Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan

Di sepanjang jalan di tengah hutan, seorang pria dengan pakaian casual memperhatikan area sekitar dengan serius.

Pandangannya yang mengitari pepohonan, semak-semak, dan ranting-ranting pohon, semuanya dilakukan untuk berjaga-jaga takut ada monster yang dapat mencelakainya.

"Biar aku ingat terlebih dahulu, reruntuhan yang dimaksud oleh orang-orang. Kalau tidak salah, reruntuhan itu berada di sekitar hutan ini."

Terdiam sejenak sambil berpikir dan merenung, Regard mencoba mengingat informasi yang didapatnya sebelum tiba di hutan ini.

Beberapa saat yang lalu.

Diluar Kota Farihiora, sebuah ladang hijau dengan pepohonan yang minim dan tidak ada satupun monster yang berada di tempat itu, kebanyakan para petualang sedang berkumpul bersama rekan-rekannya untuk bersiap melakukan misi yang akan mereka lakukan.

"Permisi, bolehkah aku tanya sesuatu padamu?"

"Ya. Apa yang ingin kau tanyakan, Nak?"

"Apakah kau tahu dimana Reruntuhan Sylvia berada?"

"Reruntuhan Sylvia? Aku belum pernah mendengarnya."

"Begitu ya. Terimakasih dan maaf mengganggu waktumu."

"Tidak apa-apa. Kami tidak keberatan sama sekali."

Tidak mendapatkan satu informasi dari satu kelompok petualang, Regard mencoba melanjutkannya dengan bertanya pada kelompok petualang lainnya.

Sekitar beberapa menit, dia menanyakan hal yang sama pada mereka, mereka sama sekali tidak tahu apapun tentang Reruntuhan Sylvia.

"Permisi, apakah aku boleh tanya sesuatu padamu?"

"Ya. Apa yang ingin kamu tanyakan pada kami, Nak?"

"Aku ingin tahu dimana Reruntuhan Sylvia berada. Apakah kalian tahu dimana tempatnya?"

"Reruntuhan Sylvia? Maaf, aku tidak tahu."

"Aku juga."

"Aku pun sama."

Meskipun hanya tersisa satu kelompok petualang yang tersisa untuk ditanya, harapan Regard ialah dia dapat menemukan informasi seminim mungkin tentang keberadaan Reruntuhan Sylvia.

Meskipun dia sudah tahu berdasarkan informasi dari kertas, dia sengaja bertanya pada mereka untuk berjaga-jaga agar dia tidak terlalu mempercayai informasi dari misi yang diambilnya.

Alasan Regard tidak terlalu mempercayai informasi dari misi yang diambilnya ialah dia takut kalau itu adalah informasi minim yang dapat membuatnya terjebak di tempat yang tidak diketahui, yang dapat berakibat fatal pada kehidupannya.

Itulah mengapa tindakan tambahan dibutuhkan karena itu berguna untuk berjaga-jaga kalau informasi di misi yang diambilnya salah atau keliru dalam memberikan informasi pada petualang yang mengambil misinya, Regard bisa selamat dari kekeliruan tersebut.

"Reruntuhan Sylvia? Aku rasa aku pernah mendengarnya."

"Benarkah?"

Di dalam kelompok petualang yang Regard duga tidak ada harapan lagi, salah seorang pria yang mengenakan sarung tangan besi di kedua tangannya, serta helm di kepalanya mengatakan sesuatu yang mengejutkan bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

"Kalau tidak salah, Reruntuhan Sylvia berada di Hutan Milant."

"Hutan Milant?"

"Aku pernah mendengar nama hutan itu."

"Ya, aku juga."

"Aku pun sama."

Merenungkan perkataan dari temannya yang seorang pria dengan sarung tangan besi dan helm di kepalanya, teman-temannya ikut memikirkan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang pernah menjelajahi Hutan Milant sebelumnya.

"Apakah sesuatu yang buruk pernah terjadi di Hutan Milant?"

"Entahlah... aku tidak tahu, tapi aku mendengar ini dari beberapa rumor petualang yang pernah menginjakkan kaki di Hutan Milant."

"Ya. Mereka mengatakan pada kami bahwa Hutan Milant adalah hutan terlarang yang menyeramkan bila dimasuki oleh petualang lain."

"Seingat aku, Hutan Milant terdapat monster berbahaya yang menakutkan dan menyeramkan."

Mendengar dengan seksama tanpa rasa takut di wajah dan sikapnya, orang-orang yang mengatakan itu padanya merasa bingung dan heran.

"Apakah kau tidak takut?"

"Itu benar. Siapapun yang mendengarnya seharusnya takut, tapi kamu tidak takut ya, Nak."

"I-itu... karena aku pernah mengalami sesuatu yang lebih menakutkan daripada cerita kalian."

"Sesuatu yang menakutkan?"

"Ya."

Merasa tertarik pada kata-kata Regard, sekelompok petualang saling bertukar pandang dan mengangguk, mereka mulai mendekati Regard dengan wajah antusias yang tinggi yang mereka perlihatkan padanya.

Salah satu wanita dengan penampilan seperti penyihir memegang lengan kanannya, salah satu wanita berpakaian pendeta memegang kedua pundaknya dari depan, sisanya yaitu dua orang pria yang satunya mengenakan helm dan sarung tangan yang memegang punggung Regard, dan pria bertubuh kekar dan berotot yang mengenakan seluruh zirah di tubuhnya berada di sisi kiri Regard, keempatnya saling berdekatan.

"Bolehkah kami tahu tentang sesuatu yang lebih seram dari Hutan Milant?"

"Ya. Sederhananya aku hampir mati pada saat itu. Tapi karena aku berada di ambang kematian, aku sempat berpikir bahwa aku akan mati. Namun pada kenyataannya, aku telah selamat dan hidup berkat seseorang yang menolong aku."

"Seseorang?"

"Apakah dia adalah orang yang kuat?"

"Siapa yang berani membunuhmu, Nak?"

Mengangkat tangannya dan tersenyum kaku, keringat sempat mengalir di wajah Regard karena betapa banyaknya pertanyaan yang sengaja mereka lemparkan terhadapnya membuatnya bingung untuk menjawab rentetan pertanyaan dari mereka.

"Stahark, dia adalah monster yang menghancurkan desa aku, Desa Elforia."

"Stahark?"

"Mustahil."

"Ini bohong kan?"

Tatapan terkejut terlihat di ekspresi mereka.

Mereka tentu tahu tentang nama dari Stahark, monster yang keberadaannya setara dengan Iblis tingkat atas yang mampu menghancurkan desa maupun kota dalam semalam tanpa sisa sedikitpun. Tidak hanya itu, kebanyakan dari orang-orang yang dijadikan korban, mereka akan lenyap keberadaannya tanpa ada yang tersisa dari jasad mereka di muka bumi.

Itulah kekejaman dan ketakutan yang Stahark perlihatkan kepada manusia.

"Bagaimana kamu bisa selamat darinya, Nak?"

"Pahlawan. Dia telah menyelamatkan aku dan mengusir Stahark."

"Pahlawan?"

"Ya. Aku sempat bertemu dengannya sesaat. Rambutnya berwarna perak, tubuhnya yang gagah, serta wajahnya yang tampan benar-benar membuat aku yakin dia adalah pria keren yang mampu menyelamatkan aku dari amukan Stahark."

Mendengar dengan seksama dari perkataan Regard, orang-orang mengangguk paham pada ceritanya.

Memang benar bahwa Stahark adalah iblis tingkat tinggi yang keberadaannya berbahaya dan menakutkan bagi manusia manapun. Meskipun menakutkan dan berbahaya, dia tetap dapat dikalahkan oleh seorang pahlawan yang datang untuk menyelamatkan dunia.

"Hanya itu yang terjadi padaku."

Selesai mengatakan itu pada mereka, wajah Regard terkejut atas ekspresi yang mereka perlihatkan padanya.

Ekspresi yang mereka perlihatkan ialah sedih atas apa yang terjadi pada kehidupan Regard sebelumnya. Kehidupan dimana dia harus sebisa mungkin bertahan hidup dari amukan Stahark yang telah membinasakan seluruh penduduk di desa miliknya, Desa Elforia.

"Nak, kamu sudah melewati masa-masa sulit."

"Itu benar."

"Bahkan kami, orang dewasa tidak tega melihat anak sepertimu harus mengalami hal seperti itu."

Rasa simpati yang mereka berikan padanya, Regard tentu paham atas perasaan tulus mereka terhadapnya jadi ia hanya menampilkan senyum kecil di wajahnya sebagai ucapan terimakasih atas kebaikan dan kepedulian mereka terhadapnya.

Menurut Regard, orang-orang akan merasa kasihan pada mereka yang tertimpa musibah dari iblis yang menyerang kota maupun desa mereka. Apalagi jika itu merenggut banyak nyawa, mereka pasti akan bersedih sama seperti dirinya di masa lalu yang telah kehilangan banyak hal.

•••••

"Yah, setidaknya aku sudah tahu lokasinya."

"Tapi..."

Setelah berjalan beberapa langkah di kedalaman hutan, langkah kakinya terhenti.

Dari kejauhan Regard merasa ada sesuatu yang mengikutinya. Entah apakah itu monster, iblis atau manusia, dia bingung dan heran atas keberadaannya yang jauh dari dirinya yang sulit untuk diketahui siapa yang berani mengikutinya.

"Keluarlah!"

Tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan keluar jadi Regard menekan suaranya selama berteriak.

"Cepat keluar atau kau akan aku bunuh!"

"....."

Satu-persatu dari mereka keluar dari tempat yang jauh dari dirinya berada.

Masing-masing dari mereka memiliki bentuk yang sama seperti manusia namun tubuh mereka terlihat seperti boneka berjalan yang terdapat benang tipis di udara.

Marionette ya.

Mengambil pedang dan bersiap-siap untuk kejadian tak terduga, pandangannya mengarah ke sekitar untuk memastikan kemana benang tipis yang terhubung dengan tubuh mereka pergi.

Tidak ada? Mustahil.

Tanpa menunggu lama, sekelompok orang mulai menerjang ke arahnya.

Mulai dari pria bertubuh kekar, dia dengan tinju dan tendangan yang kuat mengenai tubuh Regard yang membuatnya mundur beberapa langkah lalu terpental ketika terkena tendangan yang kuat darinya. Dilanjutkan dengan wanita bertelinga runcing yang panjang dengan seragam hitam yang dikenakannya, dia mengangkat salah satu lengannya dan mengeluarkan Wind Blade dari udara hampa untuk bersiap menghunuskan pedangnya ke tubuh Regard.

Di ujung pedang, pusaran angin dapat dilihat yang sudah siap untuk membuat lubang pada tubuh Regard.

"Begitu rupanya ya. Aku mengerti sekarang."

Sekilas, Regard mulai paham mengapa Hutan Milant dianggap berbahaya sehingga banyak orang melarangnya masuk.

Bukan karena monster maupun iblis, tapi semua itu karena keberadaan Marionette yang siap menyerang mereka disaat mereka lengah.

"....."

Tepat ketika Wind Blade menusuk tubuh Regard, pusaran angin berkekuatan tinggi mampu membuat lubang di tubuhnya yang dapat mengeluarkan darahnya dalam jumlah banyak, Regard memuntahkan darahnya.

Apakah aku akan mati?

Pandangannya terasa samar-samar. Tubuhnya terasa berat dan kepalanya yang terasa pusing membuat Regard memejamkan matanya.

Mendekati tubuh Regard, kedua boneka Marionette memeriksa dengan seksama apakah dia sudah mati atau belum.

Setelah memastikan bahwa dia sudah tiada, mereka pun pergi dan menghilang dalam sekejap dari tempat mereka berada sebelumnya.

Sudah kuduga, mereka benar-benar bodoh ya.

Bangkit dari tidurnya, Regard memegang perutnya dan menahannya dengan salah satu lengannya.

Tak hanya menahan lukanya, tangannya juga sempat dialirkan element kegelapan untuk dapat menyembuhkan tubuhnya yang terluka parah dalam sekejap.

Hasilnya dapat dilihat dengan jelas. Mulai dari darah yang sebelumnya terus-menerus keluar sekarang berhenti, lubang besar yang sebelumnya tercipta perlahan-lahan mulai menyatu dan menghilang, serta bekas dari luka telah sepenuhnya sirna dari tubuhnya.

Semuanya tampak seperti mimpi bagi Regard namun tetap menyisakan rasa sakit yang dapat dia rasakan saat ini.

"Aku harap mereka sudah pergi."

Tanpa berlama-lama lagi, Regard dengan segera meninggalkan tempatnya.

•••••

Regard POV

Aku harap ini adalah tempatnya.

Di kedalaman hutan, aku menemukan sebuah bangunan yang sebagiannya telah tertanam oleh tanah dan lumut, serta pintu masuk yang mengarah ke bawah.

Aku penasaran mengapa ada reruntuhan di tempat seperti ini?

Apakah ini dibuat berdasarkan informasi yang ada atau ini baru saja dibuat untuk menjebak seseorang?

Mari periksa terlebih dahulu.

Menuruni beberapa tangga, aku melihat ukiran yang terdapat di kedua sisi bangunan yang ada di tangga.

Ukiran yang menggambarkan sesuatu seperti pemberontakan, peperangan, dan pengurungan.

Pengurungan ya.

Kalau tidak salah ingat, Ayah dan Ibu pernah mengatakan bahwa lukisan yang berada di reruntuhan mengartikan kisah yang sesungguhnya dibalik penyebab reruntuhan ini berada.

Dengan kata lain, reruntuhan ini adalah tempat dimana seseorang dikurung di dalamnya?

Menarik.

Menelusuri setiap ruangan yang sebagian telah hancur, aku tidak menemukan apapun. Baik itu harta, jejak, petunjuk, semuanya tidak ada satupun di ruangan yang aku telusuri.

"....."

Bau ini....

Menghentikan langkah kakiku, samar-samar aku dapat merasakan hawa keberadaan monster di dalam reruntuhan yang mendekat ke arahku.

"Dark Eye."

Seluruh ruangan yang sebelumnya putih berubah menjadi gelap.

Di ruangan yang jauh berada di depan, segerombolan monster yang aku duga mereka adalah Traho mulai mendekat dalam jumlah banyak.

Sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang menarik.

Menghilangkan pedang di lengan kananku, aku mengubah kabut hitam di tangan kanan menjadi [Black Sword] yang dapat aku banggakan saat ini.

Sebelum aku menggunakan kabut hitam untuk mengubahnya menjadi [Black Sword], aku mengaktifkan [Change Weapon], kemampuan untuk memanipulasi kegelapan agar aku ubah menjadi senjata yang kuinginkan, aku mengubahnya menjadi [Black Sword], pedang hitam legam yang ada di tanganku sekarang.

Pakaian yang aku kenakan sebelumnya yaitu pakaian kasual telah berubah menjadi jubah hitam yang menutupi seluruh pakaian kasual di dalamnya, kepalaku yang awalnya tidak tertutup memperlihatkan rambut dan wajahku sekarang telah tertutup oleh tudung jubah dan topeng besi bertanduk.

"Baiklah. Mari kita mulai pertarungannya."

•••••

Suara pertarungan terdengar memekikkan telinga manapun yang mendengarnya.

Bunyi dari adu besi antara pedang Black Sword dan cakar Traho membuat bunga api dapat terlihat di dalam kegelapan yang minim akan cahaya dari sela-sela reruntuhan.

"Enyahlah!"

Tanpa menunggu kesempatan untuk Traho berhasil mengenai tubuhnya, Regard dengan kuat menendang tubuh Traho yang tak terlihat dengan Dark Eye miliknya yang menyebabkan tubuhnya terpental jauh dari tempatnya berada.

Mengubah Black Sword menjadi Dual Knife menggunakan Change Weapon, Regard melemparkan pisau hitamnya ke kawanan Traho yang masih mengejarnya.

Pisau hitam yang mengenai tubuh Traho membuat pergerakan mereka melambat lalu terjatuh di permukaan tanah.

Menurut Regard, itu kejadian alami yang dimiliki oleh Traho. Terlepas dari pisau itu hanya pisau belati hitam biasa, Regard juga sempat menambahkan racun menggunakan kemampuannya yang dia dapatkan sebelumnya, Death Poison yang menyebabkan Traho mati dalam hitungan beberapa detik.

Death Poison, racun tingkat tinggi yang dilapisi di setiap senjata yang mampu membunuh siapapun yang terkena tebasan dari senjata tersebut, mereka akan tiada dalam hitungan beberapa detik.

Lemah.

Melemparkan rentetan pisau lagi pada Traho yang tersisa, Traho dalam sekejap tumbang di dekatnya.

Tubuhnya yang sebelumnya transparan telah terlihat sepenuhnya oleh Regard jadi dia mendekati Traho dan mengambil beberapa kebutuhan berupa kulit dan taringnya untuk diberikan kepada Guild Petualang usai dia menyelesaikan misinya nanti.

Tak lupa untuk mengambil darahnya, Regard menuangkan darah Traho ke dalam botol kaca kecil untuk dia netralisir racun yang dia buat agar dia bisa meminumnya tanpa khawatir akan racun yang dikonsumsinya nanti.

Selesai melakukannya, dia melanjutkan perjalanan menuju ruangan berikutnya.

Ruangan menurun lagi ya.

Memperhatikan tangga yang terus menurun, Regard dengan kesal menggaruk rambutnya memutuskan untuk turun ke bawah ke kedalaman reruntuhan.

Episodes
1 Prolog
2 Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan
3 Ch. 2:Hellhound Kematian
4 Ch. 3:Fallen Angel Stephani
5 Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)
6 Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer
7 Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer (1)
8 Ch. 5:Selamat Datang, Tuan!
9 Ch. 6:Tamu Tak Diundang
10 Ch. 7:Masalah Elf
11 Ch. 8:Kecurigaan Friya
12 Ch. 9:Kesalahpahaman
13 Ch. 9:Kesalahpahaman (1)
14 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai
15 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (1)
16 Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (2)
17 Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei
18 Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei (1)
19 Ch. 12:Kehilangan Kakak Tercinta
20 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena
21 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (1)
22 Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (2)
23 Ch. 14:The Necromancer
24 Ch. 15:Perburuan Di Malam Hari
25 Ch. 15,5:Perburuan Di Malam Hari
26 Ch. 16:Misi Pertama Reita
27 Ch. 16,5:Misi Pertama Reita
28 Ch. 17:Amukan Dark Knight Hero
29 Ch. 18:Misi Khusus Berbahaya
30 Ch. 19:Jebakan Fuzikumibaru
31 Ch. 20:Sihir Terhebat
32 Ch. 20,5:Sihir Terhebat
33 Ch. 21:Jalur Perdagangan Dihentikan
34 Ch. 22:Ekspedisi Gunung Baurme
35 Ch. 23:Keganasan Fenrir
36 Ch. 24:Fenrir Mode VS Infinity Spirit
37 Ch. 25:Anggota Baru
38 Ch. 26:Ujicoba Di Malam Hari
39 Ch. 27:Dia Adalah Musuh
40 Ch. 27,1:Dia Adalah Musuh
41 Ch. 27,2:Dia Adalah Musuh
42 Ch. 28:Penyihir Lembah Gial
43 Ch. 29:Ilusi Kutukan
44 Ch. 30:Kebangkitan Necromancer Muda
45 Ch. 30,5:Kebangkitan Necromancer Muda
46 Ch. 31:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
47 Ch. 31,5:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
48 Ch. 32:Permintaan Liliana
49 Ch. 32,5:Permintaan Liliana
50 Ch. 33:Trik dan Tipuan
51 Ch. 33,5:Trik dan Tipuan
52 Ch. 34:Kabar Buruk
53 Ch. 35:Kerjasama Petualang
54 Ch. 35,5:Kerjasama Petualang
55 Ch. 36:Pesta dan Rumor
56 Ch. 37:Kita Ketemu Lagi
57 Ch. 37,5:Kita Ketemu Lagi
58 Ch. 38:Pemberontakan Veru
59 Ch. 38,5:Pemberontakan Veru
60 Ch. 39:Serahkan Pada Kami!
61 Ch. 39,1:Serahkan Pada Kami! (1)
62 Ch. 39,2:Serahkan Pada Kami! (2)
63 Ch. 40:Belenggu dan Kebebasan
64 Ch. 40,1:Belenggu dan Kebebasan (1)
65 Ch. 40,2:Belenggu dan Kebebasan (2)
66 Ch. 40,3:Belenggu dan Kebebasan (3)
67 Ch. 40,4:Belenggu dan Kebebasan (4)
68 Ch. 40,5:Belenggu dan Kebebasan (5)
69 Ch. 40,6:Belenggu dan Kebebasan (6)
70 Ch. 40,7:Belenggu dan Kebebasan (7)
71 Ch. 40,8:Belenggu dan Kebebasan (8)
72 Ch. 41:Jati Diri Sasaki
73 Ch. 41,1:Jati Diri Sasaki (1)
74 Ch. 41,2:Jati Diri Sasaki (2)
75 Ch. 42:Teror Di Kota Lien
76 Ch. 42,5:Teror Di Kota Lien
77 Ch. 43:Dua Sosok Berbeda
78 Ch. 44:Pertemuan Tak Disengaja
79 Ch. 44,1:Pertemuan Tak Disengaja (1)
80 Ch. 44,2:Pertemuan Tak Disengaja (2)
81 Ch. 44,3:Pertemuan Tak Disengaja (3)
82 Ch. 45:Menerobos Masuk
83 Ch. 45,1:Menerobos Masuk (1)
84 Ch. 45,2:Menerobos Masuk (2)
85 Ch. 45,3:Menerobos Masuk (3)
86 Ch. 45,4:Menerobos Masuk (4)
87 Ch. 45,5:Menerobos Masuk (5)
88 Ch. 45,6:Menerobos Masuk (6)
89 Ch. 45,7:Menerobos Masuk (7)
90 Ch. 45,8:Menerobos Masuk (8)
91 Ch. 46:Menghadapi Takdir
92 Ch. 46,1:Menghadapi Takdir (1)
93 Ch. 46,2:Menghadapi Takdir (2)
94 Ch. 46,3:Menghadapi Takdir (3)
95 Ch. 46,4:Menghadapi Takdir (4)
96 Ch. 46,5:Menghadapi Takdir (5)
97 Ch. 47:Keputusasaan Regard
98 Ch. 47,1:Keputusasaan Regard (1)
99 Ch. 47,2:Keputusasaan Regard (2)
100 Ch. 47,3:Keputusasaan Regard (3)
101 Ch. 47,4:Keputusasaan Regard (4)
102 Ch. 48:Campur Tangan Pihak Luar
103 Ch. 48,1:Campur Tangan Pihak Luar (1)
104 Ch. 49:Akhir Mengenaskan
105 Ch. 49,1:Akhir Mengenaskan (1)
106 Ch. 49,2:Akhir Mengenaskan (2)
107 Ch. 50:Serangan Balik
108 Ch. 50,1:Serangan Balik (1)
109 Ch. 50,2:Serangan Balik (2)
110 Ch. 50,3:Serangan Balik (3)
111 Ch. 50,4:Serangan Balik (4)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Ch. 1:Penjelajah Reruntuhan
3
Ch. 2:Hellhound Kematian
4
Ch. 3:Fallen Angel Stephani
5
Ch. 3:Fallen Angel Stephani (1)
6
Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer
7
Ch. 4:Latihan Seorang Necromancer (1)
8
Ch. 5:Selamat Datang, Tuan!
9
Ch. 6:Tamu Tak Diundang
10
Ch. 7:Masalah Elf
11
Ch. 8:Kecurigaan Friya
12
Ch. 9:Kesalahpahaman
13
Ch. 9:Kesalahpahaman (1)
14
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai
15
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (1)
16
Ch. 10:Berpesta dan Bersantai (2)
17
Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei
18
Ch. 11:Ekspedisi Penambangan Urei (1)
19
Ch. 12:Kehilangan Kakak Tercinta
20
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena
21
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (1)
22
Ch. 13:Ketetapan Hati Reita Hiena (2)
23
Ch. 14:The Necromancer
24
Ch. 15:Perburuan Di Malam Hari
25
Ch. 15,5:Perburuan Di Malam Hari
26
Ch. 16:Misi Pertama Reita
27
Ch. 16,5:Misi Pertama Reita
28
Ch. 17:Amukan Dark Knight Hero
29
Ch. 18:Misi Khusus Berbahaya
30
Ch. 19:Jebakan Fuzikumibaru
31
Ch. 20:Sihir Terhebat
32
Ch. 20,5:Sihir Terhebat
33
Ch. 21:Jalur Perdagangan Dihentikan
34
Ch. 22:Ekspedisi Gunung Baurme
35
Ch. 23:Keganasan Fenrir
36
Ch. 24:Fenrir Mode VS Infinity Spirit
37
Ch. 25:Anggota Baru
38
Ch. 26:Ujicoba Di Malam Hari
39
Ch. 27:Dia Adalah Musuh
40
Ch. 27,1:Dia Adalah Musuh
41
Ch. 27,2:Dia Adalah Musuh
42
Ch. 28:Penyihir Lembah Gial
43
Ch. 29:Ilusi Kutukan
44
Ch. 30:Kebangkitan Necromancer Muda
45
Ch. 30,5:Kebangkitan Necromancer Muda
46
Ch. 31:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
47
Ch. 31,5:Nama Baru dan Ingatan Hu-Machina
48
Ch. 32:Permintaan Liliana
49
Ch. 32,5:Permintaan Liliana
50
Ch. 33:Trik dan Tipuan
51
Ch. 33,5:Trik dan Tipuan
52
Ch. 34:Kabar Buruk
53
Ch. 35:Kerjasama Petualang
54
Ch. 35,5:Kerjasama Petualang
55
Ch. 36:Pesta dan Rumor
56
Ch. 37:Kita Ketemu Lagi
57
Ch. 37,5:Kita Ketemu Lagi
58
Ch. 38:Pemberontakan Veru
59
Ch. 38,5:Pemberontakan Veru
60
Ch. 39:Serahkan Pada Kami!
61
Ch. 39,1:Serahkan Pada Kami! (1)
62
Ch. 39,2:Serahkan Pada Kami! (2)
63
Ch. 40:Belenggu dan Kebebasan
64
Ch. 40,1:Belenggu dan Kebebasan (1)
65
Ch. 40,2:Belenggu dan Kebebasan (2)
66
Ch. 40,3:Belenggu dan Kebebasan (3)
67
Ch. 40,4:Belenggu dan Kebebasan (4)
68
Ch. 40,5:Belenggu dan Kebebasan (5)
69
Ch. 40,6:Belenggu dan Kebebasan (6)
70
Ch. 40,7:Belenggu dan Kebebasan (7)
71
Ch. 40,8:Belenggu dan Kebebasan (8)
72
Ch. 41:Jati Diri Sasaki
73
Ch. 41,1:Jati Diri Sasaki (1)
74
Ch. 41,2:Jati Diri Sasaki (2)
75
Ch. 42:Teror Di Kota Lien
76
Ch. 42,5:Teror Di Kota Lien
77
Ch. 43:Dua Sosok Berbeda
78
Ch. 44:Pertemuan Tak Disengaja
79
Ch. 44,1:Pertemuan Tak Disengaja (1)
80
Ch. 44,2:Pertemuan Tak Disengaja (2)
81
Ch. 44,3:Pertemuan Tak Disengaja (3)
82
Ch. 45:Menerobos Masuk
83
Ch. 45,1:Menerobos Masuk (1)
84
Ch. 45,2:Menerobos Masuk (2)
85
Ch. 45,3:Menerobos Masuk (3)
86
Ch. 45,4:Menerobos Masuk (4)
87
Ch. 45,5:Menerobos Masuk (5)
88
Ch. 45,6:Menerobos Masuk (6)
89
Ch. 45,7:Menerobos Masuk (7)
90
Ch. 45,8:Menerobos Masuk (8)
91
Ch. 46:Menghadapi Takdir
92
Ch. 46,1:Menghadapi Takdir (1)
93
Ch. 46,2:Menghadapi Takdir (2)
94
Ch. 46,3:Menghadapi Takdir (3)
95
Ch. 46,4:Menghadapi Takdir (4)
96
Ch. 46,5:Menghadapi Takdir (5)
97
Ch. 47:Keputusasaan Regard
98
Ch. 47,1:Keputusasaan Regard (1)
99
Ch. 47,2:Keputusasaan Regard (2)
100
Ch. 47,3:Keputusasaan Regard (3)
101
Ch. 47,4:Keputusasaan Regard (4)
102
Ch. 48:Campur Tangan Pihak Luar
103
Ch. 48,1:Campur Tangan Pihak Luar (1)
104
Ch. 49:Akhir Mengenaskan
105
Ch. 49,1:Akhir Mengenaskan (1)
106
Ch. 49,2:Akhir Mengenaskan (2)
107
Ch. 50:Serangan Balik
108
Ch. 50,1:Serangan Balik (1)
109
Ch. 50,2:Serangan Balik (2)
110
Ch. 50,3:Serangan Balik (3)
111
Ch. 50,4:Serangan Balik (4)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!