Ch. 2:Hellhound Kematian

Setiap kali Regard menelusuri ruangan, ia selalu bertemu dengan monster baru yang tidak dikenalnya.

Mulai dari cacing besar yang mampu berkamuflase menjadi dinding, kupu-kupu yang mampu membaur dengan kegelapan, kadal dan katak yang mampu membuat siapapun yang terkena serangannya berubah menjadi batu lalu pecah, serta kalajengking yang mampu membuat racun menyebar hanya dengan menembakkannya pada musuhnya, semua itu adalah monster asing untuknya.

"Berapa banyak mereka di reruntuhan ini?"

Kesal atas ketidaktahuannya dalam menjelajahi reruntuhan di kedalaman, Regard mengambil botol kecil berisikan darah untuk diminumnya.

Dikarenakan dia berada di pertengahan lantai, dia membuat beberapa bebatuan kaca di sekelilingnya, dan penjaga berupa [Skeleton Knight] untuk mengawasi kondisi diluar.

"Apakah mereka membuatnya untuk menyegel seseorang ataukah ada alasan lain mengapa mereka melakukannya?"

Masih tidak tahu atas apa maksud dari reruntuhan ini dibuat, kepala Regard mendongak ke langit-langit reruntuhan.

Di atas langit terlihat jelas kalau bebatuan berupa bijih material dapat ditemukan. Apalagi karena dia dulu tahu kualitas bijih material yang bagus atau tidak, ia memutuskan untuk mengambil beberapa dari mereka untuk digunakannya dalam keadaan terdesak.

•••••

Regard POV

"....."

Terhenti sejenak, aku melihat ruangan yang ada di depan yang terlihat berbeda dari ruangan lainnya.

Aneh sekali.

"Kenapa ada ruangan berbeda di tempat ini?"

Merasa ada yang tidak beres, aku mengambil Dual Knife dari balik penyimpanan tas di belakang untuk dilemparkan ke kedua patung yang ada di sisi ruangan.

Tidak ada tanda-tanda kalau mereka bergerak.

Itu bagus, namun aku masih meragukannya.

Jika aku maju dan membuka pintu, aku yakin mereka akan bergerak untuk mencegah aku membuka pintu ruangan, yang artinya ini adalah jebakan yang sudah disiapkan dan dipasang untuk orang sepertiku. Apabila aku lengah, aku akan tiada untuk kedua kalinya di dunia ini.

"Huh... baiklah. Sepertinya tidak ada pilihan lain."

Berjongkok dan meletakkan tanganku di atas permukaan tanah, aku memusatkan mana dalam pikiran pada lenganku.

Mungkin ini akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

Membayangkan apa yang menurutku perlu dilakukan, aku membuka mata dan melihat hasilnya.

Tidak terlalu buruk.

Penampilan yang ada di depanku bisa dikatakan cukup sempurna jika dilihat dari segi tampilan.

Mengenai kemampuan dan kekuatan, aku tambahkan beberapa ke dalam tubuhku untuk mengetahui apakah ruangan itu jebakan atau tidak.

Yah, untuk berjaga-jaga kalau ada apa-apa, aku juga menyiapkan alat tambahan yaitu [Destruction] untuk dirinya berubah menjadi peledak berskala besar.

"Baiklah. Maju sekarang!"

Mengikuti perintahku, dia maju ke arah ruangan yang terdapat kedua patung di kedua sisi ruangan.

•••••

Dentuman terdengar keras memenuhi seisi ruangan.

Dibalik debu berhamburan, seorang pria dengan jubah dan tudung jubah hitam di kepalanya terjatuh dari ketinggian akibat ledakan yang dibuat oleh monster yang menahannya.

"Sial. Kenapa ini bisa terjadi!?"

Mengingat kembali ke kejadian sebelumnya, awalnya pria itu berpikir kalau rencananya telah sukses, namun dia telah salah memperkirakannya.

Beberapa saat yang lalu.

"Aku mengandalkan dirimu, Bayanganku!"

Bersembunyi dibalik pilar batu besar yang menyangga ruangan, tatapan pria itu, Regard tertuju pada bayangan yang mengarah mendekati ruangan yang terdapat dua patung di kedua sisi ruangan yang memiliki penampilan seperti Hellhound.

Tidak terjadi apa-apa ya.

Mendekati pintu dan berniat untuk membukanya, kedua patung di kedua sisi ruangan terdengar bunyi retakan lalu pecah dan berubah menjadi sosok Hellhound yang melompat ke depan Regard.

"Sudah kuduga mereka akan hidup begitu aku mendekatinya."

Melihat dari kejauhan, dugaan Regard benar. Kedua patung Hellhound yang sebelumnya tidak bergerak, bergerak untuk menyerangnya, yang dapat diartikan bahwa di dalam ruangan yang terdapat kedua patung Hellhound, ada rahasia yang tersembunyi dibalik semuanya. Rahasia itu sendiri Regard yakin ada kaitannya dengan lukisan yang ditemuinya selama dia memasuki Reruntuhan Sylvia.

Di dekat pintu ruangan, Regard yang di kedua lengannya memunculkan [Black Sword] dan mengubah penampilan kasualnya usai melakukan istirahat sejenak sebelumnya, ia bersiap untuk menerjang langsung ke arah salah satu Hellhound.

Hellhound yang tahu bahwa dia akan menerjang langsung, bersiap untuk menebasnya dengan cakarnya.

Menghindari cakarnya, Regard dengan cepat menebas udara ke arah Hellhound.

Kabut hitam yang sebelumnya terlihat di ujung pedang mengenai tubuh Hellhound, membuat Hellhound sedikit kesakitan atas lukanya.

Apakah berhasil?

Dalam sekejap, Hellhound yang terdiam di tempatnya bergegas menyerang Regard.

Mulutnya yang awalnya terbuka memunculkan partikel kecil dengan warna merah darah yang perlahan-lahan membentuk menjadi bola besar. Setelah membesar di mulutnya, Hellhound dengan segera menggigitnya lalu mengarahkan serangannya pada Regard.

Itu adalah Blood Shooter yang mampu merusak tubuh siapapun yang terkena serangannya dalam sekejap dapat binasa.

(Blood Shooter, tembakan yang dihasilkan dari bola-bola kecil yang perlahan membesar, digigit lalu ditembakkan yang mampu menyebabkan musuh yang terkena serangannya akan lenyap jiwanya keluar dari jasadnya, serta akan hancur jasadnya usai roh tersebut pergi ke alam lain)

Mengabaikan gerakan kakinya, Regard dengan segera melayang di udara dan menghilang dalam sekejap untuk segera menghindar dari tembakan yang dilakukan oleh Hellhound satunya terhadapnya.

Meskipun dia berhasil menghindar darinya, dia sempat terkena sedikit serangan dari Blood Shooter yang dapat membuat jiwanya sedikit tertarik keluar dari tubuhnya namun sempat ditahannya berkat kekuatan dan kemampuannya sendiri.

Sial. Mereka begitu kuat sekali.

Memperhatikan kondisi Hellhound yang terkena serangannya, Regard menduga bahwa pertahanan yang dimiliki oleh kedua Hellhound cukup tinggi sehingga sulit untuk ditembus dengan cara biasa.

Apalagi luka yang diterima sebelumnya oleh Black Sword dapat disembuhkan dengan mudah menggunakan Booster Heal yang membuat lukanya sembuh dalam sekejap.

Booster Heal, penyembuhan instan yang dihasilkan dari luka-luka ringan maupun fatal, pengguna dapat melakukannya dengan mana sedikit di dalam tubuhnya jadi aman untuk mengirit mana dalam jumlah banyak di pemakaian kemampuan ini.

Kedua Hellhound mengerang dan membungkukkan tubuhnya. Di keempat kakinya di kedua Hellhound terdapat percikan kilat yang dapat dilihat oleh Regard.

Ini gawat!

Mengaktifkan pelindung dari kegelapan miliknya, Regard menggunakan Dark Shield di sekitar tubuhnya. Dia juga sempat mengaktifkan Acceleration untuk dapat bergerak cepat demi menghindari serangan yang akan dilakukan oleh kedua Hellhound padanya.

(Dark Shield, pelindung berwarna hitam yang memiliki penampilan seperti kabut hitam tebal yang mengitari tubuh pengguna, pelindung ini mampu tahan dari serangan fisik maupun sihir jadi berguna untuk kondisi apapun, namun lemah terhadap serangan yang bersifat penyucian dan netral. Dark Shield termasuk dalam kategori yang sama seperti senjata yang ada di Change Weapon jadi memudahkan si pengguna untuk menggunakannya)

(Acceleration, kecepatan dalam bergerak dan berpindah tempat dengan mudah secara singkat, ini berguna tanpa perlu menggunakan mana melainkan kondisi fisik yang harus dapat beradaptasi atas kecepatan yang dapat digunakan sebaik mungkin)

"Raaaaaarrrrh!"

Kedua Hellhound berteriak keras lalu menerjang langsung ke arah Regard.

Regard tersenyum percaya diri melompat mundur dari tempatnya berada. Namun ketika dia mundur, salah satu Hellhound menghilang dan muncul tepat di belakangnya.

Di cakarnya terdapat percikan kilat yang siap untuk merobek tubuhnya.

Mustahil. Bagaimana mungkin dia bisa secepat itu?

Sebelum cakarnya mengenai tubuh Regard, dia dengan segera menghilang di tempatnya dan muncul di kejauhan.

Keringat sempat membasahi tubuh dan pakaiannya karena ia sudah menduga bahwa mereka dapat bergerak cepat, dia mampu menyelamatkan dirinya.

Seandainya Regard ceroboh dengan menganggap mereka lemah, dia akan mati oleh kedua Hellhound yang siap untuk mencabik-cabik tubuhnya.

Sepertinya ini akan menjadi situasi hidup dan mati ya.

Melepaskan Dark Shield di sekitarnya, Regard memfokuskan diri untuk menyerangnya.

Dalam sekejap udara di sekitar Regard terasa meningkat. Percikan kilat, mana berwarna kegelapan yang sempat terlihat di kedua kakinya, dan sepasang matanya berwarna hitam mulai terlihat jelas dari penampilannya. Di belakang punggungnya, sepasang sayap hitam mulai tumbuh dan mengepakkan sayapnya di udara kosong, begitupun sepasang tanduk yang mulai muncul di kepalanya.

Demon Mode.

Dalam bentuk yang menakutkan dan mengerikan, Regard telah mengaktifkan kemampuan terkuatnya Demon Mode.

(Dalam Demon Mode dia akan baik-baik saja tanpa ada yang dapat melukai tubuhnya, tapi sebagai gantinya dia harus merasakan emosi negatif yang meluap-luap dari dalam hatinya sendiri. Tak hanya emosi negatif yang meluap-luap dari dalam hati, Regard juga akan merasakan rasa lapar yang sangat kuat yang tak tertahankan yang tidak dapat mengenyangkan perutnya sendiri dari rasa haus akan darah.

Demon Mode, mode iblis yang tidak dapat dilukai baik fisik maupun sihir, serangan apapun tidak berefek pada Demon Mode melainkan hanya satu, sihir penyucian yang mampu mengalahkannya. Dalam kemampuan tersebut; serangan, kecepatan, kekuatan meningkat drastis hingga batas maksimal, tapi sebagai gantinya pengguna harus diselimuti oleh emosi negatif dalam dirinya untuk dapat menggunakan kemampuan Demon Mode)

"....."

Menghilang dalam sekejap, kedua Hellhound memperhatikan sekeliling untuk memastikan dimana Regard berada.

"Matilah, Makhluk Rendahan!"

Dalam kekuatan yang hebat yang besar, salah satu Hellhound yang terkena tembakan dari Dark Lance milik Regard meringis kesakitan.

(Dark Lance, senjata lain yang dihasilkan dari kegelapan milik si pengguna yang mampu berubah-ubah dari Black Sword ke Dark Lance. Sangat efektif dalam pertempuran yang tidak perlu mengkhawatirkan karatan di senjata tersebut, serta ketajamannya yang lebih kuat dari tombak biasa benar-benar berguna dalam pertarungan.

Dark Lance mampu digunakan sebagai satu senjata maupun dalam jumlah banyak, tergantung dari keinginan si pengguna dalam menggunakannya)

Tidak melewatkan kesempatan yang ada, Regard melesat dengan cepat ke salah satu Hellhound.

"Rasakan ini!"

Dengan kakinya yang terdapat kekuatan kegelapan, Burst Kick mengenai kepala Hellhound dalam sekejap dan meledak dalam hitungan beberapa detik.

(Burst Kick, tendangan yang dihasilkan dari ledakan yang berasal dari angin kuat yang mampu menghancurkan apapun hanya dengan menendangnya. Burst Kick terbilang cukup kuat untuk menghabisi musuh, bahkan kehebatannya bisa dikatakan lebih unggul dari kemampuan manapun, tapi sebagai gantinya mana yang diperoleh oleh si pengguna dalam jumlah banyak harus digunakan untuk melancarkan Burst Kick)

Darah mengalir deras di leher Hellhound karena kepalanya yang meledak. Cipratan darah tersebut menghujani ke seluruh tempat, membasahi pakaian Regard.

Sekarang serangan terakhir!

Meskipun kedua Hellhound tidak dapat bergerak, Regard memanfaatkan kesempatan sekali lagi untuk melenyapkan mereka.

Di ketinggian langit-langit, bola dalam jumlah banyak berwarna hitam mulai menyatu. Perlahan-lahan bola itu semakin membesar, merubah warnanya menjadi warna merah darah.

Itu adalah Blood Shooter yang dimiliki oleh Hellhound sebelumnya yang siap untuk menjadikan Regard sebagai mayat, tapi gagal untuk dilakukan.

Kedua lengan Regard yang menahannya, menutup kedua lengannya.

Dark Earthquake.

(Dark Earthquake, kemampuan versi baru dari Blood Shooter yang dipadukan dengan kekuatan yang dimiliki oleh Regard, kemampuan memanipulasi kegelapan, itu dapat diubah sesuka hati menjadi tanah bergerigi dalam jumlah banyak)

Secara mengejutkan, tanah yang awalnya terlihat biasa berubah menjadi bergerigi dan bergejolak membentuk gempa. Tanah itu kemudian merubah bentuknya menjadi hitam lalu menusuk setiap anggota tubuh Hellhound.

Darah mulai keluar di setiap tusukan yang tertancap di tubuh kedua Hellhound.

Memperhatikan dari langit-langit bahwa ini adalah akhirnya, Regard dengan segera mengaktifkan Dark Wind untuk dapat menapakkan kakinya di permukaan angin berwarna hitam miliknya.

(Dark Wind, Pusaran angin hitam yang mampu digunakan sebagai pijakan maupun serangan, semua tergantung dari Regard akan digunakan untuk apa)

Menyudahi kemampuannya, Demon Mode dilepaskan dari tubuhnya yang membuatnya terhuyung-huyung, kelelahan dan kewalahan dalam menahan beban yang telah dia gunakan sebagai akibat dari tubuhnya sendiri.

"Aku harap semuanya sudah berakhir."

Meskipun Regard tidak yakin apakah ini adalah akhirnya, dia hanya bisa yakin bahwa kemenangan berhasil diraihnya.

Walaupun efek samping dari Demon Mode terasa di tubuhnya, dia tetap sebisa mungkin mempertahankan kesadarannya sebagai seorang manusia.

•••••

Regard POV

Beristirahat sejenak, aku mengambil beberapa darah dan daging Hellhound untuk segera aku makan dan santap. Dikarenakan aku dalam kondisi lelah, aku tidak mungkin langsung menerjang masuk ke dalam ruangan yang berbeda ini dalam kondisi lemah seperti sekarang.

Yah, aku harap aku dapat pulih dengan segera setelah menyantap daging dan darah miliknya.

Dikarenakan emosi negatif dari class Necromancer dapat tenang kembali usai menikmati daging dan darah, mungkin aku akan memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan usai tubuhku pulih sepenuhnya.

Ini benar-benar melelahkan.

Bertarung melawan monster, menjelajahi reruntuhan, bertarung hidup dan mati melawan Hellhound, semuanya aku lakukan sendirian tanpa ada yang menemani aku.

Sejujurnya aku tidak masalah atas kesendirian yang kumiliki, tapi entah kenapa terasa sunyi jika aku benar-benar hidup dalam kesendirian.

Ah... aku ingin memiliki rekan maupun teman yang dapat aku percayai.

Meskipun itu mustahil untuk terwujud, entah kenapa aku berharap ada orang yang dapat menemaniku dalam berpetualang di dunia ini.

Sasaki bukanlah temanku jadi aku menganggap dia sebagai satu-satunya peliharaan yang dapat aku manfaatkan.

Peliharaan yang telah terbebas dari budak yang dapat berguna mencari informasi yang ada selagi aku tidak ada di Kota Farihiora.

Aku mengakui bahwa itu terlalu berlebihan, tapi apa boleh buat, selama dia berada dalam perlindungan, aku dapat dengan sesuka hati menggunakannya.

Yah, aku sendiri tidak menginginkan dia untuk ikut bertarung karena dia masih jauh berada di bawah kemampuan rata-rata manusia lainnya jadi aku sengaja meletakkannya di kota sebagai pusat informasi dariku.

Mari kulihat sejenak.

Sejak aku masuk semakin dalam ke reruntuhan yang ada, aku telah memetakan seluruh tempat yang ada di beberapa kertas yang berhasil aku bawa sebelumnya.

Meskipun aku tidak yakin apakah ini akurat atau tidak, aku hanya merasa bahwa reruntuhan ini berbahaya bagi petualang pemula yang langsung masuk.

Tidak hanya akan merenggang nyawa, ada kemungkinan keputusasaan dan kebencian akan muncul di diri mereka ketika tahu bahwa Reruntuhan Sylvia merupakan reruntuhan berbahaya bagi pemula.

Kira-kira apa yang ada di dalam ruangan itu ya? Apakah ada harta terpendam yang mereka jaga atau sesuatu yang mereka kurung di dalamnya?

Aku mulai tertarik dan penasaran atas isi di dalam ruangan yang berbeda dari ruangan lainnya.

•••••

Sasaki POV

Apakah Arthen baik-baik saja?

Meskipun kata-katanya terlihat meyakinkan, aku takut kalau dia akan tiada ketika dia lengah.

Huh...

Memikirkan bagaimana kuatnya dia, hatiku merasa ragu bahwa dia selemah dan sebodoh itu untuk mati.

Sama halnya bagaimana dia menyelamatkan aku dulu, dia rela menggunakan kemampuannya untuk menyelamatkan aku.

Aku harap dia baik-baik saja.

Entah apa yang sedang dilakukannya, aku hanya bisa berpikir kalau dia dapat pulang dengan selamat tanpa luka di tubuhnya.

Hanya itu harapan yang kuinginkan darinya.

Episodes
1 Prolog
2 Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan
3 Ch. 2:Hellhound Kematian
4 Ch. 3:Fallen Angel Stephani
5 Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)
6 Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer
7 Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer (1)
8 Ch. 5:Selamat Datang, Tuan!
9 Ch. 6:Tamu Tak Diundang
10 Ch. 7:Masalah Elf
11 Ch. 8:Kecurigaan Friya
12 Ch. 9:Kesalahpahaman
13 Ch. 9:Kesalahpahaman (1)
14 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai
15 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (1)
16 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (2)
17 Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei
18 Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei (1)
19 Ch. 12:Kehilangan Kakak Tercinta
20 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena
21 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (1)
22 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (2)
23 Ch. 14:The Necromancer
24 Ch. 15:Perburuan Di Malam Hari
25 Ch. 15,5:Perburuan Di Malam Hari
26 Ch. 16:Misi Pertama Reita
27 Ch. 16,5:Misi Pertama Reita
28 Ch. 17:Amukan Dark Knight Hero
29 Ch. 18:Misi Khusus Berbahaya
30 Ch. 19:Jebakan Fuzikumibaru
31 Ch. 20:Sihir Terhebat
32 Ch. 20,5:Sihir Terhebat
33 Ch. 21:Jalur Perdagangan Dihentikan
34 Ch. 22:Ekspedisi Gunung Baurme
35 Ch. 23:Keganasan Fenrir
36 Ch. 24:Fenrir Mode VS Infinity Spirit
37 Ch. 25:Anggota Baru
38 Ch. 26:Ujicoba Di Malam Hari
39 Ch. 27:Dia Adalah Musuh
40 Ch. 27,1:Dia Adalah Musuh
41 Ch. 27,2:Dia Adalah Musuh
42 Ch. 28:Penyihir Lembah Gial
43 Ch. 29:Ilusi Kutukan
44 Ch. 30:Kebangkitan Necromancer Muda
45 Ch. 30,5:Kebangkitan Necromancer Muda
46 Ch. 31:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
47 Ch. 31,5:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
48 Ch. 32:Permintaan Liliana
49 Ch. 32,5:Permintaan Liliana
50 Ch. 33:Trik dan Tipuan
51 Ch. 33,5:Trik dan Tipuan
52 Ch. 34:Kabar Buruk
53 Ch. 35:Kerjasama Petualang
54 Ch. 35,5:Kerjasama Petualang
55 Ch. 36:Pesta dan Rumor
56 Ch. 37:Kita Ketemu Lagi
57 Ch. 37,5:Kita Ketemu Lagi
58 Ch. 38:Pemberontakan Veru
59 Ch. 38,5:Pemberontakan Veru
60 Ch. 39:Serahkan Pada Kami!
61 Ch. 39,1:Serahkan Pada Kami! (1)
62 Ch. 39,2:Serahkan Pada Kami! (2)
63 Ch. 40:Belenggu dan Kebebasan
64 Ch. 40,1:Belenggu dan Kebebasan (1)
65 Ch. 40,2:Belenggu dan Kebebasan (2)
66 Ch. 40,3:Belenggu dan Kebebasan (3)
67 Ch. 40,4:Belenggu dan Kebebasan (4)
68 Ch. 40,5:Belenggu dan Kebebasan (5)
69 Ch. 40,6:Belenggu dan Kebebasan (6)
70 Ch. 40,7:Belenggu dan Kebebasan (7)
71 Ch. 40,8:Belenggu dan Kebebasan (8)
72 Ch. 41:Jati Diri Sasaki
73 Ch. 41,1:Jati Diri Sasaki (1)
74 Ch. 41,2:Jati Diri Sasaki (2)
75 Ch. 42:Teror Di Kota Lien
76 Ch. 42,5:Teror Di Kota Lien
77 Ch. 43:Dua Sosok Berbeda
78 Ch. 44:Pertemuan Tak Disengaja
79 Ch. 44,1:Pertemuan Tak Disengaja (1)
80 Ch. 44,2:Pertemuan Tak Disengaja (2)
81 Ch. 44,3:Pertemuan Tak Disengaja (3)
82 Ch. 45:Menerobos Masuk
83 Ch. 45,1:Menerobos Masuk (1)
84 Ch. 45,2:Menerobos Masuk (2)
85 Ch. 45,3:Menerobos Masuk (3)
86 Ch. 45,4:Menerobos Masuk (4)
87 Ch. 45,5:Menerobos Masuk (5)
88 Ch. 45,6:Menerobos Masuk (6)
89 Ch. 45,7:Menerobos Masuk (7)
90 Ch. 45,8:Menerobos Masuk (8)
91 Ch. 46:Menghadapi Takdir
92 Ch. 46,1:Menghadapi Takdir (1)
93 Ch. 46,2:Menghadapi Takdir (2)
94 Ch. 46,3:Menghadapi Takdir (3)
95 Ch. 46,4:Menghadapi Takdir (4)
96 Ch. 46,5:Menghadapi Takdir (5)
97 Ch. 47:Keputusasaan Regard
98 Ch. 47,1:Keputusasaan Regard (1)
99 Ch. 47,2:Keputusasaan Regard (2)
100 Ch. 47,3:Keputusasaan Regard (3)
101 Ch. 47,4:Keputusasaan Regard (4)
102 Ch. 48:Campur Tangan Pihak Luar
103 Ch. 48,1:Campur Tangan Pihak Luar (1)
104 Ch. 49:Akhir Mengenaskan
105 Ch. 49,1:Akhir Mengenaskan (1)
106 Ch. 49,2:Akhir Mengenaskan (2)
107 Ch. 50:Serangan Balik
108 Ch. 50,1:Serangan Balik (1)
109 Ch. 50,2:Serangan Balik (2)
110 Ch. 50,3:Serangan Balik (3)
111 Ch. 50,4:Serangan Balik (4)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan
3
Ch. 2:Hellhound Kematian
4
Ch. 3:Fallen Angel Stephani
5
Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)
6
Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer
7
Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer (1)
8
Ch. 5:Selamat Datang, Tuan!
9
Ch. 6:Tamu Tak Diundang
10
Ch. 7:Masalah Elf
11
Ch. 8:Kecurigaan Friya
12
Ch. 9:Kesalahpahaman
13
Ch. 9:Kesalahpahaman (1)
14
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai
15
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (1)
16
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (2)
17
Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei
18
Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei (1)
19
Ch. 12:Kehilangan Kakak Tercinta
20
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena
21
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (1)
22
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (2)
23
Ch. 14:The Necromancer
24
Ch. 15:Perburuan Di Malam Hari
25
Ch. 15,5:Perburuan Di Malam Hari
26
Ch. 16:Misi Pertama Reita
27
Ch. 16,5:Misi Pertama Reita
28
Ch. 17:Amukan Dark Knight Hero
29
Ch. 18:Misi Khusus Berbahaya
30
Ch. 19:Jebakan Fuzikumibaru
31
Ch. 20:Sihir Terhebat
32
Ch. 20,5:Sihir Terhebat
33
Ch. 21:Jalur Perdagangan Dihentikan
34
Ch. 22:Ekspedisi Gunung Baurme
35
Ch. 23:Keganasan Fenrir
36
Ch. 24:Fenrir Mode VS Infinity Spirit
37
Ch. 25:Anggota Baru
38
Ch. 26:Ujicoba Di Malam Hari
39
Ch. 27:Dia Adalah Musuh
40
Ch. 27,1:Dia Adalah Musuh
41
Ch. 27,2:Dia Adalah Musuh
42
Ch. 28:Penyihir Lembah Gial
43
Ch. 29:Ilusi Kutukan
44
Ch. 30:Kebangkitan Necromancer Muda
45
Ch. 30,5:Kebangkitan Necromancer Muda
46
Ch. 31:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
47
Ch. 31,5:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
48
Ch. 32:Permintaan Liliana
49
Ch. 32,5:Permintaan Liliana
50
Ch. 33:Trik dan Tipuan
51
Ch. 33,5:Trik dan Tipuan
52
Ch. 34:Kabar Buruk
53
Ch. 35:Kerjasama Petualang
54
Ch. 35,5:Kerjasama Petualang
55
Ch. 36:Pesta dan Rumor
56
Ch. 37:Kita Ketemu Lagi
57
Ch. 37,5:Kita Ketemu Lagi
58
Ch. 38:Pemberontakan Veru
59
Ch. 38,5:Pemberontakan Veru
60
Ch. 39:Serahkan Pada Kami!
61
Ch. 39,1:Serahkan Pada Kami! (1)
62
Ch. 39,2:Serahkan Pada Kami! (2)
63
Ch. 40:Belenggu dan Kebebasan
64
Ch. 40,1:Belenggu dan Kebebasan (1)
65
Ch. 40,2:Belenggu dan Kebebasan (2)
66
Ch. 40,3:Belenggu dan Kebebasan (3)
67
Ch. 40,4:Belenggu dan Kebebasan (4)
68
Ch. 40,5:Belenggu dan Kebebasan (5)
69
Ch. 40,6:Belenggu dan Kebebasan (6)
70
Ch. 40,7:Belenggu dan Kebebasan (7)
71
Ch. 40,8:Belenggu dan Kebebasan (8)
72
Ch. 41:Jati Diri Sasaki
73
Ch. 41,1:Jati Diri Sasaki (1)
74
Ch. 41,2:Jati Diri Sasaki (2)
75
Ch. 42:Teror Di Kota Lien
76
Ch. 42,5:Teror Di Kota Lien
77
Ch. 43:Dua Sosok Berbeda
78
Ch. 44:Pertemuan Tak Disengaja
79
Ch. 44,1:Pertemuan Tak Disengaja (1)
80
Ch. 44,2:Pertemuan Tak Disengaja (2)
81
Ch. 44,3:Pertemuan Tak Disengaja (3)
82
Ch. 45:Menerobos Masuk
83
Ch. 45,1:Menerobos Masuk (1)
84
Ch. 45,2:Menerobos Masuk (2)
85
Ch. 45,3:Menerobos Masuk (3)
86
Ch. 45,4:Menerobos Masuk (4)
87
Ch. 45,5:Menerobos Masuk (5)
88
Ch. 45,6:Menerobos Masuk (6)
89
Ch. 45,7:Menerobos Masuk (7)
90
Ch. 45,8:Menerobos Masuk (8)
91
Ch. 46:Menghadapi Takdir
92
Ch. 46,1:Menghadapi Takdir (1)
93
Ch. 46,2:Menghadapi Takdir (2)
94
Ch. 46,3:Menghadapi Takdir (3)
95
Ch. 46,4:Menghadapi Takdir (4)
96
Ch. 46,5:Menghadapi Takdir (5)
97
Ch. 47:Keputusasaan Regard
98
Ch. 47,1:Keputusasaan Regard (1)
99
Ch. 47,2:Keputusasaan Regard (2)
100
Ch. 47,3:Keputusasaan Regard (3)
101
Ch. 47,4:Keputusasaan Regard (4)
102
Ch. 48:Campur Tangan Pihak Luar
103
Ch. 48,1:Campur Tangan Pihak Luar (1)
104
Ch. 49:Akhir Mengenaskan
105
Ch. 49,1:Akhir Mengenaskan (1)
106
Ch. 49,2:Akhir Mengenaskan (2)
107
Ch. 50:Serangan Balik
108
Ch. 50,1:Serangan Balik (1)
109
Ch. 50,2:Serangan Balik (2)
110
Ch. 50,3:Serangan Balik (3)
111
Ch. 50,4:Serangan Balik (4)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!