Bagian 3

Mobil mewah Hendra meninggalkan pekarangan rumah kontrakan tanpa perduli pada teriakan histeris Nay yang memintanya kembali.

Para tetangga berhamburan keluar namun enggan mendekat sebab rasa jijik pada kulit Nay yang berkerut akibat luka bakar. Lagi lagi mereka tidak menolong dan malah mencibir dengan berbisik-bisik.

Nay sendiri sudah tidak memperdulikan harga diri. Hatinya begitu hancur, menyadari jika kini dirinya kini tinggal sendiri. Satu-satunya tambatan hati meninggalkannya tanpa rasa kasihan sedikitpun.

Tidak ada gunanya aku hidup...

Tanpa melihat ke sekitar, Nay kembali berjalan masuk. Wajahnya terlihat semakin buruk akibat basah karena air mata. Dengan tangan bergetar dia meraih amplop putih di atas meja dan membaca surat perceraian resmi yang di berikan Hendra tadi. Tangisnya tumpah sambil meremas erat surat lalu membuangnya.

Nay berjalan masuk ke dalam kamar Nia. Mengambil satu foto milik Nia dan menggenggamnya erat. Setelah itu dia kembali keluar dan meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci. Pintu bahkan di biarkan terbuka begitu saja.

Nay menjadi tontonan sekitar. Tidak ada yang berniat ingin menolong atau setidaknya mencegahnya pergi. Hal itu semakin menguatkan tekatnya untuk mengakhiri hidup. Tapi sebelum Nay melakukannya, dia ingin lebih dulu berpamitan dengan Nia juga kedua orang tuanya.

"Astaga Non. Sudah mau hujan ini, sebaiknya pulang." Ujar si penjaga pemakaman. Nay tidak bergeming dan terus berjalan masuk. Mencari pusaran Nia yang letaknya dekat dengan makam kedua orang tuanya.

Tepat di saat Nay tiba di pusaran milik Nia. Hujan perlahan kembali turun. Dia duduk berjongkok sambil mengusap batu nisan.

Kenapa tidak kamu saja yang ada di sini Nak. Kalau Mama yang meninggal mungkin sampai saat ini hubungan pernikahan ini akan tetap utuh..

Dengan berjalan sempoyongan Nay berdiri sambil masih menggenggam erat foto Nia. Dia sempat mengusap nisan kedua orang tuanya lalu berjalan menuju pintu keluar pemakaman.

"Non pakai payung. Hujannya lebat sekali." Si penjaga yang merasa kasihan menyodorkan sebuah payung. Namun lagi lagi Nay tidak merespon dan berjalan lurus ke tujuannya." Duh Gusti, semoga tidak terjadi apa-apa dengan Nona itu." Imbuhnya menatap kepergian Nay yang sudah keluar area pemakaman.

Nay berjalan menyusuri trotoar. Sangat banyak kendaraan berlalu lalang namun tidak satupun dari mereka yang perduli. Itu karena mereka fikir Nay wanita tidak waras.

Rambutnya terurai, dengan kedua kaki tanpa alas di tambah dengan luka bakar yang terpampang membuat siapapun yang melihatnya merasa jijik.

Tepat di sebuah jembatan Nay berhenti. Berdiri mematung di pembatas jembatan dengan tubuh menggigil. Bibirnya pucat pasi, kedua tangannya masih menggenggam foto Nia namun sudut matanya tidak tampak mengeluarkan air.

Kata orang ini adalah dosa besar...

Nay menatap kosong ke arus sungai yang ada di bawah jembatan. Dia tidak menyadari sebuah mobil berhenti tepat di belakangnya.

"Nona menjauh dari sana." Cegah Alan dari jarak tiga meter. Sesuai perintah Kai, dia di haruskan bertanggung jawab atas hidup keluarga Nay setelah insiden kecelakaan.

Nay hanya menoleh sejenak lalu kembali menatap arus sungai di bawahnya.

"Tuanku akan membantumu Nona. Jangan melakukan hal bodoh." Ucap Alan sama sekali tidak di dengar. Kaki Nay melangkah semakin mendekat bibir pembatas jembatan sehingga Alan memberikan instruksi kedua anak buahnya untuk menyergap tubuh Nay.

"Tidak!!! Lepaskan!!! Biarkan aku mati!! Tidak ada gunanya aku hidup!!" Teriak Nay meronta-ronta. Segera saja tubuhnya di paksa masuk ke dalam mobil.

Alan hanya terdiam seraya fokus menyetir. Baru kali ini dia merasa iba pada seseorang. Akibat kelalaiannya dia merenggut kebahagiaan sebuah keluarga tidak bersalah.

"Lepaskan aku!! Kalian siapa!!! Biarkan aku mati!!!" Terus saja Nay mengatakan kalimat itu berulang-ulang.

Aku harus menghubungi Tuan Kai.

Alan meraih ponselnya untuk menghubungi Kai dan menanyakan perihal nasib Nay setelah ini. Tapi sebelum itu, dia mengisyaratkan kedua anak buahnya untuk membius Nay agar pembicaraannya tidak di dengar.

📞📞📞

"Maaf Tuan saya lancang.

"Apa yang kau katakan.

