Setelah proses perceraian mereka selesai Evelyn sudah bersiap untuk meninggalkan rumah yang ditempati oleh dirinya bersama dengan Tara.
Akan tetapi ketika dirinya sudah siap untuk pergi dan hendak mengunci pintu rumah tersebut. Tiba-tiba saja ada seseorang yang membekap mulutnya sehingga membuat dirinya jatuh pingsan.
Tara langsung membawa tubuh Evelyn yang sudah tidak berdaya menuju ke Mansion milik Zaki, " Halo Tuan Zaki. Saya sudah berhasil menceraikan Evelyn dan sekarang saya akan membawanya ke mansion anda. anda sekarang ada di mana?" tanya Tara menelpon Zaki yang saat ini sedang ada di kantornya.
'Pantas saja sejak tadi aku tunggu Eve tidak datang-datang. Ternyata laki-laki brengsek itu sudah mulai melakukan aksinya!' batin Zaki sambil melirik ke arah jam tangannya kemudian dia menarik nafasnya dengan dalam dan hambuskannya dengan kasar.
"Kau bawalah Eve ke mansioku aku segera ke sana?" ucap Zaki kemudian dia langsung mengambil kunci mobil dan segera keluar dari ruangannya menuju ke Mansion yang tidak terlalu jauh jaraknya dari kantornya.
"Laki-laki itu benar-benar gila. Dia benar-benar menceraikan istrinya dan memberikannya kepadaku!" sepanjang jalan sakit terus merutuku kelakuan Tara yang dinilai terlalu berlebihan bagi dirinya.
"Awalnya aku hanya bercanda saja, hanya untuk menggodanya. Hanya untuk melihat seperti apa kekuatan cinta dia untuk istrinya. Ternyata tidak ada seujung kuku pun dengan mudah dia menceraikan Evelyn dan diberikan kepadaku! Dasar laki-laki b******* yang tidak ada harganya. Dia telah menggunakan tubuh istrinya untuk membayar hutangnya dan sekarang dia memberikan istrinya untuk melunasi hutangnya!" ucap Zaki sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dia keheranan ada seorang laki-laki seperti Tara di atas dunia ini.
Kemudian Zaki segera bergegas pergi ke Mansion ya karena di sana Tara sudah menunggunya bersama dengan Evelyn yang masih pingsan.
Begitu melihat Zaki, mata Tara langsung berbinar. Dia merasa bahagia karena akhirnya hutangnya di bandar judi terbesar di ibu kota itu akan segera lunas dan dia bisa terbebas dari para penagih hutang yang selalu menteror hidupnya setiap hari.
"Saya sudah membawa istri saya Tuan Zaki. Lihatlah dia masih pingsan di sana. Anda bisa melakukan apapun kepadanya!" Tara sambil mencium tangan Zaki tanpa menghiraukan tatapan sinis pria berwajah dingin itu.
"Hmmmmmm!" Zaki hanya mengucapkan itu dan kemudian dia melemparkan secarik kertas ke wajah Tara.
Begitu Tara mengambil kertas itu, dia begitu bahagia. Kemudian dia langsung bersujud di bawah kaki Zaki dengan perasaan yang sangat bahagia.
"Terima kasih Tuan! Terima kasih karena Anda sudah melunaskan hutang saya. Semoga Anda puas dengan pelayanan Evelyn dan berbahagia bersamanya saya Permisi tuan!" setelah mengatakan itu Tara langsung meninggalkan mansion Zaki tanpa menengok lagi ke belakang.
Tidak pernah satu kali pun dia berpikir tentang perasaan Evelyn. Apabila mantan istrinya itu tahu tentang perbuatan yang saat ini dia lakukan yaitu menjual Evelyn demi membayar hutangnya kepada Zaki, sang bandar judi dan bos diskotik di seluruh Indonesia bahkan di berbagai negara.
"Dasar laki-laki sampah yang tidak ada gunanya. Bahkan istrinya saja rela dia jual!" maki Zaki merasa sangat kesal dengan kelakuan Tara yang dengan tega telah menjual Evelyn kepadanya hanya demi melunasi hutang judinya.
"Kasihan sekali kamu Eve, memiliki wajah yang begitu cantik, dengan kecerdasan yang begitu hebat. Tetapi nasib begitu malang karena bersuamikan laki-laki sampah seperti dia!" Zaki sambil mengelus pipi Evelyn yang begitu mulus dan sangat dia sukai.
"Selama beberapa bulan ini aku terus memperhatikanmu bekerja di kantorku. Walaupun kau tidak pernah melihatku, tapi di hatiku kau istimewa Eve!" ucap Zaki sambil mencium bibir Evelyn yang saat ini masih pingsan karena pengaruh obat bius yang tadi di gunakan oleh para dalam rangka menculik Evelyn untuk dibawa ke mansion milik Zaki.
Zaki kemudian menggendong tubuh Evelyn masuk ke dalam kamarnya dan meletakkannya di atas ranjang miliknya.
Untuk sesaat Zaki terus memperhatikan wanita yang selama beberapa bulan telah mencuri hatinya.
"Sungguh bodoh laki-laki itu karena mau melepaskanmu Eve! Wanita hebat yang tegar dan tangguh. Kau masih bisa tersenyum kepada dunia, walaupun memiliki suami bejat seperti Tara, yang rela menjualmu demi bermain judi!" ucap Zaki sambil terus menatap wajah Evelyn yang begitu polos dan tenang di dalam pingsannya.
Zaki kemudian membaringkan tubuhnya di samping Evelyn dan memeluk pinggang wanita yang selalu mencuri perhatiannya selama beberapa bulan ini.
Hingga akhirnya Zaki jatuh dalam tidurnya. Karenanya begitu nyaman memeluk Evelyn yang begitu hangat dan lembut baginya.
Saat Evelyn mulai tersadar dari pingsannya. Waktu sudah menunjukkan magrib. suasana kamar yang remang-remang membuat Evelyn tidak bisa melihat di mana dirinya saat ini.
"Ya Tuhan di mana aku sekarang kenapa pusing sekali kepalaku dan siapa ini yang memeluk tubuhku?" ucap Evelyn sambil mengerjakan matanya dan melihat ke sekeliling yang terlihat gelap.
"Ya Allah aku di mana? Perasaan tadi aku ingin meninggalkan kediamanku dengan Mas Tara. Kenapa tiba-tiba aku ada di sini?" tanya Evelyn sambil melihat siapa kira-kira laki-laki yang sedang memeluk tubuhnya.
"Kau sudah bangun?" Tanya Zaki yang tiba-tiba saja sudah duduk di samping Evelyn.
Evelyn yang terkejut ketika mendapatkan Zaki di sampingnya seketika berteriak.
"Siapa kamu? Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Evelyn sambil memeriksa seluruh tubuhnya. Evelyn merasa begitu lega ketika mendapatkan seluruh pakaiannya yang masih utuh melekat di tubuhnya.
"Ini rumahku! Tentu saja aku ada di sini." ucap Zaki sambil turun dari atas ranjang dan meninggalkan Evelyn yang masih tampak kebingungan.
"Bagaimana aku bisa ada di rumahmu aku tadi akan meninggalkan kediaman Mas Tara!" tanya Evelyn ingin mengkonfirmasi kebenaran tentang dirinya yang tiba-tiba saja sekarang ada di rumah milik Zaki.
"Tentu saja Ini adalah perbuatan suamimu yang bejat itu. Apa kau tahu kalau suamimu sudah menjualmu padaku?" ucap Zaki sambil tersenyum sinis kepada Evelyn yang saat ini menatapnya dengan penuh pertanyaan.
"What the hell?" tanya Evelyn seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Zaki kepadanya.
Zaki kemudian menghidupkan layar besar yang ada di hadapannya yang sekarang memperlihatkan ketika Tara bersujud di kakinya dan mengucapkan terima kasih karena dia telah melunaskan semua hutang judinya kepada Zaki.
Evelyn menutup mulutnya karena dia benar-benar tidak percaya. Kalau suaminya tega menjual dirinya kepada bandar judi hanya untuk melunasi hutang-hutang judinya.
"Ya Tuhan apakah benar Mas Tara tega melakukan itu?" ucap Evelyn sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha untuk menepis semua kenyataan yang ada di hadapannya.
"Untuk apa kau menangisi laki-laki sampah seperti dia? Yang bahkan tidak pernah mencintaimu. Bahkan dia rela memberikan tubuhmu untukku!" ucap Zaki sambil tersenyum dengan penuh kelicikan sehingga membuat Evelyn merasa muak melihatnya.
"Kau mengatakan kalau suamiku sampah. Lalu dirimu sendiri apa? Kau membuka tempat untuk berjudi yang menghancurkan banyak rumah tangga. Kau ngaca sebelum kau menilai orang lain!" ucap Evelyn sambil menatap tajam kepada Zaki yang sekarang malah tertawa terbahak-bahak melihat kemarahan yang diperlihatkan oleh Evelyn terhadapnya.
"Suamimu sudah menyerahkanmu padaku untuk menjadi istriku. Jadi bersiaplah kita akan segera melaksanakan pernikahan!" ucap Zaki sambil meninggalkan Evelyn yang masih kebingungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments