Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)

"Sekarang mari kita lanjutkan pertarungannya, Manusia."

Melesat bagaikan kilat, Stephani dengan kedua lengannya terdapat dua pedang berwarna keemasan mulai menebas dengan cepat ke tubuh Regard.

Di langit-langit tempat dia berada, seluruh pedang dengan berbagai macam warna mulai menghujani pertempuran yang menyebabkan tubuh Regard yang berada di sekitar menghilang dalam sekejap.

Sebelum menghilang, darah sempat keluar dan berserakan kemana-mana yang membuat pertempuran terasa hidup dan mati terjadi satu sama lain.

Tidak ada? Bagaimana mungkin dia bisa tidak ada? Apakah dia kabur?

Menduga bahwa Regard yang asli telah meninggalkan pertarungan, Stephani merasa kesal dan jengkel pada pola pikirnya yang lari dari pertarungan hidup dan matinya.

"Sial. Keluarlah kamu, Dasar Manusia Rendahan!"

"Aku disini, Bodoh!"

"....."

Tinju sempat mengenai wajahnya yang membuat tubuh Stephani terpental berkali-kali lebih kuat dan dahsyat daripada sebelumnya.

Punggungnya yang membentur dinding berkali-kali membuat Stephani memuntahkan darah melalui mulutnya akibat rasa sakit yang sempat dirasakannya.

"Bagaimana? Apakah kau menyukainya atau tidak?"

Mengejeknya dengan ekspresi provokasi, Stephani dengan segera menghilang dan muncul di belakang Regard.

Mengetahui keberadaannya, Regard dengan kecepatan dan kelincahannya yang tinggi berhasil menghindar dari tebasan pedang emas di kedua lengan Stephani.

"Enyahlah!"

Mengubah pedangnya menjadi pedang berwarna perak, sepasang angin muncul di ujung pedang yang diarahkan pada Regard.

Tidak melewatkan momentum yang ada, Stephani kemudian merubah pedangnya menjadi berwarna kuning.

Percikan kilat muncul di ujung pedangnya yang membuat Stephani menancapkan kedua pedangnya ke permukaan tanah dan mengaktifkan Lightning Lance.

(Lightning Lance, pedang yang mampu memunculkan sejumlah tombak panjang dari permukaan tanah dalam jumlah banyak hanya dengan ditancapkan pedangnya yang berwarna kuning, itulah kelebihan dari pedang kuning)

Lightning Lance yang berhasil diaktifkan membuat permukaan tanah terbelah dan memunculkan tombak panjang yang dilapisi oleh percikan kilat yang tiada habisnya.

Celaka. Aku bisa mati sekarang.

Berinisiatif untuk menggunakan kemampuannya, Stephani tersenyum lalu mengangkat salah satu tangannya ke arah Regard.

"Ini..."

Dalam sekejap pergerakan Regard terbatas oleh rantai keemasan yang mengikat tubuhnya.

Tidak dapat melakukan apapun, Stephani menghilang dan muncul tepat di depan Regard dengan senyum yang terlihat jelas di bibirnya.

"Sekarang waktunya untukmu mati, Manusia!"

Selesai mengatakan itu padanya, sebilah pedang berukuran besar mengenai perut Regard yang membuat darah dan organ dalam di tubuhnya keluar dari tubuhnya.

Mustahil. Ini....

Tenaga Regard sudah tidak ada lagi di tubuhnya, darah yang keluar dalam jumlah banyak membuat kesadarannya perlahan-lahan sirna.

Apakah aku akan mati lagi?

Memejamkan matanya untuk kedua kalinya dia berada di dunia ini, nafasnya yang awalnya masih dihembuskan menjadi tidak bernafas.

"Menyedihkan."

Menatapnya dengan pandangan rendah pada kematian Regard yang menyedihkan, Stephani mendekati mayatnya dan menyentuh kedua lengan Regard untuk dia letakkan di perutnya yang telah berlubang besar dengan penuh darah dan organ dalam yang terlepas dari tubuhnya.

Melepaskan penampilan yang menakutkan dan mengerikan dari dirinya, Stephani kembali ke dirinya usai menonaktifkan Fallen Angel Mode di tubuhnya.

"Selamat tinggal, Manusia. Terimakasih telah menemaniku bermain selama ini."

Meskipun dia tidak terima kemenangan mutlak berhasil diraih, Stephani tetap menghargai kematian Regard yang membuatnya berhasil menggunakan seluruh kekuatan dan kemampuannya dalam menghadapinya.

Duduk di permukaan tanah, Stephani dengan wajah frustasi memeras kepalanya.

Dia yang telah menemukan cara untuk membebaskan diri diharuskan untuk sendirian kembali usai bertemu dengan seseorang yang berhasil membebaskannya.

Alasan Stephani melakukannya bukan karena dia membenci manusia, dia hanya ingin tahu sejauh mana kemampuan dan kekuatan yang dimiliki seseorang untuk bisa melindungi dirinya dari masalah yang akan menantinya.

•••••

Regard POV

Kenapa aku harus berakhir tragis lagi seperti ini?

Sejauh yang aku ketahui, aku memiliki kekuatan dan kemampuan yang lebih hebat darinya jadi aku tidak mungkin kalah dari segi keduanya yang disebutkan tadi.

Mungkinkah aku telah meremehkannya?

Jika aku benar-benar meremehkannya, mungkin aku sama seperti orang itu.

Awalnya aku pikir aku dapat mengalahkannya dengan mudah, tapi rupanya aku telah sepenuhnya salah.

Sial. Tidak ada cara lain dalam menghadapinya.

Meskipun aku dapat hidup dan bangkit kembali berkat kemampuan aku sebagai seorang Necromancer, aku tetap tidak bisa melawannya.

Ada satu cara untuk bisa menghadapinya, tapi itu terbatas dalam waktu yang ditentukan.

Yang tersisa hanyalah mampukah aku melakukannya atau tidak, semua tergantung padaku.

Memejamkan mata sejenak, aku pikir tidak ada pilihan lain selain melakukannya. Dikarenakan aku tahu musuh lebih kuat dariku, aku yakin ini akan menjadi pertarungan hidup dan mati bagi kami.

Baiklah. Sekarang waktunya untuk membangkitkan semuanya.

Menyentuh perutku, aku langsung memejamkan mata dan bersiap untuk konsekuensi yang ada nantinya.

Terdapat waktu yang harus ditentukan yaitu 30 menit untuk bisa mengalahkannya jadi aku pikir itu adalah waktu yang pas untuk menunjukkan seberapa hebat dan kuatnya aku dalam menghadapinya.

Mana dalam jumlah besar memenuhi tubuhku dan keluar dalam sekejap ke sekitar.

•••••

Ledakan terdengar kuat yang membuat Stephani kembali tersadar dari lamunan panjangnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Dari permukaan tanah yang ada di sekitar tubuh Regard, cahaya keunguan menyilaukan mata Stephani yang membuatnya bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Cih. Datanglah, Crimson Shield."

Mana berwarna merah gelap yang berasal dari kedua pedang menyilang di depan tubuh Stephani dan membentuk perisai berskala besar yang mengelilinginya.

(Crimson Shield, pelindung yang terbuat dari mana berwarna merah gelap yang disilangkan menggunakan kedua pedang di depan tubuh Stephani yang dapat membuat perisai berskala besar yang berada di sekitarnya yang mengelilinginya)

Ledakan mulai terdengar dan menggema ke sekitar ruangan menyebabkan seluruh permukaan hancur dalam sekejap.

"I-ini...."

Memperhatikan dalam diam, Stephani dikejutkan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh Regard.

Luka-luka yang disebabkan olehnya yang melubangi tubuhnya, perlahan-lahan kembali pulih dan menyatu seolah itu tidak terjadi apapun. Begitupun dengan organ tubuh yang awalnya terlepas dari tubuh Regard kembali menyatu dengan tubuhnya dalam waktu singkat.

Mustahil. Bagaimana mungkin dia bisa melakukannya?

Di sekitar tubuhnya, cahaya berwarna ungu mengelilinginya, beberapa roh tengkorak yang muncul di sekitarnya perlahan-lahan mulai membentuk sebuah tampilan yang menyeramkan dan menakutkan.

Tampilan itu sendiri ialah tengkorak berukuran besar dan tinggi yang diselimuti oleh cahaya keunguan, disertai dengan jubah ungu yang membungkus tulang-tulangnya melindungi tubuh Regard.

Di dalam tengkorak yang terdapat Regard, beberapa kepala tengkorak melayang di udara dan berada di sisi Regard.

"Aku kembali ke duniamu, Stephani."

Melontarkan kata-kata itu membuat Stephani semakin terkejut dengan perubahan tak terduga.

Awalnya dia berpikir bahwa Regard telah mati, tapi setelah melihatnya dia salah dalam memperkirakan kematiannya.

Apalagi dengan semua yang terjadi baru-baru ini, satu-satunya dugaan yang dapat Stephani pikirkan ialah Regard adalah seorang Necromancer.

"Aku mengerti. Kamu yang berubah menjadi iblis ternyata bukanlah iblis melainkan seorang Necromancer."

"Ya, kau benar. Itu sebabnya aku mencoba untuk tidak serius menghadapi dirimu."

Tidak serius ya.

Memejamkan matanya, Stephani mulai merubah penampilannya menjadi Fallen Angel Mode yang bersiap untuk bertarung melawan Regard dengan kekuatan dan kemampuan penuhnya.

Stephani dan Regard menghilang dari tempatnya berada lalu muncul kembali dengan saling berhadapan satu sama lain.

Mereka saling beradu pedang antara Black Sword dan Golden Sword membuat sekitar mereka menjadi hancur.

(Golden Sword, pedang emas yang mampu menetralkan kegelapan apapun yang ada pada musuhnya, itu juga mampu meledak dengan segera usai menyucikan kegelapan dari tubuh lawannya)

Stephani yang dengan segera mengeluarkan rentetan Aqua Sword dalam jumlah banyak, muncul di langit-langit dan menyerang Regard.

(Aqua Sword, pedang yang mampu menebas udara kosong menjadi tebasan air dalam bentuk garis lurus yang melengkung, itu mampu dilakukan dari jarak jauh maupun dekat, keduanya berguna dalam pertempuran satu lawan satu maupun satu lawan banyak orang)

Regard yang memahami pergerakan dari Aqua Sword menghindar dan menjaga jarak dari Stephani. Sebelum sempat menjauh darinya, Stephani tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Dia mengeluarkan Golden Chain untuk menghentikan pergerakan Regard. Selesai menghentikannya, Stephani mengeluarkan rentetan Silver Blade yang dikhususkan untuk menusuk Regard dalam skala besar yang menghujani dirinya.

(Golden Chain, rantai keemasan yang muncul entah darimana, rantai keemasan tersebut mampu menahan berbagai macam gerakan yang ada pada lawan yang sulit untuk dipatahkan maupun diputus dengan mudah karena ketahanannya melebihi rantai manapun di dunia ini yang telah dialiri mana dalam jumlah banyak di dalam rantai tersebut)

(Silver Blade, pedang yang dikhususkan untuk menghujani musuhnya dalam jumlah banyak di area yang luas di langit-langit agar membuat musuhnya mati dengan mudah dan cepat)

Apakah berhasil?

Selesai debu sirna dari hadapannya, Stephani terkejut bahwa aura ungu yang dipancarkan masih tetap terlihat jelas olehnya.

"Apakah hanya ini kemampuan yang kau miliki?"

"....."

Tidak ada luka maupun goresan yang terlihat di pelindung Regard, Stephani berpikir bahwa itu bukanlah pelindung biasa melainkan pelindung khusus yang dapat melindungi Regard dari serangan apapun.

Melepaskan rentetan pedang dalam jumlah banyak yang beragam jenis warnanya, Stephani mulai menghujani Regard tanpa ampun sedikitpun.

Mulai dari hembusan angin yang kuat mendorong keberadaan Regard, percikan api yang membuat sekitar terbakar, kilatan petir yang mampu menyambar, serta gundukan tanah yang mampu mengapit siapapun membuat semuanya tampak dahysat untuk dilakukannya.

"....."

Tidak percaya pada penglihatannya, Stephani kehabisan kata-kata.

Dirinya terdiam dengan penuh keringat hanya bisa kebingungan pada ketidakwajaran yang terjadi pada Regard. Ketidakwajaran itu disebabkan karena aura ungu yang dihasilkan oleh Regard tidak pecah maupun retak, sebaliknya, itu tetap berdiri kokoh tanpa dapat ditembus sedikitpun olehnya.

Bagaimana mungkin dia bisa menahannya?

Kesal dan benci, Stephani menggerakkan tangannya.

Seluruh Golden Chain mengikat pergerakan Regard. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Stephani mengeluarkan pedang berukuran raksasa yang akan menghantam pelindung yang dimiliki oleh Regard.

"Matilah, Manusia!"

Tepat ketika dentuman keras terdengar, Stephani dengan sayap hitamnya membentang luas di langit-langit dan terbang memperhatikan Regard.

"....."

"Ada apa? Apakah kau berpikir itu dapat untuk mencelakai aku?"

"....."

Melesat dengan cepat ke arahnya, Stephani berinisiatif untuk menggunakan beberapa pedang ke arahnya langsung.

Mengetahui Stephani dengan ekspresi kesal dan jengkel menerjang ke arahnya, Regard tersenyum dan menduga bahwa provokasinya berhasil dilakukan.

Yang dapat dilakukan oleh Regard adalah menunggu kesempatan itu tiba.

Ini bohong bukan?

Melewati tubuh Regard dengan mudah, Stephani masih dikejutkan dengan betapa cepat dan lincah Regard dalam menghindari serangannya.

"Apakah kau sudah selesai? Aku akan melakukannya sekarang!"

Di aura ungu yang perlahan-lahan berubah menjadi sosok monster yang berpenampilan seperti iblis dengan jubah dan kedua tangannya yang terlihat, Regard menggerakkan tubuhnya seakan-akan memegang pedang.

Aura ungu itu yang disebutnya sebagai Infinity Spirit mengikuti gerakannya, kedua tangannya yang memegang pedang dan sarung pedang berinisiatif untuk menebas ke arah lawannya dengan segera.

(Infinity Spirit, kemampuan terkuat yang dimiliki oleh class Necromancer. Kemampuan yang dapat membangkitkan beberapa roh tengkorak yang

muncul di sekitarnya perlahan-lahan mulai membentuk sebuah tampilan yang

menyeramkan dan menakutkan, yang disertai dengan aura berwarna ungu gelap yang mengelilinginya.

Tampilan itu sendiri ialah tengkorak yang berukuran besar yang terselimuti oleh cahaya

keunguan, disertai dengan jubah ungu yang membungkus tulang-tulangnya melindungi

tubuh Regard. Di dalam tengkorak yang terdapat Regard, beberapa kepala tengkorak mengambang di

udara dan berada di sisi Regard.

Tapi sebagai gantinya, efek dari penggunaan Infinity Spirit membuat tubuh si pengguna akan mengalami gejala aneh seperti; tubuh terasa berat, kepala yang terasa pusing, serta nafasnya yang sesak benar-benar membuat tubuh sulit untuk digerakkan, itu adalah batasan dari class Necromancer yang akan membuat pengguna kehilangan kendali pada tubuhnya akibat emosi negatif yang meluap-luap dari dalam dirinya)

"Permainan sudah berakhir, Fallen Angel."

Death Slash.

(Death Slash, tebasan yang mampu melenyapkan apapun hanya dengan satu tebasan mampu menghancurkan area yang berada di jangkauan tebasan dengan area luas, serta mampu membunuh musuhnya baik itu sendiri maupun jumlah banyak, itu efektif dalam pertarungan terdesak yang dirasakan oleh si pengguna)

Dalam sekejap seluruh pemandangan yang ada yang sebelumnya hancur menjadi lenyap dalam satu tebasan, dan meledak dengan ledakan yang besar dan dahsyat.

•••••

Regard POV

Semuanya telah berakhir.

Detak jantungku berdetak kencang lebih kuat dari biasanya.

Tubuhku terasa berat, kepalaku pusing, serta nafasku sesak benar-benar membuat tubuhku terasa sulit untuk digerakkan.

Sial. Sudah batasnya ya.

Mengeluarkan botol kecil berisikan darah, aku memasukkannya ke dalam mulutku berulangkali.

Nikmatilah darah yang segar dan nikmat ini, Necromancer.

Sembari berkata sesuatu seperti itu pada tubuhku sendiri, semuanya pulih sepenuhnya.

"Sekarang waktunya untuk melakukan hal berikutnya."

Memandang Stephani yang tubuhnya dipenuhi darah, dan beberapa anggota tubuhnya yang terpotong akibat serangan dari Death Slash, aku yakin ini akan menjadi awal dari apa yang akan dilakukan ke depannya nanti.

•••••

Dalam kondisi sunyi dan sepi, seorang gadis terbangun dari tidurnya yang panjang.

Gadis itu bangkit dari tidurnya dan mengubah posisinya menjadi duduk lalu melihat ke sekitarnya.

"Bagaimana kondisimu, Fallen Angel?"

"Kamu... kenapa kamu melakukan ini padaku?"

"Entahlah. Mungkin aku merasa tidak enak jika aku meninggalkan dirimu dalam kondisi mengenaskan seperti itu sebelumnya."

"....."

Menggigit bibirnya karena rasa kesal akibat kecerobohannya, Stephani benar-benar malu dan menyesal atas kesalahan yang diperbuat sebelumnya.

Awalnya dia berpikir dia dapat memenangkan pertarungan, tapi semuanya telah sepenuhnya salah yang membuat dia berada dalam kekalahan telak.

"Terimakasih telah menyelamatkan kami, Manusia."

Suara ini...

Secara tidak sengaja, seorang gadis cantik muncul tepat dihadapan Regard.

Gadis cantik dengan rambut pirang panjang, sepasang mata berwarna merah, dan berkulit putih menatap Regard dengan ekspresi lembut dan ramahnya tanpa menunjukkan permusuhan yang kuat.

"Mungkin ini sedikit terlambat, tapi aku benar-benar berterimakasih karena kamu telah menghidupkan kami kembali."

"Kami? Mungkinkah..."

"Ya, aku dan dia sebenarnya berada dalam satu tubuh. Namun dalam kondisi tertentu, aku dan dia bertukar tempat satu sama lain."

Mendengar perkataan dari gadis berambut pirang panjang, Stephani memasang ekspresi kesal atas kedatangannya yang tak terduga.

"Stephani, aku ingin kamu berdamai dengan dirinya. Apakah kamu bisa melakukannya?"

"Berdamai? Jangan bercanda! Aku telah dibunuh olehnya jadi buat apa aku melakukannya?"

Tersenyum pada perkataan dari Stephani, gadis berambut pirang mengalihkan pandangan ke arah Regard.

"Maafkan atas kata-katanya, Manusia. Dia memang selalu seperti itu, tapi dia sebenarnya baik terhadapku kok."

"Baik?"

"Ya. Sejujurnya dia selalu menggunakan tubuhku demi melindungi diriku dari bahaya apapun, itu sebabnya dia peduli terhadapku."

Memahami maksud dari perkataan gadis berambut pirang, Regard mengangguk sekali.

Menurut Regard, setiap orang yang memiliki kepribadian ganda memiliki tujuan dan niat yang sama yaitu melindungi diri mereka sendiri dari masalah maupun bahaya yang akan terjadi pada diri mereka.

Tak heran jika Stephani sama seperti orang pada umumnya, Regard hanya tidak menyangka kalau kepribadiannya yang satunya lagi datang untuk menemuinya dan berbicara langsung padanya.

Episodes
1 Prolog
2 Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan
3 Ch. 2:Hellhound Kematian
4 Ch. 3:Fallen Angel Stephani
5 Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)
6 Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer
7 Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer (1)
8 Ch. 5:Selamat Datang, Tuan!
9 Ch. 6:Tamu Tak Diundang
10 Ch. 7:Masalah Elf
11 Ch. 8:Kecurigaan Friya
12 Ch. 9:Kesalahpahaman
13 Ch. 9:Kesalahpahaman (1)
14 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai
15 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (1)
16 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (2)
17 Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei
18 Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei (1)
19 Ch. 12:Kehilangan Kakak Tercinta
20 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena
21 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (1)
22 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (2)
23 Ch. 14:The Necromancer
24 Ch. 15:Perburuan Di Malam Hari
25 Ch. 15,5:Perburuan Di Malam Hari
26 Ch. 16:Misi Pertama Reita
27 Ch. 16,5:Misi Pertama Reita
28 Ch. 17:Amukan Dark Knight Hero
29 Ch. 18:Misi Khusus Berbahaya
30 Ch. 19:Jebakan Fuzikumibaru
31 Ch. 20:Sihir Terhebat
32 Ch. 20,5:Sihir Terhebat
33 Ch. 21:Jalur Perdagangan Dihentikan
34 Ch. 22:Ekspedisi Gunung Baurme
35 Ch. 23:Keganasan Fenrir
36 Ch. 24:Fenrir Mode VS Infinity Spirit
37 Ch. 25:Anggota Baru
38 Ch. 26:Ujicoba Di Malam Hari
39 Ch. 27:Dia Adalah Musuh
40 Ch. 27,1:Dia Adalah Musuh
41 Ch. 27,2:Dia Adalah Musuh
42 Ch. 28:Penyihir Lembah Gial
43 Ch. 29:Ilusi Kutukan
44 Ch. 30:Kebangkitan Necromancer Muda
45 Ch. 30,5:Kebangkitan Necromancer Muda
46 Ch. 31:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
47 Ch. 31,5:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
48 Ch. 32:Permintaan Liliana
49 Ch. 32,5:Permintaan Liliana
50 Ch. 33:Trik dan Tipuan
51 Ch. 33,5:Trik dan Tipuan
52 Ch. 34:Kabar Buruk
53 Ch. 35:Kerjasama Petualang
54 Ch. 35,5:Kerjasama Petualang
55 Ch. 36:Pesta dan Rumor
56 Ch. 37:Kita Ketemu Lagi
57 Ch. 37,5:Kita Ketemu Lagi
58 Ch. 38:Pemberontakan Veru
59 Ch. 38,5:Pemberontakan Veru
60 Ch. 39:Serahkan Pada Kami!
61 Ch. 39,1:Serahkan Pada Kami! (1)
62 Ch. 39,2:Serahkan Pada Kami! (2)
63 Ch. 40:Belenggu dan Kebebasan
64 Ch. 40,1:Belenggu dan Kebebasan (1)
65 Ch. 40,2:Belenggu dan Kebebasan (2)
66 Ch. 40,3:Belenggu dan Kebebasan (3)
67 Ch. 40,4:Belenggu dan Kebebasan (4)
68 Ch. 40,5:Belenggu dan Kebebasan (5)
69 Ch. 40,6:Belenggu dan Kebebasan (6)
70 Ch. 40,7:Belenggu dan Kebebasan (7)
71 Ch. 40,8:Belenggu dan Kebebasan (8)
72 Ch. 41:Jati Diri Sasaki
73 Ch. 41,1:Jati Diri Sasaki (1)
74 Ch. 41,2:Jati Diri Sasaki (2)
75 Ch. 42:Teror Di Kota Lien
76 Ch. 42,5:Teror Di Kota Lien
77 Ch. 43:Dua Sosok Berbeda
78 Ch. 44:Pertemuan Tak Disengaja
79 Ch. 44,1:Pertemuan Tak Disengaja (1)
80 Ch. 44,2:Pertemuan Tak Disengaja (2)
81 Ch. 44,3:Pertemuan Tak Disengaja (3)
82 Ch. 45:Menerobos Masuk
83 Ch. 45,1:Menerobos Masuk (1)
84 Ch. 45,2:Menerobos Masuk (2)
85 Ch. 45,3:Menerobos Masuk (3)
86 Ch. 45,4:Menerobos Masuk (4)
87 Ch. 45,5:Menerobos Masuk (5)
88 Ch. 45,6:Menerobos Masuk (6)
89 Ch. 45,7:Menerobos Masuk (7)
90 Ch. 45,8:Menerobos Masuk (8)
91 Ch. 46:Menghadapi Takdir
92 Ch. 46,1:Menghadapi Takdir (1)
93 Ch. 46,2:Menghadapi Takdir (2)
94 Ch. 46,3:Menghadapi Takdir (3)
95 Ch. 46,4:Menghadapi Takdir (4)
96 Ch. 46,5:Menghadapi Takdir (5)
97 Ch. 47:Keputusasaan Regard
98 Ch. 47,1:Keputusasaan Regard (1)
99 Ch. 47,2:Keputusasaan Regard (2)
100 Ch. 47,3:Keputusasaan Regard (3)
101 Ch. 47,4:Keputusasaan Regard (4)
102 Ch. 48:Campur Tangan Pihak Luar
103 Ch. 48,1:Campur Tangan Pihak Luar (1)
104 Ch. 49:Akhir Mengenaskan
105 Ch. 49,1:Akhir Mengenaskan (1)
106 Ch. 49,2:Akhir Mengenaskan (2)
107 Ch. 50:Serangan Balik
108 Ch. 50,1:Serangan Balik (1)
109 Ch. 50,2:Serangan Balik (2)
110 Ch. 50,3:Serangan Balik (3)
111 Ch. 50,4:Serangan Balik (4)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan
3
Ch. 2:Hellhound Kematian
4
Ch. 3:Fallen Angel Stephani
5
Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)
6
Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer
7
Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer (1)
8
Ch. 5:Selamat Datang, Tuan!
9
Ch. 6:Tamu Tak Diundang
10
Ch. 7:Masalah Elf
11
Ch. 8:Kecurigaan Friya
12
Ch. 9:Kesalahpahaman
13
Ch. 9:Kesalahpahaman (1)
14
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai
15
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (1)
16
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (2)
17
Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei
18
Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei (1)
19
Ch. 12:Kehilangan Kakak Tercinta
20
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena
21
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (1)
22
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (2)
23
Ch. 14:The Necromancer
24
Ch. 15:Perburuan Di Malam Hari
25
Ch. 15,5:Perburuan Di Malam Hari
26
Ch. 16:Misi Pertama Reita
27
Ch. 16,5:Misi Pertama Reita
28
Ch. 17:Amukan Dark Knight Hero
29
Ch. 18:Misi Khusus Berbahaya
30
Ch. 19:Jebakan Fuzikumibaru
31
Ch. 20:Sihir Terhebat
32
Ch. 20,5:Sihir Terhebat
33