"Lelaki korban kecelakaan malah menceraikan Istrinya. Sepertinya memberikan perusahaan bukan tindakan yang tepat.

"Pasti ada yang tidak beres. Perusahaan itu menghasilkan milyaran rupiah setiap harinya. Bukankah seharusnya dia pergunakan uang itu untuk memperbaiki wajah Istrinya.

"Sepertinya lelaki itu punya orang lain.

"Pasti janda tua itu!!

"Saya akan menyelidikinya. Apa perusahaannya kita ambil lagi?

"Tidak perlu. Gunakan itu untuk menjebak Jessica. Kalau memang dia terbukti mengkhianati ku. Lakukan seperti biasanya.

"Baik Tuan. Lalu? Bagaimana dengan wanita ini. jika dia saya pulangkan, saya takut akan berbuat nekat. Saya merasa ikut bertanggungjawab atas semuanya.

"Mereka sudah resmi bercerai?

"Saya tidak mengetahui pastinya seperti apa. Tapi melihat keputusasaannya, saya rasa memang begitu.

"Bawa dia ke sini. Ada beberapa penawaran yang ingin ku berikan.

"Baik Tuan. Siap.

📞📞📞

Kai tersungging seraya berjalan menghampiri rak buku. Dia mengambil sebuah map berwarna merah lalu membukanya.

Terlihat sebuah berkas yang menunjukkan biodata lengkap soal Hendra dan Naysila. Berkas tersebut di curi dari rumah sakit di mana Nay di rawat.

Bukan tanpa alasan Kai terlihat begitu bahagia sebab otaknya tengah merencanakan sesuatu. Dia ingin memanfaaatkan keterpurukan Nay agar dirinya mendapatkan keuntungan dari sana.

"Tidak masalah kan jika aku menitipkan benih? Aku ingin segera mendapatkan keturunan tapi aku tidak ingin menikah selain dengan Sisil."

Sosok Sisil seakan mengikat hati Kai. Di umurnya yang sudah menginjak 35 tahun, sekalipun dia tidak pernah menjalin hubungan.

Kai memutuskan untuk menunggu Tuhan membawa Sisil ke hadapannya. Terdengar sulit sebab Kai tidak tahu banyak tentang sosok penolongnya tersebut. Dia hanya sekedar tahu soal nama dan sebuah tanda lahir pada tangan kanannya.

"Wanita ini sangat cantik dulunya. Itu berarti anak yang kudapatkan akan berkualitas." Gumam Kai kembali menutup berkas setelah mengambil selembar foto milik Nay." Aku berjanji akan membantu mu membalas dendam asal kau memberikan ku seorang keturunan." Kai duduk di kursi kebesarannya seraya bersenandung lirih. Dia mulai membayangkan akan memiliki seorang anak tanpa bersentuhan.

Di umurnya yang tidak lagi muda. Sangat wajar jika Kai membutuhkan seorang penerus. Bukan hanya perusahaan, tapi Kai ingin mewariskan kekuasaannya sebagai ketua Mafia.

Banyak kelompok gangster yang berjalan di bawah naungannya. Kelompok terlarang itu di pimpin oleh Alan dan di sebar menjadi beberapa bagian.

Kai membebaskan kelompok itu melakukan kegiatan terlarang. Namun Kai memiliki beberapa peraturan ketat yang wajib di patuhi. Dia tidak perduli jika kelompok itu melakukan perampokan bahkan pembunuhan asalkan di landasi dengan alasan kuat.

Mereka di larang merampok warga dari golongan menengah ke bawah. Di larang melukai seseorang yang tidak bersalah. Tapi mereka di bebaskan melakukan perampokan pada orang kaya. Pembantaian pada seseorang yang di anggap membahayakan keselamatan organisasi.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Amah As Siddiq

Amah As Siddiq

naysila sila sisil

2023-02-07

2

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

apa Naysila adalah Sisil

2023-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64
66 Bagian 65
67 Bagian 66
68 Bagian 67
69 Bagian 68
70 Bagian 69
71 Bagian 70
72 Bagian 71
73 Bagian 72
74 Bagian 73
75 Bagian 74
76 Bagian 75
77 Bagian 76
78 Bagian 77
79 Bagian 78
80 Bagian 79
81 Bagian 80
82 Bagian 81
83 Bagian 82
84 Bagian 83
85 Bagian 84
86 Bagian 85
87 Bagian 86
88 Bagian 87
89 Bagian 88
90 Bagian 89
91 Bagian 90
92 Bagian 91
93 Tamat/ Promosi novel baru
94 Pengumuman
95 Promo novel baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64
66
Bagian 65
67
Bagian 66
68
Bagian 67
69
Bagian 68
70
Bagian 69
71
Bagian 70
72
Bagian 71
73
Bagian 72
74
Bagian 73
75
Bagian 74
76
Bagian 75
77
Bagian 76
78
Bagian 77
79
Bagian 78
80
Bagian 79
81
Bagian 80
82
Bagian 81
83
Bagian 82
84
Bagian 83
85
Bagian 84
86
Bagian 85
87
Bagian 86
88
Bagian 87
89
Bagian 88
90
Bagian 89
91
Bagian 90
92
Bagian 91
93
Tamat/ Promosi novel baru
94
Pengumuman
95
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!