Ibunya Zaki langsung pergi ke arah Taman untuk mencari Evelyn. Hatinya sangat panas ketika melihat Evelyn begitu menikmati malam dengan bintang-bintang yang bersinar di langit yang cerah.
" Enak ya kamu, hidup hanya menumpang di rumah orang lain. Perilaku sudah seperti nyonya besar!" ucap Ibunya Zaki sambil menjambak rambut Evelyn.
Evelyn yang terkejut dengan perlakuan Ibunya Zaki kepadanya, seketika dia pun berteriak karena kesakitan.
" Awwwwww sakit Bu! Apa yang anda lakukan padaku?" tanya Evelyn sambil berusaha melepaskan rambutnya dari tangan Sarah.
" Bu Bu? Emang sejak kapan saya itu menikah dengan ayah kamu huh? Sehingga layak Kau panggil Ibu?" ucap Sarah dengan mata melotot dan tidak mau melepaskan rambut Evelyn dari genggamannya.
Zaki yang mendengarkan teriakan Evelyn seketika terkejut dan dia pun langsung turun untuk melihat apa yang terjadi di rumahnya.
" Mah apa yang Mama lakukan? Cepat Mama lepaskan rambut Evelyn!" ucap Zaki keras.
" Untuk apa kau menampung wanita seperti dia? Di luar sana, masih banyak wanita yang lebih segalanya yang bisa kau nikahi. Kenapa kau menikahi gadis udik seperti ini?" ucap Sarah sambil melotot ke arah Zaki.
" Lepaskan Mah! Cepat! Kasihan Evelyn pasti kesakitan!" ucap Zaki berusaha untuk melepaskan tangan ibunya dari rambut Evelyn yang sampai meneteskan air mata karena merasakan sakit di kepalanya yang dijambak oleh Sarah dengan sangat keras.
Begitu berhasil melepaskan tangan Sarah, Zaki langsung menarik tubuh Evelin ke dalam pelukannya dan berusaha melindunginya dari ibu yang telah melahirkannya.
" Mama apa-apaan sih jadi orang bar-bar sekali! Datang-datang langsung jambak calon istri Zaki!" ucap Zaki dengan mata berapi-api.
" Kamu demi wanita itu mengatakan Mama barbar? Sudah kurang ajar kamu sekarang Zaki!" ucap Sarah dengan berkacak pinggang di hadapan Zaki.
" Karena Mama sudah keterlaluan Mah! Dia adalah calon istriku. Jadi Mama harus menghargai dia sebagai calon menantu Mama!" ucap Zaki sambil menatap tajam kepada ibunya yang tampak begitu marah mendengarkan apa yang dikatakan olehnya.
" Dengar ya Zaki! Sampai kapanpun Mama tidak akan merestui pernikahanmu dengan perempuan itu!" ucap Sarah sambil meninggalkan kediaman Zaki dengan marah-marah.
" Kamu tidak apa-apa? Tolong maafkan ibuku!" ucap Zaki sambil mengelus rambut Evelyn yang berantakan karena tadi di jambak oleh Sarah dengan sangat keras.
" Kau lepaskanlah aku. Kau bisa melihat kan? Betapa ibumu tidak menyukaiku!" ucap Evelyn dengan mata berkaca-kaca.
Zaki menarik tubuh Evelyn ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat.
" Jangan khawatir Eve, aku pasti bisa selalu melindungimu dari siapapun yang akan menyakitimu!" janji Zaki kepada Evelyn.
Evelyn menangis dalam pelukan Zaki merasa terharu dengan perlakuan Zaki yang begitu hangat kepadanya.
" Sudah sekarang ayo kamu istirahat dulu. Besok kita akan segera ke catatan sipil dan meresmikan pernikahan kita!" ucap Zaki.
" Aku tidak bisa menikah denganmu dalam waktu dekat ini. Aku harus menunggu masa iddah ku selesai setelah bercerai dengan suamiku!" ucap Evelyn menolak keinginan Zaki yang ingin segera menikahinya.
" Aku tidak sabar untuk menjadi suamimu. Menunggu masa iddahmu itu terlalu lama bagiku untuk menunggumu!" ucap Zaki mengulas senyum kepada Evelyn.
" Jangan bersikap aneh lagi pula! Kenapa kau ingin menikahiku? Bahkan aku tidak pernah bertemu denganmu!" ucap Evelyn berusaha berontak dari pelukan Zaki.
" Sudah! Ayo kau tidurlah besok kita akan pergi ke catatan sipil dan kamu tidak bisa menolak keinginanku!" ucap Zaki tidak ingin dibantah oleh Evelyn.
Zaki mengantar Evelyn sampai ke depan kamarnya dan kemudian mengucapkan selamat malam dengan mencium kening Evelyn dengan lembut.
