Ketakutan

"Udah Bu" bohong Marya.

"Maafin Ibu ya, sudah menaggung beban berat karna Ibu gak bisa ngapa ngapain" ucap Ibu Hayati menatap Iba putrinya itu.

"Ibu, jangan bicara seperti itu. Marya juga berkewajiban membantu orang tua." Marya memegang tanga Ibunya dan sedikit meremasnya.

Ibu Hayati mengulas senyumnya, lalu mengangguk," trimakasih, Nak!."

"Adi belum pulang Bu?" tanya Marya, tidak melihat adiknya dari tadi.

"Sudah, palingan dia main bersama temannya" jawab Ibu Hayati.

"Marya siapin makan malam dulu ya Bu" pamit Marya. Hari sudah petang, dia harus menyiapkan makan malam untuk mereka.

"Tadi Ibu dan Adi sudah memasak. Putri Ibu istirahat aja, pasti kamu lelah."Meski sakit sakitan, Ibu Hayati masih bisa memasak meski harus di bantu.

Marya pun membaringkan tubuhnya di samping sang Ibu. Benar, tubuhnya sudah lelah seharian bekerja. Tapi yang paling membuat Marya lelah adalah otaknya yang terus memikirkan kemana dia harus mencari uang yang banyak.

**

Pagi Hari, Marya yang sudah selesai menyiapkan sarapan, masuk ke dalam kamar Ibunya membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih.

"Adikmu sudah sarapan?" tanya Ibu Hayati.

"Udah Bu!" jawab Marya meletakkan nampan di tangannya di atas meja samping kasur.

"Kak, uang sekolahku kapan di bayar?. Kata gurunya kalau uang sekolahku gak di lunasi aku gak boleh ikut ujian."

Marya dan Ibu Hayati langsung menoleh ke arah Adi yang menyembul di balik horden pintu.

"Adi malu Kak, sering di tanyain guru" ucap Adi lagi, menatap Marya dan Ibunya meneduh.

"Kakak belum gajian, nanti Kakak coba minjam duit sama teman kakak dulu ya" ujar Marya menghela napasnya pelan.

Ibu Hayati hanya bisa diam dengan mata berkaca kaca. Penyakit diabetes membuatnya tidak bisa bekerja lagi. Dan suaminya pun menghilang entah kemana. Sehingga Marya yang harus menggantikan peran orang tuanya mencari nafkah.

Seharusnya putrinya itu memikirkan masa depannya. Menabung sebagian gajinya, untuk bekalnya menikah nanti. Ini malah semua gaji putrinya itu habis untuk biaya hidup mereka.

"Usahain dapat ya Kak, Adi malu di tagih guru terus" ucap Adi lagi.

"Iya, sana berangkat, nanti kamu terlambat" balas Marya.

Adi pun masuk ke dalam kamar, menyalam Ibu Hayati dan berpamitan, lalu pergi.

"Maafin Ibu ya Nak" lirih Ibu Hayati.

"Ibu..." tegur Marya, tidak suka melihat Ibunya yang selalu merasa bersalah." Marya senang bisa berbakti sama orang tua" ucapnya tersenyum tulus.

"Kamu juga perlu memikirkan dirimu Nak." Ibu Hayati membelai lembut rambut putrinya itu.

"Itu pasti Bu, gak usah kawatir"balas Marya." Kalau begitu Marya berangkat kerja dulu Bu. Ibu jaga diri baik baik di rumah. nanti jangan lupa makan siang. Dan selalu doain Marya." Setelah menyalam tangan Ibunya, Marya langsung berangkat kerja, dengan melajukan motor kesayangannya.

Sampai di perusahaan, Marya langsung masuk ke dalam gedung perusahaan. Di sana sudah ada Widuri sahabatnya.

"Ini aku sudah bawain" ujar Widuri memberikan beberapa lembar uang pada Marya yang baru duduk.

"Trimakasih ya, aku selalu nyusain kamu." Marya menerima uang yang di pinjamnya pada Widuri tadi sebelum berangkat kerja.

"Ya selagi aku bisa bantu, pasti aku bantu." Widuri mengulas senyumnya.

"Kamu memang temanku yang paling baik" balas Marya mengulas senyumnya.

Melihat pintu masuk perusahaan itu di buka dari luar. Marya dan Widuri sama sama berdiri dari tempat duduk mereka, melihat bos besar perusahaan itu masuk.

"Slamat pagi Pak!" sapa mereka berdua ramah.

Pria bertubuh tinggi itu pun membalasnya dengan tersenyum, dan melihat ke arah Marya dari sudut matanya.

Marya yang melihatnya pun, memandangi pria itu sampai menghilang masuk ke dalam lif.

'Dia sangat pintar menjaga imagenya. Aku bahkan tidak menyangka, kalau Pak Kanzo yang terlihat baik, tega ingin menghianati istrinya' batin Marya. Mengingat pesan nomor baru semalam yang masuk ke dalam ponselnya.

"Marya, ada apa?. Kenapa lihatin Pak Kanzo?" tanya Widuri heran.

"Ah! gak ada." Marya tersadar dari lamunannya." Wid, aku ke ruang Pak Kanzo dulu ya. Ingin menanyakan soal pinjamanku. Mumpung belum masuk jam kerja" pamit Marya langsung melangkahkan kakinya ke arah lif.

Widuri hanya diam, mengerutkan keningnya saja. Beberapa hari ini sahabatnya itu memang sering masuk ke ruangan nomor satu perusahaan itu.

Marya yang sudah sampai di depan ruangan Kanzo, langsung mengetuk pintunya. Dengan sikap Kanzo yang mempermainkannya, sepertinya rasa segan Marya terhadap bosnya itu sudah mulai hilang.

"Masuk!" sahut pria dari dalam ruangannya sembari tersenyum. Dia sudah tau, jika yang mengetuk pintu ruangannya adalah Marya.

Marya mendorong pintu di depannya sembari melangkah masuk. Tanpa sengan menatap pria yang tersenyum manis ke arahnya. Menyebalkan sekali.

"Ada apa?" tanya Kanzo tanpa melepas netranya dari wajah Marya. Wajah gadis itu terlihat bertambah cantik dengan wajah kesalnya.

"Pak! aku mohon, beri aku surat rekomendasi pinjaman Pak" mohon Marya mengiba. Marya tidak tau harus mencari uang pinjaman kemana. Perusahaan itu adalah harapan satu satunya.

"Kamu di tawari hidup enak, gak mau. Padahal aku mengajakmu menikah, bukan berbuat dosa" ujar Kanzo." Apa yang salah" tambahnya.

"Kalau kamu mau, aku akan membayar hutang Ayahmu. Dan aku akan membiayai hidupmu dan keluargamu. Jadi kamu tidak perlu pusing lagi memikirkan uang."

Marya memejamkan matanya sembari menarik napas dalam. Sombong sekali laki laki itu. Apa dia pikir semua wanita bisa di beli dengan uang?. Kalau pun ada, kenapa pria itu tidak mencari wanita yang mau di bayar dengan uang?.

"Apa Bapak gak kasihan dengan istri Bapak?. Tega menduakannya?" tanya Marya.

"Justru karna aku kasihan padanya. Dia harus melayaniku sampai kesakitan. Karna aku memiliki libido yang tinggi" jawab kanzo tanpa rasa malu sedikit pun.

Marya terdiam, dan bergidik ngeri di dalam hati. Memikirkan sebuas apa pria itu di atas ranjang.

"Aku membutuhkan wanita tambahan untuk memuaskanku" ucap Kanzo lagi, menatap Marya dengan menyeringai lebar.

Membuat Marya mendadak ketakutan," Aku gak bisa Pak!." Marya langsung mengacir keluar dari ruangan itu.

Tawa Kanzo langsung pecah setelah Marya menghilang di balik pintu.

"Dia sangat lucu" gumamnya.

"Siapa yang lucu?."

Pandangan Kanzo langsung terarah ke arah pria yang masuk ke ruangannya.

"Gak ada" jawab Kanzo masih tidak bisa melunturkan senyumnya.

Pria yang duduk di depannya itu menatapnya penuh selidik." Kenapa resepsionis itu berlari keluar dari ruanganmu?."

"Aku mengajaknya menikah" jawab Kanzo, lalu menghela napasnya.

"Kamu serius?" pria bernama Haris itu melebarkan penglihatannya ke arah Kanzo. Dia adalah sahabat Kanzo sekaligus asisten pribadinya.

"Serius, tapi gadis itu tidak mau."

* Bersambung

Terpopuler

Comments

Bunda Salma

Bunda Salma

ceritanya mengalir... lanjut thor

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Meminta tanda tangan
2 Kamu harus mau
3 Ketakutan
4 Jangan kawatir
5 Demi sebuah misi
6 Mulai goyah
7 Sudah
8 Surat kesepakatan
9 Entah sampai kapan
10 Tetap bertanggung jawab
11 Badai pasti berlalu
12 Pelan pelan dan lembut
13 lebih rileks
14 Begitu sakit
15 Dengarkan suami mu
16 Meronta ronta
17 Membantah
18 Jangan cemburu
19 Begitu sedih
20 Melampiaskan
21 Kamu yang menggodaku
22 Jangan kaku
23 Kita menang
24 Ingin hidup bahagia
25 Menduakan ku
26 Pergilah
27 Hanya untuk bertanggung jawab
28 Coba saja kalau berani
29 Resign
30 Tidak akan sayang
31 Sakit banget
32 Bagaimana bisa
33 Mau apa lagi
34 Gaun pengantin
35 Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan
36 Kabur
37 Maksud kamu
38 Kamu yang memulai duluan.
39 Tidak menerima tamu
40 Tidaklah penting
41 Aku bisa hidup tanpa dia
42 Akan semakin kecewa
43 Jangan sembarangan
44 Obat rasa sakit
45 Beri aku waktu
46 Kritis
47 Lebih mencintai kamu
48 Pergi
49 Jangan memikirkan apa pun
50 Aku pergi
51 Apa kabarmu sayang
52 Masih ingin menikmati hidup sendiri
53 Rasain
54 Bukan suami istri lagi
55 Harus mengikhlaskan mu
56 Trauma
57 Tidak akan lagi
58 Aku ingin menghabiskan waktu denganmu
59 Bosan
60 Sayangku
61 Lebih renyah
62 Setelah kita menikah nanti
63 Pernikahan kita di batalkan
64 Berbinar
65 Ayah gak ridho
66 Dasar Pak Kanzo
67 Berani menggodanya
68 Paket lengkap
69 Cukup mencintaiku
70 Kau tau apa yang ku butuhkan
71 Bikin malu
72 Tercampak kan
73 Bermesraan
74 Sudah puas
75 Merindukan mu
76 Jalan damai penuh cinta
77 Aku malu
78 Tidak sedang merajuk
79 Gak salah memilih lagi
80 Gak lagi, sayang
81 Ada syaratnya
82 Obat lelah
83 Masuk angin
84 Ujian kecil
85 Merajuk
86 Menciumku seratus kali
87 Menjadi bosnya
88 Perjalanan hidup
89 Tidak masalah
90 Sangat keras kepala
91 Siapa namanya
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Meminta tanda tangan
2
Kamu harus mau
3
Ketakutan
4
Jangan kawatir
5
Demi sebuah misi
6
Mulai goyah
7
Sudah
8
Surat kesepakatan
9
Entah sampai kapan
10
Tetap bertanggung jawab
11
Badai pasti berlalu
12
Pelan pelan dan lembut
13
lebih rileks
14
Begitu sakit
15
Dengarkan suami mu
16
Meronta ronta
17
Membantah
18
Jangan cemburu
19
Begitu sedih
20
Melampiaskan
21
Kamu yang menggodaku
22
Jangan kaku
23
Kita menang
24
Ingin hidup bahagia
25
Menduakan ku
26
Pergilah
27
Hanya untuk bertanggung jawab
28
Coba saja kalau berani
29
Resign
30
Tidak akan sayang
31
Sakit banget
32
Bagaimana bisa
33
Mau apa lagi
34
Gaun pengantin
35
Aku tidak seburuk yang kamu pikirkan
36
Kabur
37
Maksud kamu
38
Kamu yang memulai duluan.
39
Tidak menerima tamu
40
Tidaklah penting
41
Aku bisa hidup tanpa dia
42
Akan semakin kecewa
43
Jangan sembarangan
44
Obat rasa sakit
45
Beri aku waktu
46
Kritis
47
Lebih mencintai kamu
48
Pergi
49
Jangan memikirkan apa pun
50
Aku pergi
51
Apa kabarmu sayang
52
Masih ingin menikmati hidup sendiri
53
Rasain
54
Bukan suami istri lagi
55
Harus mengikhlaskan mu
56
Trauma
57
Tidak akan lagi
58
Aku ingin menghabiskan waktu denganmu
59
Bosan
60
Sayangku
61
Lebih renyah
62
Setelah kita menikah nanti
63
Pernikahan kita di batalkan
64
Berbinar
65
Ayah gak ridho
66
Dasar Pak Kanzo
67
Berani menggodanya
68
Paket lengkap
69
Cukup mencintaiku
70
Kau tau apa yang ku butuhkan
71
Bikin malu
72
Tercampak kan
73
Bermesraan
74
Sudah puas
75
Merindukan mu
76
Jalan damai penuh cinta
77
Aku malu
78
Tidak sedang merajuk
79
Gak salah memilih lagi
80
Gak lagi, sayang
81
Ada syaratnya
82
Obat lelah
83
Masuk angin
84
Ujian kecil
85
Merajuk
86
Menciumku seratus kali
87
Menjadi bosnya
88
Perjalanan hidup
89
Tidak masalah
90
Sangat keras kepala
91
Siapa namanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!