Di jual suami untuk bayar hutang judi
Pada malam itu, Tara mengajak Evelyn untuk makan malam di sebuah restoran mahal. Dia mengatakan bahwa dia ingin merayakan pernikahan mereka berdua. Tanpa merasa curiga, Evelyn mengikuti suaminya dengan perasaan yang sangat bahagia.
"Tumben sekali Mas mengajakku ke restoran mahal seperti ini. Mas habis mendapatkan uang banyak ya?" tanya Evelyn sambil menatap Tara, suaminya yang sudah dia nikahi selama 2 tahun.
"Tidak juga sih, sayang! Ini kan hari ulang tahun pernikahan kita. Mau tidak mau, kan kita harus merayakannya. Betul tidak?" tanya Tara sambil mengelus telapak tangan Evelyn.
"Terima kasih ya, karena mas sudah mau mengingat pernikahan kita. Aku bahagia sekali!" ucap Evelyn sambil mengulas senyum di bibirnya.
Tara tersenyum melihat istrinya yang begitu bahagia dengan acara makan malam yang sudah dia buat sebagai kejutan untuk merayakan pernikahan mereka yang kedua.
"Ayo Sayang! Kau habiskan makananya, kalau sudah diinginkan tidak enak!" ucap Tara sambil mengelus kembali telapak tangan sang istri yang sedang tersenyum kepadanya.
Dengan perasaan penuh bahagia, Evelyn menghabiskan makanannya. Hingga pada akhirnya, Tara meminta kepada Evelyn untuk meminum gelas wine yang ada di hadapan mereka berdua.
"Ayo sayang kita tos untuk perayaan anniversary kita yang kedua semoga dengan ini rumah tinggal kita akan semakin bahagia!" ucap Tara sambil mengacungkan gelas suami yang ada di tangannya untuk tos bersama Evelyn tetapi Evelyn menolak keinginan Tara yang memintanya untuk meminum wine.
"Maaf Mas tapi aku tidak biasa meminum wine. Saya takut kalau nanti saya mabuk!" ucap Evelyn berusaha untuk menolak keinginan suaminya untuk Dia meminum wine tersebut.
"Ayolah sayang! Cuman satu gelas ini saja tidak lebih!" Tara terus membujuk Evelyn untuk mau meminum wine yang ada di hadapannya.
Akhirnya dengan penuh keterpaksaan Evelyn mau meminum wine itu. "Tapi satu teguk saja ya Mas aku takut kalau nanti sampai mabuk!" ucap Evelyn mencoba untuk bernegosiasi dengan suaminya.
"Iya sayang! Satu teguk saja cukup. Tidak apa-apa. Kalau kamu tidak sanggup untuk menghabiskannya!" ucap Tara sambil mengulas senyum di bibirnya.
Ketika Evelyn sudah mulai untuk meminum wine tersebut, seketika terbit senyum licik di wajah Tara yang terus memperhatikan Evelyn yang kini mulai meminum wine tersebut.
Setelah Evelyn menenggak dua teguk wine itu, tiba-tiba saja kepalanya merasa pusing dan akhirnya dia terkulai lemas di atas meja.
"Akhirnya kau pingsan juga! Ya sudah aku harus segera membawa dia ke hotel. Karena Tuan Zaki sudah menunggu dia di sana!" kemudian Tara pergi ke tempat pembayaran Bill makanan yang sudah dia makan.
Setelah menyelesaikan pembayaran makanannya. Tara kemudian langsung membawa Evelyn ke atas mobilnya dan langsung melajukan mobilnya ke sebuah hotel yang sudah dijanjikan bersama dengan seorang pengusaha muda bernama Zaki Fachrur Razi.
"Maafkan aku ya Eve, tetapi aku mempunyai hutang yang sangat banyak terhadap Tuan Zaki dan dia meminta tubuhmu sebagai pembayarannya!" ucap Zaki sambil mengelus pipi sang istri yang masih pingsan.
Begitu sampai di hotel yang sudah dijanjikan Tara langsung membawa tubuh istrinya ke kamar yang sudah dipesan oleh Zaki.
Tara langsung mengetuk pintu kamar tersebut, dan seseorang membukakannya untuk dirinya, "Kenapa kau lama sekali? Hampir mati kering aku menunggumu!" ucap seseorang dengan wajah tampan melotot ke arah Tara yang tampak ketakutan.
"Maaf tuan Zaki, karena saya harus membohongi dia dulu. Untuk membuat dia bisa datang ke sini!" ucap Tara sambil membungkukkan tubuhnya 45 derajat berkali-kali di hadapan Zaki.
"Cepat kau taruh dia di atas ranjang dan kau pergi sana menyingkir dari hadapanku!" ucap Zaki sambil menatap tajam kepada Tara yang saat ini tidak berani menatapnya.
"Saya sudah membawa istri saya ke sini ya tuan! Maka hutang saya kepada anda lunas!" ucap Tara dengan suara gemetar.
"Itu tergantung istrimu bisa membuatku senang atau tidak!" ucap Zaki sambil melirik sekilas kepada Evelyn yang saat ini sedang terbaring di atas ranjang.
"Sudah menyingkir sana! Kau mengurangi seleraku saja!" ucap Zaki sambil menendang pantat Tara untuk segera keluar dari dalam kamarnya. Karena dia sudah tidak sabar untuk mencicipi tubuh Evelyn yang selama beberapa hari ini selalu mengganggu pikirannya.
"Ternyata dia kalau dilihat dari dekat jauh lebih cantik!" ucap Zaki sambil mengelus wajah Evelyn dengan lembut.
Tiba-tiba saja Evelyn terbangun, dia memukul kepalanya karena terasa pusing.
"Di mana aku? Kenapa kepalaku pusing sekali?" ucap Evelyn sambil memicingkan kepalanya melihat ke sekeliling. Evelyn mengerutkan keningnya ketika melihat kamar yang begitu besar dan mewah ini ada di hadapannya. Ditambah dengan seorang laki-laki yang sangat tampan yang sejak tadi terus memperhatikannya.
"Kamu siapa? Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Evelyn sambil terus memukul kepalanya yang terasa sakit sekali.
"Ya Allah kenapa kepalaku pusing sekali dan aih.. kenapa ini badanku terasa sangat panas sekali? Ada apa dengan diriku ya Allah?" Evelyn terus bermonolog dengan dirinya sendiri.
Evelyn merasa bingung dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba ada di sebuah kamar hotel mewah bersama dengan seorang pria yang sangat tampan dan membuat tubuhnya kepanasan seketika.
"Tolonglah aku. Kenapa badanku panas sekali?" ucap Evelyn meronta-ronta. Zaki menatap Evelyn dengan wajah datarnya.
'Sialan tuh laki. Dia memberikan obat perangsang kepada istrinya sendiri buat melayaniku. Benar-benar laki-laki bejat. Kalau seperti ini, terpaksa aku harus benar-benar menyentuhnya untuk menolong dia dari penderitaannya!' bathin Zaki sambil terus memperhatikan Evelyn yang sekarang sudah berlari ke kamar mandi dan berendam di bathtub untuk menurunkan suhu badannya yang kepanasan sejak tadi.
"Keluarlah! Aku akan membantumu untuk segera membereskanmu dari penderitaan itu!" ucap Zaki sambil menatap Evelyn yang sudah polos tubuhnya di dalam bathtub.
Wajah Evelyn yang memerah karrna gairah dari efek obat perangsang, membuat Zaki menjadi tergoda. Apalagi ketika Zaki melihat tubuh mulus Evelyn di dalam bathtub.
"Ya Tuhan! Dia benar-benar membuat aku gila!" Zaki kemudian langsung masuk ke dalam bathtub dan segera melampiaskan hasratnya kepada Evelyn yang tampak menderita saat ini.
Setelah selesai dengan hajatnya, dan Evelyn juga sudah mulai tenang, tidak seliar tadi. Dengan lembut Zaki kemudian menggendong tubuh Evelyn ke ranjang. Menyelimuti dan mencium keningnya dengan lembut.
"Tidurlah! Agar besok kau lebih baik!" ucap Zaki sambil membaringkan tubuhnya di samping Evelyn dan memeluk pinggangnya.
Pada keesokan harinya ketika Evelyn bangun dia merasa terkejut, karena mendapatkan dirinya tidur dalam pelukan Zaki.
"Ya Allah, apa yang terjadi kepada diriku? Kenapa aku ada disini?" Evelyn menatap ke sekeliling kamar, mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Tapi dia gagal mengingatnya.
"Aku harus segera meninggalkan tempat ini. Jangan sampai dia melihatku. Ya Tuhan kenapa aku bisa sampai melakukan hal seperti ini?" tanya Evelyn sambil merutuki dirinya sendiri.
Setelah dia mengenakan pakaiannya sendiri dia mencari tas yang kemarin dia gunakan ketika dia membuka dompetnya dia hanya melihat uang Rp200.000.
"Maafkan aku tetapi hanya ada uang sebesar ini di dalam dompetku. Aku membutuhkan yang Rp100.000 untuk aku membayar taksiku!" kemudian Evelyn menarik uang Rp 100.000 dan menaruh di atas nakas lalu dia langsung pergi meninggalkan Zaki yang masih terlelap dalam tidurnya.
Begitu sampai di rumahnya, Evelyn langsung masuk ke dalam kamarnya. Tetapi begitu hancur hatinya ketika dia mendapatkan kenyataan bahwa suaminya sedang bercinta dengan perempuan lain.
Evelyn melihat suaminya sedang memeluk seorang perempuan di atas ranjang mereka dan terlelap begitu damai sehingga membuat hati aku dan merasa sangat sakit.
Evelyn tidak bisa melakukan apapun dia hanya menangis di pojok kamar dan menatapi mereka berdua yang masih terlelap dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
suami apa yg menjual istri nya sendiri
2023-03-15
1
Syhr Syhr
karya baru nih kak.
2022-11-30
1