aku. Aku tidak tau harus mencari uang kemana?. Beri aku kemudahan ya Tuhan.'

Ciiiiiiit.....!

Brankk!

"Aw!" ringis Marya merasakan sakit di pergelangan kakinya.

Karna tidak pokus mengendara, Marya tak sengaja menabrak mobil di depannya yang berhenti saat lampu merah.

"Mbak gak apa apa?" tanya seorang pria pemilik mobil yang di tabrak Marya.

"Gak apa apa." Marya mendongakkan kepalanya ke arah pria yang berdiri di depannya.

"Pak Kanzo" gumam Marya.

"Marya" ucap pria itu.

"Ma-maaf Pak, gak sengaja" gugup Marya berusaha menarik kakinya dari bawah motor yang menimpanya. Melihat pemilik mobil yang di tabraknya ternyata bosnya

Gegas Kanzo pun menarik motor milik Marya, menepikannya ke pinggir jalan. Kemudian tanpa aba aba mengangkat tubuh Marya membawanya masuk ke dalam mobilnya.

"Motorku Pak, nanti ada yang ngambil" ucap Marya saat Kanzo melajukan mobilnya, karna lampu merah sudah berubah hijau.

"Motormu aman, gak usah di pikirkan. Lagaian kalau ada yang ambil, aku bisa menggantinya seratus buah" ujar Kanzo pokus dengan jalan di depannya." Asal kamu mau aja menikah denganku" tambahnya tanpa melihat ke arah Marya.

"Aku gak akan sanggup melayani nafs* Bapak. Bapak bisa mencari wanita lain, kenapa harus saya?" tolak Marya memegangi kakinya yang terasa sakit karna terluka.

Kanzo tidak menjawab, setelah sampai di depan sebuah klinik, Kanzo memarkirkan mobilnya, lantas turun dari dalam mobil, melangkah ke arah pintu di samping Marya.

Belum sempat Kanzo membuka pintunya, Marya sudah membukanya terlebih dahulu. Melihat Marya bersusah payah keluar dari dalam mobil, Kanzo pun langsung mengangkatnya.

"Saya bisa jalan sendiri Pak" Marya meronta minta di turunkan.

"Kelamaan, saya sedang buru buru, pagi ini saya harus meeting" ujar Kanzo, membawa tubuh itu masuk ke dalam Klinik, langsung menbaringkannya di atas brankar pemeriksaan.

"Dokter, tolong obati luka lukanya. Untuk tagihannya, biar nanti menjadi tanggung jawab saya" ucap Kanzo pada Dokter yang bertugas di ruang periksa itu.

"Baik Pak" balas Dokter itu.

Kanzo langsung keluar dari ruang itu, karna memang dia sangat buru buru, tidak bisa menunggu Marya selesai di tangani.

"Kakinya hanya luka ringan, tidak ada yang parah" ucap Dokter wanita yang memeriksa kaki Marya.

"Saya akan memberi salap, dan obat dari dalam. Minum yang teratur dan jangan lupa oles lukanya dengan salap secara rutin, biar lukanya cepat sembuh" ucap Dokter itu lagi tersenyum ramah.

"Trimakasih Dok." Marya membalas senyuman Dokter yang berhasil mengademkan luka di kakinya itu.

"Kalau belum bisa jalan, istirahat aja dulu, gak apa apa" ucap Dokter itu melihat Marya kesusahan berjalan setelah turun dari atas brankar.

"Bisa pelan pelan kok Dok." Marya mendudukkan tubuhnya di kursi yang berada di depan meja Dokter itu untuk menunggu Dokter itu menulis resep obat kakinya.

Setelah mendapat resep obat, Marya langsung meninggalkan klinik itu dengan langkah tertatih. Memilih untuk istirahat di rumah.

**

"Lain kali hati hati bawa motornya. Lebih baik terlambat dari pada celaka" ujar Ibu Hayati mengusap kepala Marya yang duduk di sampingnya.

"Marya sudah hati hati kok Bu. Tapi gimana lagi, Marya terjatuh juga" rajuk Marya manja pada Ibunya.

Ibu Hayati mengulas senyumnya, meski usia putrinta itu sudah dewasa.Tetap saja putrinya itu masih memiliki sifat manja.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

Suci Handayani

Suci Handayani

lanjut Thor sampe tamat

2022-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Meminta tanda tangan
2 Kamu harus mau
3 Ketakutan
4 Jangan kawatir
5 Demi sebuah misi
6 Mulai goyah
7 Sudah
8 Surat kesepakatan
9 Entah sampai kapan
10 Tetap bertanggung jawab
11 Badai pasti berlalu
12 Pelan pelan dan lembut
13 lebih rileks
14 Begitu sakit
15 Dengarkan suami mu
16 Meronta ronta
17 Membantah
18 Jangan cemburu
19 Begitu sedih
20 Melampiaskan
21 Kamu yang menggodaku
22 Jangan kaku
23 Kita menang
24 Ingin hidup bahagia
25 Menduakan ku
26 Pergilah
27 Hanya untuk bertanggung jawab
28 Coba saja kalau berani
29 Resign
30 Tidak akan sayang
31 Sakit banget
32 Bagaimana bisa
33 Mau apa lagi
34 Gaun pengantin
35 Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan
36 Kabur
37 Maksud kamu
38 Kamu yang memulai duluan.
39 Tidak menerima tamu
40 Tidaklah penting
41 Aku bisa hidup tanpa dia
42 Akan semakin kecewa
43 Jangan sembarangan
44 Obat rasa sakit
45 Beri aku waktu
46 Kritis
47 Lebih mencintai kamu
48 Pergi
49 Jangan memikirkan apa pun
50 Aku pergi
51 Apa kabarmu sayang
52 Masih ingin menikmati hidup sendiri
53 Rasain
54 Bukan suami istri lagi
55 Harus mengikhlaskan mu
56 Trauma
57 Tidak akan lagi
58 Aku ingin menghabiskan waktu denganmu
59 Bosan
60 Sayangku
61 Lebih renyah
62 Setelah kita menikah nanti
63 Pernikahan kita di batalkan
64 Berbinar
65 Ayah gak ridho
66 Dasar Pak Kanzo
67 Berani menggodanya
68 Paket lengkap
69 Cukup mencintaiku
70 Kau tau apa yang ku butuhkan
71 Bikin malu
72 Tercampak kan
73 Bermesraan
74 Sudah puas
75 Merindukan mu
76 Jalan damai penuh cinta
77 Aku malu
78 Tidak sedang merajuk
79 Gak salah memilih lagi
80 Gak lagi, sayang
81 Ada syaratnya
82 Obat lelah
83 Masuk angin
84 Ujian kecil
85 Merajuk
86 Menciumku seratus kali
87 Menjadi bosnya
88 Perjalanan hidup
89 Tidak masalah
90 Sangat keras kepala
91 Siapa namanya
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Meminta tanda tangan
2
Kamu harus mau
3
Ketakutan
4
Jangan kawatir
5
Demi sebuah misi
6
Mulai goyah
7
Sudah
8
Surat kesepakatan
9
Entah sampai kapan
10
Tetap bertanggung jawab
11
Badai pasti berlalu
12
Pelan pelan dan lembut
13
lebih rileks
14
Begitu sakit
15
Dengarkan suami mu
16
Meronta ronta
17
Membantah
18
Jangan cemburu
19
Begitu sedih
20
Melampiaskan
21
Kamu yang menggodaku
22
Jangan kaku
23
Kita menang
24
Ingin hidup bahagia
25
Menduakan ku
26
Pergilah
27
Hanya untuk bertanggung jawab
28
Coba saja kalau berani
29
Resign
30
Tidak akan sayang
31
Sakit banget
32
Bagaimana bisa
33
Mau apa lagi
34
Gaun pengantin
35
Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan
36
Kabur
37
Maksud kamu
38
Kamu yang memulai duluan.
39
Tidak menerima tamu
40
Tidaklah penting
41
Aku bisa hidup tanpa dia
42
Akan semakin kecewa
43
Jangan sembarangan
44
Obat rasa sakit
45
Beri aku waktu
46
Kritis
47
Lebih mencintai kamu
48
Pergi
49
Jangan memikirkan apa pun
50
Aku pergi
51
Apa kabarmu sayang
52
Masih ingin menikmati hidup sendiri
53
Rasain
54
Bukan suami istri lagi
55
Harus mengikhlaskan mu
56
Trauma
57
Tidak akan lagi
58
Aku ingin menghabiskan waktu denganmu
59
Bosan
60
Sayangku
61
Lebih renyah
62
Setelah kita menikah nanti
63
Pernikahan kita di batalkan
64
Berbinar
65
Ayah gak ridho
66
Dasar Pak Kanzo
67
Berani menggodanya
68
Paket lengkap
69
Cukup mencintaiku
70
Kau tau apa yang ku butuhkan
71
Bikin malu
72
Tercampak kan
73
Bermesraan
74
Sudah puas
75
Merindukan mu
76
Jalan damai penuh cinta
77
Aku malu
78
Tidak sedang merajuk
79
Gak salah memilih lagi
80
Gak lagi, sayang
81
Ada syaratnya
82
Obat lelah
83
Masuk angin
84
Ujian kecil
85
Merajuk
86
Menciumku seratus kali
87
Menjadi bosnya
88
Perjalanan hidup
89
Tidak masalah
90
Sangat keras kepala
91
Siapa namanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!