Evelyn menatap suaminya dan perempuan itu dengan nanar dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. "Aku tidak bisa melabrak suamiku saat ini. Karena aku pun sama kotornya dengan dia. Karena aku pun telah tidur dengan laki-laki lain. Ya Tuhan pernikahan apakah yang sedang ku jalani ini? Kenapa begini berat Ya Tuhan?" rintih Evelyn dalam tangisnya.
Tidak lama kemudian, tampak Tara mulai membuka matanya samar-samar dia melihat Evelyn yang kini sedang menangis di pojok kamar mereka.
Begitu melihat jelas bahwa perempuan yang saat ini sedang menangis di pojok itu adalah istrinya. Tara langsung berlari ke arah Evelyn dan memeluknya.
"Sayang maafkan aku. Ini tidak seperti yang kau lihat. Tadi malam aku mabuk dan perempuan itu berkunjung ke rumah kita. Dia yang menggodaku sayang!" ucap Tara sambil memeluk tubuh Evelyn yang masih gemetar dalam tangisnya.
"Kalau memang dia yang menggodamu bagaimana mungkin kalian bisa berakhir di atas ranjang kita Mas? Apakah ketika aku sibuk bekerja kau selalu melakukan ini? Dia bahkan kini menggunakan pakaianku Mas. Apakah itu yang kau sebut dengan dia menggodamu?" ucap Evelyn dalam tangisnya yang tidak bisa dia bendung lagi.
Tidak lama kemudian perempuan itu pun bangun dan dia melihat adegan Tara yang sedang memeluk Evelyn.
"Eh kau sudah pulang Eve? Baguslah, kalau kau melihat kami berdua. Jadi kau bisa menceraikan suamimu agar bisa menikah denganku." ucap wanita yang bernama Rosma itu wanita yang dikenal oleh Evelyn sebagai seorang penyanyi di sebuah bar yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Evelyn mengerjapkan matanya yang sejak tadi terus menangis. "Aku harus bekerja Mas, kau Lepaskanlah aku. Kau uruslah gundikmu itu!" ucap Evelyn berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan Tara. Akan tetapi Tara tidak mau melepaskannya dan mempererat pelukannya.
"Ya udah sih Mas! Lepaskan saja dia. Lagian ngapain sih melihara perempuan mandul seperti dia? Kau menikahlah denganku dan aku akan berikan anak yang banyak untukmu!" ucap Rosma terus menatap kepada Evelyn dan Tara dengan senyum penuh kemenangannya.
"Kau hanya sebagai gundik memiliki ego yang begitu besar dan kesombongan yang luar biasa. Apakah kau pikir, Mas Tara benar-benar mencintaimu?" ucap Evelyn sambil menghapus air matanya dan menatap tajam kepada Rosma.
Tampak mata Rosma melotot merasa tersinggung dengan ucapan Evelyn yang mengatakan bahwa dia hanya sebagai seorang gundik bagi Tara.
"Kau harus sadar diri, Eve! Bahwa kau sudah tidak menarik lagi untuk suamimu makanya setiap malam dia selalu mencariku!" ejek Rosma sambil menatap sinis kepada Evelyn yang saat ini mengedikkan bahunya, berusaha Tegar dengan kenyataan yang saat ini sedang dia lihat dan dia dengar.
"Lepaskan aku Mas! Kau uruslah gundikmu itu. Karena aku tidak sudi melihat dia dari ada rumah kita!" teriak Evelyn dengan kencang sehingga membuat Tara menjadi kelapakan.
"Rosma kau pulanglah! Aku ingin bicara dengan istriku!" tampak Rosma misuh-misuh tetapi karena dia takut dengan Tara akhirnya dia meninggalkan rumah Evelyn dengan menggunakan pakaian miliknya.
Evelyn hanya menatap nanar kepergian Rosma tidak bisa berkata apa-apa.
Begitu Rosma pergi Evelyn langsung pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk segera berangkat ke kantor karena takut terlambat.
Setelah Evelyn berangkat ke kantor. Tara kemudian menelpon Zaki. Dia ingin memastikan. Apakah istrinya sudah membuat laki-laki itu senang dan hutangnya sudah lunas atau belum.
"Ada apa kau pagi-pagi menghubungiku?" Tanya Zaki yang saat ini sudah berada di kantornya.
"Saya ingin bertanya apakah Anda puas dengan pelayanan istri saya?" tanya Tara dengan takut-takut.
"Bagaimana saya bisa puasnya dengan istrimu huh? Wanita kurang ajar itu, dia bahkan meninggalkan saya ketika saya dalam terlelap tanpa mengatakan sepatah kata pun. Jangan berharap kalau hutangmu akan lunas!" ucap Zaki dengan emosi meningkat.
"Lalu bagaimana caranya agar saya bisa melunasi hutang saya tuan? Karena saya tidak mampu untuk membayarnya dalam waktu dekat ini!" ucap Tara mendengar suara bariton yang dikeluarkan oleh Zaki. Bos besar bandar judi di tempatnya sering bermain judi.
"Ceraikan istrimu dan berikan dia padaku untuk menjadi istriku. Maka aku akan melepaskan semua utang-utangmu dan akan ku anggap hutang lunas!" ucap Zaki dengan dingin dan datar.
"Menceraikan istriku? Bagaimana mungkin? Tidak mungkin Istriku mau saya ceraikan karena dia sangat mencintai saya!" ucap Tara merasa bingung dengan apa yang diinginkan oleh Zaki terhadapnya untuk membuat dia melunasi hutang-hutang judinya.
"Itu urusanmu, bukan urusanku! Dasar bodoh! Bagiku yang penting, setelah kau bercerai dengan dia, bawa dia ke mansionku dan akan ku tanda tangani surat pelunasan hutang untukmu!" ucap Zaki dengan suara keras.
"Baiklah Tuan akan saya penuhi keinginanmu. Anda tunggulah dalam waktu 1 bulan ini akan saya antarkan Evelyn ke mansion anda!" janji Tara kepada Zaki.
"Kenapa lama sekali kau mau membuat aku mati menunggunya?" Tanya Zaki dengan kesal.
"Proses pengadilan untuk perceraian itu tidak gampang Tuan. Satu bulan itu sudah yang paling cepat. Saya tidak akan menuntut apapun sama Eve, agar prosesnya dipercepat!" ucap Tara menjelaskan kepada Zaki yang tampaknya tidak sabar menunggu janda istrinya.
"Ya sudah cepat kau urus perceraianmu dan kirimkan dia ke mansionku maka akan ku anggap hutang lunas!" ucap Zaki lalu menutup panggilan telepon tersebut.
Mata Zaki tertuju kepada ruangan yang tidak jauh berada dengan ruangannya. Zaki tampak merperhatikan Evelyn yang saat ini sedang sibuk bekerja di ruang akuntan.
"Dia sungguh perempuan yang menarik. Bagaimana mungkin dia membayarku dengan 100.000 setelah dia menikmati tubuh mahalku ini? Sungguh lancang! Sungguh, dia benar-benar menghinaku. Maka akan kubuat Dia tahu siapa itu Zaki Fachuru Razi! Berani- beraninya dia menghinaku dengan uang 100.000!" ucap Zaki dengan geram sambil menatap kepada Evelyn yang masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya saat ini.
Zaki memang sudah lama memperhatikan Evelyn. Oleh karena itu ketika dia mengetahui bahwa Tara memiliki sangkut paut hutang di tempat lokasi perjudiannya.
Zaki menggunakan hal itu untuk bisa memiliki tubuh Evelyn walaupun hanya untuk satu malam saja. Awalnya Zaki hanya mau untuk mencicipinya saja. Tetapi gara-gara Evelyn memberikan uang 100.000 untuknya. Dia jadi merasa tersinggung dan marah. Sehingga Zaki ingin memberikan pelajaran kepada Evelyn dan balas dendam atas rasa sakit hatinya atas penghinaan Evelyn terhadapnya.
Setelah jam kerja selesai, Evelyn langsung pulang ke rumahnya. Tetapi dia terkejut ketika mendapatkan Tara sudah ada di dalam rumahnya dengan membawa berkas-berkas surat perceraian mereka.
"Cepat kau tandatangani surat itu. Karena aku sudah tidak ingin lagi menjadikanmu sebagai istriku!" ucap Tara dengan suara keras tidak memperdulikan Evelyn yang saat ini sedang terisak dan menangis.
"Apakah kau lebih memilih gundikmu untuk menjadi istrimu?" tanya Evelyn dengan berderai air mata ada perasaan sakit di dalam hatinya ketika dia mengetahui bahwa suaminya lebih memilih Rosma daripada dirinya.
"Benar yang dikatakan oleh Rosma. Aku sudah tidak tertarik padamu. Aku lebih mencintai dia dan aku akan menikahinya!" ucap Tara sambil menatap kepada Evelyn yang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti.
"Cepat tanda tangani surat itu jangan kau buang-buang waktuku!" ucap Tara menghardik Evelyn untuk segera menandatangani surat perceraian yang dia bawa.
Dengan berat hati Evelyn kemudian langsung menandatangani surat itu dan langsung menyerahkan kepada Tara.
"Tetaplah tinggal di rumah ini sampai proses perceraian kita selesai aku akan tinggal di rumahnya Rosma!" setelah mengatakan itu Tara kemudian mengambil koper yang sudah dia persiapkan dan keluar dari rumah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
ya bagusla kalau bercerai
2023-03-15
1