Kembali ke Rumah

"Yasudah kalau begitu mari kita pergi untuk membuat buku nikah" Kelvin pun meraih tangan Khanza.

Mereka pun keluar dari apartemen itu.

Beberapa saat kemudian, Mereka sudah resmi menjadi suami istri uang sah. Kelvin pun langsung membawa Khanza ke rumah orang tua nya.

saat masih dalam perjalanan, Khanza hanya terdiam karena masih tak percaya jika diri nya sudah menikah, dan menjadi istri dari orang yang tidak ia cintai.

"Kamu kenapa melamun" Tanya Kelvin memecahkan lamunan Khanza.

"Ini beneran kita udah nikah" Tanya Khanza, ia masih belum bisa percaya jika dirinya sudah benar benar menikah.

Tiba tiba Kelvin mengecup bibir Khanza, dan Khanza langsung mematung, ia tak menyangka jika Kelvin akan mencium nya.

"Apa udah bisa percaya, atau masih mau dicium lagi" Kelvin pun mendekati Wajah Khanza lagi, tetapi Langsung di halangi oleh tangan Khanza.

"Ih apaan sih, jangan gitu juga kali," Protes Khanza kemudian ia memalingkan wajahnya ke kaca jendela mobil.

"Terus harus gimana" Timpal Kelvin sambil terus membuat Khanza salah tingkah.

Boy menggelengkan kepala nya, karna melihat aksi jahil atasannya terhadap Khanza. sebenarnya ini baru pertama kalinya Kelvin dekat dengan seorang wanita, bahkan sampai mencium nya. ternyata pikiran Boy yang mengira bahwa atasannya itu tidak menyukai wanita adalah salah.

Boy pun kembali fokus menyetir.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di kediaman orang tua Kelvin.

Sebenarnya Kelvin juga sudah memiliki rumah pribadi nya, tapi ia belum memberi tahu Khanza.

"Tuan muda, dan Nyonya muda, kita sudah sampai" Ujar Boy kemudian turun dan membukakan pintu mobil.

"Ini rumah kamu" Tanya Khanza sambil fokus melihat ke arah bangunan yang sangat megah itu.

"Kata orang orang, rumah gue mewah banget, tapi rumah nya Kelvin Darius jauh berkali kali lipat Mewah nya, astaga Khanza lo mimpi gak sih" batin Khanza.

"Bukan, ini rumah orang tua saya" Sahut Kelvin.

"Ya sama aja dong" protes Khanza. kemudian ia mengikuti Kelvin turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam bangunan megah itu.

"Selamat siang Tuan muda" Sapa para pelayan di rumah itu.

"ya ampun, pelayannya juga gak kalah banyaknya dari pelayan di rumah" Batin Khanza lagi.

Saat Kelvin masuk ke dalam rumah nya, ia di sambut oleh beberapa pengawal, Kemudian di arahkan untuk berjalan ke taman belakang, agar menemui Orang tua nya disana.

Saat Kelvin tiba di taman belakang, ia hampir terkena tembakan, beruntung ia langsung menghindar.

Khanza kaget saat kedatangannya di sambut dengan pemandangan yang mengerikan.

"Tenang Khanza, ini adalah keluarga Mafia, mereka memang terkenal dengan kekejamannya, jadi lo jangan kaget gini dong" Batin Khanza menenangkan dirinya sendiri.

"Tau pulang juga kamu," pekik Pak Darius.

"Saya kembali karna, saya ingin memberi tahu kalian, bahwa saya sekarang sudah memiliki istri, wanita pilihan saya sendiri" Ucap Kelvin dengan nada yang sangat dingin.

"Apa kamu bilang, sudah mempunyai istri" Pak Darius tak percaya dengan apa yang sudah putranya ucapkan.

"Kelvin, kamu jangan membohongi kami" Ujar Bu Maria. mamahnya Kelvin.

"Aku gak bohong mah, ini adalah bukti bahwa kami memang sudah benar benar menikah" Kelvin pun menunjukkan akta nikah mereka kepada orang tua nya.

"Ini beneran" Lirih bu Maria. kemudian ia menoleh ke arah Khanza.

"Dia dari keluarga mana Kelvin" tanya bu Maria sambil terus mengamati Khanza.

"Dia adalah putri dari Wira Arthajaya , Apakah kalian mengenal keluarga ini" Jelas Kelvin sambil tersenyum sinis.

"Wira Arthajaya?" ucap Darius dan istrinya secara bersamaan.

"Jadi kamu adalah Khanza Adriana " Tanya bu Maria sambil menghampiri Khanza.

"Kalian kenal dengan keluarga saya" tanya Khanza penasaran.

"Kenal" Sahut Bu Maria.

Kemudian bu Maria pun membisiki Kelvin, setelah mendengar bisikan dari bu Maria, Kelvin langsung kaget.

Kemudian ia melirik ke arah Khanza.

"Ada apa" Tanya Khanza saat menyadari bahwa Kelvin sedang melirik pada nya.

" Kamu ikut aku sekarang juga" Kelvin pun mengajak Khanza ke kamarnya, tanpa menunggu jawaban Kelvin menarik tangan Khanza agar ia mengikuti Kelvin.

"Papah, kenapa bisa seperti ini" Lirih bu Maria sambil mendekati suami nya.

"Kalau begitu, apakah kita harus berdamai dengan keluarga Arthajaya" Ucap pak Darius meminta pendapat pada istri nya.

"Mana mungkin pah, dendam kita belum terbalaskan, mereka belum merasakan sakit seperti yang kita rasakan dulu" pekik bu Maria.

"Tapi mah, itu bukan sepenuhnya salah mereka" Timpal Pak Darius meyakinkan istrinya.

"Terserah papah aja deh, pokok nya mamah gak setuju kalau harus berdamai dengan Arthajaya" Bu Maria pun pergi meninggalkan suami nya.

Darius Lee sangat bimbang sekarang, wanita yang di pilih oleh putranya adalah anak dari musuh bebuyutan istri nya.

Ia pun meraup wajahnya dengan kasar, di satu sisi Kelvin adalah anak nya, dan disisi lain Maria adalah istrinya, ia bingung harus berpihak pada siapa.

Saat tiba di kamar, Kelvin melepaskan genggaman tangan nya dengan Khanza, ia membuang nafasnya kasar.

Ia bingung harus memberitahu Khanza dari mana dulu.

Akhirnya ia memutuskan untuk tetap menjadikannya istri.

"Kelvin ada apa" Tanya Khanza sambil menyentuh lengan Kelvin.

"Enggak ada apa apa, ayok kita istirahat dulu" Kelvin pun berjalan ke arah tempat tidurnya.

"Aku tidur dimana" Tanya Khanza lagi.

"Disini lah, memangnya mau tidur dimana lagi" Ketus Kelvin.

"Tapi kan di dalam perjanjian, gak di bolehin tidur bersama" tutur Khanza.

"memangnya salah jika sudah suami istri tidur di ranjang yang sama" timpal Kelvin.

"Tapi kan" Kelvin langsung menarik lengan Khanza sampai Khanza jatuh di atas tubuh Kelvin, Jantung Khanza berdetak lebih kencang begitu juga Kelvin.

Mereka saling memandang satu sama lain, Rasa yang berdebar di hati mereka membuat keduanya saling menatap.

Khanza langsung bangkit dari tubuh bidang Kelvin.

Ia langsung mundur beberapa langkah menjauhi Kelvin.

"Udah lebih baik kamu tidur disini, tenang aja saya gak akan ngapa ngapain kamu ko" mendengar ucapan Kelvin, Khanza sedikit lebih tenang, ia pun berjalan ke arah tempat tidur, kemudian berbaring di samping Kelvin, Khanza meletakkan guling di tengah tengah agar Kelvin tidak bisa mendekati nya.

Mata Khanza pun mulai terpejam, dan Kelvin malah memperhatikan Khanza yang sedang terlelap. sesekali ia tersenyum, ia tak menyangka jika harus menikahi wanita yang belum ia cintai.

"Khanza Adriana, kenapa kamu harus menjadi anak dari musuh bebuyutan mamah sih, kedepannya aku harus menjaga kamu karna takut mamah membuat tindakan yang tidak tidak" Batin Kelvin sambil memperhatikan Khanza.

Ia pun kembali berbaring dan menutup matanya, kemudian ikut terlelap bersama Khanza.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!