" Istirahatlah dan patuh padaku, hmmm?" ucap Zaki sambil mengelus pipi Evelyn dengan lembut dan penuh perasaan cinta.
Evelyn hanya mengangguk saja kemudian dia pun langsung mengunci pintu kamarnya. Zaki tersenyum ketika mengetahui hal itu.
" Dia sungguh lucu dan menggemaskan aku semakin tidak sabar untuk menjadikan dia sebagai istriku!" ucap Zaki bermonolog kepada dirinya sendiri. Kemudian dia pun pergi ke kamarnya yang ada di sebelah kamar Evelyn.
Evelyn langsung tertidur pulas. Karena dia merasa lelah dan juga hatinya merasakan sakit karena telah dihina oleh Ibunya Zaki.
Zaki masuk ke pintu yang tersambung dengan kamar Evelyn dan dia langsung berbaring di samping Evelyn dan memeluk tubuhnya dengan erat.
" Sejak malam itu Aku tidak bisa tidur kalau tidak dekat denganmu!" ucap Zaki berbisik di telinga Evelyn kemudian dia pun langsung menarik tubuh Evelyn dalam pelukannya.
Keesokan paginya ketika terbangun Evelyn merasa terkejut karena mendapatkan Zaki ada di atas ranjangnya dan memeluknya dengan begitu erat.
" Ya ampun! Apa yang terjadi? Kenapa dia ada di sini? Seingatku tadi malam aku mengunci pintu kamarku!" ucap Evelyn sambil duduk termenung di dashboard ranjangnya.
Evelyn menyingkirkan tangan dan kaki Zaki yang melingkar di atas tubuhnya.
"Hmmmm masih pagi kalau sudah mau meninggalkanku?" Tanya Zaki sambil membuka sedikit kelopak matanya untuk melihat Evelyn yang saat ini sedang melotot ke arahnya.
" Katakan padaku bagaimana kau bisa ada di dalam kamarku?" tanya Evelyn.
" Ini rumahku terserah aku mau tidur di mana tidak ada hakmu untuk melarangku!" ucap Zaki seakan tidak merasa bersalah sama sekali kepada Evelyn yang saat ini sedang menatapnya dengan penuh amarah.
Evelyn langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam.
" Benar-benar makhluk astral itu ada di mana-mana!" ucap Evelyn dengan geram sambil membersihkan tubuhnya dan juga sikat gigi. " Bagaimana caranya dia bisa ada di dalam kamarku? Sangat aneh!" ucap Evelyn lagi karena dia benar-benar penasaran.
Tok tok tok
Terdengar suara pintu kamar mandi diketuk dari luar, "Sayang! Apa kau masih lama di sana? Cepatlah aku membutuhkanmu!" teriak Zaki di depan pintu.
" Kau membutuhkan apa? Minta saja kepada pembantumu!" ucap Evelyn di dalam kamar mandi dengan lantang.
" Aku cuma butuh kamu tidak bisa digantikan siapapun. Cepatlah keluar!" ucap Zaki.
Deg!
Mendengarkan apa yang dikatakan oleh Zaki. Seketika hati Evelyn merasa berdebar dengan kencang dan sulit untuk dikontrol.
" Ya ampun apa maksudnya dia benar-benar aneh!" ucap Evelyn sambil menggoyangkan kepalanya. Dia berusaha mengusir pikiran kotor yang saat ini terbersit dalam hatinya.
" aku lebih baik diam saja di kamar mandi ini. Dia pasti lama-lama lelah menunggu. Setelah dia pergi ke kantor baru aku akan keluar!" ucap Evelyn bermonolog dengan dirinya sambil menatap cermin besar yang ada di dalam kamar mandi.
" Cepatlah keluar atau aku akan mendobrak pintu ini!" ucap Zaki dengan suara keras.
Evelyn terkejut mendengarkan ancaman Zaki dengan terpaksa dia pun kemudian keluar dari kamar mandi.
" Kenapa kau tidak pergi bekerja malah menggangguku pagi-pagi begini!" ucap Evelyn dengan kesal sambil melintasi Zaki yang masih menatapnya dengan tajam.
" Kan tadi aku bilang aku butuh kamu sayang! Ayo sini, aku ingin kamu menciumku sebelum aku pergi ke kantor!" ucap Zaki sambil menarik tubuh Evelyn dan langsung ******* bibirnya dengan rakus.
Evelyn yang terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba dari Zaki Hanya bisa pasrah dan menerima apa yang dilakukan oleh laki-laki yang terlihat sangat mempesona baginya.
Setelah Zaki merasa puas menikmati bibir Evelyn di pagi hari. Dia pun langsung meninggalkan Evelyn begitu saja melalui pintu depan agar Evelyn tidak curiga dengan jalan dia masuk ke kamar itu.
" Dasar manusia aneh! Dia datang dan pergi sesuka hatinya!" ucap Evelyn kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments