Bagian 4

Caca menatap rumah Nay dengan raut wajah kebingungan. Dia bergegas menyerbu masuk setelah membayar taksi.

"Nay." Panggil Caca lirih. Memeriksa setiap sudut rumah yang kosong.

Matanya tertarik pada gumpalan kertas yang tergeletak di bawah meja. Segera saja Caca memungutnya lalu membaca isi kertas.

"Astaga separah ini? Hendra menceraikannya."

Caca membuka tas kecilnya lalu mengambil ponsel dari sana. Dia menghubungi kontak milik Nay yang ternyata ponselnya berada di dalam kamar. Kakinya melangkah masuk dan mengambil ponsel milik Nay.

Sebaiknya ku hubungi Hendra..

Tanpa fikir panjang, Caca membuka ponsel Nay yang tidak terkunci. Dia mencari kontak milik Hendra lalu menghubunginya.

Panggilannya tentu tidak di respon sebab Hendra mencoba untuk tidak perduli. Caca tidak kehilangan akal. Dia langsung menghubungi kontak milik Hendra menggunakan nomer miliknya.

📞📞📞

"Ya siapa ini?

Helaan nafas panjang berhembus, ketika suara wanita yang menjawab panggilannya.

"Bisakah saya berbicara dengan Hendra.

"Kau siapa?

"Tolong ini penting. Saya bukan siapa-siapanya.

"Hm oke.

"Siapa ini?

"Aku Caca Mas.

"Caca? Ada apa? Kenapa kau menghubungiku?

"Nay tidak ada di rumah.

"Mungkin dia pergi dan mencari kontrakan baru.

"Bajunya masih utuh. Ponselnya bahkan tidak di bawah. Ini juga ada amplop coklat.

Caca mengambil amplop dan memeriksa apa yang ada di dalam.

"Isinya uang Mas.

Tentu saja Hendra langsung merasa khawatir sebab Nay ternyata tidak membawa uang pemberiannya.

"Aku mohon Mas. Walaupun Mas berniat meninggalkannya tapi tolong cari Nay dulu. Aku takut terjadi sesuatu.

"Aku tidak bisa. Aku sudah tidak mau mendengar kabarnya lagi.

"Astaga Mas. Tega sekali kamu.

"Kalau kau mau, cari saja dia. Jangan menghubungi ku.

📞📞📞

Panggilan terputus begitu saja. Caca membuang nafas kasar seraya memandangi layar ponselnya. Dia tidak percaya dengan apa yang di dengar sebab menurut yang di ketahui, Hendra sangat mencintai Nay.

Seperti apa keadaan Nay sekarang. Kenapa Hendra tega sekali..

Caca memasukkan amplop coklat ke tas miliknya juga ponsel dan barang berharga seperti perhiasan. Dia ingin mengamankannya karena tahu jika rumah milik Nay hanya mengontrak.

Saat kakinya akan melangkah keluar, seorang wanita paruh baya menghampirinya.

"Nay sudah pergi sejak dua jam lalu." Ujarnya seraya memasang wajah ketus.

"Kalau boleh tahu dia di mana ya Bu?"

"Ya tidak tahu Non. Saya tahunya seperti itu."

"Seharusnya tadi di cegah saja Bu."

"Bukan urusan saya. Lebih baik juga pergi dari komplek sini. Anak-anak takut sama wajah Nay sekarang." Caca menghela nafas panjang. Dia belum pernah bertemu Nay semenjak kecelakaan naas itu terjadi. Perkerjaannya yang berada di luar kota menuntutnya.

Aku harus mengawali pencarian di mana?

🌹🌹🌹

Sementara Nay sendiri tengah berbaring lemah di ranjang sebuah kamar. Matanya perlahan terbuka lalu tertutup lagi. Dia menyangka jika sedang bermimpi karena tempat yang terlihat sangat asing.

"Sebaiknya Nona minum ini untuk mengurangi rasa pusing." Sontak saja Nay duduk dengan wajah panik. Kedua tangannya memegang kepalanya yang terasa pusing.

Di mana ini?

Nay menyikap selimut yang menutupi tubuhnya dan berniat pergi. Dia masih saja berniat mengakhiri hidup tanpa perduli pada Alan dan dua anak buahnya.

"Tuan sedang ada urusan sebentar. Setelah ini beliau akan menemui Nona." Nay tidak menjawab. Dia berjalan sempoyongan ke arah pintu dan berusaha membukanya." Sebaiknya Nona jangan melawan." Imbuh Alan lagi.

"Biarkan aku pergi!! Untuk apa kalian mengurung ku!!" Teriak Nay seraya menunjuk kasar ke arah Alan. Dia tidak memahami jika orang yang di tunjuk adalah ketua gangster yang terkenal kejam.

"Tuan saya ingin memberikan penawaran bagus untuk Nona."

"Apa yang bagus hah!! Kehidupan indah yang ku miliki sudah tidak ada!! Semua orang yang ku sayangi meninggalkan aku!! Lalu penawaran bagus apa yang Tuan mu berikan. Keluarkan aku!!! Aku tidak butuh simpatik dari manusia munafik seperti kalian!!!" Alan menghembuskan nafas berat. Harga dirinya terasa di injak-injak. Namun dia berusaha menahan amarah karena rasa bersalah atas kelalaiannya.

"Saya mohon tenang dulu Nona."

"Keluarkan aku!!!" Teriak Nay tidak terkendali. Dia berjalan ke arah gelas yang terletak di atas nakas lalu membanting nya sehingga serpihan-serpihan gelas berserakan. Dengan gerakan cepat, dia memungut satu pecahan cukup besar dan berusaha melukai pergelangannya.

Bersamaan dengan itu, pintu kamar terbuka dan memperlihatkan Kai dengan jas serba hitamnya. Dia bertindak cepat dan mengambil serpihan kaca dari tangan Nay lalu menghempaskan tubuh kecil itu ke atas ranjang.

"Semua orang meminta kehidupan dariku tapi kenapa kau malah menyia-nyiakan hidupmu!!" Teriak Kai seraya membuang serpihan gelas ke sembarang arah.

"Aku memang tidak ingin hidup!" Jawab Nay tidak kalah lantang. Kai membuang nafas kasar. Dia tidak menyangka jika keteledoran Alan membuat wanita berparas cantik di dalam foto berubah sangat buruk." Biarkan aku pergi!!!" Nay kembali beranjak tanpa perduli pada serpihan gelas yang dapat melukai kakinya.

"Ikat dia!!" Pinta Kai tegas.

Kedua anak buah Kai memegangi tubuh Nay sementara Alan mengambil tali. Mereka mendudukkan Nay di kursi kayu lalu mengikatkannya.

"Sialan kalian!! Apa manfaatnya kalian menculik ku!! Aku tidak berharga! Aku sampah..."

"Bisakah kau diam!!!" Teriak Kai geram.

"Bebaskan aku!! Atau bantu aku bunuh diri!!" Nay mulai terisak seraya menggoyang-goyang tubuhnya dan berusaha bebas dari ikatan.

Kai duduk mematung, membiarkan Nay bergerak sebisanya. Menurutnya tidak akan ada gunanya berbicara dengan wanita yang tengah mengalami stres berat. Sehingga dia menunggu Nay sampai lelah dengan ulahnya sendiri.

Setengah jam kemudian. Tidak terdengar teriakan dari mulut Nay. Dia hanya tertunduk seraya terisak. Wajahnya penuh dengan air mata sampai-sampai lantai yang ada di bawah tempat duduknya basah.

"Sudah tenang?" Tanya Kai singkat.

"Tolong Tuan. Untuk apa melakukan ini padaku. Biarkan aku pergi." Jawab Nay masih saja memohon namun kali ini nada suaranya terdengar pelan.

"Aku ingin membantu mu."

"Aku tidak butuh bantuan."

"Sepertinya kau sangat mencintai Suami mu itu?"

"Dia sudah jijik melihatku!!"

"Itu kenapa aku ingin membantu mu." Nay menegakkan kepalanya. Dia menatap lelaki tampan dengan sorot mata tajam yang sedang duduk di hadapannya. Jarak keduanya hanya satu meter sehingga Nay dengan jelas bisa menjelajahi setiap inci wajah Kai.

Wajah yang di lihat Nay terlihat tidak seram dan jauh dari kata kejam. Padahal sosok di depannya seharusnya di takuti sebab Kehidupan Kai di kelilingi dengan darah dari para korbannya.

"Aku tidak berminat." Jawab Nay menolak. Dia merasa lelah dengan hidupnya semenjak kecelakaan naas tersebut.

"Jadi kamu tetap ingin mati dan membiarkan Suami mu pergi?" Nay terdiam. Kepalanya kembali tertunduk. Dia merasa tidak nyaman jika berada di sekeliling orang.

"Cinta tidak harus memiliki."

"Cinta harus di miliki jika kau merasa Suami mu orang yang tepat!"

"Tidak. Asalkan dia bahagia."

"Itu namanya bodoh!!" Nay menelan salivanya kasar. Suara buruk Kai mencerminkan betapa arogan lelaki yang sempat di sebutnya tampan.

Ku rasa Tuan Kai tidak merasa bodoh. Dia menunggu wanita yang bahkan tidak di ketahui keberadaannya. Batin Alan.

"Kalau kau ingin balas dendam. Akan ku bantu." Imbuh Kai menimpali.

"Jika membalas dendam berarti tidak cinta."

"Buat dia bertekuk lutut di hadapan mu." Sontak mata Nay melebar. Dia kembali memberanikan diri menatap Kai." Dia akan kembali mencintai mu seperti dulu." Tawaran tersebut membuat Nay tertarik. Dia masih sangat mencintai Hendra dan menginginkan kehidupan rumah tangganya kembali baik.

"Mana mungkin? Wajahku seperti ini."

"Itu masalah mudah. Tapi, setelah aku berhasil mengembalikan kecantikan mu. Kau juga harus membantu ku."

"Apa yang bisa ku bantu?" Kai beranjak dari tempat duduknya lalu meletakkan sebuah surat perjanjian di hadapan Nay.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lanjut

2023-01-16

0

Wiki Novita

Wiki Novita

mantap thor, lanjut trus
semangat!!

2023-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64
66 Bagian 65
67 Bagian 66
68 Bagian 67
69 Bagian 68
70 Bagian 69
71 Bagian 70
72 Bagian 71
73 Bagian 72
74 Bagian 73
75 Bagian 74
76 Bagian 75
77 Bagian 76
78 Bagian 77
79 Bagian 78
80 Bagian 79
81 Bagian 80
82 Bagian 81
83 Bagian 82
84 Bagian 83
85 Bagian 84
86 Bagian 85
87 Bagian 86
88 Bagian 87
89 Bagian 88
90 Bagian 89
91 Bagian 90
92 Bagian 91
93 Tamat/ Promosi novel baru
94 Pengumuman
95 Promo novel baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64
66
Bagian 65
67
Bagian 66
68
Bagian 67
69
Bagian 68
70
Bagian 69
71
Bagian 70
72
Bagian 71
73
Bagian 72
74
Bagian 73
75
Bagian 74
76
Bagian 75
77
Bagian 76
78
Bagian 77
79
Bagian 78
80
Bagian 79
81
Bagian 80
82
Bagian 81
83
Bagian 82
84
Bagian 83
85
Bagian 84
86
Bagian 85
87
Bagian 86
88
Bagian 87
89
Bagian 88
90
Bagian 89
91
Bagian 90
92
Bagian 91
93
Tamat/ Promosi novel baru
94
Pengumuman
95
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!