Ch. 21:Jalur Perdagangan Dihentikan
34
Ch. 22:Ekspedisi Gunung Baurme
35
Ch. 23:Keganasan Fenrir
36
Ch. 24:Fenrir Mode VS Infinity Spirit
37
Ch. 25:Anggota Baru
38
Ch. 26:Ujicoba Di Malam Hari
39
Ch. 27:Dia Adalah Musuh
40
Ch. 27,1:Dia Adalah Musuh
41
Ch. 27,2:Dia Adalah Musuh
42
Ch. 28:Penyihir Lembah Gial
43
Ch. 29:Ilusi Kutukan
44
Ch. 30:Kebangkitan Necromancer Muda
45
Ch. 30,5:Kebangkitan Necromancer Muda
46
Ch. 31:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
47
Ch. 31,5:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
48
Ch. 32:Permintaan Liliana
49
Ch. 32,5:Permintaan Liliana
50
Ch. 33:Trik dan Tipuan
51
Ch. 33,5:Trik dan Tipuan
52
Ch. 34:Kabar Buruk
53
Ch. 35:Kerjasama Petualang
54
Ch. 35,5:Kerjasama Petualang
55
Ch. 36:Pesta dan Rumor
56
Ch. 37:Kita Ketemu Lagi
57
Ch. 37,5:Kita Ketemu Lagi
58
Ch. 38:Pemberontakan Veru
59
Ch. 38,5:Pemberontakan Veru
60
Ch. 39:Serahkan Pada Kami!
61
Ch. 39,1:Serahkan Pada Kami! (1)
62
Ch. 39,2:Serahkan Pada Kami! (2)
63
Ch. 40:Belenggu dan Kebebasan
64
Ch. 40,1:Belenggu dan Kebebasan (1)
65
Ch. 40,2:Belenggu dan Kebebasan (2)
66
Ch. 40,3:Belenggu dan Kebebasan (3)
67
Ch. 40,4:Belenggu dan Kebebasan (4)
68
Ch. 40,5:Belenggu dan Kebebasan (5)
69
Ch. 40,6:Belenggu dan Kebebasan (6)
70
Ch. 40,7:Belenggu dan Kebebasan (7)
71
Ch. 40,8:Belenggu dan Kebebasan (8)
72
Ch. 41:Jati Diri Sasaki
73
Ch. 41,1:Jati Diri Sasaki (1)
74
Ch. 41,2:Jati Diri Sasaki (2)
75
Ch. 42:Teror Di Kota Lien
76
Ch. 42,5:Teror Di Kota Lien
77
Ch. 43:Dua Sosok Berbeda
78
Ch. 44:Pertemuan Tak Disengaja
79
Ch. 44,1:Pertemuan Tak Disengaja (1)
80
Ch. 44,2:Pertemuan Tak Disengaja (2)
81
Ch. 44,3:Pertemuan Tak Disengaja (3)
82
Ch. 45:Menerobos Masuk
83
Ch. 45,1:Menerobos Masuk (1)
84
Ch. 45,2:Menerobos Masuk (2)
85
Ch. 45,3:Menerobos Masuk (3)
86
Ch. 45,4:Menerobos Masuk (4)
87
Ch. 45,5:Menerobos Masuk (5)
88
Ch. 45,6:Menerobos Masuk (6)
89
Ch. 45,7:Menerobos Masuk (7)
90
Ch. 45,8:Menerobos Masuk (8)
91
Ch. 46:Menghadapi Takdir
92
Ch. 46,1:Menghadapi Takdir (1)
93
Ch. 46,2:Menghadapi Takdir (2)
94
Ch. 46,3:Menghadapi Takdir (3)
95
Ch. 46,4:Menghadapi Takdir (4)
96
Ch. 46,5:Menghadapi Takdir (5)
97
Ch. 47:Keputusasaan Regard
98
Ch. 47,1:Keputusasaan Regard (1)
99
Ch. 47,2:Keputusasaan Regard (2)
100
Ch. 47,3:Keputusasaan Regard (3)
101
Ch. 47,4:Keputusasaan Regard (4)
102
Ch. 48:Campur Tangan Pihak Luar
103
Ch. 48,1:Campur Tangan Pihak Luar (1)
104
Ch. 49:Akhir Mengenaskan
105
Ch. 49,1:Akhir Mengenaskan (1)
106
Ch. 49,2:Akhir Mengenaskan (2)
107
Ch. 50:Serangan Balik
108
Ch. 50,1:Serangan Balik (1)
109
Ch. 50,2:Serangan Balik (2)
110
Ch. 50,3:Serangan Balik (3)
111
Ch. 50,4:Serangan Balik (4)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!